NovelToon NovelToon
Hijaber Vs Kapten Basket

Hijaber Vs Kapten Basket

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Basket / Angst
Popularitas:135.7k
Nilai: 4.8
Nama Author: Ncess Iren

Seorang siswi kedokteran yang tak lain adalah anak seorang kiyai, suatu saat ayahnya menjodohkan dia dengan anak teman lamannya.

Apesnya laki_laki yan di jodohkan itu, adalah laki_laki yang sangat membencinya dan mendapat fitnah kalau istrinya sudah tidak suci lagi.

Nah kan penasaran jadinya, daripada bertanya_tanya baca aja yukk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ncess Iren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dirga Mendatangi Tempat Kerja Adiba

"Ya sudah sepertinya Papa sudah menunggu di bawah" Ucapk Ar

"Ayo Kak, Zara antar Kakak ke bawah" Kata Zara dan Ar pun mengangguk.

Sesampainya di bawah ternyata pak Abimana Sudah duduk di sofa. "Lama sekali kamu Ar"

"Maaf pah"

"Ya sudah kita berangkat sekarang"

"Iya Pah" Ucap Ar menurut, dan Pak Abimana Langsung berdiri beranjak dari tempat duduknya.

"Sayang aku berangkat dulu ya, dan Ingat pesan aku tadi" Ujar Ar kepada Zara.

"Iya kak, kakak hati-hati" Sahut Zara lalu mencium punggung tangan suaminya.

Ar baru mau meluk Zara cepat Pak Abimana mengeluarkan suaranya, "Ar kamu mau berangkat ke kantor aja, udah kaya mau berangkat ke luar negeri" Sarkas Pak Abimana dan Ar gak jadi meluk Zara, sementara Zara hanya terkekeh mendengar Ucapan sang mertua.

"Nanti aku peluk kalau sudah kembali dari kantor" Bisik Ar dan Zara hanya menggelengkan kepalanya, sambil terkekeh kecil kemudian setelah itu Ar langsung berangkat menuju ke kantor.

"Pah nanti hanya perkenalan saja kan, dengan seluruh karyawan papa" Tanya Ar ketika sudah berada dalam mobil.

"Setelah perkenalan kamu juga ada pekerjaan" Jawab Sang Papa

"Pekerjaan apa?" Tanya Ar

"Ya mempelajari seluruh berkas-berkas perusahaan, yang sudah Papa siapkan di ruangan kamu nanti" Ucap Abimana enteng.

"Loh perjanjiannya kan nggak seperti itu Pah, kan Ar sudah bilang. Kalau Ar mau fokus ke pertandingan basket dulu, toh Ar juga beberapa bulan lagi lulus kuliahnya" Sahut Ar yang sedang sedikit protes.

"Papa tidak meminta kamu langsung bekerja sesuai jam kantor Ar, Papa hanya minta kamu untuk mempelajari berkas-berkas perusahaan dulu. Walaupun Papa tahu kamu sudah mengerti semuanya"

"Kenapa Papa bilang seperti itu" Kata Ar mengernyitkan dahinya.

"Ya karena Papa tahu kamu di kampus belajar dengan baik, dan Bapak bangga dengan kamu Ar. Walaupun awalnya Papa maksa kamu, tapi akhirnya kamu mau menuruti keinginan papa. Untuk meneruskan perusahaan papa" Ucap Pak Abimana menepuk bahu anaknya.

"Terima kasih ya Pah, karena Papa juga sudah mendukung hobi Ar untuk main basket. Dan setelah lulus kuliah nanti Ar akan fokus meneruskan perusahaan papa" Sahut Ar yang diangguki Pak Abimana sambil tersenyum.

Di tempat lain Dirga sedang bersiul di depan cermin, sambil menggulung lengan kemejanya sampai sebatas siku.

"Widih ceria banget abang gue pagi ini, Kayaknya udah nggak kalau lagi nih" Celetuk Mira dari luar kamar, Dirga karena pintunya tidak ditutup oleh Abangnya itu.

"Berisik lo" Sahut Dirga.

"Ye kok ngegas" Jawab Mira dan Dirga tidak mengatakan apapun lagi.

"Mau ke mana sih Bang?" Tanya Mira benar-benar penasaran.

"Cafe" Jawab Dirga singkat.

"Lah tumben, biasanya Lu cuma yang mau terima laporan aja tanpa mau visit"

"Iya ada temen gua yang mau lamar kerja di cafe" jawab Dirga.

