Alexa, pewaris klan Black Dragon, hidup dalam bayang-bayang balas dendam. Ketika keluarganya dibantai, ia bersumpah untuk membalas dendam dan merebut kembali tahta yang seharusnya menjadi miliknya. Dalam perjalanannya, ia bertemu Erick, seorang playboy yang perlahan mulai jatuh cinta padanya. Namun, cinta mereka terancam oleh ambisi dan dendam yang membara, Alexa harus memilih antara cinta, balas dendam, dan takdirnya sebagai pemimpin.
"Jauhi aku dan jangan pernah mengejar dan mengharapkan cintaku" Alexa Onyx Medici
"Aku telah jatuh cinta padamu sejak awal kita jumpa, jangan pernah pergi dari sisiku" Raj Erick Aditya Narayan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chery red, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11. Gala dinner
Diana menjerit dan tidak terima dia di pecat secara tidak terhormat. "Dasar asisten tak tau diri, kamu berani mengadukanku pada tunanganku ? Kamu tau siapa aku ? Selain tunangan Erick aku juga anak dari pemilik saham terbesar di perusahaan ini. Berani-beraninya kamu membuatku malu dan mengatakan apa yang harus aku lakukan di perusahaan ini !" teriak Diana sambil menunjuk Dewa.
"Dan kamu cupu bin culun, baru seminggu lebih kamu masuk ke perusahaan ini sudah berani-beraninya kamu menolak dan mengadukanku kepada asisten burik ini ! Seharusnya kamu bangga jika aku menyuruhmu mengerjakan tugas dan mengoreksi file dan dokumen itu. Kamu tau jika aku adalah calon istri Erick pemilik perusahaan ini ? Punya keberanian apa kamu menolak perintah ku hah ?" serang Diana pada Alexa yang mengkerut ke ujung ruangan.
Brak..
"CUKUP..!!!!! KAMU PIKIR KAMU SIAPA HAH BERANI SEKALI KAMU MENGAKU-NGAKU SEBAGAI CALON ISTRI KU ? MUKA SEPERTI DODOL JAMURAN BERPAKAIAN MODEL BONEKA SAWAH BERHARAP AKU MAU MENIKAHIMU ? MIMPI !!" bentak Erick sambil menggebrak meja.
Tanpa memperdulikan sekitarnya Erick menyeret Diana keluar dari ruangannya dan berteriak keras, "Security... Cepat seret dan singkirkan perempuan jadi-jadian ini dari hadapanku dan usir dia dari perusahaan ini. Jangan pernah mengizinkan dia masuk atau menginjakkan kakinya di perusahaan ini lagi. Urus barang-barangnya dan singkirkan dia Dewa." perintah Erick.
"Kamu akan menyesal telah memecatku, akan aku adukan pada ayahku agar dia menarik semua saham miliknya di perusahaan ini. Minggir!!! Lepaskan tangan kotormu dari tubuhku dasar manusia hina !" teriak Diana sambil mengibaskan tangan security yang mencekal lengannya.
Suasana di dean ruangan Erick kembali sunyi seperti semula. Alexa yang berada di ruangan itu hanya bisa berdiri sambil mendekap tumpukan file dan dokumen tanpa bisa berkata-kata. "Maaf Pak Erick, saya ingin menyerahkan file dan dokumen yang sudah saya revisi sesuai permintaan Bapak. Ini " ucapnya takut-takut sambil menyerahkan semua dokumen yang ada didalam pelukannya.
Erick mengangguk dan menerima dokumen itu kemudian mempersilakan Alexa keluar dari ruangannya. Sebelum Alexa keluar dari ruangan Erick, sambil memegang handle pintu Alexa berbalik, " Pak, kok bisa ya Bapak punya fans garis keras macam ondel-ondel gitu ? Ditambah lagi agak kurang se ons otaknya." ucap Alexa yang kemudian keluar dari ruangan Erick.
mendengar perkataan Alexa, Erick hanya melongo dan menggelengkan kepalanya, diam-diam dia tersenyum, " betapa polosnya Alexa, tak sabar rasanya aku menjadikan dia milikku," ucapnya pelan sambil tersenyum lembut membayangkan betapa indahnya kehidupan dia kedepannya jika bisa menjadikan Alexa pasangan hidupnya.
Dua hari kemudian...
Alexa sedang membereskan barang-barangnya dan tengah bersiap untuk pulang. Para karyawan sangat antusias untuk menyambut malam karena pihak perusahaan akan menyelenggarakan gala dinner di salah satu hotel terkenal malam ini. Dengan malas Alexa berjalan gontai menuju mobil tuanya dan mengendarainya pulang ke rumah warisan ibunya.
Hampir tiga puluh menit menempuh perjalanan dan terjebak kemacetan lalu lintas akhirnya Alexa sampai di rumahnya. Mendesah panjang karena teringat janjinya akan mengajak Mike ke acara perusahaan malam itu, maka dia pun mau tak mau harus berdandan.
