NovelToon NovelToon
Ketua Geng Motor Dan Gadis Tomboy

Ketua Geng Motor Dan Gadis Tomboy

Status: tamat
Genre:Murid Genius / Cinta pada Pandangan Pertama / Basket / Keluarga / Romansa / Bad Boy / Tamat
Popularitas:13.3k
Nilai: 5
Nama Author: Miss DK

Aileen adalah seorang pelajar SMU tomboy, pandai dan berprestasi. Tapi sayang, anggota keluarganya tidak memperdulikannya.

Suatu hari datang tawaran beasiswa dari seorang kakek kaya. Dengan syarat, Aileen harus menjadi sahabat cucu ke dua kakek dan membuatnya bertobat ke jalan yang benar. Pensiun menjadi ketua geng motor dan tidak lagi berkelahi.

Mampukah Aileen melakukan syarat-syarat yang diberikan kakek?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss DK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cinta yang Melelahkan

Tak! Tak! Tak!

Bu Lia, guru Matematika yang mengajar pagi ini memukulkan penghapus ke papan tulis. Semua siswa terkejut dan menoleh ke arah sumber suara. Melihat Bu Lia sudah datang, siswa yang masih bergerombol buru-buru kembali ke tempat duduk.

Aileen menghembuskan nafas lega saat pasukan ketos sudah menghilang dari hadapannya. Jari jemari tangannya yang dingin mulai menghangat kembali.

"Kau baik-baik saja, Leen?" tanya Jason yang duduk di dekat Aileen.

"Sudah lebih baik daripada tadi. Terima kasih sudah melindungiku, Jason," jawab Aileen.

"Never mind, kami bertiga akan selalu melindungimu." Jason mengusap pucuk kepala Aileen dengan hangat dan memberikan senyum penuh semangat. Lalu membalikkan badan dan mulai mengikuti pelajaran.

Aileen menoleh ke arah Andrew yang sedang membuka tasnya. Terpaksa Aileen meminta bantuan teman untuk memanggil Andrew. Setelah Andrew melihatnya, Aileen segera mengucapkan terima kasih lewat gerakan bibir. Andrew tersenyum dan balas mengucapkan, "Your welcome."

Aileen membalas senyum Andrew. Ia sudah mengucapkan terima kasih pada dua sahabatnya. Hanya kurang satu lagi yang belum diucapi, Russel. Dan kekasih hati yang satu ini membelanya dengan sangat luar biasa. Bikin ketos langsung kembang kempis tidak bisa membantah ucapan Russel.

"Anak-anak yang terkasih dalam Kristus, hari ini Ibu punya pengumuman penting. Setelah ujian selesai nanti, kita akan mengadakan camping 3 hari 3 malam di lereng gunung desa Sidomukti. Ibu harap semua anak mendapat ijin dari orang tua atau wali dan kita semua dapat camping bersama sebelum acara perpisahan sekolah," ucap Bu Lia.

"Keren, Bu." Beberapa siswa bertepuk tangan saking senangnya. Mereka terlihat sangat happy dengan pengumuman dari Bu Lia.

"Wah, sudah gak sabar pingin buru-buru kelar ujian, Bu. Camping di alam bebas pasti sangat seru."

"Bu, nanya dong. Ini campingnya free atau berbayar ya?" tanya salah satu siswa.

"Gratis dong, Sayang. Kan udah termasuk dalam uang kegiatan tahun ini," jawab Bu Lia yang langsung bikin kelas makin heboh. Semuanya bersorak sorai kegirangan karena jaman gini masih ada liburan gratis.

"Ibu harapkan semuanya bisa ikutan ya. Dijamin seru dan sangat berkesan di hati," ucap Bu Lia lagi.

"Pasti, Bu. Kalau gratis pasti semua ikutan."

"Ingat, belajar dulu yang rajin untuk ujian. Bersusah susah dahulu, bersenang senang kemudian. Hadiah diambil di belakang bukan di depan," balas Bu Lia sembari membagikan kertas persetujuan camping kepada semua siswa.

"Kalian minta tanda tangan orang tua atau wali kalian ya. Setelah itu kumpulkan kembali pada Ibu sebelum ujian dimulai. Okay?" ucap Bu Lia lagi.

"Siap, Bu," jawab para siswa antusias.

"Baiklah, simpan kertas persetujuannya. Kita mulai pelajaran," ucap Bu Lia langaung menulis soal matematika di papan tulis.

Aileen menyimpan kertas persetujuannya di dalam tas dengan perasaan kecewa.

'Jadwalku pulang ke Pekalongan itu setelah ujian sekolah berakhir dan mulai liburan. Bukan sebelum ujian sekolah dimulai. Ah ... Sepertinya aku tidak bisa ikut camping. Tidak ada orang tua atau wali yang akan menanda tangani surat persetujuan campingku,' batin Aileen.

Bu Lia membalikkan badan setelah selesai menulis banyak soal matematika. Ia memperhatikan para muridnya yang sedang menyalin soal di papan tulis. Sebagian besar terlihat penuh semangat dan tersenyum-senyum sendiri.

