NovelToon NovelToon
Partner Ranjang Om Duda

Partner Ranjang Om Duda

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahkontrak / cintamanis / Mafia / Duda
Popularitas:2.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: gustikhafida

Dijual oleh Ayah kandungnya sendiri sebagai pengganti taruhan berjudi, Zena gadis berusia 21 tahun yang pergi dari rumah, dia meminta pertolongan dari ibu kandungnya, tidak disangka, ditempat ibu kandungnya dia hampir dilecehkan oleh Ayah tirinya,
Depresi, trauma sempat mengguncang jiwa Zena, lalu tidak disengaja dewa penyelamat datang, Steven Fernando, pria berusia 35tahun yang sudah 3 tahun bertahan dengan statusnya yang Duda,
Setelah diselamatkan oleh Steven, siapa sangka hidup Zena semakin hancur, Steven meminta Zena menjadi partner ranjangnya,
Ancaman akan dikembalikan pada rentenir paruh baya itu dan keselamatan keluarga ibunya mengakibatkan Zena menurut patuh menyetujui semua syarat dan peraturan yang diberikan Steven

Hari demi hari Zena menjadi partner ranjang dari seorang Steven yang mempunyai libido akut,
Akankah Zena bisa bertahan dan mencintai Steven

Jika berjalan maju membuat Zena menelan kepahitan, dan jika berjalan mundur Zena akan membuat keluarga ibunya hancur.

Seperti apa kisahnya, ayok kita simak cerita Zena dan Steven

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gustikhafida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 35_Dave

"Ada bibi yang bisa kau jadikan teman bosanmu! "

"Lebih baik kau diam saja, tunggu aku selesai bekerja, lalu kita akan pulang bersama" Ucap Steven langsung berjalan keluar kamar pribadi dan kembali ke meja kerjanya

***

"Bagaimana? Apa kau bisa melacak identitas pria itu? " Tanya Steven pada sekertarisnya

"Ini Tuan" Sekertaris Nanda memberikan selembar kertas berisi data pribadi Riski

"Dan saya tadi sempat melihat tato lambang geng bandit di pundak pria itu" Sambungnya lagi

"Maksudmu, dia mata-mata kita?? Tapi kenapa bisa Zena dekat dengan dia? Dan apa Zena masuk kedalam hidupku ini bukan karena disengaja melainkan dia bekerja sama dengan pria ini? " Tanya Steven tak percaya

"Siapa namanya, 'Riski' " Sambung Steven lagi

"Iya Tuan

"Tapi, menurut saya Nyonya Zena tidak tahu mengenai ini, Nyonya Zena kenal dengan Tuan Riski karna hubungan pekerjaannya dulu"

"Berarti jika dia tahu Zena istriku, Zena dalam bahaya? " Tanya Steven lagi yang diangguki oleh sekertaris Nanda

"Benar Tuan, sebaiknya kita jaga Nyonya Zena, tapi kita bisa memanfaatkan kedekatan Nyonya dengan Riski" Sekertaris Nanda semakin mengikis jaraknya hingga tak ada jarak diantara mereka

"Hey, aku masih waras! "

"Dan apa maksudmu? Kau berencana memperalat istriku ha! Aku tidak akan membiarkan ini terjadi, bagaimana jika dia mencelakai Zena!"

"Tapi, menurut saya Tuan Riski tidak akan mencelakai Nyonya, karna saya lihat sendiri di matanya ada cinta untuk Nyonya"

Brakk!!!

"Aku tidak mau! "

"Jangan berbuat gila!! "

"Pergilah!

"Tuan, percaya pada saya, saya janji akan menjamin keselamatan Nyonya saat bersama Tuan Riski, dengan cara ini kita bisa mendapatkan informasi yang lebih, lagipula Tuan tidak mencintai Nyonya kan?

