Saat Dunia dalam Kekacauan Besar, Origin Tree memilih Jiwa yang Terpilih untuk merebut kembali Tahta Raja Tertinggi dari kekuatan Jahat.
Qin Chen, Pria berusia 39 tahun di Bumi, mati dalam tragedi tabrak lari. Jiwa miliknya Terpilih sebagai Jiwa Terpilih dari Origin Tree.
Saat aku hidup kembali, aku menggenggam Langit dan Bumi di bawah telapak tanganku. Punggungku menyangga kejahatan Dunia, mataku menghancurkan segalanya.
Melangkahkan kakiku, aku akan merebut kekuasaan atas Tahta Raja Tertinggi!
(Update: 2/Day Jam tak nentu.)
(Peringatan: Gaya penulisan asal, alur cerita acak/gak nentu.)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nara Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 35 : Kehancuran Dua Keluarga
"Hohoho ... Kau terlalu banyak bicara, Patriak Mo." Sahut Qin Chen.
Qin Chen disana melompat ke arah pasukan musuhnya, mengepalkan tangannya memberikan serangan berantai.
"Seni Tinju Awan Penghancur Gunung!"
Saat pukulannya mengenai Langit, sebuah gelombang ledakan menghancurkan semua yang berada di hadapannya.
Boom! Boom!
Ribuan meter di hadapan Qin Chen berubah menjadi tanah yang hancur, Qin Chen menelan ludahnya karena terkejut.
[Selamat Tuan, karena berhasil membunuh 237 Pemurnian Qi. Memperoleh; 4.740.000 Exp + 4.740.000 PS.]
'Eh? Seharusnya tidak perlu menggunakan kemampuan, ini sama saja menghancurkan Wilayah sendiri!' Batin Qin Chen yang kesal melihat semuanya.
Sementara itu, orang-orang yang berada di sekitarnya tengah melihat kemunculan jenius tak tertandingi di hadapan mereka.
Qin Chen menghancurkan ratusan pasukan musuh dengan sekali serangan. Meksipun sebelumnya Qin Chen menunjukkan kekuatan miliknya berada di Pemurnian Qi.
Seharusnya tidak dapat menciptakan kehancuran besar seperti ini. Ada yang menelan ludah, ada yang gemetar melihat kekuatan Qin Chen.
"Ah! Maafkan saya yang tidak belas kasih, karena kalian semua pantas untuk mati seperti ini ... Hahaha .... " Qin Chen berbicara keras sambil tertawa terbahak-bahak melihat wajah ketakutan mereka.
Sekalipun dia berjalan untuk merebut Tahta Raja Tertinggi, Qin Chen akan melakukannya dengan caranya sendiri. Menjadi baik ataupun Jahat, Qin Chen lah yang menentukan semuanya.
Qin Chen tidak lupa dengan tujuannya untuk menyiksa Patriak Mo dan Putranya. Karena mereka, Qin Chen di Dunia ini mati dan secara tidak langsung Qin Chen mengambil identitasnya.
"Sialan!" Gertak semua orang melihat kekuatan Qin Chen.
Mengahadapi musuh yang kuat, mereka tidak berdaya menghadapi seperti ini. Qin Chen kembali menyerang dari sisi kanannya, menarik Pedang miliknya.
Tiba-tiba sebuah cahaya menyerupai pedang membelah langit.
Swoosh!
Srash! Srash!
[Ding!]
[Selamat Tuan, karena berhasil membunuh 132 Pemurnian Qi. Memperoleh; 2.640.000 Exp + 2.640.000 PS.]
Dalam sekali ayunan pedang, puluhan pasukan terpenggal dengan kepala terlepas dari bagian tubuh. Darah yang menyembur bagaikan air berceceran di tanah.
Pemandangan ini membuat ketakutan bagi seluruh pasukan, di hadapan mereka ada Iblis berdarah dingin dengan tanpa ekspresi membunuh mereka.
Dihadapannya, mereka seakan ternak ayam yang kapan saja dapat di sembelih olehnya. Qin Chen menatap dingin ke arah mereka, dan mereka melakukan langkah mundur.
"Ba– Bagaimana ini ... Tidak mungkin bagi kita menang melawan Iblis berdarah dingin seperti dirinya. Dia adalah monster yang terlahir setelah Kematian!" Ucap salah satu prajurit yang seakan tahu Qin Chen telah mati dan bangkit kembali.
"Bedebah! Diamlah ... Sekarang bukan waktunya memikirkan hal tersebut, yang sekarang kita lakukan adalah membunuhnya dengan cara apapun, mengerti!" Balas salah satu prajurit.
"Tapi bagaimana! Apa kau tidak lihat cara dia membunuh pasukan? Dia hanya memerlukan ayunan pelan untuk membantai ratusan pasukan!" Sahut lainnya dengan nada yang gemetaran.
Mereka semua tidak salah, Qin Chen menyembunyikan kekuatan miliknya hingga membuat mereka mengira dirinya telah berlatih sangat keras.
"Kenapa kalian diam? Kemarilah ... Kalian semua berguna bagiku. Jadi, jangan sia-siakan omong kosong kalian, maju dan serang aku dengan semua kekuatan kalian." Qin Chen tiba-tiba berbicara memecahkan keributan di depannya.
