Dua orang yang tidak saling mengenal satu sama lain telah dijodohkan semasa kecil oleh kedua orang tua mereka masing–masing. Davin Syaputra, berusia 23 tahun, bersifat dingin, cuek tampan dan disukai banyak kuam hawa sedangkan si wanita cantik berusia 18tahun Donna Vania kusuma dan sudah mempunyai kekasih yang dicintainya.
Akankah cinta tumbuh di antara mereka, apalagi Vania sudah mempunyai seorang kekasih.?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anna Maryana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tiga Puluh Lima
Jam 4 Vania kaget bangun dan melihat Davin yang tertidur di sampingnya yang masih dipeluk sama Davin, memandang Davin yang masih tidur. Lama Vania memandang Davin yang masih tidur, vania malu dengan apa yang mereka berdua barusan lakukan
“suamimu memang tampan sayang “ ucap Davin dengan pede dan mata masih tertutup
“narsis “ ucap Vania
Vania lalu mengangkat tangan Davin yang masih di peluk karena dia ingin ke kamar mandi untuk mandi dan siap-siap ke hotel tapi davin malah menambah erat pelukan.
“Hubbyyyy … “ Ucap Vania lalu mencubit tangan Davin pelan
“bangun udah jam 4 lewat kita siap-siap ke hotel “ ucap Vania
“nambah satu ronde lagi sayang “ goda Davin mengangkat alis dengan genit
“ga ada byy … “ Ucap Vania memandang Davin yang raut mukanya sudah di tekuk. Vania lalu mencium bibir Davin sekilas
“Entar malam aja hubby, “ Ucap Vania dan Davin hanya tersenyum menggoda tapi Vania tak mau melihat muka Davin yang menggoda lalu beranjak turun dari tempat tidur dan berjalan ke kamar mandi dan mengunci pintu karena Vania berfikir Davin akan masuk kamar mandi bersamanya.
Setelah selesai Vania keluar dari kamar mandi dan melihat Davin yang sedang bermain handponenya. Vania lalu masuk ke ruang ganti untuk menggantikan bajunya dan mempersiapkan baju untuk suaminya Davin. Lalu keluar dan tak melihat Davin. Vania yakin suaminya sudah masuk ke kamar mandi dan Vania keluar menuju kamar Diva yang ada Letta dan Rissa.
Dikamar Diva, Diva, letta dan Rissa setelah mereka menggantikan pakaian mereka langsung tidur. Letta dan Rissa merasa malu dengan apa yang diberikan Davin pada mereka. Tetapi mereka hanya tidur dengan tantop dan celana pendek yang mereka pakai. Ayu yang melihat mereka tidur tanpa makan hanya membiarkan mereka istirahat.
Vania yang merasa tak enak kepada Letta dan Rissa, masuk ke kamar Diva karena mengetuk pintu yang tak kunjung di buka akhirnya Vania masuk dan melihat mereka semua tidur. Dan Vania menutup pintu dan naik ke tempat tidur di samping Letta yang masih bisa untuk vania. setengah jam handpone Rissa berbunyi dan Rissa kaget mendengar salah satu handpone berbunyi dan bangun kaget melihat Vania sudah di samping Letta dan hanya menggeleng kepala melihat kelakuan Vania. Rissa yang merasa handponenya berbunyi turun dari tempat tidur dan melihat Indra menelpon dia kaget dan Rissa hanya memandang handponenya hanya diam dan bingung antara angkat atau tidak. Letta dan Vania yang sudah bangun saling memandang dan Letta memberikan kode dengan lirikan matanya pada Vania,
“angkat saja Ris” ucap Vania dan membuat Rissa kaget dan memandang Vania
“siapa yang nelpon kok ga diangkat ? pacar kamu? “ tanya Letta, rissa langsung ke kamar mandi. Letta dan Vania bingung dengan Rissa yang seperti itu. Tak lama kemudian Rissa keluar kamar mandi dan melihat Diva, Letta dan Vania yang memandangnya menjadi salah tingkah. Vania dan Letta tidak mau mempermasalahkannya karena mungkin Rissa belum mau membicarakan siapa yang menelpon hingga rissa mengangkat di kamar mandi.
“oh iya Let, Riss maaf yach” ucap Vania
Letta dan Rissa bingung dengan permintaan maaf Vania
“maaf untuk apa Van?” tanya Letta
“Maaf untuk sikapku tadi .. masalah paper beg itu” Ucap Vania malu
Letta dan Rissa Bingung
“Kak Dav tadi ngomong kalau ********** kak Dav ga tau yang tau istri teman kak Dav “ ucap Vania yang membuat Rissa, Letta dan Diva tertawa atas sikap Vania
“kamu marah atau cemburu dengan kami berdua?” tanya Letta dan Vania malu dan menutup mukanya dengan bantal yang menambah mereka tertawa atas sikap Vania.
Jam 5 lewat Mereka semua telah siap untuk berangkat. Mereka semua duduk di ruang keluarga
“kaka Nanti sampai di hotel ajak Davin, Indra Letta, Rissa dan ade untuk makan karena kalian belum makan kan ?” ucap Ayu dan Vania hanya mengangguk
“maaf bunda, ayah boleh setelah resepsi ini aku minta ijin untuk aku sama Vania nanti tinggal sendiri aku uda beli rumah di daerah ini juga” ucap Davin. Donny yang mendengar itu memandang Vania serta ayu bergantian lalu mengangguk kepala beda dengan Vania kaget tapi hanya pasrah karena sebagai istri harus mengikuti suami kemana dia akan tinggal nantinya dan Diva hanya diam mendengar Davin berbicara begitu.
