Suamiku Tuan Muda Lumpuh

"Apa sudah selesai? " Tanya Alfian kepada Rara.

"Sudah." Jawab Rara ketus.

"Ada apa dengan mu? " Tanya Alfian bingung.

"Tidak ada, apa-apa, ayo bayar dan pergi dari sini. " Ucap Rara manyun dan terlihat tidak senang.

Alfian pun menuruti keinginan Rara, setelah selesai dengan perlengkapan menulis itu, Rara dan Alfian pun kembali masuk ke dalam mobil.

"Ada apa dengan mu? " Tanya Alfian sekali lagi karena ia tidak nyaman melihat wajah kesal istri nya.

"Lihat lah ini ulah tuan muda, orang-orang mengejek ku dan bilang jika aku gadis nakal." Ucap Rara kesal menunjuk tubuh nya yang begitu banyak bekas ciuman.

"Lalu mengapa? Mengapa kau marah pada ku, itu hak ku dan salah dirimu memedulikan omongan orang lain dan kau juga keluar dengan baju yang terbuka. " Ucap Alfian sambil menahan tawa nya.

"Tuan mudaaaa! Kau ini benar-benar menyebalkan! Apa kau mau tertawa di atas penderitaan ku?" Teriak Rara tidak bisa membendung rasa kesal nya terhadap Alfian.

Sementara pan Anas hanya tersenyum melihat tingkah keduanya.

"Baik lah, bagaimana sekarang kita ke mall untuk menganti baju mu itu. " Tanya Alfian kepada Rara.

"Nah itu bagus, jadi aku bisa mengantikan pakaian ku. " Ucap Rara semangat.

"Baik lah, pak Anas kau tau kan sekarang harus kemana? " Tanya Alfian kepada pak Anas.

"Iya tuan muda. " Jawab pak Anas sambil fokus menyetir.

20 Menit kemudian mereka pun tiba di sebuah mall mewah.

Rara kembali mendorong kursi roda Alfian masuk ke dalam mall.

"Permisi tuan, nona, ada yang bisa saya bantu? " Tanya pelayan mall tersebut.

"Ambil kan baju terbaik dan termahal di mall ini dan berikan padanya. " Perintah Alfian kepada pelayan tersebut.

"Ba.. Baik tuan, mari nona ikut saya. " Ucap pelayan tersebut gugup sekaligus tak habis pikir.

"Tunggu." Ucap Alfian lagi.

"Ada lagi tuan? " Tanya pelayan mall tersebut.

"Carikan juga dia tas mewah dan juga sepatu haq tinggi, ingat aku tidak ingin barang jelek dan murah. " Ucap Alfian dengan angkuh nya.

"Tapi tuan muda aku tidak perlu semewah dan sebanyak itu. " Bingung Rara.

"Sudah lah, tidak usah banyak bicara. " Ucap Alfian lagi.

"Baik lah mari nona ikut saya. " Ucap pelayan tersebut.

Rara pun berjalan mengikuti pelayan tersebut dengan begitu kesal karena tingkah Alfian.

"Nona menggapa wajah nona terlihat kesal? " Tanya pelayan tersebut bingung.

"Bagaimana aku tidak kesal aku hanya butuh satu baju tidak sebanyak ini. " Ucap Rara menunjuk berbagi model pakaian yang di ambil oleh pelayan tersebut.

"Aku juga bingung, aku bingung mengapa nona harus kesal? seharusnya nona bahagia, di luar sana banyak wanita yang menginginkan hal ini. " Ucap pelayan tersebut sambil menumpuk banyak pakaian di tangan nya.

"Iya, tapi aku tidak seperti mereka, emm aku rasa itu sudah cukup. " Ucap Rara menghentikan pelayan tersebut yang sedang mengambil begitu banyak dress cantik dan mewah.

"Baik lah nona, mari sekarang ikut saya ke bagian sepatu ucap pelayan tersebut setelah menaruh baju-baju yang di pegang nya di meja kasir yang cukup besar.

" Hm baik lah. "Ucap Rara mengikuti.

" Nah ini dia nona, silahkan duduk aku akan mengambil kan beberapa sepatu hak tinggi agar nona bisa mencoba nya.

"Aku pakai size 38." Ucap Rara.