Tanpa bersemangat Alexa membuka lemari pakaiannya yang isinya kebanyakan baju kerja yang membosankan tanpa adanya sepotong gaun pesta yang menarik. " Huaaaaaaahhh... Membosankan sekali harus ikut gala dinner segala, seharusnya aku tak menyanggupi untuk datang ke acara itu. Daripada ke gala dinner yang sudah pasti membosankan lebih baik aku pergi menyelidiki siapa yang menyuruh salah satu clan Crimson Dawn itu mencoba melukai dan bunuh ku" ucapnya kesal sambil menatap ke arah isi lemarinya.
" Lagi pula semua ini bukan type baju yang aku sukai tapi aku harus menyamarkan keberadaanku. Sampai aku cukup mendapatkan informasi tentang keberadaan keparrat satu itu yang sudah membantai seluruh keluarga besar ku." ucapnya penuh dendam.
Din.. Dong.. Tok ...tok..
Mendengus kesal Alexa keluar dari kamarnya dan membukakan pintu rumahnya. "Hai cantik... Lha ... katanya mau ke gala dinner tapi kok masih kucel begini ?" sapa Mike yang telah rapi ganteng dan tampan dengan seikat bunga mawar merah dan sebuah paperbag yang berlogo sebuah butik baju terkenal.
Alexa hanya memutar bola matanya dan mempersilakan Mike masuk. Mike memberikan paperbag yang ditenteng nya pada Alexa juga buket bunga mawar yang dibawanya.
"Aku tau pasti kamu tak punya gaun pesta maka dari itu aku tadi mampir ke butik dan membelikan mu sebuah gaun pesta yang sederhana dan tidak mencolok, aku tau pasti cocok untuk mu Sist," ucapnya.
Nyengir kuda mendengar perkataan Mike Alexa menerima paperbag dan bergegas mencoba gaun pesta sederhana di kamarnya. Gaun dari sutra berwarna hitam panjang tanpa tanpa lengan sederhana yang cantik. Tidak mencolok dan nyaman di pakai Alexa."Woohaaaaaa... Lumayan juga seleramu Mike, sekarang tinggal menata rambutku saja, aaaahh lebih baik aku sanggul sederhana saja." ucap Alexa yang tak mau ribet segera menyanggul rambutnya dan memoles wajah nya dengan make-up sederhana.
Setelah dirasa siap dan pantas Alexa menemui Mike yang menunggu di ruang keluarga sambil menonton acara rugbi. Segera setelah menepuk pundak Mike, Alexa memberikan kode untuk segera berangkat. Mike hanya menggelengkan kepalanya melihat Alexa yang tampil sederhana menyembunyikan kecantikannya. " ckckckck apakah perlu juga menambahkan kacamata sialan itu Sist ? Padahal kamu cantik banget tanpa kacamata aneh bertengger di hidung mu itu." tanya Mike yang dijawab dengan toyoran di keningnya.
"Untuk apa memamerkan kecantikan ku pada dunia ? Tujuanku belum tercapai. Oh ya nanti di gala dinner kamu pasang mata dan telinga, sebab ada kemungkinan banyak dari kalangan dunia bawah hadir di sana berkedok pengusaha dan pebisnis. Tak akan ada orang yang mengenali aku sebagai satu-satunya anak perempuan Don Enrique dan Selena. jadi bersiaplah dan bersikap wajar jangan terlalu menunjukkan bahwa kita mengenali orang-orang dunia bawah." ucap Alexa panjang lebar sambil mengunci pintu rumahnya.
Mereka masuk ke mobil sport Mike setelah mike mengangguk mengerti segala perintah Alexa. Tiba di hotel tempat di selenggarakan gala dinner perusahaan milik Erick, mereka segera memasuki ballroom hotel dan mulai berbaur dengan rekan-rekan kerjanya. Walaupun tak banyak mengenal rekannya, tapi Alexa berusaha untuk ramah kepada mereka.
Ketika sedang menikmati segelas champagne, mata Alexa dan Mike dengan jeli mengamati keadaan dan orang-orang yang datang. Mungkin bagi orang yang tak bergelut di dunia bawah tak akan menyangka jika sebagian besar dari pebisnis dan pengusaha yang datang malam itu adalah orang-orang yang berkecimpung di dunia hitam.
" Mike, arah jam sembilan " ucap Alexa sambil berpura-pura meneguk champagne nya.
" Arah jam dua belas Sist, " ucap Mike yang juga berpura-pura meneguk champagne nya.
Ucapan mereka hampir bersamaan. Mereka pun mengenali beberapa pentolan clan mafia yang berkumpul membentuk kelompok-kelompok kecil yang tak mencolok.
"Wah tak kusangka bos ku mengenal mereka, tapi sepertinya dia tak mengetahui jika sebagian rekan bisnisnya adalah pentolan-pentolan mafia mulai dari kelas teri sampai kelas kakap." gumam Alexa yang hanya dapat didengar oleh Mike.
