NovelToon NovelToon
Anjani Istri Yang Diremehkan

Anjani Istri Yang Diremehkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Janda / Selingkuh
Popularitas:110.7k
Nilai: 5
Nama Author: SOPYAN KAMALGrab

Uang miliaran di rekening. Tanah luas. Tiga ratus pintu kontrakan.

Anjani punya segalanya—kecuali harga diri di mata suaminya dan keluarganya.

Hari ulang tahunnya dilupakan. Status WhatsApp menyakitkan menyambutnya: suaminya disuapi wanita lain. Dan adik iparnya dengan bangga menyebut perempuan itu "calon kakak ipar".

Cukup.

"Aku akan tunjukkan siapa aku sebenarnya. Bukan demi mereka. Tapi demi harga diriku sendiri."

Dan saat semua rahasia terbongkar, siapa yang akan menyesal?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SOPYAN KAMALGrab, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 30

Setelah keluar dari ruang sidang, suasana mobil yang membawa mereka pulang dipenuhi keheningan. Wajah Mirna masam, tangannya terus menggenggam tas dengan kuat. Begitu tiba di rumah, ia langsung duduk di kursi ruang tamu dan membuka suara.

“Lusi, cepat telepon ayahmu. Suruh dia cari cara biar Anjani wajib bagi harta ke Riki. Ayahmu pasti punya kenalan di pengadilan!” bentak Mirna tanpa basa-basi.

Lusi menelan ludah. “Eeh... ayahku masih umroh, Bu. Sekitar sebulan enggak bisa dihubungi.”

Mirna menoleh cepat. “Kok umroh bisa lama banget?”

“Sekalian ke Timur Tengah, katanya mau cari investor. Soalnya ayah dipercaya pemerintah buat urusan kerja sama luar negeri,” jawab Lusi, mengarang seadanya.

Mirna mendengus, menepuk-nepuk kakinya gelisah. “Terus gimana ini? Jangan sampai kita pulang dengan tangan kosong. Kita harus dapat sesuatu dari Anjani.”

“Sudahlah, Bu.” Adi akhirnya bersuara. “Riki juga sudah sah nikah sama Lusi. Mending fokus ke depan saja. Anjani biarkan pergi.”

Lusi menatap Adi curiga. “Pak, sebenarnya Anjani bisikin apa sih ke Bapak sampai Bapak kayak takut gitu sama dia?”

Adi mengangkat bahu, pura-pura tenang. “Enggak bilang apa-apa. Cuma... ya, dia ngaku punya kenalan di kementerian. Katanya bisa bikin hidup kita hancur kalau macam-macam.”

“BRAKKK!” Mirna menghantam meja dengan telapak tangannya. “Perempuan sialan itu! Enggak bisa dibiarkan. Kalau dia enggak bisa kembali sama Riki, maka dia harus kalah di pengadilan! Harus bayar kompensasi!”

Suasana memanas. Lusi terlihat tidak terlalu fokus, pikirannya melayang pada satu sosok—Raka. Lelaki yang sempat berdiri di sisi Anjani di ruang sidang tadi. Bukan Riki yang memenuhi benaknya sekarang, tapi Raka. Tampan. Tegas. Penuh wibawa.

“Aku... aku masih mencintai Anjani, Bu,” kata Riki tiba-tiba, suaranya pelan seperti gumaman.

Seketika, tiga pasang mata menoleh tajam padanya.

“Kamu bilang apa barusan?” suara Mirna meninggi. “Riki! Kamu itu sudah punya Lusi. Dia calon ibu dari anak-anak kamu. Kamu sudah sah jadi suami dia!”

“Iya, Ki,” sahut Adi cepat. “Fokus aja sama Lusi. Dia itu pinter, banyak relasi, dia bisa bantu kamu naik jabatan. Kamu bisa jadi direktur atau punya perusahaan sendiri. Jangan lihat ke belakang.”

Mirna berdiri, menunjuk wajah Riki. “Jangan pernah berpikir balik ke pelacur licik itu! Anjani itu pembohong. Dia orang kaya tapi tega lihat kamu kerja jadi tukang ojek. Kalau kamu enggak pinter, mana bisa kamu naik jadi manajer, lalu kepala cabang? Itu karena kamu sendiri, bukan karena dia!”

