Masa muda adalah masa yang penuh cinta, masa indah ketika usia 17 tahun. bertemu dengan seorang pria di sebuah tempat yang sangat menyebalkan.
satu tahun berlalu namun jodoh mempertemukan gadis bar-bar dengan pria anti wanita.
"Dasar wanita tidak waras." ucap si pria.
"Kau yang tak waras." jawab si wanita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zheyra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
WANITA GILA
"Apa ingin kamu lakukan!!" seru Sarah.
"Tentu saja aku harus menghukummu karena kamu berani masuk ke rumahku." jawab Nara yang kemudian meminta kepada pembantunya barang yang dia minta.
Seutas tali yang mungkin panjangnya hampir dua atau tiga meter. "Aku akan mengikatmu dan menunggu para polisi datang." ucap Nara.
"Kamu jangan macam-macam, kamu tidak tahu siapa aku!!" teriak Sarah.
"Aku tadi sudah bilang kan kalau aku memang tidak tahu siapa kamu, tapi jangan membuatku semakin marah karena kamu sudah masuk ke dalam rumahku." jawab Nara.
"AAAAA!!!"
Sarah terus berteriak.
Wisnu yang sedang makan bersama Adi nampak kedua pria itu benar-benar terganggu dengan teriakan wanita yang baru datang bahkan mengaku sebagai mantan dari Wisnu.
"Bos, apa bos yakin tidak mengenal wanita itu?" tanya Adi.
"Kamu ingin aku pukul dengan piring ini?" tanya Wisnu.
"Tidak seperti itu sih Bos, Kenapa wanita itu terus bilang dia mau minta pertanggungjawaban darimu?" tanya Adi.
"Kamu benar-benar ingin aku pukul dengan piring ini? piring ini lumayan tebal, Adi!" bentak Wisnu.
"Ya nggak seperti itu juga sih Bos, aku penasaran deh apa jangan-jangan wanita itu disuruh oleh seseorang untuk mengaku sebagai kekasihmu atau simpananmu?" tanya Adi.
"Sudahlah, biarin. biar istriku yang mengurusnya. Aku tidak mau melawan seorang wanita, istriku pasti tahu apa yang harus dia lakukan." jawab Wisnu.
"Kadang ya Bos, wanita kalau marah itu lebih menakutkan daripada seorang laki-laki. apalagi Nyonya Nara, kelihatannya aja Nyonya Nara itu lemah lembut pendiam dan sangat berwibawa. tapi kalau dia marah, wuih..., dia sangat menakutkan. bahkan Nyonya Nara lebih menakutkan dari bos." Adi yang sudah membayangkan kejadian beberapa waktu yang lalu ketika ada seorang wanita yang mengaku menjadi simpanan Wisnu.
"Lagian kamu itu sudah ikut denganku semenjak usia berapa tahun? kamu bekerja denganku semenjak kelas 1 SMA kan?" tanya Wisnu.
"Benar juga sih Bos." jawab Adi.
"Kamu tahu, sebelum aku bertemu denganmu memangnya aku punya teman berapa?" tanya Wisnu.
"Ya enggak punya sih, Bos." jawab Adi.
"Lalu?" tanya Wisnu yang membuat Adi tersenyum.
"Ya anggap aja waktu itu temanku cuma aku aja, lagian kemana-mana juga. sama aku bahkan sempat beredar rumor Bos itu penyuka sesama jenis." ucap Adi.
"Makanya mana mungkin aku mempunyai kekasih ataupun simpanan." Wisnu yang kemudian memakan makanan dengan begitu lahapnya.
"Aku penasaran deh Bos. jangan-jangan wanita itu suruhan dari beberapa pria, beberapa mantan wanita yang suka sama bos atau musuh-musuh Bos?" tanya Adi.
"Aku nggak mau pikir ke sana, Adi. aku mau makan setelah itu aku mau bermain sama anakku." jawab Wisnu yang kemudian meminum segelas jus apel kesukaannya.
Sekitar 15 menit kemudian salah satu petugas polisi sudah berada di tempat Nara.
"Selamat sore, nyonya." salah satu petugas polisi yang mendatangi Nara.
"Selamat sore, pak polisi." jawab Nara.
"Salah satu pembantu Anda mengatakan kalau ada orang tidak dikenal masuk ke tempat Anda." tanya pak polisi.
"Benar sekali pak polisi, orangnya ada di sana." jawab Nara yang kemudian menunjuk seorang wanita yang sudah dia ikat.
"Apakah dia membuat keonaran, nyonya Nara?" tanya pak polisi.
"Dia masuk secara tiba-tiba, membuat keonaran bahkan berusaha menyerang saya. kalau tidak ada para pembantu dan penjaga rumah mungkin dia sudah melakukan sesuatu kepada saya." jawab Nara.
"Siapa wanita itu, Nyonya Nara?" tanya pak polisi.
"Saya kurang tahu pak polisi, tapi kelihatannya dia salah satu penggemar berat dari suami saya." jawab Nara dengan begitu santai.
pak polisi menganggukkan kepalanya. memang begitu banyak rumor beredar mengenai pengusaha kaya raya miliarder seperti Wisnu yang selalu dikejar-kejar oleh begitu banyak wanita.
"Wanita ini Bohong, wanita ini bohong. aku kemari karena ingin meminta pertanggungjawaban kepada Mas Wisnu!!" seru Sarah.
"Anda dengar sendiri kan pak polisi." ucap Nara yang kemudian tersenyum.
"Apakah saya bisa meminta rekaman CCTV rumah ini, nyonya Nara?" tanya pak polisi.
"Dengan senang hati saya akan memberikan rekaman CCTV itu, pak polisi." jawab Nara yang kemudian meminta salah satu anak buahnya untuk menyerahkan rekaman CCTV hari ini.
"Aku tidak mau dibawa ke kantor polisi, aku harus ketemu Mas Wisnu!" teriak Sarah dengan begitu menggila.
"Jangan-jangan wanita ini kabur dari rumah sakit jiwa." ucap salah satu pembantu.
"Iya, pak polisi. kemungkinan dia keluar dari rumah sakit jiwa. lihat aja kelakuannya brutal seperti wanita gila." ucap salah satu penjaga rumah Wisnu.
"Baiklah kalau begitu, Nyonya Nara. saya akan segera membawa wanita ini ke kantor polisi. Apakah anda akan melakukan tuntutan kepada wanita ini?" tanya pak polisi.
"Tentu saja pak polisi, Saya akan melakukan laporan ke kantor polisi bersama suami saya. saya tidak mau wanita ini membuat keributan apalagi mencoba untuk mencelakai putra saya." jawab Nara dengan menekankan kata-kata itu.
Sarah tidak akan pernah berpikir kalau dia malah di Giring ke kantor polisi. niat hati dia ingin membuat kegaduhan bahkan membuat Wisnu dan Nara saling membenci satu sama lain.
"Lepaskan aku, lepaskan aku!!" teriak Sarah dengan begitu keras.
"Maafkan Aku karena aku harus membawamu ke kantor polisi, dan maaf karena ulahmu ini kamu sudah membuat dirimu mendekam di penjara untuk waktu yang lama." jawab Nara sembari tersenyum.
* Bersambung *
Mohon dukungannya pada novelku yang lainnya 😊😊😊
- Mawar berduri
- Terlempar ke dunia sang kaisar
- karena cinta
- Gairah liar
bukan Farrah liar thor