NovelToon NovelToon
Jadi Budak Karena Hutang

Jadi Budak Karena Hutang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:23.4k
Nilai: 5
Nama Author: Arish_girl

Fitri terpaksa bersedia ikut tuan Tama sebagai jaminan hutang kedua orang tuanya yang tak mampu mwmbayar 100 juta. Dia rela meski bandit tua itu membawanya ke kota asalkan kedua orang tuanya terbebas dari jeratan hutang, dan bahkan pak Hasan di berikan uang lebih dari nominal hutang yang di pinjam, jika mereka bersedia menyerahkan Fitri kepada sang tuan tanah, si bandit tua yang beristri tiga. apakah Fitri di bawa ke kota untuk di jadikan istri yang ke 4 atau justru ada motif lain yang di inginkan oleh tuan Tama? yuk kepoin...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arish_girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tuan Muda Devan

       Fitri berdiri di depan pintu saat sudah berada di depan kamar Devan.

      Tok tok tok...

"siapa?" terdengar suara laki-laki dari dalam. suaranya tampak tegas.

       "permisi tuan, boleh saya masuk? saya mau membersihkan kamar" kata Fitri. Gadis itu masih berdiri di depan pintu, menunggu sang pemilik kamar memberi ijin untuk masuk.

      mendengar Fitri menyebut dirinya akan membersihkan kamar, maka Devan pun menyahut, "masuk!" katanya dengan suara yang tegas.

        Dengan penuh kehati-hatian, Fitri akhirnya mendorong pintu itu dan menampakkan dirinya pada sang pemilik kamar. "maaf, tuan. Saya mau membersihkan kamar ini, Barangkali ada yang bisa saya lakukan?" tanya Fitri masih berdiri di ambang pintu, dengan tangan mengatup di depan dan tertunduk.

      "Siapa kamu? aku tak pernah melihatmu sebelumnya." tanya Devan dengan tatapan tajam ke arah Fitri sedang iya duduk di tepian ranjang.

        "iya tuan. Saya adalah pembantu baru di rumah ini. Di mana saya bisa mendapatkan baju-baju kotor Anda tuan?" kata Fitri dengan sopan.

Itu di lemari bagian bawah ambillah!' kata Devan sembari menunjuk ke arah lemari besar di sudut kamar. Fitri segera berjalan masuk dan mendekati lemari tersebut untuk mengambil baju-baju kotor milik Devan, setelah itu ia pun pamit untuk meninggalkan kamar. Namun, begitu Fitri beranjak keluar dari pintu terdengar suara benda jatuh dari kamar Devan lantas saja Fitri berbalik arah untuk masuk kembali ke dalam kamar untuk memeriksa. "Apa yang sedang terjadi tuan? anda tidak apa-apa?" tanya Fitri begitu ia mendapati sebuah gelas pecah berhamburan di samping ranjang Devan.

"Jangan banyak bertanya. Cepat bersihkan!" titah Devan, sedikitpun tak ada senyum yang terukir atau bersikap ramah kepada Fitri. Fitri hanya terdiam tanpa banyak komentar, Ia pun segera mengambil cikrak untuk membersihkan gelas itu, kemudian mengepel lantai itu hingga bersih. "Adakah yang bisa saya bantu, tuan? Tanya Fitri dengan sopan.

"saat berada di dekat Devan, Fitri merasakan bau badan Devan terasa apek seperti orang yang lama tidak mandi. Fitri mengendus, mengerutkan hidung, memastikan penciuman nya tidak salah.

Menyadari Fitri sedang fokus pada Devan, Devan lekas mengusir Fitri. "Ngapain lo masih di sini? pergi! pergi dari kamar gue!" bentak nya marah.

Fitri terkesiap dan kaget. Ia lantas mundur dan urung untuk mendekati Devan. Tapi, dalam hati Fitri bisa merasakan ada sesuatu yang aneh dengan tuan muda ini.

