SIAPKAN KANEBO UNTUK MENYEKA AIR MATA!!!
"Manakah yang akan membunuhnya, siksaan suami atau penyakit mematikan?"
Demi menghindari perjodohan dengan seorang pria yang merupakan mafia, ia menjebak seorang montir dan memaksa menikahinya. Tanpa disadari olehnya, bahwa sang montir ternyata adalah bekas seorang bos mafia.
Bukannya bahagia, Naya malah mendapat perlakuan buruk dari sang suami. Mampukah Naya bertahan dengan siksaan Zian di tengah perjuangannya melawat maut akibat penyakit mematikan yang menggerogoti tubuhnya?
IG otor : Kolom Langit
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kolom langit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gadis aneh
Zian menatap Naya dengan ekor matanya, seolah menjelaskan betapa malasnya ia berurusan dengan gadis ingusan itu.
"Tinggalkan nomor telepon mu, nanti kalau sudah di perbaiki, akan aku hubungi," ucap Zian yang berharap Naya segera pergi dari tempat itu.
"Tapi aku ingin tahu ada apa dengan mobilku. Kenapa bisa tiba-tiba rusak. Lagi pula aku sudah punya nomor teleponmu. Aku bisa sering-sering menghubungimu untuk menanyakan mobilku kan?" tanya Naya dengan wajah pura-pura bodohnya.
"Tapi aku tidak ingin sering-sering di hubungi olehmu." Zian yang bicara terus terang tanpa basa-basi membuat nyali Naya menciut.
Dengan malas, Zian memeriksa mobil itu dan mencari tahu apa kerusakannya. Sesaat keningnya mengkerut melihat kondisi mesin mobil itu yang seperti sengaja di buat rusak.
Naya memperhatikan Zian yang sedang serius mengotak-atik mesin mobilnya. Menatap dalam pada wajah yang baginya memiliki ketampanan sempurna itu.
Apa pintu surga sedang terbuka, sehingga ada bidadara yang turun ke bumi dan menyamar sebagai montir?
Naya menopang dagunya, menatap Zian tanpa berkedip. Seolah bunga-bunga bertaburan jatuh dari langit, bau oli yang menyeruak berubah menjadi bau bunga kasturi yang memabukkan, dan semua bunyi peralatan bengkel seolah terdengar bagai alunan musik yang indah.
Naya terhanyut dalam lamunanya, hingga telinganya menangkap suara seseorang yang membuyarkan lamunannya.
"Bos, maaf aku terlambat, aku tadi bertemu seorang gadis aneh," ucap seorang pria yang baru saja memasuki bengkel itu.
"Sama, aku juga hari ini sudah dua kali bertemu gadis aneh," sahut Zian yang bermaksud menyindir Naya.
Dan alangkah terkejutnya Naya ketika menoleh dan melihat siapa yang berdiri di sana. Ia terlonjak sehingga kepalanya terbentur di kap mobil, wajahnya seketika memerah. Seakan ia ingin menyembunyikan dirinya di bagian bumi yang terdalam.
Hah, dia... sedang apa dia di sini? Gawat ini. batin Naya
"Dimas, Kau sudah kerjakan apa yang aku suruh kan?" tanya Zian pada Dimas. Namun, Dimas tidak menjawab. Ia hanya terfokus pada gadis yang berada di samping bosnya itu.
"Eh, bukankah tadi..." pria itu menggantung ucapannya ketika melihat wajah Naya yang seolah sedang memelas meminta belas kasih.
Gadis aneh itu, ada apa dengannya. Kenapa wajahnya seperti benang kusut. batin Dimas
Naya pun mundur perlahan mendekatkan dirinya dengan pria yang baru saja datang itu, menginjak kakinya dengan keras, sehingga pria itu terlihat meringis kesakitan.
"Auuwh apa kamu sengaja menginjak kakiku...?" tanya Dimas dengan suara lantang, membuat Naya segera membekap mulut pria itu dengan telapak tangannya.
"Sstttt jangan ribut, aku akan membayar berapa pun tapi jangan bilang padanya kalau aku memintamu merusak mobilku." bisik Naya di telinga Dimas.
"Jadi kamu mau menyogokku lagi, ya?" Sekarang Dimas sudah berkacak pinggang di depan Naya.
Naya pun hanya mampu menepuk jidatnya, perasaan malu bercampur kesal menyatu dalam dirinya. Sedangkan Zian tampak memicingkan matanya menatap Naya dan Dimas bergantian.
"Ada apa denganmu Dimas?" tanya Zian ketika melihat mimik wajah Dimas seperti sedang menahan sakit.
Dimas menggerakkan jari telunjuknya ke bawah, Zian kemudian mengikuti kemana arah yang di tunjuk Dimas, hingga matanya menangkap kaki Naya yang sedang menginjak kaki Dimas di bawah sana.
