CINTAI AKU OM !!!

Niken yang merasa penasaran dengan ucapan om nya tersebut langsung duduk disamping pria itu,membuat jantung Rayen seketika kembali berdetak dengan kencang.

''Ya Tuhan, kenapa lagi jantung ini, suka sekali tiba-tiba seperti ini, sepertinya pemicunya memang benar Niken.''

Batin Rayen sambil menatap Niken dalam, membuat gadis remaja itu salah tingkah.

''Om, kenapa sih liatin akunya kayak gitu? aku kan risih diliatin gitu.'' protesnya

Sebenarnya kata risih hanya alasan Niken saja untuk menutupi kegugupannya saat Rayen terus menatapnya dalam,bahkan dapat menembus kejantungnya.

Rayen tersenyum, lalu mengalihkan pandangan nya dari Niken.

''Hari ini kamu ada acara gk?'' tanya Rayen, sambil matanya menatap kearah lain

''Siang ini gk ada sih, cuma sore nanti rencananya aku dan Windy mau kerumah nya Putri, emang kenapa om?'' tanya Niken

''Rencananya om mau ajak kamu makan diluar,kamu mau?'' tanya Rayen, yang kini sudah menatap kearah nya

''Sebenarnya kan tadi aku sudah makan dikantin, tapi kalau ditolak rasanya gk tega, lagian kapan lagi bisa jalan bareng sama om,udah lama juga kan,, haaiiss aku ini memang gadis plinplan,padahal berniat ingin lupain si om, tapi kenapa rasanya gk bisa nolak saat diajakin jalan sama dia.

Batin Niken

''Ken, hei kamu melamun?'' ucap Rayen, sambil mengibaskan tangannya didepan wajah Niken.

''Hah? oh gk aku gk melamun kok, yasudah bentar aku ganti baju dulu.'' ucapnya sambil berdiri dan langsung melangkah menuju lantai dua.

''Loh sayang, kamu sudah pulang? tadi om Rayen cari kamu loh, ketemu gk tadi dibawah?'' tanya Lidya yang ketulan baru keluar dari kamarnya.

''Oh, iya mah, tadi ketemu kok dibawah.'' jawab Niken

''Sekarang kamu mau ngapain? kok om nya ditinggal sendirian?

''Mau ganti baju mah, om Rayen ngajakin aku makan diluar, boleh kan mah?'' tanya Niken

''Boleh dong,yasudah kalau gitu cepetan ganti, biar om nya gk nunggu terlalu lama.'' ucap Lidya sambil melangkah menuruni anak tangga.

*

*

*

Saat ini Rayen dan Niken sedang dalam perjalanan menuju sebuah restoran sefood,yang dimana dulu mereka sering makan disana.Tak terasa mobil yang mereka tumpangi telah sampai ditempat tujuan.

Setelah memarkirkan mobil,Rayen dan Niken langsung masuk kedalam restoran tersebut.

''Sudah lama rasanya aku gk makan ditempat ini.'' ucap Niken membuat Rayen melirik kearahnya.

''Masa??'' sambung Rayen sambil terus melangkah mencari tempat duduk.

''Beneran om, terakhir dua bulan yang lalu deh kayaknya.

''Bukannya kamu sering makan diluar ya sama teman-teman kamu?''tanya Rayen

''Iya sih om, tapi kami kan makannya di cafe,bukan direstoran, kayak gk tau anak muda saja.'' ucap Niken sambil mendudukan bokongnya diatas kursi kosong didekat jendela.

''Oya gimana sekolahmu?bukannya minggu depan akan ujian kelulusan ya?apa kamu sudah belajar?'' sudahlah,om tenang aja aku pasti lulus kok. yaa,, walaupun bukan peringkat pertama, setidaknya aku gk akan mengejewakan om dan kedua orang tuaku.''jelas Niken

''Baguslah kalau gitu, om harap sih kamu bisa dapat nilai yang memuaskan.'' ucap Rayen yang diaminin oleh Niken.

Saat keduanya tengah asik berbicara,tiba-tiba datang seseorang yang seketika membuat mood Niken berubah.

''Sayang kamu disini juga.'' ucap suara seseorang yang tak lain adalah Viona

''Viona, kamu ngapain disini?'' tanya Rayen sedikit terkejut.