Riki menunduk. Ia tahu ibunya marah bukan karena benci Anjani semata, tapi karena harga diri yang terinjak.

“Kalau kamu nekat balik ke Anjani, Ibu enggak ridho!” tegas Mirna, suaranya keras tapi gemetar karena emosi.

Seperti biasa, kalimat itu jadi palu pemutus bagi Riki. “Ridho orangtua.” Kata-kata sakral yang selalu membuatnya bungkam.

“Iya, Bu. Aku mau siap-siap ke bandara. Nanti Magrib pesawatku.”

“Mas, aku ikut ya,” ucap Lusi cepat, seolah takut ditinggal.

“Enggak usah. Kamu di sini aja. Siapa yang urus pernikahan kita? Lagian uangnya ada di kamu.”

Lusi diam. Dia tahu jika tinggal di rumah itu, Mirna akan terus mencampuri segalanya. Padahal dia sudah punya rencana sendiri untuk hidup baru—jauh dari keluarga Riki. Uang itu bukan untuk resepsi, tapi untuk lari. Mulai hidup di tempat yang bahkan tak dikenal Google Maps.

“Tapi, Ki... kita ini pengantin baru. Masak sudah harus pisah? Di Surabaya kan ada fasilitas istri kepala cabang. Aku bisa tinggal tanpa membebanimu,” ucap Lusi manja.

“Sudah, Ki. Bawa aja Lusi. Kalian bisa sekalian bulan madu. Ibu yang urus acara resepsi nanti,” ujar Mirna sok perhatian.

Riki tidak menjawab. Ia tahu maksud ibunya. Dan benar saja, setelah itu...

“Dan dana pernikahan, kasih ke Ibu aja. Biar Ibu atur semua.”

Jantung Lusi langsung melonjak. Matanya membesar. Itu rupanya niat sebenarnya Mirna mengizinkan ia ikut Riki ke Surabaya.

“Iya, Lus. Serahkan aja sisa uangnya. Biar Ibu atur untuk resepsi kita,” timpal Riki tanpa beban.

“Uangnya... sudah habis,” jawab Lusi cepat. “Udah buat DP hotel, catering, sama MUA. Nanti pelunasannya ayahku yang bayar.”

Semua terdiam. Lusi mencoba tetap tenang walau dalam hati panik. Ia harus cari cara lain. Kalau tidak, semuanya akan hancur.

Di luar rumah itu, langit mulai gelap. Angin bertiup pelan, membawa debu dan kekacauan dari dalam keheningan malam. Di dalam rumah, mereka terus beradu ego. Tapi satu hal pasti: tidak ada lagi yang percaya satu sama lain.

.....

Anjani duduk di depan laptopnya. Pandangannya kosong. Slide demi slide master plan bisnis terpampang jelas, tapi pikirannya tak lagi fokus ke angka-angka dan strategi.

“Sejak kapan aku benar-benar menerima Raka? Kagum, iya. Tapi... menerima? Aku nggak yakin,” gumam Anjani pelan. Ia menyandarkan punggung di kursi, menatap layar kosong.

Ponselnya berdering. Nama Raka muncul di layar. Lagi.

Anjani hanya menatapnya, malas. Ditekan tombol “silent”, tapi beberapa detik kemudian notifikasi pesan masuk.

“Aku tahu kamu online. Mama sangat suka kamu, Ni. Itu keberuntungan besar. Mama jarang suka sama orang. Ayo dong... Aku serius. Aku pengin nikah sama kamu. Keluargaku nggak masalah kamu janda.”

Anjani mendecih pelan. Matanya menajam membaca kata janda. “Emang harus diteken ya? Emang dia pikir aku nunggu validasi keluarganya?” gerutunya dalam hati.

Belum sempat ponsel diletakkan, satu pesan lagi masuk.

“Ni, jangan putus silaturahmi. Dosa itu. Angkat, ya. Ada hal penting yang harus aku bilang.”