Kecuali seorang gadis, murid baru yang sempat membikin heboh dunia pendidikan sejak awal kemunculannya di sekolah. Aileen Beatrice. Gadis ini terlihat kurang bersemangat, seperti sedih dan terbeban.

Dan satu lagi, si murid unggulan yang super tampan. Idola para wanita di sekolah. Russel Halim. Pria ini terlihat terus mendesah berulang kali.

'Entah karena soal matematika yang aku berikan terlalu sulit atau ... gara-gara berita di koran dan website sekolah, mereka berdua jadi seperti ini? Hmm ... Lebih baik setelah jam istirahat tiba, aku meluangkan waktu untuk berbincang bersama mereka berdua di ruang guru. Sedikit kepo juga sih tentang perkembangan keduanya. Apakah mereka beneran cuma bersahabat atau pacaran,' batin Bu Lia.

"Aileen, Russel, tolong kerjakan soal di papan tulis. Aileen nomer satu dan dua. Russel nomer tiga dan empat," ujar Bu Lia langsung meminta dua orang yang baru saja dipikirkannya untuk lebih konsentrasi mengikuti pelajaran.

Aileen tersentak kaget.

"Saya, Bu?" tanya Aileen.

"Iya, kamu dan Russel. Ayo maju! Siapa yang jawabannya betul akan ibu beri tambahan point," seru Bu Lia.

Para siswa langsung berbisik-bisik lagi melihat Aileen dan Russel kembali ditandemkan dalam satu papan tulis. Si cantik yang jago matematika dan si tampan yang selalu unggul di depan. Bakal seru nih lihat mereka berdua mengerjakan soal matematika yang sulit dari Bu Lia. Kira-kira siapa yang akan dipuji dan dapat point dari Bu Lia ya?

Aileen cepat-cepat berdiri dan maju ke papan tulis. Mengambil spidol dan mengerjakan soal matematika yang menurut Aileen tidak terlalu sulit. Karena dua hari yang lalu ia sudah mempelajarinya dengan baik. Bahkan ia sempat mengajari Jason di perpustakaan kemarin.

"Okay." Russel bangkit berdiri dan berjalan ke papan tulis. Mengerjakan soal matematika di samping Aileen.

Sambil mengerjakan soal, Russel bergumam lirih hingga hanya Aileen yang dapat mendengarnya. "Untuk sementara waktu, kita jaga jarak dulu ya, Leen. Maafkan aku sudah membuatmu dirudung banyak masalah. Semoga keputusan yang aku buat ini, membuat ketos dan para penggemarku tidak menyakitimu lagi. Serta berita hoax di koran dan website sekolah terbukti tidak benar dan lama-lama memudar."

Russel menghela nafas panjang sebelum melanjutkan ucapannya. "Kakek akan mengurus semua masalah ini. Jangan khawatir. Kami.semua akan melindungimu."

Deg! Jantung Aileen langsung berdenyut nyeri, jauh lebih nyeri saat Russel meminta break untuk sementara waktu. Jaga jarak dulu, apa maksudnya Russel akan menghindarinya mulai dari sekarang? Oh no!

'Aku sedang pusing, tertekan karena masalah ketos, eh sekarang Russel akan menjauh dariku. Oh Tuhan, kuatkan aku!' jerit hati Aileen.

"Jason dan Andrew akan selalu menemanimu. Jangan khawatir, setelah masalah mereda, kita akan kembali seperti dulu lagi. Aku janji," gumam Russel.

Aileen mengambil nafas dalam-dalam, berusaha menahan bulir air mata turun dari matanya. Dan hanya menganggukkan kepalanya mendengar gumaman Russel. Berkonsentrasi mengerjakan soal matematika yang sebentar lagi sudah mendekati jawaban akhir.

Aileen menghembuskan nafas setelah menulis jawabannya. Memeriksanya sekali lagi, lalu kembali ke tempat duduknya.

"Good. Memang anak yang berbakat," puji Bu Lia melihat cara Aileen mengerjakan soal-soalnya dan hasilnya benar.

"Bagaimana, Russel? Ada kesulitan?" tanya Bu Lia melihat Russel membeku di papan tulis setelah mengerjakan soal nomer tiga.

"Sepertinya point tambahan buat Aileen aja, Bu. Saya kurang mengerti dengan soal nomer empat," ucap Russel sambil melempar-lempar spidol yang dipegangnya.

"Kembalilah ke tempat dudukmu, Ibu akan menjelaskan soal nomer empat. Terima kasih, Russel." Bu Lia mengambil spidol dari tangan Russel dan mulai menjelaskan pelajaran.

'Gimana aku bisa melupakanmu jika kau terus mengalah dan membuatku merasa selalu di atas angin?' batin Aileen. Ia tahu Russel sengaja tidak mengerjakan soal nomer empat agar point tambahan diberikan pada Aileen.

"I can't stop loving you, Russel," gumam Aileen sedih.

1
Manusia Biasa
Mantap nih alurnya, gaya penulisnya gw suka semangat ngetiknya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!