Beranjak dari tempat mereka duduk Alexa melihat betapa akrab nya beberapa pentolan clan mafia yang dikenalnya. Mereka semua merupakan anak cabang dan ranting dari clan Black Dragon yang berkhianat dan ikut andil dalam pembantaian keluarganya.
Menyembunyikan senyuman Alexa telah menyusun rencana di kepalanya akan membuat perhitungan dengan mereka semua, mereka akan merasakan dan mengalami apa yang dia alami dulu. Satu persatu akan dihabisinya. Para pengkhianat itu akan menerima bayaran berikut bunga dari perbuatan mereka.
Genggaman tangan Mike menyadarkan Alexa, Alexa menoleh dan tersenyum tipis pada Mike sambil membenahi kacamatanya yang terus menerus merosot. "Untung aku adikmu Sist, tak terbayang jika aku ini adalah pacarmu atau kekasih mu. Melihat penampilan mu malam ini iiiuuuuuhhhhhh... Engga banget deh !"bisik Mike .
Memukul pelan bahu Mike, Alexa tertawa geli mendengar perkataan Mike. Teman satu meja mereka memperhatikan interaksi mereka dengan senyum mengejek," waaahh tak kusangka, gadis cupu sepertimu bisa mendapatkan pacar yang tampan seperti dia. Sudah berapa lama kalian menjalin hubungan? oh iya kenalin , aku Suzana dan yang disebelah Alexa itu Erika dan yang satu lagi Charles. Kami semua rekan satu departemen di kantor ini." ucap Suzana sambil memasang senyum manis kepada Mike.
"hai, aku Mike, pacar Alexa sejak sekolah menengah, aku merupakan teman masa kecilnya, benar engga Xaxa ?" ucap Mike sambil menoel hidung Alexa. Alexa hanya bisa nyengir malu sambil melayangkan tatapan mautnya pada Mike. Mike hanya terkekeh geli melihat akting malu-malu Alexa.
Ucapan Mike membuat kaget mereka yang mendengarnya. Mereka tak pernah mengira jika Alexa yang culun dan cupu mempunyai pacar seganteng Mike. " Tinggalkan saja dia Mike dan jadilah pacarku. Aku akan memberikan semua yang kamu inginkan. Aku jamin kamu akan puas dan bahagia jadi pacarku, dan tentunya malam-malam hangat yang pasti akan kita lalui bersama" ucap Suzana secara blak-blakan tanpa menghiraukan Alexa.
Alexa hanya menatap tajam pada Suzana yang berpenampilan menarik dengan dandanan tebal. Tubuh Suzana yang montok tentu saja menjadi daya tarik tersendiri bagi para lelaki, namun Mike hanya terkekeh kecil. "Apakah semurahan itu dirimu ? Kamu tak melihat jika aku ada di depanmu ? Aku kekasih Mike ada dihadapan mu tapi kamu sama sekali tak menghargai ku ?" ucap Alexa dingin. "Aaaahh kamu kan tak cantik dan menarik jadi untuk apa kamu memiliki kekasih yang ganteng seperti Mike ? Kebanting banget, Mike yang ganteng tidak serasi berdampingan dengan wanita culun seperti kamu." ucap Suzana pedas.
"Sudah.. Sudah.. Suzana.. Kamu tak boleh menghina Alexa, biar bagaimana pun Mike telah memilih Alexa sebagai kekasihnya. Sekarang kita nikmati saja acara ini. Dan kamu jangan membuat masalah Suzana. Mike memilih Alexa tentu ada beberapa hal yang tak dipunyai oleh mu yang menjadi kelebihannya." lelai Erika sambil melotot ke arah Suzana menyuruhnya diam.
Acara demi acara mereka lalui sambil menyantap hidangan yang disajikan. Obrolan diantara mereka yang terkadang diselingi candaan membuat suasana hangat dan akrab. Walau Suzana sepertinya masih tidak terima jika Mike lebih memilih Alexa dan sering kali melontarkan kata-kata sindiran untuk Alexa.
Mike dan Alexa tak menghiraukan sindiran Suzana, mereka berdua sering kali bertemu pandang dan menyembunyikan senyum geli mereka.
Acara berlangsung hingga cukup larut, Mike dan Alexa melihat jika para petinggi dan tamu undangan mulai berpamitan, mereka berdua mengangguk samar kemudian dengan cepat berpamitan pada teman-teman semeja.
Di luar para bodyguard dengan siaga berjajar dan siap untuk melindungi para pentolan clan-clan yang datang, namun mereka sama sekali tidak menyangka jika orang paling dicari dan paling berbahaya ada diantara mereka siap untuk membalaskan kematian keluarga nya.
Alexa yang sudah berada di puncak salah satu gedung pencakar langit dengan senapannya bersiap untuk menumbangkan salah satu dari orang yang ikut membantu dan membantai keluarganya.
Clack ... Dor..