"Temen apa temen nih" Ledek Mira dengan tatapan penuh selidik.

"Dasar kepo" Ucap Dirga sambil ngacak-ngacak rambut Mira, setelah itu ia pergi meninggalkan Mira begitu saja. Karena pagi ini ia akan menjemput Adiba, di rumahnya.

"Syukurlah kalau abang gue udah bisa nerima kenyataan, kalau ternyata Crushnya sudah menikah dengan sahabatnya sendiri. Semoga saja cepat dapat gantinya" Ucapnya dalam hati.

Dirga langsung menuju ke garasi mobilnya, karena kali ini ia memilih membawa mobil saja. Karena kalau ia bawa motor, pasti Adiba akan kesulitan untuk menaikinya seperti kemarin.

Dirga mulai mengajukan mobilnya setelah dibukakan gerbang, oleh penjaga Mansion. Saat ini ia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Adiba, bahkan Dirga sampai memakai pakaian formal walaupun dengan kemejanya digulung sebatas siku.

Akan tapi itu malah membuatnya terlihat sangat tampan.

Setelah beberapa menit akhirnya Dirga sampai juga, di depan rumah Adiba walaupun saat ini banyak Tetangga. Yang terlihat sangat kepo, sedang melihat ke arahnya.

"Itu bukannya pacar Diba ya"

"Ternyata dia orang kaya"

"Mobilnya bagus banget"

"Beruntung banget ya Diba"

Dirga yang mendengar ucapan para tetangga Adiba, hanya terkekeh kecil. Karena ia belum pernah menemukan tipe-tipe orang seperti itu, yang bisa dibilang sangat kepo.

Tok

Tok

Tok

"Assalamualaikum" Ucap Durga sambil mengetuk pintu

"Waalaikumsalam" Jawab seseorang dari dalam, kemudian pintu pun langsung terbuka.

"Nek" Ucap Dirga yang langsung mencium punggung tangan nenek Adiba.

"Nak Dirga Ayo masuk" Ucap nenek dan Dirga pun mengangguk.

"Adibanya ada Nek?" Tanya Dirga

"Loh kan Dibanya kerja" Jawab Nenek.

"Hah kerja Nek?" Tanya Dirga heran.

"Iya tadi dia dijemput sama pemilik toko pakaian, padahal Adiba bilang dia akan berhenti bekerja di toko itu. Tapi pemilik toko pakaian itu malah marah-marah" Papar Nenek.

"Tapi kenapa tiba-tiba mau kembali untuk bekerja" Tanya Dirga heran

"Sebenarnya Adiba sudah bilang semalam, kalau Nak Dirga menawarkan pekerjaan di cafe. Dia juga senang karena katanya dia bisa kuliah, tapi ya itu nak pemilik toko pakaian itu melarang dai untuk berhenti kerja.

" Karena Diva tidak mau ada keributan, akhirnya dia memilih berangkat saja ke sana" Jawab Nenek menjelaskan.

"Kalau boleh tahu di mana alamat toko pakaian itu" Tanya Dirga.

"Di pinggir jalan raya tepat di pertigaan sana nak" Jawab Nenek

"Kalau gitu saya langsung pamit ya Nek, dan saya sekalian minta izin untuk mengajak Adiba melihat Cafe saya" Ucap Dirga

"Iya Nak Hati-hati di jalan" Pesan nenek yang diangguki oleh Dirga.

Dirga langsung meluncur menuju ke toko pakaian, tempat dimana Adiba bekerja dan Sesampainya di sana. Ternyata Adiba sedang dimarahi, oleh pemilik toko pakaian itu.

"Enak saja kamu mau berhenti bekerja Dari sini, Kamu mau saya laporkan ke polisi karena sudah melanggar kontak kerja" Bentak seorang wanita yang berumur sekitar 30 tahunan, yang tak lain adalah pemilik toko tersebut.

"Maaf mbak" Ucap Adiba menunduk.

Dirga yang mendengar itu mengernyitkan dahinya, heran untuk ukuran toko yang tidak besar seperti ini. Tapi pemiliknya berbicara soal kontrak, Apa itu hanya gertakan untuk Adiba saja pikirnya.

"Tapi gaji saya diberikan hari ini kan Mbak, karena sudah hampir dua bulan Mbak tidak memberikannya" Ucap Adiba ragu.

"Karena kamu sudah berniat untuk berhenti bekerja secara sepihak, gaji kamu bulan lalu saya potong" Ucap Laras sang pemilik toko itu.