"Atau jangan-jangan Tuan sudah menaruh hati pada Nyonya" Goda sekertaris Nanda membuat pipi Steven yang putih berubah merah

"Hentikan omong kosongmu! Aku tidak menyukainya, apa jaminanmu jika kau gagal dan nyawa Zena dalam masalah? "

"Anda bisa pecat saya Tuan"

"Bedebah!! Aku bunuh kau "

"Tuan besar akan marah jika anda membunuh saya di alam sana,"

"Sekarang biarkan Nyonya bekerja kembali sebagai model di perusahaan Tuan Riski" Jawab sekertaris Nanda datar membuat emosi Steven memuncak

"Tidak!! Kau sudah gila yah! Bagaimana mungkin aku membiarkan istriku bekerja di perusahaan musuh!! "

"Dan pasti mereka akan melakukan pemotretan intim seperti kemarin, aku tak sudi! "

"Enak saja! tak akan kubiarkan pria itu mengambil kesempatan dalam kesempitan, hanya aku yang boleh berdekatan intim dengan istriku" Gumam Steven dalam hati sambil menahan kesal akibat ulah Nanda

"Tuan, lalu bagaimana cara kita mendamaikan pihak tuan Riski, lalu bagaimana kita bisa mendekatinya agar kesalahpahaman ini berakhir,

"Kita harus mendekati salah satu atasan geng bandit agar kita bisa menyelusup masuk, "

"Kita akan bersihkan nama Tuan besar bersama-sama, jika dia bukan pembunuh"

"Tapi aku tidak suka Nanda!! Pikirkan cara lain!! " Pekik Steven, matanya sudah memerah dan auranya sudah berubah mengerikan

"Huh! Memang susah berbicara dengan pria seperti anda, giliran mode kejam kau bisa membunuh sesukamu, jika dalam mode bucin, kau menolak semua ideku" Gerutu sekertaris Nanda dalam hati, dia berjalan keluar ruangan mengabaikan umpatan dan makian Steven

"Hei aku belum selesai bicara!! "

"Hei!!! kau sudah berani padaku!! " Teriak Steven saat sekertaris Nanda pergi dari hadapannya

"Saya akan mencari ide lain, biarkan saya berfikir, dan anda harus fikirkan ide saya" Teriak sekertaris Nanda

Brak!! Pintu tertutup keras dari luar membuat Steven terkejut

"Astaga, apa dia sedang marah! " Gumam Steven sambil mengelus dadanya, dia langsung berjalan menghampiri istrinya di kamar pribadinya, beruntung kamar pribadinya kedap suara dari luar atau pun dalam jadi Steven tak perlu takut jika istrinya mendengar ucapannya

Krek

"Siap-siap, kita akan pulang! " Titah Steven membuat Zena mengkerutkan keningnya

"Bukannya ini masih jam kerja? Kenapa kita pulang? Dan kenapa wajahmu terlihat kesal? "

"Sudah! Jangan berisik!! Kau mau pulang tidak!! "

"Eh iyaiya, sebentar aku ambil tas dan ponselku"

"Hemm"

Zena langsung mengambil tas dan ponselnya lalu berjalan menghampiri Steven "Ayo" Ajak Zena tak sengaja merangkul mesra lengan Steven membuat jantung Steven berdegup cepat dari biasanya

"Apa-apaan ini, kenapa jantungku seperti ini" Gumam Steven dari dalam hati

"Lepas! Apa kau ingin semua karyawan tahu yang sebenarnya"

"Bilang saja kalau aku simpananmu, bukankah wajar jika mantan model mencari mangsa presdir sepertimu" Jawab Zena datar,

"Dan aku ingin melihat ekspresimu jika semua karyawanmu tahu, apa kau akan marah atau kau akan bersikap datar" Gumam Zena dalam hati

"Terserah kau saja! Tapi aku tidak mau publik tahu!"

"Sudah ku duga" Gumam Zena tersenyum getir

Akhirnya mereka berjalan bersama keluar ruangan Steven, beberapa karyawan yang tak sengaja menatapnya pun langsung menunduk hormat, gosip mulai beredar, bisikan demi bisikan karyawan terdengar jelas ditelinga Zena

"Zen!!" Sapa Dave saat melihat Zena dan Steven keluar dari lift

Zena mengedarkan pandangan, dilepasnya tangan Zena yang merangkul Steven

"Dave," Sapa Zena

Steven yang melihat interaksi kedua orang tersebut pun hanya diam dan berjalan keluar menuju parkiran tapi tidak dengan sekertaris Nanda yang tiba-tiba berada tak jauh dari Zena dan Dave