Sesampai di hotel, setelah selesai makan mereka masuk kamar yang sudah di pesan oleh Leo dan Citra. Vania bergabung bersama dengan Rissa, Letta dan Diva sedangkan Davin, Rava dan Indra bersama.
Vania yang melihat raut muka Davin merasa lucu dan tersenyum.
Mereka semua masuk kamar hotel, Vania yang bersama dengan Diva, Rissa dan Letta satu kamar hotel masuk. Dan Diva langsung masuk kamar mandi. Rissa, Lett dan Vania menunggu untuk giliran mandi. Sambil menunggu Rissa dan Letta berbaring di atas tempat tidur.
“Van lu seharusnya bukan di sini”goda Letta. Vania Yang duduk di sofa memandang Letta
“apaan sich lu Letta ga boleh gue gabung sekarang, baiklah kalau begitu gue cabut” ucap Vania hendak pergi dan langsung di sambut tertawa oleh Letta dan Rissa.
Tak lama Diva keluar kamar mandi dan berganti baju yang sudah disiapkan. Vania langsung bergantian mandi begitu juga Letta dan Rissa. Tim Mua telah datang, Saat vania di rias oleh salah satu dari Mua mata Vania menatap adiknya, Diva yang diam. Vania merasa heran dengan diam Diva karena Letta dan Rissa yang masih ganti baju sedangkan Diva sudah selesai dan duduk di tepi tempat tidur.
“Ade.. “panggil Vania yang di panggil hanya diam melamun
“adee… “panggil Vania sekali lagi yang membuat Rissa dan Letta memandang Diva dan Rissa yang dekat dengan Diva memandang Vania lalu memandang Diva melambaikan tangan di wajah Diva tapi tak ada respon dari Diva lalu Rissa memegang Pundak Diva
“Diva… hey” panggil Rissa pelan dan membuat Diva kaget dan memandang Rissa
“Melamun apa Di? “ Tanya Rissa dan Diva hanya menggeleng kepala
“Kakak kamu memanggil thu “ Ucap Rissa dan Diva memandang Vania
“Ada apa De? Melamun apa ?” Tanya Vania memandang Diva terus menerus, Diva yang ditatap oleh kakaknya Vania memandang ke lain. Vania yang melihat itu menjadi yakin Diva tidak baik dan memandang Letta dan Rissa secara bergantian. Letta memberikan isyarat kalau Diva nangis dengan tangan. Vania meminta Mua yang mengrias dirinya meminta menghentikan sebentar untuk melihat Diva. Vania berjalan menghampiri Diva lalu memeluknya dan berbisik.
“ada apa sampai ade nangis gini?” tanya Vania
Diva berbalik dan langsung memeluk Vania dengan erat dan tumpah nangisnya di pelukan Vania, Vania semakin bingung dengan Diva dan membiarkan Diva menangis didalam pelukannya, vania hanya mengelus punggung belakang Diva. Setelah merasa Diva tak menangis lagi vania mau melepaskan pelukan tapi Diva tidak ingin melepaskan pelukannya.
“ada Apa?” tanya Vania Pelan yang hanya didengar oleh Diva.
“jangan tinggalin ade ka” ucap Diva pelan hampir tak didengar. Vania yang mendengar tak jelas meminta mengulangi perkataan Diva lalu Divapun berbisik
“jangan tinggalin ade ka” ucap Diva lalu memeluk Vania. Vania yang mendengar itu hanya tersenyum dan berusaha untuk tak nangis.
“kakak ga tinggalin ade kalau masalah kaka ikut kak Dav kan hanya kakak pindah rumah kan ade bisa datang main ke rumah kakak dan Ka Dav“ ucap Vania. Letta dan Rissa mendengar itu hanya tersenyum mendengar Diva takut kehilangan kakaknya.
Vania melepas pelukan dan menghapus air mata Diva
“udah jangan nangis … ga ada yang ninggalin ade … kan masih bias ketemu “ucap Vania
Letta dan Rissa menghampiri mereka berdua
“Udah Di, Vania ga kemana - mana“ ucap Rissa dan di anggukin oleh Letta dan Vania.
“Udah kita siap-siap lagi bentar lagi kita di panggil” ucap Letta dan mereka semua bersiap-siap untuk acara resepsi pernikahan.
Acara resepsi pernikahan, banyak yang datang dari kolega Davin dan Donny. Vania yang di apit oleh Donny dan Ayu yang di ikuti oleh Letta dan Rissa karena permintaam Vania yang ingin temannya ikut bagi Vania mereka adalah saudara. Indra tidak mau ikut karena menjaga perasaan Rissa. Mereka menuju altar yang sudah ada Davin, Leo dan Citra Orang tua Davin, Serta kakak Davin Melati dan Mario. Donny lalu menyerahkan Vania ke Davin. Davin yang melihat Vania hanya menunduk kepala karena malu di tatap begitu.
Cowok= SISWA