Hati istri mana yang tidak sakit, tiba-tiba suami membawa istri barunya. Adelia, berniat untuk balas dendam. sebelum dirinya meninggal sang suami, tetapi istri baru sang suami diam-diam memiliki rahasia. Apakah terbongkar rahasia istri kedua, sebelum Adelia pergi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aira azahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Salah Paham
"Aku banyak kekurangan,katamu! Tapi, kekurangan apa Del? Memang sih,aku tidak seputih mantan suamimu, pekerjaan ku cuman seorang PNS. Tidak seperti mantan suamimu,kerja kantoran di perusahaan". Bimo, menebak-nebak kekurangannya.
"Mas Bimo,bukan itu kekurangan yang aku maksud. Tapi, kekurangan hmmmm...Anu...Itu,apa yah? Duh...susah ngomongin,mas. Takut kamu tersinggung dan marah". Kekehnya Adelia, menggaruk kepalanya yang tidak gagal.
Bimo, mengerutkan keningnya saat mendengar ucapan Adelia. Sebab dia tidak paham apa maksudnya."katakan yang sebenarnya Adelia,janji aku tidak marah".
"Ee...Gak jadi mas, intinya aku tidak bisa menikah dengan mu. Maaf,". Adelia, membalikkan badannya dan melangkah pergi.
Baru selangkah saja, sudah di tahan oleh Bimo. Sorotan matanya memerah, manahan amarahnya.
"Mas,jangan seperti ini. Lepassss...Gak enak mas,ada bi Suriah". Adelia, ketakutan karena Bimo mencekal lengannya dan membawa lebih dekat ke badannya.
Aroma parfum tercium oleh Adelia, jantungnya berdegup kencang.
"Jawab pertanyaan ku, kekurangan apa yang kamu maksud?". Tegas Bimo, menahan dagu Adelia.
"Baiklah,tapi lepas dulu mas". Pinta Adelia, wajahnya merah merona menahan rasa malu.
Bimo, melepaskan cengkalan tangannya. Membiarkan Adelia, menjelaskan apa yang di maksudnya itu.
"Duduk dulu mas,agak panjang ceritanya". Kekehnya Adelia, tersenyum kecil. Bimo, mengangguk pelan dan duduk di sampingnya.
"Kenapa tidak bilang,kalau mas pernah menikah?". Tanya Adelia, sontak membuat Bimo terkejut mendengarnya.
"Kamu gak nanya. Lalu,dapat informasi dari siapa? Memang pernikahanku dulu dan Widya cuman bertahan 6 bulan. Jadi banyak yang tidak tahu, kalau status ku duda". Kata Bimo,melirik sekilas ke arah Adelia.
"Sebenarnya,ada seorang wanita menemui ku. Yaitu Widya,yang di maksud mas mantan istri". Jawan Adelia,meremas tangannya.
"Apa lagi,yang kalian bicarakan? Dia ngomong apa sama kamu, jangan-jangan ada terkaitnya dengan kekurangan ku?". Bimo, menaruh rasa curiga kepada Adelia.
"Dia sudah cerai dari suaminya,lalu ingin balikan sama kamu mas. Widya, memintaku untuk menolak perjodohan ini". Jawab Adelia, menunduk kepalanya.
"Hahahaha...Apa haknya,melarang perjodohan ini. Apa katanya,mau balikan sama aku. Ck, mimpi saja. Sampai kapan pun,aku tidak sudi menikah dengan dia. Kalau tidak bi Jum, memintaku untuk menikahi Widya dulu. Bi Jum, sangat berarti bagiku. Cuman bi Jum, merawat, membesarkan ku, menyekolahkan ku, sampai sekarang. Sedikitpun aku tidak bisa menolak apa permintaannya,". Bimo, menatap lekat ke arah Adelia.
Degggg...
Ada rasa sesak di dadanya adelia, sehingga dia berpikiran bahwa Bimo menikahi cuman menuruti keinginan bi Jum. "Oh, begitu ya mas". Adelia,mengulum senyumnya dan kecewa."Demi bi Jum,kamu bersikukuh untuk menikahiku kan. Karena kamu berhutang budi banyak,atas perlakuan bi Jum. Menikahiku bisa menebus balas budi beliau selama ini,aku paham". Adelia,menyeka air matanya.
Bimo, menepuk jidatnya dan membuat Adelia salah paham."Astaga,kamu sudah salah paham Adelia. kau dan Widya, sangat berbeda dengan dirinya. Aku tau watak asli Widya, makanya aku tidak pernah memenuhi kewajiban sepasang suami-isteri. Iya, awalnya aku tidak menginginkan perjodohan ini. Lambat laun berjalan waktu,kamu berbeda dengan wanita lain. Maaf,".
