Ciuman pertama ku, tubuh ku, cinta dan perasaan ku hanya akan aku berikan kepada satu laki - laki saja yang betul - betul pantas untuk mendapatkan hal itu.
Namun engkau datang di hidup ku dengan sejuta masa lalu, dengan kehidupan malam mu.
Aku jatuh cinta bukan pada laki - laki baik
Aku jatuh cinta pada laki - laki tidak seperti yang ku harapkan.
Haruskah aku melanggar setiap janjiku, memberikan segala yang aku miliki untuk bisa menjadi milik mu?
Aku mencintaimu dengan tulus, dan berharap engkau juga seperti itu...
Namun hampir setiap hari aku melihat engkau bercumbu dengan banyak wanita.
Nona Diandra
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ribka Kurniawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RAHASIA HATI TERBONGKAR
Louis mengatakan hal tersebut sambil mengeluarkan kartu kreditnya kepada bagian administrasi dan memandang tagihan - tagihan yang telah berada di depan mata.
"Terima kasih suster."
Setelah semua biaya administrasi beres, Louis membawa semua tagihan tersebut dan memasukkan ke dalam saku celananya.
Dengan cepat Louis kembali berjalan menuju ke ruang rawat Diandra, satu ruang rawat VVIP yang selalu Louis pilihkan untuk perawatan Diandra.
Louis masuk ke dalam ruang rawat dengan perlahan dan mendapatkan Diandra yang masih memejamkan ke dua matanya.
"Bodoh, ya kau gadis bodoh, baru satu hari saja aku tinggal kau sudah seperti ini lagi."
Louis langsung menggelengkan kepalanya saat mengatakan hal tersebut.
"Mas Louis."
Satu suara yang memanggil nama Louis kini berada dekat dengan dirinya.
"Ya Ren kenapa?"
"Mas Louis apakah akan kembali menginap di rumah sakit seperti sebelumnya atau mau langsung pulang?"
Sejenak Louis kembali melihat wajah Diandra dan pada akhirnya menarik nafasnya dengan dalam.
"Malam ini aku akan pulang ke rumah Ren, sudah beberapa hari ini aku kurang istirahat, esok hari ada rapat dengan perusahaan Lydia, jadi aku tidak ingin tampil kusut karena kurang tidur, biarkan saja malam ini dia istirahat, esok hari saja kau kemari untuk mengantarkan pakaian ganti untuknya, besok sudah ada beberapa asisten rumah tangga yang dikirim ibu ku dari Yogjakarta untuk membantu merawat rumah, jadi kau bisa minta tolong merek untuk menyiapkan pakaian Diandra."
"Baik mas Louis."
"Ayo pulang Ren."
Dan setelah mengatakan hal tersebut Reino dan Louis keluar meninggalkan ruangan Diandra untuk kembali ke rumah.
Sesampainya di rumah entah mengapa Louis tergoda untuk masuk ke dalam kamar Diandra yang berada di samping kamarnya.
"Ternyata kau bersih juga di dalam menjaga kamar mu ini."
Louis mengatakan hal tersebut sambil melihat semua barang - barang Diandra yang tertata dengan rapih.
Louis terus masuk ke dalam kamar Diandra dan tiba - tiba saja ada sesuatu hal yang menarik ke dua mata nya tersebut.
"Apa ini."
Louis melihat tulisan di kalender di atas meja yang berada di dalam kamar Diandra.
"Ulang tahun ku?"
Louis melihat satu lingkaran merah pada salah satu tanggal di dalam kalender tersebut.
"Tunggu, tanggal yang dia lingkari itu kan tanggal hari ini, astaga jangan - jangan kejadian hari ini ada hubungannya dengan ini?"
Louis mengatakan hal itu sambil menaruh lagi kalender di atas meja, kini Louis duduk di kursi di depan meja tersebut.
Tiba - tiba saja tangannya tergoda untuk membuka laci dan Louis menemukan buku harian kecil berwarna merah muda, dengan cepat Louis segera membuka buku harian tersebut.
Selamat pagi, hari ini aku bahagia sekali, karena mas Louis begitu perhatian terhadap ku.
Hari ini mas Louis baik kepada ku, Tuhan sepertinya aku mulai tertarik dengan mas Louis, Tuhan salahkah aku jika aku pada akhirnya jatuh cinta terlebih dahulu?
Tuhan rasa sayang ku akan terus aku pendam seorang diri.
Rasanya hari ini sakit sekali mas Louis ternyata tidak pulang dan memilih untuk menemani mbak Lydia.
Begitu banyak tulisan demi tulisan yang malam hari Louis baca dari buku harian Diandra yang tidak sengaja dia temukan dan betapa terkejutnya Louis atas semua isi buku harian tersebut.
"Astaga jadi dia sudah jatuh cinta pada ku."
Louis mengatakan hal tersebut sambil memijit - mijit pelipisnya.
"Tidak akan pernah mungkin aku bisa membalas perasaan Diandra."
Setelah mengatakan hal tersebut Louis menutup buku harian Diandra dan langsung keluar dari dalam kamar Diandra.
masa endingnya menderita trus dari emak sampe anaknya...
dan selanjutnya derita sampe anak cucu 🤭
ini mungkin yg dinamakan nasib buruk tujuh turunan tujuh tanjakan tujuh kelokan