Arsen kusuma wijaya,seorang duda muda yang dewasa,harus menikah dengan Ayana shakila,gadis mungil yang berstatus pelajar sebuah SMU.
akankan pernikahan mereka bisa berhasil.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chustnoel chofa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ceraikan saja aku!
*
*
*
*
Ayana terjaga dari tidurnya,saat merasakan hawa dingin yang menyusup sampai ke dalam tulang.dia mengerjapkan matanya.kemudian memindai sekeliling,lampu yang tadi terang benderang,sekarang menjadi temaram.
Dia tersentak,apa mas Arsen sudah pulang.tapi,kenapa dia tidak membangunkan aku.bahkan posisi tidurku pun tidak berubah,monolognya dalam hati.
Sesaat Ayana merasakan hatinya terasa sesak,sebegitu marah nya mas kamu padaku.hingga tidak sudi lagi menyentuhku.
Ayana beranjak dari duduknya,langkah kakinya membawanya ke arah kamar.kemudian di membukanya dengan pelan-pelan.
takut membuat tidur suaminya terganggu.itupun kalo benar dia sudah pulang.
Saat ini hampir jam dua belas malam.
klek...
Ayana berusaha sepelan mungkin,dan mendapati sang suami duduk bersandar di kepala ranjang.sudah memakai piyama tidurnya.bahkan kehadiran Ayana tidak membuatnya mengalihkan perhatiannya dari layar ponsel yang dipegangnya.
Hati Ayana mendadak mencelos.sudah seharian penuh suaminya itu mendiamkannya,dia lebih baik di maki atau di pukul,dari pada didiamkan seperti ini.
"Mas...kamu sudah pulang..?"Ayana melempar pertanyaan,sambil berusaha tersenyum tipis.setelah menutup pintu kamar,dia menghampiri suaminya.
Arsen hanya diam,dia lebih memilih fokus dengan ponsel di tangannya.Ayana berdiri di samping ranjang.memandang suaminya lekat-lekat.entah kenapa,dia merasakan begitu merindukan pria tampan itu.
"Kenapa kamu tidak membangunkan aku,mas..?"masih berusaha untuk sabar"aku menunggu kamu sejak sore,sampai aku ketiduran di sofa..."Ayana terkekeh kecil.walaupun kedua netranya sudah mulai berembun.
"Aku capek,aku mau tidur..."ketus Arsen,dengan kasar pria itu meletakkan ponselnya di atas nakas sebelah kiri ranjang.
Kemudian pria itu merebahkan tubuhnya memunggungi Ayana yang mulai terisak.
"Sampai kapan kamu seperti ini mas?"Teriak Ayana akhirnya.dia sudah tidak mampu lagi menahan amarah di dadanya.
Sebenarnya di sini siapa yang lebih dewasa,harusnya sebagai pria yang sudah pernah berumah tangga,tidak bersikap seperti ini.
Dengan kasar Arsen menghempas selimut yang tadi menyelimuti tubuhnya.kemudian dia duduk lagi,menyandar pada kepala ranjang.
"Bisakah kamu introspeksi diri kamu Ayana,harusnya kamu tau, kenapa sikap ku seperti ini padamu..."Bentak Arsen,dia menatap tajam pad istrinya yang mematung.
"Aku tau mas,aku salah.aku mengambil keputusan sendiri minum pil kontrasepsi.tapi..kalo aku minta izin sama kamu,apa kamu yakin akan....."
"Cukup....."Arsen berteriak,memotong ucapan istrinya.dia kemudian turun dari ranjang,dan sekarang mereka saling berhadapan.
"Aku sungguh kecewa dengan kamu Aya,ternyata kamu sama saja seperti wanita kebanyakan kamu hanya ingin harta aku saja kan,karena itu kamu enggan mengandung anak dariku..."Arsen melemparkan tuduhan yang begitu melukai hati Ayana.
Hingga tubuhnya gemetar,menahan rasa sesak di dada,emosi dan amarah.
"Tega sekali kamu menuduhku seperti itu mas,,bahkan kita baru saja menikah dua bulan.apa yang telah aku nikmati dari harta kamu mas.."
Arsen berdecih,dia memalingkan wajah,menatap ke arah lain.kedua tangannya bersidekap.
"Kamu mencoba mencari pembenaran sendiri mas,kamu bahkan tidak berusaha mendengar alasan ku..."Ucap Ayana panjang lebar.
Dan Arsen tidak bergeming,tidak lantas luluh atau merasa bersalah dengan ucapan istrinya.
"Apa karena kamu ingin kembali dengan mantan istri kamu itu mas?"
Arsen tersentak.sontak dia menatap tajam kepada Ayana.kedua bola matanya membulat, seakan-akan bisa keluar dari tempatnya.
"Jangan bawa-bawa Gracia,dia tidak ada sangkut pautnya dengan masalah kita.."
"Kenapa kamu kemarin malah makan berdua dengan dia mas,kamu lupa kalo kamu sudah punya istri..."
Telapak tangan Arsen terangkat diudara,mukanya memerah.
"Kamu ingin menampar aku mas,ayo tampar.aku tidak takut.dan setelah itu,aku akan laporkan kamu ke polisi.dengan tuduhan KDRT..."kepalang tanggung Ayana semakin berani mengeluarkan kata-kata pedasnya.
Terserah kalo Arsen mau memukulnya.
Dia tidak takut sama sekali.Ayana memandang suaminya sinis.perlahan telapak tangan yang sudah terangkat di udara itu turun.
Mengepal kuat,sampai ayana bisa melihat, urat-urat tangan suaminya terlihat jelas.
"Jangan memancing emosiku,Ayana..."geram Arsen.kedua tangannya mengepal erat.
hampir saja dia tadi tidak bisa menahan emosinya.
"Aku tidak memancing mas,kamu sendiri yang tidak bisa di ajak bicara dengan kepala dingin..."Entah kenapa,kali ini Ayana begitu berani membalikkan semua ucapan suaminya.
"Sekarang apa yang kamu inginkan dariku mas?"tantang Ayana.
Arsen tidak menjawab.dia memilih untuk melangkah kan kaki,meninggalkan Ayana.
Baru saja dia sampai di ambang pintu ucapan Ayana berhasil membuatnya terperanjat.
"Kalo kamu tidak bisa memaafkan aku,sebaiknya ceraikan saja aku mas..!"teriak Ayana kemudian.dia sudah tidak bis lagi berfikir,biar saja rumah tangganya hancur.toh dia masih muda,mungkin memang jodoh nya dan Arsen hanya sampai disini.
Arsen membeku,sungguh dia begitu terkejut mendengar ucapan Ayana.tak pernah terlintas sedikitpun untuknya menceraikan Ayana.
Dia hanya butuh waktu,untuk bisa menerima ini semua. Apalagi untuk kembali kepada Gracia,tak pernah ada dalam angan-angan nya .
Bersambung..
*
*
*
*
jangan lupa,like...love dan komennya gengs...
Terima kasih...
*
*
*
ceritanya bagus