NovelToon NovelToon
Jebakan Saffana Untuk Aksa.

Jebakan Saffana Untuk Aksa.

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:35.5k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Saffana gadis 23 tahun yang sering di gunjing, di hina, di pojokkan, di anggap wanita tidak benar oleh tantenya sendiri bernama Rachel yang memiliki putra bernama Aksa yang taat agama dan sering di bandingkan dengan Saffana.

Malam di hari proses lamaran Aksa putra pertama Rachel dengan wanita pilihan Rachel. Saffana sakit hati dengan perkataan Rachel yang juga mengutuk dirinya dengan kata-kata pedas yang membuat kesabaran Saffana habis. Gadis itu nekat bertindak gegabah dengan menjebak Aksa. Agar-agar orang-orang memberikan makian dan hinaan seperti apa yang dirasakannya yang sering dilontarkan oleh mulut ibu Aksa kepadanya.

Saffana dan Aksa ditemukan di dalam kamar berduaan dengan hasil jebakan Saffana. Yang membuat orang-orang schok. Mungkin apa yang diinginkan Saffana terbalas dengan sakit hati dari Rachel.

Tetapi Saffana berpikir semuanya akan selesai saat itu juga. Ternyata tidak Saffana justru terjebak dalam pernikahan akibat jebakan yang di lakukannya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 26 Pasti ribut

Sementara Sakilah tersenyum seolah merasa bangga yang menunjukkan dirinya baru saja satu mobil dengan Aksa. Senyum itu juga seolah mengejek Saffana yang membuat Saffana menatap Sakilah dengan tatapan dingin.

Suasana yang ada di dalam situasi itu terlihat begitu menegangkan dengan tatapan mata antara pasangan suami yang sama-sama dingin dan seperti ada rasa kemarahan di antara mereka yang tidak bisa diungkapkan.

Saffana satu mobil dengan Arif dan Aksa satu mobil dengan Sakilah. Bukankah itu akan menjadi keributan di antara pasangan suami istri yang membuat mereka sampai detik ini diam dan tidak ada bertanya sama sekali.

"Saffana kamu habis dari mana dengan Arif?" tanya Sakilah yang malah mulai membuka pembicaraan.

"Kalian kok bisa 1 mobil bersama dan pulang malam-malam seperti ini. Kalian berdua 1 harian bersama?" tanya Sakilah yang sepertinya sengaja ingin menimbulkan spekulasi negatif.

"Kak Arif, sekali lagi terima kasih. Saffana masuk dulu! Kakak pulangnya hati-hati!" ucap Saffana yang langsung pergi begitu saja tanpa menjawab pertanyaan dari Sakilah yang pasti ujung-ujungnya ingin membuat suasana semakin panas.

Sudah jelas itu memang tujuan Sakilah yang bahkan tersenyum miring melihat kepergian Saffana.

Mata Aksa melihat kepergian sang istri dan kemudian mata dengan penuh kemarahan itu juga menatap sahabatnya dengan tatapan yang sangat dingin.

"Arif kamu sedang melakukan pendekatan dengan Saffana dan makanya kalian berdua seharian bersama?" tanya Sakilah yang pertanyaan itu yang sengaja ingin menimbulkan masalah dan membuat Aksa panas.

"Aku rasa hal itu bukan menjadi urusanmu!" jawab Arif dengan simpel namun menusuk. Arif langsung memasuki mobil dan tidak mengatakan apa-apa kepada Aksa yang awalnya memang hubungan keduanya sedang tidak baik-baik saja.

Arif langsung pergi dengan melajukan mobilnya. Sakilah kembali menyunggingkan senyum seolah ada sesuatu yang membuat hatinya benar-benar sangat bahagia.

"Saffana benar-benar tidak bisa berubah. Benar apa kata tante Rachel, Saffana sama sekali tidak ada takutnya dan tidak bisa menghargai orang di rumah ini. Tante Shofia dan om David sudah begitu sangat memanjakannya sejak dulu. Sehingga dia tidak bisa menghargai orang lain walau dirinya berada di tempat orang lain dan lihatlah bisa-bisanya pulang dengan laki-laki lain dan sudah malam seperti ini," ucap Sakilah yang membuat Aksa panas.

"Sangat keterlaluan. Aku jadi khawatir dia akan menularkan perilaku buruk dan pergaulan bebas kepada Aliyah!" Sakilah dengan sengaja berbicara yang memburukkan Saffana agar Aksa terpancing.

Aksa yang terlihat menahan diri dan langsung memasuki rumah yang membiarkan Sakilah sendiri di luar.

"Aksa!" panggil Sakilah yang sama sekali tidak di pedulikan Aksa.

Sakilah menyunggingkan senyum.

"Ini awal yang bagus dan sekarang wanita itu akan tahu rasa bagaimana Aksa dan keluarga ini akan semakin muak dan semakin membenci dia. Dasar wanita murahan, pulang malam-malam dan dengan laki-laki yang bukan muhrim," batin Sakilah dengan menyunggingkan senyum yang menghina Saffana.