"Baik nona. " Ucap pelayan tersebut mulai mengambil beberapa sepatu haq tinggi yang begitu mewah dan elegan.

Sungguh mall itu sangat besar dan lengkap sekali, bagian sepatu nya saja begitu luas, dan tidak hanya sepatu haq tinggi saja yang ada di sana sepatu lain yang bermerek juga sangat banyak.

Tidak lama kemudian pelayan itu kembali datang dengan menenteng lima pasang sepatu hak tinggi di tangan nya.

"Nona muda silahkan di coba jika ada yang tidak suka kami bisa mengantikan atau nona bisa memilih sendiri. " Ucap pelayan tersebut.

"Baik lah ucap Rara mengambil salah satu sepatu haq tinggi yang di letakan oleh pelayan itu di depan nya.

Saat memegang sepatu mewah itu Rara melihat label harga nya kemudian matanya menjadi terbelalak ia sangat kaget melihat harga tersebut.

" Lima juta? Hanya untuk satu haq tinggi saja? "Ucap Rara.

" Iya nona. "Jawab pelayan tersebut.

" Ini gila, benar-benar gila. "Ucap Rara tak habis fikir.

" Itu biasa nona, bahkan ada yang lebih mahal dari itu. "Jawab pelayan tersebut.

" Mengapa lama sekali? "Ucap Alfian yang tiba-tiba datang ke tempat Rara dan pelayanan tersebut.

"Tuan muda, aku tidak mau membeli apapun di sini, lihat lah harga nya sangat mahal lebih baik ke pasar saja lebih banyak sendal yang murah." Ucap Rara berdiri dan menghampiri Alfian.

"Astaga." Ucap Alfian mengusap kasar wajah nya.

"Bagaimana tunai muda? " Tanya pelayan tersebut.

"Tidak usah pedulikan dia, ambil sepuluh sepatu hak tinggi dan sepuluh sepatu kets untuk nya, dan ambil kan juga sepuluh tas bermerek gucci, kau mengerti? " Ucap Alfian kepada pelayan tersebut.

"Baik tuan. " Ucap pelayan tersebut kemudian melakukan apa yang di suruh oleh Alfian.

"Astaga tuan muda, apakah itu tidak terlalu banyak? " Tanya Rara lagi.

"Dengar, kau mau kuliah?" Tanya Alfian kepada Rara.

"Iya." Ucap Rara singkat.

"Laku apa kau mau kuliah dengan gaya pas-pasan di kampus mewah itu? Apa kau ingin mempermalukan aku? " Tanya Alfian lagi.

"Emm, tidak begitu tuan muda. " Ucap Rara menundukkan kepala nya.

"Diam lah, bawa aku ke meja kasir. " Ucap Alfian kepada Rara.

"Huh, baik lah. " Ucap Rara tak bisa membantah lagi.

Rara mendorong pelan kursi roda Alfian menuju meja kasir.

"Apakah semuanya sudah selesai? " Tanya Alfian kepada kasir tersebut.

"Sudah tuan. " Ucap kasir tersebut.

"Baik lah, ambil ini. " Ucap Alfian memberi kartu gold nya kepada kasir tersebut tampa bertanya jumlah uang yang harus ia bayar.

"Ini tuan, Terima kasih. " Ucap kasir tersebut mengembalikan kartu gold itu kepada Alfian.

"Berikan padanya. " Ucap Alfian menunjuk Rara sementara dirinya sedang asik bermain ponsel.

"Ini nona. " Ucap kasir tersebut sedikit bingung.

"Tapi, tuan muda, mengapa pada ku? Itu kan milik tuan muda. " Ucap Rara polos.

"Tidak usah banyak tanya. " Ucap Alfian tampa menoleh.

Rara pun terdiam dan memilih menurut apa yang di printah oleh Alfian.

"Bawa semua belanjaan itu ke mobil ku. " Ucap Alfian kepada beberapa pelayan mall yang sedari tadi berdiri di belakang mereka.

Karena Alfian adalah tamu istimewa di mall tersebut semua karyawan mall sangat sungkan dan berhati-hati, karena jika sedikit saja kesalahan mall itu akan bangkrut.

Siapa yang tidak mengenal Alfian Alendra, pengusaha terkaya di kota tersebut, banyak wanita yang mengincar nya, namun Alfian bukan lah sosok lelaki yang playboy.