NovelToon NovelToon
Titisan Darah Biru

Titisan Darah Biru

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Dikelilingi wanita cantik / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan / Dendam Kesumat / Ilmu Kanuragan
Popularitas:53.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ebez

Mahesa Sura yang telah menunggu puluhan tahun untuk membalas dendam, dengan cepat mengayunkan pedang nya ke leher Kebo Panoleh. Dendam kesumat puluhan tahun yang ia simpan puluhan tahun akhirnya terselesaikan dengan terpenggalnya kepala Kebo Panoleh, kepala gerombolan perampok yang sangat meresahkan wilayah Keling.


Sebagai pendekar yang dibesarkan oleh beberapa dedengkot golongan hitam, Mahesa Sura menguasai kemampuan beladiri tinggi. Karena hal itu pula, perangai Mahesa Sura benar-benar buas dan sadis. Ia tak segan-segan menghabisi musuh yang ia anggap membahayakan keselamatan orang banyak.


Berbekal sepucuk nawala dan secarik kain merah bersulam benang emas, Mahesa Sura berpetualang mencari keberadaan orang tuanya ditemani oleh Tunggak yang setia mengikutinya. Berbagai permasalahan menghadang langkah Mahesa Sura, termasuk masalah cinta Rara Larasati putri dari Bhre Lodaya.


Bagaimana kisah Mahesa Sura menemukan keberadaan orang tuanya sekaligus membalas dendamnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ebez, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Empat Orang Sesat Tak Terkalahkan

Empat lelaki tua itu menatap bocah yang badannya penuh luka dan memar itu dari ujung rambut sampai ujung kaki. Sekilas saja, terlihat bocah ini terlihat sungguh sangat menyedihkan.

"Bocah busuk, darimana asal mu? Mengapa kau bisa sampai kemari hah?!

Jawab jujur, kalau tidak aku akan menguliti tubuh mu untuk kujadikan makanan serigala serigala peliharaan ku", ancam seorang laki-laki tua bertubuh kurus dengan janggut hitam panjang yang hanya mengenakan kain cawat kusam dan baju tanpa lengan dengan warna serupa.

"Eh jangan galak galak sama anak kecil, Serigala Tua...

Ku lihat dia masih muda, pasti dagingnya empuk dan masih perjaka. Kalau begitu kita harus merebusnya hidup-hidup untuk dijadikan obat awet muda. Bukankah itu lebih baik? Hihihi.. ", sahut seorang wanita tua dengan rambut putih tak pernah disisir yang membuatnya nampak menakutkan. Apalagi ditambah dengan bibirnya yang hitam dan tatapan matanya yang seolah-olah ingin memakan orang hidup hidup, membuat bocah kecil Mahesa Sura ini bergidik ngeri.

"Kalian tua bangka bisa-bisanya menakut-nakuti anak-anak. Apa kalian ini anggota wewe gombel hah?! Menjengkelkan..!!

Bocah, jangan dengarkan omongan dua orang sinting itu. Kau ikut aku saja. Ku terima kau sebagai murid. Bagaimana hah?! " , seorang lelaki tua berbadan gempal dengan kepala botak dan kumis seperti kumis tipis dan janggut pendek penuh uban, ikut nimbrung pembicaraan itu.

"Tidak bisa begitu! Aku yang bicara duluan dengan nya, kenapa kau yang malah punya murid. Aku tidak akan membiarkan nya begitu saja", sergah lelaki tua kurus yang bicara paling awal.

" Tidak bisakah kalian mengalah pada perempuan heh bajingan tua bangka?!

Aku saja yang jadi gurunya. Bocah itu akan ku ajari ilmu racun ku biar dia menjadi setan racun selanjutnya hihihihi ", tukas wanita tua itu tak mau kalah.

Adu mulut antara mereka bertiga semakin memanas yang jika tidak dicegah maka pasti akan menjadi pertarungan antara mereka. Maka dari itu, si lelaki tua beralis putih yang sedari tadi hanya diam langsung bicara.