Namun Sakilah tidak sadar. Jika dia satu mobil dengan laki-laki yang bukan muhrim. Namun Sakilah tetap merasa paling benar dan sangat puas berada di situasi itu.

***********

Saffana yang baru selesai mandi yang kaget saat membuka pintu kamar mandi sudah ada Aksa di depan pintu kamar mandi dengan tatapan mata yang sangat dingin yang membuat Saffana menelan salivanya.

"Kau tidak bisa menghargai orang di rumah ini?" tanya Aksa dengan suara dingin yang langsung to the point.

"Apa maksud mu?" tanya Saffana.

"Jika membenci mama dan sengaja melakukan semua ini supaya mendapat teguran dari mama. Tetapi, masih ada papa. Bagaimana jika dia melihatmu satu mobil dengan pria lain yang bukan muhrim mu. Kamu tidak memikirkan perasan papa. Apa kamu ingin menunjukkan hal itu secara bangga!" ucap Aksa yang menegur Saffana. Namun Saffana menanggapinya dengan mengendus senyumnya.

"Jadi hanya karena itu. Kau mengatakan aku sengaja melakukannya dan ini akan menjadikan permasalahan besar. Aku 1 mobil dengan kak Arif dan kami bukan muhrim dan kamu takut jika om Adam akan melihat hal itu. Lalu apa kabar denganmu tuan Aksa yang sangat suci tanpa dosa. Apa wanita yang sangat alim itu adalah muhrimmu!" sindir Saffana yang memang mereka sebenarnya sama saja dengan kesalahan yang sama.

"Aku dan kamu berbeda Saffana. Aku tidak berdua dengan Sakilah....."

"Lalu tadi apa!" sahut Saffana memotong pembicaraan Aksa.

"Aku belum selesai aku bicara," sahut Aksa.

"Aku tadi menjemput Aliyah dari butik dan ada Sakilah di sana yang ingin pulang bersama. Aliyah turun di depan komplek yang jaraknya hanya 100 meter dari rumah ini. Jadi bukan hanya aku berdua dengan Sakilah!" jelas Aksa.

"Ternyata orang suci memang sangat mempunyai banyak alasan dan alasannya akan diterima tanpa berpikir. Orang suci memang tidak pernah salah!" sinis Saffana yang langsung pergi dari hadapan Aksa. Namun Aksa langsung menahan tangan Saffana.

"Aku belum selesai bicara Saffana!" tegas Aksa menekan suaranya.

"Apapun yang aku katakan tidak akan sama dengan alasan orang suci. Aku yang boleh salah dan kau tidak!" tegas Saffana

"Aku hanya mengingatkan semua ini, demi kebaikanmu. Saffana aku adalah suamimu dan sudah menjadi kewajibanku untuk memberimu ingat. Aku tidak ingin kau terus ribut dengan mama karena permasalahan yang kau buat sendiri," ucap Aksa dengan suara rendah.

"Lalu jika ibumu melihatmu dengan dia. Wanita yang bukan muhrim apa ibu akan marah?" tanya Saffana balik.

"Tidak akan. Dia justru sangat bahagia melihatmu dan wanita itu dan itu bukanlah suatu dosa baginya yang tidak perlu di permasalahkan. Karena Putranya adalah orang yang tidak pernah berdosa. Jika memang orang tuamu adil dan paham. Dia juga akan pasti marah kepadamu tidak hanya kepadaku!" tegas Saffana.

"Aku sudah menjelaskannya padamu kenapa aku bisa satu mobil dengan Sakilah. Apa kau tidak mengerti!" sahut Aksa.

"Tapi kau tidak mendengarkan penjelasan dariku dan langsung berpikir yang aneh-aneh tentang ku," sahut Saffana.

"Kalau begitu jelaskan!" sahut Aksa menantang Saffana. Namun Saffana langsung melepaskan tangannya dari Aksa.

"Aku tidak harus menjelaskan lagi. Karena semua sudah terlambat!" tegas Saffana yang kembali pergi.

"Kenapa kau begitu keras kepala Saffana!" ucap Aksa membuat langkah Saffana terhenti.

"Aku baru saja berusaha untuk tidak ribut denganmu. Tapi kamu sama sekali tidak ada usaha dan sengaja ingin mencari perdebatan denganku!" lanjut Aksa. Saffana hanya terdiam yang masih tetap pada tempatnya.

"Baiklah aku tidak harus banyak bicara kepadamu. Aku hanya mengingatkan kepadamu. Kau sudah menikah. Suka tidak suka dengan pernikahan ini. Ini sudah takdir. Aku tetap mempunyai tanggung jawab kepadamu untuk mengingatkanmu, untuk marah padamu. Jika apa yang kau lakukan sudah kelewat batas. Kau juga seorang istri. Aku tidak memintamu untuk menghargai aku sebagai suamimu. Tetapi paling tidak hargai papa," tegas Aksa yang menasehati Saffana dengan lembut.

