BELUM DI REVISI!!!
Fatimah Az-Zahra, seorang wanita yang baru saja merasakan patah hati, tapi siapa sangka kedua orang tuanya merencanakan sesuatu yang mau tak mau harus ia ikuti.
Ia harus menikah dengan laki-laki yang sama sekali tidak ia kenali terlebih laki-laki itu seorang Gus, anak dari seorang kyai.
Mau tahu kelanjutannya ceritanya mari kita kepoin....
Kalau gak suka skip aja....
Selamat membaca.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon limr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35
...~ happy reading ~...
apa ada yang menunggu novel ini up?
gak ada ya? sudahlah
***
" Rasa sakit ini kembali aku rasakan. " Tidak terasa air matanya jatuh begitu saja. Sesak yang beberapa bulan yang lalu. sekarang ia rasakan kembali dan ini lebih sakit dari sebelumnya.
Tanpa menunggu waktu Zahra langsung memesan taksi dan pergi dari tempat ini. dan tidak lupa ia mengabari ayu, ia beralasan karena orang tuanya memintanya untuk pulang lebih cepat.
Ya begitulah Zahra ketika merasa sakit ia tidak akan pernah membaginya kepada orang lain. ia tak mau merepotkan orang sekitarnya. dan ia lebih memilih untuk menyendiri.
Sesampainya di apartemen Zahra langsung masuk kedalam kamarnya dan ia melihat kasus dimana dirinya bersama sang suami bersatu. dan sakit itu kembali muncul.
Setelah larut dalam kesedihannya ia pun menyudahinya. sekarang ia sudah merasa tenang, Kerena sudah mengeluarkan unek-unek nya.
untuk melupakan masalahnya sejenak Zahra memutuskan untuk memasak makan malam untuk dirinya dan suaminya.
Terdengar suara azan magrib pun terdengar dan Gus sayhan sama sekali belum pulang. Zahra mencoba berpikir positif tentang suaminya.
Zahar mengambil wudhu dan melaksanakan sholat dan melanjutkannya dengan mengaji.
Beberapa lama kemudian, terdengar suara pintu kamar terbuka lebih tepatnya di buka. siapa lagi kalau bukan suaminya, tapi ada yang berbeda di sini?, kenapa Zahra tidak menyambut ku seperti biasanya, batin Gus Sayhan.
Apa istrinya ini melupakan rutinitasnya? ya, zahra selalu menyambut suaminya ketika pulang, walaupun sedang mengaji pun ia akan menyambut suaminya. dan setelah itu melanjutkan mengajinya. tapi apa sekarang?.
Gus Sayhan memilih duduk di hadapan istrinya, dan ikut membaca Al-Qur'an. Selesai membaca Al-Qur'an Gus Sayhan mengulurkan tangannya ke depan Zahra, Zahra menyambut uluran tangan suaminya dan mencium.
" Maaf saya pulang terlambat " Ucap Gus Sayhan pada istrinya. Tapi tak ada respon dari Zahra, dia berdiri dari duduknya dan melangkah kan kakinya untuk keluar dari kamar. tanpa mengucap apa pun.
Gus Sayhan hanya melihat kepergian istrinya dengan kebingungan, ia berdiri dari duduknya dan melangkah kan kakinya keluar kamar.
Zahra masih diam tidak mengeluarkan sepatah kata pun, melihat ke hadiran Gus Sayhan Zahra pun tak menghiraukannya.
Baik Zahra dan Gus sayhan pun tidak ada yang mengeluarkan sepatah kata pun. Zahra sibuk dengan makanya dan tidak lupa mengambilkan makanan untuk suaminya.
Gus Sayhan memakan makanan yang di ambil istrinya tanpa berucap. selsai makan Zahra membereskan peralatan makanya tadi.
" Kamu kenapa?" tanya Gus Sayhan pada istrinya. karena sejak tadi istrinya sama sekali tidak mengeluarkan sepatah kata pun kepada dirinya di tambah lagi dengan muka datar tanpa senyum.
Tak ada respon, tangannya masih sibuk dengan mencuci piring. Gus Sayhan berdiri dari duduknya dan langsung memeluk istrinya dari belakang.
" Kamu kenapa ? " Gus Sayhan langsung memeluk istrinya dari belakang. Zahra langsung melepaskan pelukan dari suaminya itu dan melangkah kan kakinya menuju kamar.
"Aiiss, dia kenapa kenapa sikapnya berubah seperti ini " Berucap dalam hatinya. Dia tidak nyaman di diami seperti ini. ia kembali menyusul istrinya ke dalam kamar mereka.
" Sayang kamu kenapa ?, kamu marah aku pulang telat. " ucapnya memeluk sang istri dari belakang " aku minta maaf, baterai hp ku habis" ucap nya lagi.
" Gus lepas " ucap Zahra, dingin.
" Gak !!! saya tidak akan melepasnya!. "
" Lepas!!" paksa Zahra sedikit berteriak, dan pelukan mereka pun akhirnya terlepas " kalau mau peluk, peluk saja wanita yang pantas menerima pelukan mu saat ini " ucap Zahra dengan sorot mata tajam.
" Fatimah az-zahra" panggil Gus Sayhan, pada Zahra, agar istrinya ini menurunkan nada bicaranya.
" Apa Gus? mau marah?, karna aku berteriak?emang gak boleh hah?" Teriak Zahra lagi.
" Turunkan nada suara mu" ucap Gus Sayhan lembut dan penuh kesabaran.
" Apa salah aku berbicara bernada tinggi dengan orang yang sama sekali tidak menganggap di hidupnya " Air matanya tumpah begitu saja. ia menatap suaminya dengan tatapan berkaca kaca.
deg deg
Gus Sayhan sangat terkejut mendengar apa yang di katakan istrinya ini. apa maksudnya,?. " apa maksud mu?" tanya menahan emosinya, karena istrinya terus saja berbicara dengan nada tinggi padanya. dan sekarang dia menuduh dirinya.
***