NovelToon NovelToon
Aku Hanya Figuran

Aku Hanya Figuran

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Sudah Terbit / Kisah cinta ini bikin baper!
Popularitas:62.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: ErKa

Aku hanya seorang figuran dalam kisah cintamu. Tapi tidak apa-apa, setidaknya Aku masih bisa melihatmu. Aku masih bisa menyukaimu sebanyak yang Aku mau. Tidak apa-apa Kamu tidak melihatku, tapi tetap ijinkan Aku untuk melihatmu. Karena keberadaanmu bagai oksigen dalam hidupku. (Khansa Aulia)

*Update Senin-Sabtu
*Minggu Libur 😁



^ErKa^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ErKa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 2 - Sapaan Pertama

Dia meminjam tipe-X ku. Ingin

rasanya benda itu Ku museumkan. Benda itu sudah tersentuh tangannya. Rasanya

masih tidak bisa di percaya pria itu mau berbicara denganku.

"Kamu dari SMP mana? Kok

Aku gak pernah keliatan Kamu?"

"Eh, em...Eh..." Aku

bingung. Kata-kata yang ingin Ku ucap tak bisa keluar. Padahal pria itu hanya

sedang menanyakan pertanyaan umum, dimana semua orang pasti bisa menjawabnya.

"Kamu bukan dari SMP X?

(Menyebut SMP terkenal di kotaku). Aku menggelengkan kepala. "Oh pantas

saja Aku tidak pernah melihatmu. Kita berasal dari SMP yang berbeda." Aku

mengangguk-anggukan kepala, seperti kerbau yang tengah di cocok hidungnya.

"Kenalin Aku Alex. Siapa

namamu?"

"Eh eum..." Lidahku

masih kelu. Aku ingin mengutuk kebodohanku sendiri.

"Hei, Aku membuatmu tidak

enak ya? Aku tidak akan mengganggumu lagi. Terima kasih tipeX-nya." Pria

itu kembali berbalik ke depan.

Aku ingin menjulurkan tanganku.

Menepuk bahu itu agar kembali menghadapku. Tapi tentu saja itu hanya ada di

angan-anganku saja. Aku terlalu pengecut untuk melakukannya.

Selama beberapa hari berikutnya,

dia benar-benar mengacuhkanku. Sepertinya dia lupa bahwa Aku adalah gadis

penghuni belakang kursinya. Aku pasrah. Lagi-lagi Aku hanya bisa menatap

punggungnya.

Tidak apa-apa dia mengacuhkanku.

Setidaknya Aku masih bisa menatap punggungnya.

Kejadian itu berlangsung selama

beberapa bulan. Akhirnya tibalah saat ujian. FYI (For Your Information),

kelasku terdiri dari 40 orang. Dan pengaturan duduk dalam ujian di sesuikan dengan

nomor urut di absen.

Mungkin nasib mujur sedang

berpihak padaku. Lagi-lagi dia duduk di depan bangkuku. Aneh sekali. Nama dia

berawalan dengan huruf "A", sementara namaku huruf "K",

bagaimana mungkin tempat duduk Kita bisa dekat seperti ini? Ah, lagi-lagi Aku

berpikir Tuhan sangat baik padaku. Tuhan tahu Aku tidak mungkin memilikinya,

jadi Tuhan berusaha untuk membuatku agar lebih mudah menatapnya.

Kembali ke hari ujian. Hari

pertama ujian ada 2 mata pelajaran yaitu matpel biologi dan fisika. Untuk matpel

biologi, Aku bisa mengatasinya karena pada dasarnya Aku menyukai matpel. Untuk

matpel kedua, Aku mati kutu. Aku benci matpel fisika, kimia dan matematika. Aku

sudah belajar mati-matian, namun otakku yang sedikit ini tidak bisa

menyerapnya. Kali ini pun demikian.

Hampir menangis Aku membaca

soal-soal yang tidak Ku ketahui jawabannya. Ingin rasanya Aku menghitung jumlah

kancing di bajuku dan menuliskan jawabannya. Di tengah keputusasaanku, pria 99%

berbalik ke arahku.

