"Lo memang adek tiri gw, tapi kita gak sedarah, apa salah nya gw pake Lo buat kepuasaan gw."
________________________________________________
seorang gadis culun yang selalu di bully oleh siswa si penguasa sekolah nya. tak di sangka orang yang setiap hari membully nya, bisa menjadi sodara tiri nya Sekarang.
selain bandel bocah itu juga mesum, dan sedikit kasar jika meminta sesuatu, apakah si gadis culun itu akan bertahan hidup seatap dengan orang yang selalu membully nya? atau ia akan memutuskan untuk berbeda rumah dengan kakak tiri nya? yuk langsung baca aja cuss 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tanzila mutiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 27+
Terdengar suara samar samar yang memanggil namanya dengan di barengi desahan pelan yang sangat menggoda. Kania sangat kaget saat nama nya di sebut, Kania bingung kenapa nama nya di panggil. Agar rasa penasaran nya hilang, Kania pun memberanikan diri nya untuk mengetuk pintu toilet tersebut, agar ia tau siapa yang memanggil nama nya.
Tok tok tok
"Siapa di dalam?."tanya Kania.
Seketika orang yang ada di dalam toilet pun memberhentikan kegiatan nya, ia kaget saat mendengar suara Kania yang mengetuk pintu toilet. Ia bingung harus lakukan apa sekarang. Hingga akhirnya ia pun memutuskan untuk menyudahi kegiatan nya, dan membereskan kekacauan nya. Setelah itu ia pun langsung membuka pintu toilet.
"Elbra? Ternyata kamu di dalam toilet, kenapa kamu memanggil nama ku?."tanya Kania kaget saat mengetahui orang yang ada di toilet adalah Elbra.
"Anjir...dari mana Kania tau."batin Elbra kaget+malu saat ia tau bahwa Kania mendengar suara nya di toilet tadi.
"Hem....itu...gw...gw."ucap Elbra berusaha memikirkan alasan yang tepat, agar Kania percaya.
"Gw....Gw gak ada manggil nama Lo."bohong Elbra sembari mengondisikan raut wajahnya.
"Apa aku salah dengar ya, tapi tadi Sangat jelas nama ku di sebut dengan di iringi suara aneh." Ucap Kania semakin bingung.
"Gila....dia dengerin desahan gw juga bang*at." Batin Elbra sedikit memaki, karena kesal Kania mendengar suara laknat nya.
"Udah lah....Lo lupain aja suara tadi, mending Lo ke ruang tamu sana."usir Elbra, lalu ia pun kembali masuk ke dalam toilet.
"Kamu kok masuk toilet lagi?."tanya Kania.
"Mau berak gw...udah jangan ganggu."alasan Elbra, lalu ia pun menutup pintu toilet nya.
"Ohhh BAB.....pantesan ada suara aneh."Gumam Kania, akhirnya gadis itu pun tak penasaran lagi, lalu ia pun pergi ke ruang tamu.
...----------------...
Kini hari semakin sore, waktu sudah menunjukkan pukul 17:00. Leo dan Daniel sore ini ingin pulang ke rumah kos mereka.
"Serius nih kita pulang, padahal niat nya kita mau nginep sampe 1 bulan."ucap Leo bercanda.
"Etdah, di kira rumah gw penginapan, 1 hari tidur bareng kalian memang seru sih, tapi si Daniel sih ngambil guling gw."Jawab Elbra.
"Beli lagi aja kali bra...Lo kan tajir, setruk juga pasti Lo mampu beli guling."ucap Daniel.
"Jangan kan setruk, sepabrik pabrik nya juga mampu gw beli."Jawab Elbra dengan gaya songong nya.
"Gila....temen kita emang tajir cuy...kalo gitu beliin rumah kita lah, biar gak ngekos lagi kita,"ucap Leo bercanda, sembari bertepuk tangan, kagum dengan kekayaan teman nya.
"Ngelunjak Lo.... mending kalian pulang sekarang aja, kos kalian kan agak jauh dari rumah gw, ntar kalo sampe nya kemaleman, bisa di gigit Kunti Lo pada." Tak henti henti 3 manusia ini bercanda, hidup mereka selalu saja di hiasi dengan candaan. Dalam keadaan apapun, selalu saja ada bahan untuk candaan.
"Santuy lah....pulang jam 12 malem aja udah biasa kita."Jawab Leo Santai.
"Ya udah, kita pulang dulu ya.....oh ya, jangan Lo rusak cewek Lo, tunggu habis sekolah aja."ucap Leo memberi saran, sembari menaiki motor ninja nya, begitu juga Daniel, mereka pulang Dengan menaiki motor masing masing.
Skip.
Kini sudah larut malam, sudah jam nya orang tidur. Namun Elbra tak bisa tidur malam ini, bukan karena kehilangan bantal guling nya, tapi karena setiap kali ia memejamkan mata, bayang bayang adegan ciuman nya dengan Kania selalu mengganggu nya. Ingin rasa nya Elbra mengulangi adegan itu, namun ia tak tau bagaimana cara nya, semakin ia pikir kan, semakin tak bisa tidur diri nya.
continued.....