Melihat suaminya pergi, Zena tersenyum, dia fikir suaminya akan marah karna cemburu ternyata tidak "Benar, ternyata Steven tidak mempunyai perasaan padaku" Gumam Zena dalam hati

"Dave" Ucap Zena lagi,

"Ada apa kau kemari Dave? " Tanya Zena

"Aku baru saja mengantarkan pesanan, kau tahu kan hari ini karyawanku ada yang tidak masuk jadi aku harus mengantar makanan ini sendiri, sebagai gantinya"

"Oh iya, kenapa kamu ada disini? " Tanya Dave membuat Zena gelagapan

"Aku harus jawab apa ini" Gumam Zena dalam hati

Melihat Nyonya mudanya bingung, sekertaris Nanda menghampirinya "Maaf Nona, sudah saya peringatkan, disini tidak ada pekerjaan freelance" Ucap sekertaris Nanda membuat Zena mengkerutkan keningnya bingung

Tak mendapat respon baik dari Nyonya mudanya sekertaris Nanda menghembuskan nafasnya kasar "Maaf, ada yang bisa saya bantu?" Tanya sekertaris Nanda pada Dave

"Oh tidak, saya baru saja mengantarkan makanan, ya sudah saya permisi"

"Zen, aku butuh penjelasanmu, kenapa kamu mengundurkan diri dari caffe ku" Tarik tangan Zena, membuat Zena reflek mengikuti Dave dan meninggalkan sekertaris Nanda yang sedang menatap langkah keduanya

"Dave, jangan seperti ini, aku malu"

"Aku mengundurkan diri karna aku mau membuka usaha sendiri" Zena menghentikan langkah Dave lalu menarik tangannya

Beruntung sekarang mereka sudah diluar kantor

"Usaha? Usaha apa? " Tanya Dave

"Padahal aku senang kamu bekerja ditempatku" Sambung Dave dengan wajah kusutnya

"Haha, aku akan sering main ke caffemu Dave, terimakasih sudah membantuku selama ini, kau memang sahabat terbaik"

"Aaa baper Zen" Dave reflek memeluk Zena membuat tubuh Zena menegang saat mendapat pelukan dadakan, matanya semakin membuka lebar saat melihat suaminya yang sedang duduk di dalam mobil, kaca mobil yang sedikit terbuka membuat mereka saling menatap

Bersambung😘

1
Anonymous
Biarksn sj persh aysh tiri hancur
Lamta V.S.J Harianja 18210016
Biasa
Lamta V.S.J Harianja 18210016
Kecewa
Frisnand
mangkanya JD wanita itu jgn murahan hrs punya sikap apalagi sdh bersuami
Frisnand
zena kurang tegas sprti watina murahan TDK bisa bersikap sebagaimana menjadi seorang istri bisa di peluk teman lelakinya
Frisnand
sebenarnya Steven mencintai istrinya dan berusaha melindungi nya cuma caranya yg salah
Frisnand
zena jg aneh bukannya belajar ikhlas dg pernikahan nya dan berdamai dg keadaan malah egois dg dirinya sendiri dan terlalu memikirkan keluarganya. keluarga yg tk pernah menganggap dirinya ada
Sarita
ga tau aja bosnya lagi main jungkat jungkit 🤣🤣🤣🤣
Frisnand
di kasih kebebasan untuk bekerja seharusnya cari kerjaan yg aman dari kontak fisik dg laki" dan dia jg TDK kekurangan materi kan krn sudah di kasih fasilitas oleh suaminya..
Sarita
sungguh zena itu keras kepala .penginnya di siksa terus
Sarita
hukuman yg sungguh nikmat .tp kalo mainnya kasar ya sakit lah stef
Win Kuncung
udah terima saja Riski dan tiggalkn laki2 bergsek itu
Win Kuncung
wkwkwk mampus kau zena,niat hati mau ngerjain suami malah kena batunya 🤣
Win Kuncung
huuuuuf kayak nya mati lebih baik bagimu Zen 🙄
Adinda Bramantio
Luar biasa
Masjae Masjae9090
kok gantung Thor,lanjutan y mn
Nisa Sugiarti
Luar biasa
Devi Sartika
ga tuntas cerita novel ini 🤪🤪
adning iza
dn pd akhiry tak berujung
adning iza
ikutan mewek thoorrr ksihan jeff
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!