"Kamu sudah selesai?"

tanyanya. Aku menggeleng-gelengka kepala dengan mata memelas. Dia tersenyum

kecil melihatku yang begitu menyedihkan. Bukan senyum ejekan, hanya tersenyum

lucu saja. Dia kembali menghadap ke depan. Aku menghela napas berat.

Hah, pasti ujian semester kali

ini Aku akan mendapat nilai paling rendah lagi. Pikirku dengan sedih.

Lima menit berlalu. Tiba-tiba

tanpa berbalik, pria itu menjulurkan tangannya. Memberiku sehelai kertas kecil.

Aku menduga-duga, apa gerangan isi dari kertas itu?

Dengan hati yang berdebar, Aku

membukanya. Mataku langsung terbelalak begitu melihat jawaban di kertas itu.

Pria itu menulis nomor 1-50. Dan hampir semua nomor itu terisi. Mungkin hanya

ada 3-4 nomor yang belum terisi. Di bawahnya ada catatan : yang belum di isi,

aku tidak tahu jawabannya.

Hah? Pria ini serius sedang

memberiku contekan? Apa ini bukan isian jebakan? Sebenarnya apa tujuannya?

Otakku berpikir, namun tidak menemukan jawaban. Akhirnya Aku pasrah. Aku

menulis semua jawaban yang dia berikan. Aku hanya berharap pria itu tidak

sedang menjebakku.

Waktu ujian pun selesai. Semua

lembar jawaban harus di kumpulkan. Ketika sedang melewati pria itu, Aku

menatapnya. Pria itu tersenyum manis. Ingin meleleh rasanya melihatnya

tersenyum seperti itu.

Aku kembali duduk di kursiku.

Aku menulis di secarik kertas kecil. Dengan ragu Aku mencowel-cowel bahunya.

Dia menoleh. Dengan cepat Aku memberikan kertas itu dan kabur keluar dari

ruangan. Aku sangat malu. Isi dari kertas itu sebenarnya sangat simple, hanya

ucapan terima kasih. Tapi Aku tak sanggup melihat dia membacanya.

Hari-hari pun berlanjut. Dia

tetap konsisten membantuku. Terutama di tiga pelajaran yang tidak mampu Ku

kuasai. Lama kelamaan, Aku mulai bisa bercakap-cakap dengannya.

"Namamu siapa?"

tanyanya.

"Ak-aku Khansa..."

"Kamu dari SMP mana?"

"SMP X." (SMP yang

tidak terkenal dan terletak di pinggiran kota)

"Dimana itu?" tanyanya

bingung. Wajar saja dia tidak mengetahui SMP yang kusebut. Memang Aku berasal

dari SMP tidak terkenal kok.

Aku berusaha menjelaskan

sebisaku. Dia mengangguk-angguk, entah mengerti atau tidak.

"Kamu sendirian atau ada

teman yang lain?"

"Ak-aku sendirian..."

"Oh...pantas saja."

"Pan-pantas kenapa?"

"Kamu terlihat selalu

sendiri." katanya bergumam.

"Lex, ayo ke kantin."

Tiba-tiba segerombol teman Alex datang. Memaksa Alex untuk mengikuti mereka.

Alex pergi bersama mereka. Meninggalkanku yang kembali sendiri.

Aku menelungkupkan tanganku di

meja. Menjadikannya sebagai bantalan. Perutku lapar, tapi Aku berusaha untuk

menahannya. Aku berharap dengan tidur di waktu jam istirahat, akan menunda

laparku.

Bila ada yang bertanya-tanya,

mengapa Aku tidak ke kantin saja dan membeli makanan? Jawabannya tentu saja

karena Aku tidak punya uang. Aku ke sekolah terkadang mengayuh sepeda, namun

lebih banyak di antar ayahku yang profesinya sebagai sopir angkot.

Sebenarnya, sepeninggalnya

Ibuku, Aku menggantikan posisi beliau dalam urusan rumah tangga. Aku bangun

subuh untuk masak, nyuci baju, cuci piring, setrika seragam dan memandikan

adikku yang masih SD kelas 2. Karena padatnya rutinitasku di pagi hari, tak

ayal Aku jarang berkesempatan untuk sarapan. Menjelang siang perutku akan

terasa lapar, sama seperti yang Ku alami siang ini.