"Aku tidak mas menikahi mu,ada sesuatu yang tidak bisa aku beritahu kepada mu. Apa alasannya, aku menolak surat wasiat terakhir bi Jum". Adelia, beranjak berdiri dari duduknya. Lagi-lagi Bimo,mencekal lengannya dengan erat.
"Katakan padaku Del,apa maksudmu ha? Apa karena Widya,kamu menolak pernikahan ini". Suara tegas Bimo, terdengar cukup nyaring.
Adelia, memejamkan matanya dan membalikkan badan agar berhadapan dengan Bimo. "Selama 6 bulan pernikahan mu dan Widya. Kamu tidak pernah memberikan nafkah batin, walaupun mantan istri mu berpenampilan seksi. Apa kamu gay,atau impoten mas? Aku butuh keturunan keluarga,bukan memenuhi surat wasiat terakhir bi Jum". Adelia, langsung mengatakan sebenarnya.
Rahang Bimo, mengeras seketika dan tatapan mata tajam. Adelia, bisa-bisanya menuduh dirinya seorang gay atau impoten. "Kamu meragukan keperkasaan ku, Adelia? Bagaimana,kita mencobanya dulu". seringai tajam Bimo, sekarang sudah mengunci tubuh Adelia di atas sofa.
Kenapa seperti ini? Apakah mas Bimo, cuman akting semata. Agar rahasianya gay atau impoten, tertutup dan tidak di ketahui oleh siapapun. "Maksudnya apa mas,jangan seperti ini". Pinta Adelia, wajahnya membuang muka dan jantungnya berdegup kencang
Bimo,yang sudah marah padam terhadap Adelia. Kata-katanya gay atau impoten,masih terngiang-ngiang di otaknya. Dia langsung sigap menarik lengan Adelia, membawanya ke dalam kamar dan menghempas tubuhnya di atas ranjang.
"Aakkhh...!". Pekik Adelia, hempasan Bimo lumayan keras."Mas,kamu apa-apaan?". Adelia, mengundurkan dirinya. Ketakutan melihat Bimo, melepaskan kemeja yang melekat pada tubuhnya.
"Kebetulan sekali kita berada di dalam kamar berduaan,akan aku buktikan. Jika diriku bukan gay atau impoten,kau sudah merendahkan harga diri ku". Bimo, merangkak naik ke atas ranjang menahan kaki Adelia.
"Aaakkhh...Mas lepas,jangan seperti ini!". Pinta Adelia,sekali tarik paksa kakinya sudah berada dibawah Kungkungan Bimo.
"Ck,jangan meminta belas kasihan kepada ku. Bukankah kamu sendiri mengatakan bahwa aku,gay atau impoten. Karena kamu sudah mengatakan hal itu,maka siap-siaplah aku membuktikannya. Asal kamu tahu adelia,aku tidak gay atau impoten". Tegas Bimo,mencekal lengan Adelia di atas kepalanya. Tangan satunya mencekal dagu Adelia,agar memandang ke arahnya saja.
"Mas Bimo,bukan aku yang menuduh mu gay atau impoten. Tetapi mantan istrimu, sudah 6 pernikahan. Tetapi mas Bimo, tidak pernah menyentuhnya sedikitpun. Apa lagi sampai sekarang,belum nikah-nikah. Awalnya aku tidak percaya mas, tapi mendengar ucapan mu demi bi Jum mau menikahi. Jika tidak permintaan bi Jum,kamu mana mungkin menikahi wanita karena mas....". Adelia, menggantung ucapannya karena takut.
"Aku tidak ingin menyentuhnya,karena Widya selingkuh di belakang ku dengan rekan kerjanya. Sebelum dua hari menikah dengan ku,dia bercinta dengan pria lain. Padahal dia belum menikah, merelakan perawannya pria lain bukan suaminya. Demi mewujudkan kemauan bi Jum,aku menerima perjodohan itu. Berharap Widya,menggugat perceraian pernikahan. Kenapa aku tidak membatalkan pernikahan atau menceraikan lebih dulu? Karena aku tidak mau mengecewakan bi Jum, biarlah Widya yang berulah. Aku sengaja merencanakan aksiku, tidak menyentuhnya. Tetapi,uang nafkah kebutuhan sehari-hari tetap aku jalankan. Lama-kelamaan dia tidak sanggup, menjalankan pernikahan ini. Apa lagi Widya, seringkali bercinta dengan pria lain. Padahal dirinya masih berstatus istri ku,jika dia tidak melakukan tindakan menjijikkan itu. Aku akan memperlakukan dirinya, sebagai istriku sesungguhnya". Bimo, sudah menjelaskan panjang lebar.
Sekarang Adelia paham,kenapa Bimo tidak menyentuh Widya. Sekarang Bimo, menjauhkan dirinya dari tubuh Adelia.
Adelia, sudah merasa tenang dan tidak sedekat tadi dari Bimo. "Maaf,aku sudah salah menilai mu". Adelia,merasa malu jadinya dan menggerutu dirinya sendiri.