"Oke, aku juga tadi salah. Seharusnya mau itu dekat atau hanya satu meter saja. Aku tidak pantas 1 mobil dengan Sakilah yang bukan muhrim ku," sahut Aksa yang juga mengakui dirinya salah.

Saffana memejamkan matanya dengan menghela nafas dan langsung keluar dari kamar yang tidak mendengarkan apa yang dikatakan Aksa lagi.

Aksa memejamkan mata dan mengusap wajahnya dengan kedua tangan. Dia pasti sangat tidak suka melihat apa yang barusan terjadi. Dia ingin marah. Namun tidak pantas. Karena dia juga melakukan hal yang sama dan keduanya tidak mendapatkan komunikasi yang baik.

Bersambung

1
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
Bagus sekali ❤️❤️❤️💓💓💓💋💋💋🥰🥰🥰
lanjut kak👍👍👍💪💪💪
Yuyun Suprapti
up yang banyak thor...
SEMANGAT/Determined/
Nafsiah
Wah gercep juga polisi,, tapi siapa yaa yg lapor,, semangat terus kk
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
yg sabotase mobil Saffana siapa lagi,kalau bukan ulah Grandong Sakilah 😜😜

Lo Lo yah,Zeva udah kasih kode buat Aska agar bobok disampingnya wkwkwk 🤣🤣🤣

Makasih ya udah update 🙏🙏❤️❤️👍👍💪💪😘😘
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
Bagus sekali... tetap semangat berkarya kak 👍👍👍❤️❤️❤️
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
buseett Grandong kekeh banget mau nikah sama Aksa...kayak slogan Yamah* " Semakin didepan"
gak punya malu,dasar muka tembok
Eitss jangan kawater..obsesimu gak bakal berhasil
yg ada kamu malah GILA🤪

Saffana nyerocos terus bicaranya persis kereta api
ya yalah siapa coba gak marah
baru aja sadar dari koma disuguhkan pemandangan yg merusak mata n batin
untung aja gak jadi nikah😁

ish ish ish kalau menurut AQ sih
baiknya rekaman suara palsu Safana dibuat laporan ke pihak kepolisan
atas dasar pencemaran nama baik
biar kapok keluarga Grandong Sakilah n sebangsanya 😝

makasih banyak kak udah update ❤️❤️👍👍💓💓
ayudya
gak masuk akal, dokter nya sudah di bayar sakilah.
Widi Widurai
halah kedok. sok suci pdhl mental penjahat
Bivendra
sekilas you end
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
Aksa yg tegas dong jadi laki
untung aja Saffana sadar dari koma
hoi ...jadi laki jangan gampang terhasut
apalagi hasutan grandong dan sebangsanya
Udah dikasih Allah akal n pikiran
yg pintar dikit napa,dikasih Safana kepercayaan masih aja tertipu sama rekaman palsu dari keluarga grandong

Makasih ya kakak othor yg baik hati dan tidak sombong
semoga rejekinya tambah lancar
semangat update 💪💪🥰🥰👍👍❤️❤️
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾: ❤️❤️❤️👍👍👍
ainuncepenis: Amin kak
total 2 replies
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
Haduh Kaka othor...ralat dikit ya
bukan kolam tapi koma... wkwkwk
tapi gpp kok .kami tau maksut Kaka othor ❤️
tetap semangat berkarya...saking semangatnya ngetik ya💪💪🥰🥰
Yuyun Suprapti
alhamdulillah akhirnya tidak jadi nikah
sekarang harus tegas untuk kedepannya thor, buat keluarga shakila malu akan perbuatannya mereka bahkan kalo bisa jangan menampakan diri lagi
Bandar Jayalampung
sukurin safana bangun ayo gagalin rencana iblis
April Liani
bgus
Bivendra
gatot deh usaha lu sekilas
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
lama2 ini AQ yg kesel sama othornya ,Sakilah Grandong ada aja bikin ulah
Keluarga yg munafik 🤮🤮🤮..Next time ,buat Aksa aja yg meninggal biar gak jadi rebutan
ish ish ish laki kan banyak ya, Herman AQ sama Sakilah
Murahan banget,diobral juga gak laku
Sampek disodorin wkwk

Alhamdulillah..Saffana sadar,cegah suamimu nikah sama grandong
ihhh amit amit jabang bayi
meskipun wanita di dunia ini udah habis, sorry ye Grandong tempatnya di alam kubur bukan di alam manusia 😁😁
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
Sampai part 49....masih aja konfliknya
jiahhhhh...ampun bacanya😁😁😁🤭🤭🤭🤣🤣🤣
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
Umpatan yg lucu dari Rachel buat anaknya sendiri wkwkwk
"Dasar Bucin🤭"
Ilmangaliya 001
wah wah basmi pelakor dari rumah tangga aksa dan safana thorr
Widi Widurai
trouble maker hrsnya diusir sih. soale malah memperkeruh suasana
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!