"Hey, apa kamu mau menghancurkan jari kaki orang dengan terus menginjaknya?" tanya Zian pada Naya.
Naya pun mengarahkan pandangannya ke bawah dan melihat kakinya yang berada di atas kaki Dimas. Seketika wajahnya kembali merona merah.
"Ma-maaf... maaf, aku tidak sengaja." ucap Naya terbata-bata seraya memindahkan kakinya.
"Ya... tidak sengaja, terima kasih, Nona!" Dimas terlihat mengibaskan kakinya yang terasa sakit karena di injak Naya.
Sementara Naya yang sudah sangat malu itu hanya bisa tertunduk dengan wajah merah meronanya. Sudah tidak berani lagi menatap wajah Zian.
Ini memalukan, tolong ... aku ingin menyembunyikan wajahku tapi dimana wahai penduduk bumi.
"Kenapa kau masih di sini? Aku sudah bilang aku akan menghubungimu kalau mobilmu sudah selesai kan?"
"I-iya... ini juga mau pulang..." ucap Naya terbata-bata.
Dengan langkah kaki yang berat, Naya menahan malu keluar dari bengkel itu. Beberapa kali ia menoleh kebelakang melirik Zian. Namun, Zian tidak peduli padanya.
Sial! Kenapa juga Mia memberiku nomor telepon montir dari bengkel yang sama. Aku kan malu.
Naya kemudian memesan taxi online untuk mengantarnya ke suatu tempat. Selama beberapa saat, ia menunggu di depan bengkel milik Zian, sesekali mencuri pandang.
Tidak lama kemudian, taxi online yang di pesan Naya sudah tiba di tempat itu. Gadis itupun pergi dengan menelan kekecewaan.
Tibalah Naya di tempat tujuannya. Ia sedang berada di sebuah showroom mobil terbesar di kotanya.
Seorang karyawan segera menghampirinya begitu melihatnya masuk.
"Permisi, ada yang bisa kami bantu?"tanya sang karyawan marketing.
"Aku mau membeli sebuah mobil," sahut Naya seraya membaca brosur yang berada di atas meja.
"Baiklah, Nona... Silahkan ikut saya. Saya akan menjelaskan mobil-mobil keluaran terbaru." ucap karyawan marketing itu.
Setelah memilih sebuah mobil mewah dengan harga fantastis, Naya kemudian membayarnya dengan menggunakan sebuah kartu tanpa batas. Sungguh, rasanya hidup Naya bagai seorang putri raja.
Ia berbuat sesuka hati menghambur-hamburkan uang orang tuanya. Naya yang merupakan anak tunggal itu begitu termanjakan dengan fasilitas mewah dari keluarganya.
***
"Bos, apa kau kenal gadis tadi?" tanya Dimas pada Zian yang sedang pusing dengan urusan mobil Naya.
"Tidak! Aku bertemu dengannya tadi pagi. Mobilnya mogok karena kehabisan bensin di jalan dan dia menghubungiku."
"Benarkah? Tapi dia juga menghubungiku untuk tujuan yang berbeda."
Zian mengernyit, "Maksudmu tujuan yang berbeda apa?"
"Kalau dia menghubungi bos untuk memperbaiki mobilnya, tapi dia menghubungiku untuk membantunya merusak mobilnya."
Zian makin tidak mengerti dengan ucapan karyawannya itu.
"Maksudnya?"
"Lihat kondisi mesin mobilnya. Itu aku yang melakukannya. Dia memintaku merusak mobilnya bahkan menyuruhku membuat kerusakannya parah. Katanya, buatlah montir manapun kesulitan memperbaikinya," tutur Dimas dengan memperagakan cara Naya bicara tadi.
"Jadi kau yang membuat mobil ini menjadi seperti ini?"
"Iya, Bos!"
"Baguslah, kalau begitu kau pasti tahu cara memperbaikinya kan? Jadi ini tugasmu. Cepat selesaikan supaya gadis aneh itu tidak kemari lagi."
Dimas membulatkan matanya mendengar perintah dari bosnya itu. Pria itu kemudian bersandar di mobil memikirkan pekerjaan bodohnya tadi.
Dimas pun mulai mengutak-atik mobil itu sampai kepalanya sendiri terasa pusing, sampai malam menjelang ia tidak juga menemukan cara memperbaiki mobil mewah itu.
"Sial! Kalau seandainya aku tahu dia mau membawa mobil sialan ini kemari, aku tidak akan merusaknya sampai separah ini." gumam Dimas kesal.
BERSAMBUNG
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Zin yg menculik Naya buat bulan madu.. 🤣🤣🤣🤣
jawab aja dalam sebulan 4x wanita datang bulan... 🤣🤣🤣