Ayana Frandrika harus diusir oleh kedua orangtuanya karna ia kedapatan hamil dengan posisi masih menjadi
siswi disalah satu sekolah Negeri disebuah kota. tak ingin menanggung malu, orangtua Ayana dengan tega menyuruh Ayana pergi dan mencari pria yang telah menghamilinya.
Ayana terpaksa datang pada Kelvin, kekasihnya yang juga termasuk ayah biologis dari calon anak yang dikandung Ayana.
Namun karna keadaan ekonomi Kelvin yang pas-pasan, membuat Kelvin selalu menyalahkan Ayana yang harus hamil diusia mereka yang masih sangat muda. Pernikahan bahagia yang diimpikan Ayana selama ini jika bersama Kelvin ternyata hanya sebuah mimpi saja. pada kenyataannya Ayana harus teraniaya dan tersakiti terus-terusan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Leo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terima kasih sudah menjaga putriku
Bab 35
.
..
Karna rasa rindu yang sudah menggunung pada sang mama, Ayana mengajak Davian untuk menemui mamanya dirumah.
Ardi pun bahagia sekali, Ayana tak mempermasalahkan semuanya yang terjadi dulu.
Davian sama sekali tak menyangka jika Ayana adalah putri dari seorang pengusaha kaya raya.
Seketika pula Davian merasa tidak enak. Apalagi Davian menempatkan Ayana hanya sebagai sekretaris saja.
Saat mobil berhenti, Dengan menarik lengan Davian Ayana masuk kerumah besar Ardi.
"Mama..."Panggil Ayana seraya terus masuk kedalam.
Wanita yang dipanggil Ayana ternyata tengah duduk didepan kolam bersama perawatnya. Mendengar suara putri kesayangannya Liana langsung menoleh.
"Ayana..."
"Mama.."Ayana berlari menghambur memeluk Liana dengan derai air mata.
"Mereka sangat dekat dulu tuan..Makanya saya cukup merasa berdosa karna telah memisahkan mereka berdua.."Ardi berkata demikian saat sudah disisi Davian.
"Tuan Ardi, Panggil saya Davian saja. ini diluar jam kerja."Balas Davian.
Ardi tersenyum tipis. "Saya sedikit lega. Putri saya bertemu pria baik dan bertanggung jawab seperti anda. Mengingat dulu nasibnya sedikit kurang beruntung."
Davian turut tersenyum Mendengar penuturan Papanya Ayana.
.
.
"Mama, mama kenapa sakit ?? Maafkan Ayana ya yang tidak mengunjungi mama.."Ucap Ayana seraya berjongkok dihadapan Liana.
"Jangan minta maaf. Dan jangan bahas apapun. Kau sudah pulang, jangan pergi lagi ya nak.."Balas Liana denga. Suara lemahnya.
Ayana menggenggam jemari Sang mama dengan erat. "Tidak akan.. Aku akan selalu menemani mama.."
"Ma.. Ayana datang bersama kekasihnya juga.."Ucap Ardi dengan suara jelas.
Liana seketika menoleh kesisi dimana Davian dan Ardi.berdiri.
"Dia siapa Ay ?? Kemana Kelvin ??" Tanya Liana.
"Dia Davian ma.. Pria yang menolongku dari keterpurukan karna ditinggal Kelvin. Aku dan Kelvin sudah resmi berpisah beberapa bulan yang lalu."Tutur Ayana.
Liana memegangi pipi Ayana. "kau pasti sangat kesulitan anakku.."
Ardi mengajak Davian mendekat. Saat dekat Davian segera menyapa mama Liana. "Selamat siang nyonya. Saya Davian.."
Liana mengangguk dengan senyumannya. "Terima kasih..Terima kasih sudah menjaga putriku.."
"Nyonya terlalu berlebihan.."Timpal Davian.
"Wirti.. Siapkan makanan, anakku datang.."Liana berteriak memanggil pelayan dirumah itu untuk menyiapkan makan siang.
"Tuan Davian.. Tolong disini sebentar ya, Biarkan saya makan siang bersama putri saya.."Ucap Liana dengan tatapan penuh harap.
"Nyonya jangan minta ijin dengan saya. Anda lebih berhak atas Ayana dari pada saya."balas Davian.
"Tuan Davian ini adalah kolega kerja papa ma.." Tambah Ardi.
"benarkah itu ?? Anda hebat sekali, masih muda sudah memimpin perusahaan."puji Liana.
"Saya hanya meneruskan usaha keluarga Nyonya. Papa dan mama saya sudah meninggal."Ucap Davian.
"Dia yatim piatu ma.."Tambah Ayana.
"Ya Tuhan..Kasihan sekali.. Panggil saya mama saja..jangan nyonya."Saran mama Liana.
"Itu ide bagus. panggil saya juga dengan sebutan papa jika dirumah."Tambah Ardi.
Ayana turut tersenyum bahagia. Kedua orangtuanya begitu antusias menerima Davian. Davian sendiri sampai tak bisa berkata apapun lagi. ia juga tak kalah bahagia akhirnya kebahagiaan Ayana benar-benar akan terwujud.
.
.
.
"Seharusnya kau tinggal dirumah mamamu dulu. Kasihan dia.."Ucap Davian seraya menyetir.
"Besok aku akan pindah. Kau tidak apa-apa kan ??" balas Ayana.
"Tidak apa. Aku malah senang, kenapa selama ini kau tidak bicara tentang keluargamu ??" Davian ingin tau.
"Papa mengusirku karna aku hamil diluar nikah. Aku anak tunggal dan menurut papa aku sudah mencoreng nama baik keluarga. Aku berusaha tegar menghadapi apapun sendiri sesuai keinginan papa.."Ayana bercerita.
"Sudah..sudah.. Jangan dibahas tentang masa lalu lagi."Davian segera menyela.
Ayana hanya tersenyum dan memilih menyandarkan kepala dilengan Davian.
"Terima kasih sudah menjadi hebat untukku..Aku sangat mencintaimu.."Ucap Ayana dengan sepenuh hati.
Davian tersenyum lebar dan melandaskan ciuman dikepala Ayana. "Aku lebih sangat mencintaimu.."
.
.
.
Belum sadar juga?
Trauma tapi sering tu ciuman dg Davian bahkan sering curi ciuman lagi.Waras gak si