"Tapi Mbak Laras" lirih Adiba

"Nggak ada tapi-tapian sekarang kamu ganti pakaian, yang ada di semua manekin dengan model terbaru" Perintah Laras.

"Baik mbak" Ucap Adiba menurut.

Dirga yang sudah tidak tahan lagi melihat Adiba diperlakukan tidak baik, akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam toko.

"Selamat pagi Mas, ada yang bisa saya bantu" Tanya Laras ketika melihat kehadiran Dirga, Bahkan ia sengaja membusungkan dadanya di depan Dirga.

"Mas ganteng mau cari baju, kemeja atau kaos Mas" Tanya Laras lagi dengan gaya genit.

"Abang"... Ucap Adiba yang terkejut melihat Dirga di hadapannya.

"Maaf ya karyawan Saya memang sok akrab dan suka centil, kalau lihat yang ganteng-ganteng kayak Mas gini" Ucap Laras memainkan ujung rambutnya.

"Adiba Ayo ikut Abang" Ucap Dirga dan Laras langsung terkejut.

"Tapi aku lagi kerja Bang" Sahut Adiba.

"Kan sudah Abang bilang untuk Berhenti bekerja"

"Gak bisa gitu dong Mas" Ucapan Laras tiba-tiba.

"Kenapa nggak bisa" Ucap Dirga yang sudah muak dengan Laras bahkan menatapnya aja, membuat jijik apalagi ketika Laras dengan sengaja membusungkan dadanya.

"Dia Ada kontrak kerja dengan saya, Kalau dia sampai berhenti maka saya akan laporkan ke pihak berwajib" Ucap Laras.

"Mana Kontak kerjanya Saya mau lihat" Ucap Dirga.

"Ada tapi itu rahasia aku dan dia, orang lain nggak perlu tahu" Ucap Laras gugup.

"Diba Apa kamu pernah memberikan tanda tangan untuk dia" Tanya Dirga

"Nggak pernah Bang" Sahut Adiba yang langsung bingung.

Dirga langsung tersenyum miring, sementara Laras sudah semakin gugup.

"Kalau Adiba tidak pernah mendatangi apapun, Bagaimana bisa ada kontrak kerja seperti yang Mbak bilang"

"Oh atau mbak hanya menggertak Adiba saja, agar dia tidak berhenti bekerja dari sini. Karena hanya Adiba yang bisa bodohi, karena dia terlalu polos" Ucap Dirga.

Laras yang mendengar itu hanya diam dan tidak berani menatap Dirga.

__Pesannya di part ini, jadilah orang yang cerdas, supaya tdk di bodohi oleh org lain__

__Percayalah kesombongan tdk akan membawa keberuntungan__

__Jangan memandang orang dari derajat, karena sesungguhnya di mata Allah semua sama_

_Tbc_

1
Hrawti
Luar biasa
Siti Nina
kenapa si ar benci sama zara aneh banget kaya orang paling bener aja 😏
olip
lnjut thor
Maulida Maulida
cepet up dong udah gak sabar penasaran bgt
Zelda Puspa
lucu maza mama Zara
Sitichodijahse RCakra
lanjut karya nya bagus bngt terimakasih rhor
Yuli Yuliawati
Luar biasa
Narti Narti
AQ mampir thor salam kenal
🦀🪄𝒏𝒄𝒆𝒔𝒔𝒊𝒓𝒆𝒏 🪄🦀: Salam kenal jg
total 1 replies
Mar lina
akhirnya
abang Dirga
jodoh nya seperti
idaman nya
lanjut thor ceritanya
shabiraalea
ceritanya seruu kak 🫶🏻
mama yogi
Luar biasa
Erlin
Alhamdulillah Zara hamil.
snow Dzero
Cirebon AP Bandung sih tempat asal y
Atik R@hma
aku tunggu sllu ka🤩🤩
🦀🪄𝒏𝒄𝒆𝒔𝒔𝒊𝒓𝒆𝒏 🪄🦀
Siang kerja sayang
Maria Lina
saya thor sll tunggu hehe.klo bisa up nya tiap hari n jgn mlm"ya thor plisss
Atik R@hma
hamidun itu si Zara😂☺
Salsa Bila
kykx lgi hamidun si zahra,,,,,,
Nurwana
astaghfirullah Ar masa jatuh cinta sama Cindy yang WC umum... kemana aja Ar....??? kok WC umum dicintai....???
Atik R@hma
mimpi sono😅😅😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!