“Silaturahmi?” Anjani mengangkat alis. “Apa sih ini... perasaan hubungan kita belum sejauh itu juga,” ucapnya kesal. Ia letakkan ponsel di meja, balik lagi ke layar laptop.

Tapi dering ponsel kembali menggema. Kali ini nama yang muncul: Rizki.

Anjani mendesah panjang. “Kenapa sih semua cowok akhir-akhir ini suka maksa?” desisnya. Tangannya nyaris menekan tombol tolak, tapi pesan masuk lebih dulu.

“Gue sumpahin lu jatuh cinta sama gue kalau lu nggak angkat telpon gue.”

Mata Anjani melebar. Seketika, sudut bibirnya terangkat. Entah kenapa, kalimat Rizki selalu bisa bikin dia senyum di saat hati berantakan.

“Dasar...,” ucap Anjani lirih, matanya berkaca-kaca. “Kenapa bisa segila itu ngomongnya?”

Ponsel kembali berdering. Nama Rizki. Kali ini, Anjani menyerah. Ia angkat.

“Halo? Ada apa sih, Ki?” tanyanya dengan nada setengah kesal.

“Alhamdulillah...” suara Rizki terdengar riang. “Akhirnya kamu jadi jodoh gue!”

“Apaan sih lu? Gimana maksudnya?”

“Tadi gue doa. Katanya, kalau kamu angkat telpon gue malam ini, berarti kamu jodoh gue.”

Anjani menghela napas, tapi tak bisa menahan senyum. “Nyebelin tau nggak... siapa juga yang mau jadi jodoh orang sesinting kamu.”

“Hei, kalau gue sinting, kamu yang jatuh cinta sama orang sinting dong,” jawab Rizki cepat.

Tiba-tiba, suara kecil menyela.

“Tanteee...!”

Anjani langsung duduk tegak. “Septi?”

“Iya. Nih, dia yang pengin telpon kamu dari tadi,” jelas Rizki.

Panggilan berganti ke video call. Wajah lucu anak dua tahun itu muncul di layar. “Tante Anjani, aku pake baju pink... lucu kan?”

Anjani tertawa. Senyumnya tak bisa disembunyikan. “Lucu banget... cantik. Bikin tante lupa semua masalah hari ini.”

Rizki hanya tersenyum dari belakang layar. Hampir tiga puluh menit berlalu. Tapi yang paling banyak bicara memang bukan Anjani dan Rizki. Melainkan suara kecil dari Septi yang entah kenapa bisa membuat hati Anjani terasa tenang untuk pertama kalinya malam itu.

...

Anjani melangkah keluar dari kontrakan. Ia duduk di teras, memeluk lutut, sambil menonton beberapa video lucu yang dikirim Rizki. Di salah satu video, Rizki menirukan gaya presenter berita tapi dengan suara cempreng dan topi mandi di kepala.

Anjani tersenyum kecil. "Orang ini... udah kehilangan perusahaan, tapi masih bisa bikin orang lain ketawa," gumamnya heran.

Tiba-tiba, Jamal, sopir yang sehari-hari mengantar Anjani, menghampiri dengan raut canggung.

“Bu, saya jadi nggak enak hati. Rasanya kayak makan gaji buta kalau begini terus. Ada pekerjaan lain nggak, Bu? Tenang aja, saya nggak minta bayaran tambahan. Kata istri saya juga, kalau ada cucian baju, biar dia bantu cuci aja,” ujar Jamal tulus.

Anjani menarik napas panjang, tersenyum tipis. “Nggak usah repot-repot, Pak. Saya nggak biasa dicucikan orang lain. Bapak cukup jagain saya aja dari jauh. Saya tahu kok, bapak bukan orang sembarangan. Santai aja.”

“Tapi, Bu…”

“Sudah, jangan terlalu dipikirkan,” potong Anjani lembut.

Jamal diam sejenak, lalu bertanya pelan, “Bu, punya kunci cadangan kamar Firman nggak?”

“Ada. Memangnya kenapa?”