Sontak suaranya menarik perhatian semua orang, termasuk ketiga Patriak dan para Tetua lainnya yang tengah bertarung.
"Bocah sombong! Meskipun kau memiliki kekuatan hebat, kami tidak akan kalah dengan serangan itu untuk kedua kalinya! Ingat ini baik-baik!" Sahut sala satu prajurit dengan nada yang kesal.
Qin Chen tersenyum menyeringai tipis dengan menyerupai Iblis. "Kekekeke ... Baiklah, buktikan itu jika kalian dapat menahan ini!"
Qin Chen kembali memunculkan pedang di tangannya. Menyerupai cahaya, Qin Chen menariknya kesamping, Aura Domain pedang miliknya menekan pasukan dan Seluruh orang yang berada disana.
Begitu sombong dengan kekuatannya, Qin Chen menyeringai menyerupai Iblis.
"Apa ini ... Kenapa Aura pedang itu tiba-tiba menjadi lebih mengerikan dibandingkan sebelumnya! Apa ini Niat Pedang? Atau, Dao Pedang!" Ucap Tetua dari keluarga Xiao di samping Qin Chen.
"Sial! Kenapa Keluarga Qin tiba-tiba menjadi seperti Monster! Dibandingkan sampah, apa mereka telah bangkit dari keterpurukan selama ini!" Ucap kesal para tetua lainnya.
Ada banyak saksi mata yang melihat Qin Chen, Qin Chen akan membereskan semuanya. Sekarang, Qin Chen menentukan siapa yang akan bertahan atau yang akan mati di sana.
"Cobalah untuk hidup." Ucap Qin Chen sambil mengayunkan pedang miliknya. "Seni Pedang Iblis Bulan."
Swoosh!
Dalam kegelapan malam, sebuah kilatan putih terang menyerupai cahaya bulan membentuk siluet. Serangan tersebut bergerak secepat cahaya dan meninggalkan serpihan cahaya kunang-kunang di belakangnya.
Pandangan mata mereka tidak dapat berkedip saat serangan tersebut di lancarkan. Aura yang dihasilkan memberikan tekanan paling mengerikan yang pernah mereka dapatkan.
Seketika, saat serangan Qin Chen begitu saja melewati mereka semua. Sebuah ledakan-ledakan meledak di Langit, cahaya terang menerangi wilayah Keluarga Qin dan kehancuran dibelakangnya.
Boom! Boom!
Duarr!
Ribuan pasukan berteriak kesakitan dalam sekejap menghilang dan tanpa suara mereka semua terjatuh. Gedung-gedung dibelakang dihancurkan, ribuan meter atau bahkan lebih dihancurkan menjadi rata.
Cahaya sebelumnya mengejutkan orang-orang di kota, ditambah ledakan-ledakan sebelumnya menarik perhatian mereka. Di Wilayah Keluarga Qin, asap hitam bergumpal di langit memberikan pengelihatan langsung.
[Selamat Tuan, karena berhasil membunuh 4.342 Pemurnian Qi. Memperoleh; 86.840.000 Exp + 86.840.000 PS.]
Qin Chen yang mendengar notifikasi dari Sistem, senyuman puas tak terukur senangnya. Mendapatkan makanan sebanyak ini walaupun mengobarkan sebagian besar Wilayah Keluarga, Qin Chen tidak masalah.
'Yes! Aku kaya, akhirnya aku mendapatkan farming yang menguntungkan! Tidak seperti sebelumnya, aku begitu tidak beruntung berkali-kali, sepertinya Langit mendengarkan isi hatiku!' Batin Qin Chen yang tidak dapat menyembunyikan kesenangannya.
Qin Chen masih tersenyum, karena dia baru saja mendapatkan banyak Poin Sistem. Dan semua itu dapat Qin Chen gunakan untuk membeli barang-barang yang dia butuhkan kedepannya.
"Ah! Sepertinya aku sedikit kelewatan, bukan? Hehehehe ... " Ucap Qin Chen yang seolah-olah tidak terjadi apapun disana.
Mereka tercengang tak berkata lagi, serangan Qin Chen sebelumnya membuka mata semua orang disana.
"Keparat ... Apa yang kau lakukan pada pasukanku!" Patriak Mo berteriak mara ke arah Qin Chen.
Qin Chen menoleh dan tersenyum tipis. "Bukankah sudah jelas? Mereka adalah ternak yang kau kembang biakan, dan aku hanya membantumu untuk menyembelih mereka semua." Balas Qin Chen.
Mendengar apa yang Qin Chen katakan, Patriak Mo semakin murka. Semua orang yang berada disana mendengar jawaban Qin Chen, dan mereka tidak mengira akan mendengar hal tersebut.
Patriak Qin yang melihat tindakan putranya membuatnya bingung, apa dia masih putranya atau orang lain. Pertanyaan tersebut baru saja muncul dibenaknya, karena dia meragukan Qin Chen sebagai putranya.
...
*Bersambung ...
jarang bgt baca novel system...kika ini bagus..wy not...
cus like coment subrek vote follow autor & bunga desa...
oke lanjoouuttss....