Zivanna Lollyta gadis cantik berusia 24 tahun yang berkerja sebagai seorang Baby Sister dia di tunjuk oleh Samuel Mahendra 35 tahun untuk bisa mengurus anak perempuan yang bernama Bianca Mahendra yang masih 5 tahun.
Alasan Zivanna ingin menjadi Baby Sister karena dia yang menyukai Samuel Mahendra.
Samuel Mahendra berpisah dengan mantan istri nya Maudy Larissa karena berselingkuh dengan lelaki yang lebih kaya dari pada Samuel Mahendra.
Merasakan penghianat cinta membuat Samuel menutup rapat hati nya untuk wanita lain.
Mampu kah Zivanna meluluhkan hati Samuel Mahendra,? Saksikan kisah cinta mereka berdua.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pearlyta Hasna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 35.
Ketika Suster Zivanna dan Bianca masuk ke dalam rumah supir pribadi tersebut menghampiri Samuel.
"Pak Samuel tadi ada seorang wanita yang menghampiri saya dia bertanya tentang Suster Zivanna terhadap saya."
Samuel pun langsung terdiam ketika mendengar perkataan supir tersebut.
"Bagaimana ciri-ciri wanita itu coba jelaskan pada saya."
Supir tersebut menjelaskan secara detail tentang wanita tersebut dan ternyata dari ciri-ciri nya seperti Maudy Larissa.
"Jika wanita itu terus memandangi kamu, bilang kepada nya suruh dia mendatangi saya di kantor."
Samuel merasa jika Maudy menyangka Suster Zivanna adalah ibu sambung Bianca.
"Baiklah Pak, nanti saya sampaikan langsung pada wanita tersebut."
Supir tersebut pun langsung masuk ke dalam mobil kembali dan Samuel juga kembali ke ruangan nya.
Supir tersebut langsung menjalankan mobil nya sedangkan Zivanna merasa jika supir tersebut berbicara serius dengan Samuel.
"Suster Zivanna kenapa,? kenapa Suster seperti melamun seperti itu?."
Zivanna pun langsung fokus kembali kepada Bianca.
"Tidak apa-apa sayaang, Suster Zivanna hanya sedang memikirkan Ayah Suster."
Bianca pun menyatakan sesuatu kepada Suster Zivanna.
"Apakah Suster Zivanna sedang memikirkan kalung berlian yang di berikan oleh Ayah Suster yaa, kalung berlian itu sangat mahal sekali yaa dan Papa bilang hanya ada sepuluh saja."
Suster Zivanna dia pun merasa binggung bagaimana dia harus menjelaskan kepada Bianca sedangkan dia yang mengatakan jika dia yang terlahir dari keluarga sederhana tapi kenapa Ayah nya sampai bisa membelikan kalau berlian seharga dua milyar rupiah.
"Iya sayaaaaang, Suster sedang memikirkan kalung berlian itu sangat mahal sekali. Suster Zivanna berniat untuk mengembalikan kalung berlian tersebut kepada Ayah Suster."
Bianca merasa tidak percaya jika Suster Zivanna terlahir dari keluarga sederhana, dia juga melihat wajah nya yang seperti perawatan tapi Bianca yang tidak mau mempermasalahkan hal tersebut.
Bianca dan Suster Zivanna akhirnya sampai di rumah mereka berdua pun langsung duduk di ruangan tamu .
"Aku sangat capek sekali Suster Zivanna, aku ingin yang segar-segar apa yaa."
Suster Zivanna pun langsung pergi ke dapur dia membuatkan jus jeruk segar untuk mereka berdua.
Suster Zivanna pun di perhatikan oleh orang para pegawai yang ada di sana.
"Kenapa yaa mereka memperhatikan aku seperti itu yaa, membuat aku gugup saja."
Bianca menyusul Suster Zivanna ke dapur dia melihat Suster Zivanna yang sedang membuka buah jeruk.
"Sini aku bantu yaa Suster Zi, agar lebih cepat selesai."
Bianca benar-benar sangat baik sekali kepada Suster Zivanna di hawari Suster Zivanna yang tidak bisa menyalahkan blender nya.
"Suster Zivanna yang membukakan nya aku yang memasukkan ke dalam blender nya yaa, jangan pun di jeruk nya di belah dua dan di buang biji-bijian dulu."
Suster Zivanna merasa sangat beruntung sekali ketika Bianca yang jauh lebih pintar dari nya dalam urusan dapur.
"Bianca kenapa kamu sangat pintar sekali menjadi seorang chef, kamu masih berumur lima tahun tapi sangat luar biasa sekali loh."
Bianca pun tersenyum kepada Suster Zivanna.
"Kata Omah kita sebagai perempuan harus bisa masak, walaupun kita dari keluarga yang berkecukupan ataupun sederhana tetap bisa masak."
Seketika Zivanna pun merasa tersindir dengan perkataan Bianca, dia yang memang tidak pernah pergi ke dapur.
"Kamu sangat pintar sekali yaa sayang, kamu yang selalu mengajarkan Suster Zivanna. Terimakasih banyak yaa Bianca."
Setelah memasukkan buah jeruk, Bianca pun menuangkan air ke dalam blender tersebut dan begitu sangat terkejut nya Zivanna ketika mendengar suara blender.
"Setelah selesai kita saring air jus jeruk nya dan masukkan es batu yang banyak selesai deh pasti sangat segar sekali."
Mereka membuat dua gelas saja dan Suster Zivanna bawa ke ruang tamu menikmati segarnya jus buah jeruk.
"Sebenarnya lebih baik kalau jeruk itu di peras saja Suster Zivanna, tidak di masukkan ke dalam blender."
Suster Zivanna merasa sangat malu sekali ketika dirinya salah.