Aku hanya berharap agar bisa

segera pulang. Aku ingin makan yang banyak. Tiba-tiba bau makanan menusuk

hidungku. Aku menoleh mencari sumber bau itu.

Ternyata ada yang membawa

makanannya ke dalam kelas. Aku menghirup baunya dengan lama. Berharap dengan

melakukan hal seperti itu akan mengusir rasa laparku.

Perutku semakin berbunyi keras.

Pertanda semakin meronta untuk di isi makanan. Aku memalingkan wajahku. Kembali

menelungkupkan wajahku di atas meja. Air mataku tiba-tiba mengalir.

"Andaikan Ibu tidak

meninggal, Aku pasti tidak akan kelaparan seperti ini. Ibu pasti akan

membawakanku bekal. Memasak, mencuci dan mengurus adik untukku.

Andaikan..." Hah, terlalu banyak perandaian dalam hidupku. Aku merindukan

ibuku. Aku benar-benar merindukan beliau. Dan Aku menangis.

Kisah yang tidak keren. Dari

seorang anak berumur 15 tahun. Terkadang Aku berpikir, apakah hidupku akan

menjadi berbeda bila Aku terlahir menjadi anak orang kaya?

Tapi pikiran-pikiran seperti itu

kutepis. Aku seharusnya bersyukur. Masih di berikan seorang ayah yang

bertanggung jawab dan adik kecil yang lucu.

Terkadang Aku merasa lucu dengan

diriku sendiri. Bagaimana mungkin Aku memikirkan masalah  cinta ketika dalam urusan perut pun Aku masih

belum kenyang?

Cinta memang sangat jauh dari

genggamanku. Tapi dalam hati kecilku, Aku sangat berharap cinta itu datang

kepadaku.

***

Happy Reading ^^

1
Nuralfiyah 1157
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/lucu liat Khansa dan alex
rawrrz
Luar biasa
Hasim Jap
bab esmosi ya... pdhl udh bca berkali kali tpi tetep ajah.. ahhahaaaa
anNa_siLviA
ceritanya sangat berkesan,di baca berulang pun gak bikin bosen karna memang menarik😍
Hasim Jap
hi thor erka.. aku kmbli lgi bca cerita mu...dri pertama crita inimuncul aku udh bca berkali kali.. smpe ud lupa skrng.dn skrng bca lgi.isenh isenh donlowd neveltoon lgi.. yg dicariin prtama cerita mu thorr.. ga bosen trnyata bca karya mu
Senti Tiara
Kecewa
Senti Tiara
Buruk
Gupron Gupron
aku aku aku aku othor goblok
Adila Ahmad
bgus
Juwita Maimunah
nyampe bab ini belum jelas prasaan Alex ke khnsa
Hasim Jap: alex bnran cinta khansa mba... diana cuma mantan dan diana juga sudah jdi istrinya kaka nya alex.. itu mengapa khansa curiga curiga trs krn blm tau.. hihihii. aku udh bca berkali kali. critanya emang bagus poll.. nnti klo udj pov alex bru tau semua. cmiwww
total 1 replies
Juwita Maimunah
jadiingat masa SMA bayar SPP smpe berbulan2 ga bisa bayar pas mau semester utung TU baik hati Masi ada toleransi bisa ikut smester
Juwita Maimunah
pernah di posisi ini jadi kangen SMA org tua ingat perjuangannya
Esti Esti
nanti alex nddk ingat
Esti Esti
hadehhh
Esti Esti
Lebih bagus nggk ada gambarnya
Esti Esti
terkadang emang gtu sakit hati yg buat kita semangat belajar
@Anonymous_
Luar biasa
Se_Rha🍁
betull sekali dan aku mengalaminya 3thn yg berat bnget 🤧
Rinnie Erawaty
aku udah beberapa kali baca tapi part ini aku ikut sedih saat guru BK ngasih tau Khansa siapa yg jd orang tua asuhnya..... Alex 😭
Kadek Vrinda
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!