“Sudah tiga hari dia nggak keluar kamar, Bu. Kata temannya, dia baru ditinggal nikah sama pacarnya. Saya takut kenapa-kenapa. Biasanya sih masih nyahut kalau dipanggil, tapi sejak sore tadi diam aja.”

Anjani langsung berdiri. “Apa? Tiga hari nggak keluar?”

“Iya, Bu.”

“Ya sudah, ayo kita cek sekarang.”

Jamal segera berjalan di belakang Anjani, menuju kamar Firman dengan langkah cepat dan waspada.

1
Liana CyNx Lutfi
Anjani Anjani km itu pinter opo oon sih , sdh berapa kali km diselamatkan sama pak jamal dr manusia2 laknat itu ..musuhmu bkn hnya 1 anjani tp bnyak klu smpai km percaya sama dito sungguh km akan masuk kedalam kandang singga
Liana CyNx Lutfi
dan klian smua akan hancur sebelum menghancurkan anjani,begitu bnyak yg memusuhi anjani seorang prempuan sederhana tp cukup bikin orang lain kalah dngn kejeniusanya
Liana CyNx Lutfi
tidak semulus iku bram ,km tdak tau aza'licik viona kyk apa
Lee Mba Young
Anjani itu kayak mudah bnget dekat dng laki ini laki itu. entah karakter nya kurang mahal.
dulu gampang an deket dng raka, sekarang dng diko.
entah lah jadi malas, gmpang di kompori. padahal pinter, jenius tp gmpang bnget nemplok sana sini, mudah di kompori.
karakter nya kurang mencerminkan wanita mahal mlh kayak janda murahan
Liana CyNx Lutfi: Iya kak gk dewasa2 plinplan, padahl klu dpikir lewat logika berapa kali jamal menyelamatkan hidup dia bahkan sama jamal dianggap orang penting krn megang tompol hitam tp masih aza'percaya sama orang yg baru dikenal sungguh diluar nalar...masalah trs soal laki2 nanti ujung2nya podo wae jamal yg harus turun tangan untuk menolong
total 1 replies
Scorpio🔪🔪🔪
yaelah,Diko itu pasti ada niat terselubung juga ke Anjani, sengaja mau bikin Anjani jauh dari pak Jamal biar lebih mudah jalankan rencana san Anjani ngga ada lindungi.
Soraya
Firman ada ada aja
Soraya
si Riki berhalu ria
Soraya
senjata makan tuan namanya
Lesmana
laah ambil kunci mtr , tp ngendarain mbl ?? gimana bisa ?? /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ma Em
Mungkin yg mau dijodohkan sama Wulan adalah Firman anak nya tuan Piter.
Ninik
seru Thor padahal firman itu ya Steven kan Thor keren
yumi chan
untung thor wuln gk jd main drma sama riski..jd amn..kn firman anknya piter..jd sru nanti permaianan mereka...thor mdh2an raka tau siapa musuh dia yg sbnrnya jngn trus2san nudh anjni sja pdhl musuhnya kluarganya sndri
Lesmana
wuaduh.. setan & iblis bersatu dah.. riki jd sodaraan ama viona , bisa jadi iparan sama raka juga /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ninik
kok aku justru curiga ya kalau sebetulnya firman itu ya Steven yg mau dijodohin sama Wulan iya g sih thor
Elizabeth Zulfa
kok bs kbtulan gitu dijdohin brengan mreka... dan juga jngn2 si firman tuh cucunya si Piter zg bkal dijfhin ma wulan ya
Elizabeth Zulfa
pantesan toxic cemua trnyata masih 1 keturunan 😏😏
Elizabeth Zulfa
Bram ini bokap kandungnya riki kn ya... tpi dia kn juga bokapnya viona... brrti mreka sodara seayah beda ibu dong
Liana CyNx Lutfi
Jodoh memang kalian berdua
Uthie
Hahaa... bakalan jadi pasangan kocak itu.. tapi kaya Tom dan Jerry 😂
Tapi.. kayanya bakalan lucu kalau si Firman yg dan bucin duluan nantinya 😂😂👍
Uthie
Wahhhh... si Riki saudaraan sama si Viona 😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!