Tak ingin terlalu lama berurusan dengan tuan muda, Fitri akhirnya memutuskan untuk keluar dan membawa baju baju kotor milik tuan muda Devan.

"Gimana?" tanya Susan begitu mereka sudah bertemu di ruang cuci.

"apanya, mbak?" Fitri tak paham.

"itu, pengalaman kamu saat masuk ke kamar tuan muda? Dia galak, bukan?" tanya Susan penasaran.

"memangnya tuan muda itu kenapa, sih mbak?" tanya Fitri.

"tuan muda itu memiliki keterbelakangan mental, selain itu, dia juga cacat di kaki. Gak bisa jalan, makanya dari itu, tuan muda tak pernah keluar kamar. Tuan besar sudah berapa kali mengirim babby sitter untuk merawat tuan Devan, tapi, ya gitu... gak ada yang betah sampai sebulan. semuanya kabur. Akhirnya, tuan Devan gak ada yang urus. Coba aja tuan Devan mau, aku bersedia merawatnya." kata Susan, menceritakan bagaimana keadaan tuan muda di rumah itu.

"oh, gitu. Pantes saja dia marah marah, tak jelas." sahut Fitri.

Susan tersenyum menyeringai, seakan menertawakan nasib Fitri. "itu belum seberapa. Kamu masih baru di sini. Masih banyak lagi kekejaman yang akan kamu Terima, karena bukan hanya tuan muda yang suka bersikap arogan. Semua orang bersikap seenaknya pada kita, kaum budak." jelas Susan.

"kalian mau kerja apa mau ngobrol. Buruan selesaikan. Nanti lekas ke dapur, bantuin nyiapin makanan." bu Lastri datang menegur.

"iya, bi. Kami lanjut kerja." sahut keduanya serempak.

Usai pekerjaan mencuci, Susan dan Fitri segera ke dapur untuk membantu bu Lastri menyiapkan makan malam buat keluarga wiratama.

"bi, apa setiap harinya di rumah ini masaknya banyak gini?" tanya Fitri yang merasa heran pada kebiasaan orang kaya yang masak dalam menu banyak dan porsi besar. "apa ada acara?" tanyanya.

"tidak, Fit. ini semua untuk keluarga ini. Selera majikan beragam, sedangkan majikan kita kan banyak, makanya menunya ikut beragam." sahut bu Lastri.

Fitri hanya mengangguk, berusaha mengenal bagaimana kebiasaan dari rumah majikannya itu. Sedikit demi sedikit, pada akhirnya Fitri akan mulai memahami.

Selesai masak, Fitri ikutan membantu bu Lastri untuk menyiapkan makanan ke meja makan. Semua menu sudah siap, tinggal menunggu bagaimana sang majikan duduk di kursi masing-masing.

Fitri mengintip dari kejauhan, satu persatu dari majikannya itu. Tuan tanah Wiratama duduk di bagian ujung, dengan ketiga istrinya yang duduk bersebelahan. Tiga nyonya besar, satu tuan putri dan satu pria muda seumuran tuan muda Devan, tapi itu bukan tuan Devan. Fitri merasa heran, karena tak mendapati tuan muda Devan di ruang makan.

"Lastri! di mana Fitri!" teriak Tuan Tama memanggil Lastri agar membawa Fitri ke ruang makan.

"Iya, tuan. Sebentar saya panggilkan." sahut Bu lastri sembari berlari ke belakang memanggil Fitri.

"Fitri, tuan besar memanggilmu." kata Bu lastri.

"ada apa, Bu? tuan besar memanggil saya?" tanya Fitri dengan nada ketakutan. Pasalnya, ia tahu bagaimana Tuan Tama sifatnya.

"ya ndak tahu, untuk itu, Makanya segera ke depan, biar tahu untuk apa Tuan memanggilmu." kata Bu lastri.

Akhirnya, Fitri pun bersama Bu lastri menuju ruang makan. Dengan tertunduk, Fitri berdiri di dekat Tuan Tama.