''Kamu kenapa sih mas,kok tanya nya gitu? kamu gk seneng ya liat aku ada disini? sungut Viina sedikit ketus

''Bu-bukan gitu maksudku, aku hanya kaget aja, kamu sama siapa kesini?'' tanya Rayen mengalihkan pembicaraan

''Sendiri sih,'' jawabnya sambil melirik kearah Niken

''Hai Niken calon keponakan.'' sapa Viona dengan PD nya

''Hai juga tan,'' jawabnya malas

''Apaan sih tante pirang, tau aja dimana om Rayen berada,kalau gini aku bakalan jadi lalat disini

Batin Niken cemberut

Rayen melirik pada keponakannya yang terlihat menekuk wajahnya.

''Sepertinya Niken merasa tidak suka dengan kedatangan Viona

Batin Rayen

Tak lama makanan yang mereka pesan datang, Viona yang saat itu duduk diantara Niken dan Rayen langsung menyambar makanan yang hendak diraih oleh Niken.

''Viona itu makanan milik Niken,kamu kalau mau pesan aja lagi!" ucap Rayen memberi pengertian

''Sayang, tapi aku laper, dan aku pengen makan yang ini.'' ucap Viona manja

''Iihh,, centil banget sih tante pirang, aku kan masih ada disini, bisa-bisanya dia kecentilan kayak gitu didepan anak kecil kayak gue.

Batinnya menggerutu

''Niken, gpp kan kalau ini buat tante aja.''

''Iya tan, gpp tantekan lapar sepertinya lebih membutuhkan dari pada aku.'' ucap Niken seolah mengejek.

''Maksud kamu membutuhkan??'' tanya Viona memastikan

''Oh maksud ku tan, tantekan laper banget kelihatannya maka dari itu aku bilang tante lebih butuh makanannya dari pada aku.'' ralat Niken.

''Iya kau benar.'' ucapnya yang mulai melahap makanannya.

''Niken ini kamu makan milik om aja,'' ucap Rayen sambil memberika makanan miliknya pada Niken

''Tapi om,--''

''Sudah makan aja, om tau kamu juga laper, om bisa pesan lagi kok.'' ucapnya sambil memanggil pelayan yang lewat

''Makasih om,'' ucapnya menerima makanan milik Rayen sambil tersenyum .

''Mas Rayen apa-apaan sih, perhatian banget sama Niken, walau bagai mana pun dia kan bukan keponakan kandung nya mas Rayen, jadi untuk apa terlalu perhatian begitu.

Batinnya kesal

Viona memang sudah tau kalau Niken dan Rayen bukanlah paman dan keponakan kandung, karna ia sempat mendengar pembicaraan antar Raten dan juga Leo, namun Viona berpura tidak tau apapun.

Saat ini mereka menikmati makanan tanpa berbicara apapun, tidak seperti biasanya Niken tak bicara saat makan bersama Rayen padahal setiap kali mereka makan bersama gadis itu selalu bicara disela-sela makannya,,tapi sekarang gadis itu lebih memilih diam sambil menikmati makanannya.

Rayen terus melirik pada Niken, di sela-sela makannya, dan ternyata itu tak luput dari pandangan kekasihnya Viona.

''Mas Rayen kenapa melirik pada Niken terus sih, bikin bette aja.

''Oya mas, kamu sudah bilang belum sama keponakan tersayang kamu ini kalau minggu depan kita bertunangan.'' ucap Viona yang seketika membuat Niken tersedak oleh makanannya.

''Uhuk'uhuk..

''Niken kamu gpp? ini minum dulu.'' ucap Rayen sambil memberikan segelah air putih pada Niken.

Niken langsung menyambar air tersebut dan langsung meneguknya hingga habis setengah.

Niken memang tau tentang rencana pertuangannya Rayen dan Viona,, tapi ia tak menyangka kalau pertunangannya akan dilangsungkan minggu depan.

''Om apa benar yang dikatakan tante Viona? kalau kalian mau bertunangan minggu depan?'' tanya Niken serius sambil menatap wajah Rayen.Namun malah Viona yang kembali bersuara.

''Memangnya om kamu belum bilang ya?sayang kenapa kamu belum memberitahukan berita bahagia kita pada keponakanmu ini ha?

''Om??'' panggil Niken lagi seolah meminta jawaban.

NEXT