"siapa dia, Mas?" tanya Arumi, istri pertama Tuan Tama.

"namanya Fitri, dia kubawa kemari untuk menebus hutang-hutang orang tuanya. Dia di sini bekerja tanpa kita bayar." kata tuan Tama memperkenalkan Fitri kepada ketiga istrinya.

"Oh masih muda, Rupanya. Umur berapa kamu?" tanya Tasya, istri termuda Tuan Tama.

"saya masih berumur 19 tahun, Nyonya." sahut Fitri tertunduk, tak berani menatap sang majikan.

"dengarkan aku Fitri. Kehadiranmu di sini untuk melayani kami semua, jangan berbuat macam-macam atau membuat kami semua marah atau kamu akan mendapatkan akibatnya." kata tuan Tama dengan nada penuh ketegasan.

"iya, tuan." sahut Fitri dengan tertunduk.

"papa, kenapa tidak papa jadikan dia sebagai babysitter Devan?" kata wanita mudai yang duduk di dekat, Hera- istri kedua tuan Tama.

"usulan yang bagus Angel, dia terikat dengan hutang denganku tentu dia tidak akan bisa meninggalkan pekerjaan ini hingga ia berhasil melunasi hutang-hutangnya. Tidak seperti baby sitter yang lain yang kabur setelah mendapatkan upah yang pertama saat merawat Devan." kata tuan Wiratama sembari tersenyum penuh arti menata Fitri.

Sementara Pemuda yang duduk di samping Tasya, istri ketiga tuan Tama, tak hentinya menatap sosok Fitri dari atas hingga ke bawah ada sesuatu yang tersembunyi di balik tatapannya itu, hingga membuat Fitri merasa tak nyaman.

1
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
bukan hamil tapi mual ngebayangin malam pertama ketemu yang kisut😂
mince
terlalu pusing terus muntah
Galih Galvin
bagus Thor ceritanya tp masa iya harus nikah sama pak tua gak seru Thor
Akhmad Soimun: malah jadinya seru Kak,bikin penasaran bgt.. ini tuh si Fitri dibuat nggak bisa menjelaskan ke siapapun..jdi kita yg baca makin penasaran kira² kejadian apa yg bikin Fitri nggak jd istri Kakek Wira😃❤️❤️
Arish_girl: di simak aja kaka, pasti nanti akan seru
total 2 replies
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
kenapa gak jujur aja Fitri biar tuh aki2 ga jadi nikahin kamu
mince
semoga fitri gak jadi menikah sama juragan wira
Arish_girl: iya kaka
total 1 replies
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
astaga tuh kakek tua kapan ngacanya ya. cari istri ko ABG🙄
Yani Aulia
lanjut...mkin seru
Galih Galvin
dari pada Fitri nikah sama pak tua mending Fitri nikah sama cucunya yang lumpuh itu Thor
Akhmad Soimun
Fitri itu bwt cucu Anda Kakek, Anda gak pantas di bilang baik karna matanya terlalu jelalatan
mince: fitri jangan sampai menikah dg juragan tama mendingan sama devan aja yg seumuran biarpun lumpuh kan masih bisa srmbuh
total 1 replies
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
bagus ceritanya
Yani Aulia
ayooo lnjutt,seru. semangat
Ibrahim Efendi
sejauh ini, saya suka ceritanya. gak bertele-tele dan gak mendramatisir yang gak perlu. alur cerita mengalir normal. pemilihan kata/bahasa juga cukup baik.
mince
lanjut kak ceritanya bagus
Arish_girl
bagaimana karya ini menurut pendapat anda? silakan tinggalkan jejak di kolom komentar dan bagikan ulasan anda agar author tambah semangat dalam berkarya. Jangan lupa rekomendasikan karya ini pada orang lain
mince: karyanya bagus kak
total 1 replies
Yani Aulia
semangat kk
Yani Aulia
ya
Yani Aulia
lanjutkan
Yani Aulia
ayoo
Yani Aulia
kasihan
Yani Aulia
next
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!