"Apa belum cukup kalian bertiga ribut seperti ini hah?!! "

Mendengar suara itu, keributan antara tiga orang tua itu langsung berhenti seketika. Ini karena ketiga nya sangat menghargai orang tua itu.

"Kakang Basuki, berilah aku keadilan. Si Serigala Tua dan Tangan Besi ingin merebut calon murid ku", perempuan tua itu merajuk lagi, berharap lelaki tua berwajah seram itu ini berpihak kepada nya.

" Tutup mulut mu, Rengganis.. !!

Apa kau pikir aku tak bisa melihat niat mu hah? Kau ingin mewariskan ilmu racun mu itu sambil mencekoki pikiran bocah ini untuk balas dendam pada orang-orang dari Kalingga bukan? Aku tidak setolol yang kau pikirkan.

Sekarang begini saja, biar bocah ini yang tentukan pilihan pada siapa ia akan berguru", mendengar omongan lelaki tua yang disebut dengan nama Basuki itu, tiga orang yang tadi berebut untuk mendapatkan bocah itu langsung unjuk kebolehan.

"Bocah, aku Ki Serigala Awu, Pendekar Cakar Besi. Kalau kau jadi murid ku, aku akan mengajarkan Ilmu Cakar Serigala Besi ku pada mu. Kau bisa membunuh musuh mu dengan cakar mu dengan sekali serangan, mencabik-cabik mereka jadi potongan kecil kecil.

Selain itu aku juga akan menurunkan Ajian Indra Dewa yang akan membuat mu bisa merasakan bahaya dari jarak jauh. Bagaimana heh? Kau mau jadi murid ku kan? ", ujar si lelaki bercawat kusam itu segera.

" Jangan dengarkan omongan nya, Bocah..

Aku Nini Rengganis, Dewi Segala Racun. Jika kau bersedia menjadi murid ku, aku akan menurunkan semua ilmu racun ku kepada mu. Selain Ajian Tapak Wisa, aku juga akan memberimu pusaka Kotang Antakusuma yang membuat mu bisa terbang tanpa sayap. Dengan itu semua, kau akan menjadi pendekar tak terkalahkan ", sahut perempuan tua yang mengaku sebagai Nini Rengganis itu penuh semangat.

" Untuk apa bisa terbang kalau tubuh mu serapuh kayu kering, bocah?!

Lebih baik kau belajar ilmu ku. Tinju Gempur Bumi ku mampu menghancurkan batu dengan sekali pukul. Di tambah lagi aku punya Ajian Lembu Sekilan yang akan membuat tubuh mu kebal dari serangan tangan kosong ataupun ilmu kanuragan. Itu semua akan kau dapatkan saat kau menjadi murid ku, Kebo Kenanga, Si Tinju Maut. Bagaimana bocah? Kau tertarik? ", sergah lelaki tua bertubuh gempal itu sembari sedikit tersenyum.

" Kalau kakek ini bagaimana? "

Ucapan bocah Mahesa Sura ini sontak membuat Serigala Awu, Nini Rengganis dan Kebo Kenanga menoleh bersamaan ke arah lelaki tua beralis putih itu.

"Aku?! Eh aku Ki Kidang Basuki Si Iblis Berjari Perak. Aku cuma orang tua yang tak mau repot mengurus murid. Kau pilih saja diantara mereka yang mau mengajari mu ilmu kanuragan. Aku tidak tertarik untuk mengangkat murid", ujar lelaki tua itu acuh tak acuh.

"Sesepuh semuanya, aku mau menjadi murid kalian bertiga, mewarisi ilmu kalian agar tetap lestari di dunia ini.

Tetapi aku minta satu syarat untuk itu semua", ucap bocah Mahesa Sura segera.

" Apa itu..??! ", tanya Serigala Awu, Nini Rengganis dan Kebo Kenanga bersamaan.

" Aku mau kakek tua ini juga menerima ku sebagai murid nya. Jika tidak, jangan harap aku mau jadi murid kalian bertiga "

Mendengar jawaban bocah Mahesa Sura ini, keempat orang tua itu saling pandang. Pemikiran bocah kecil ini benar-benar diluar bayangan mereka. Meskipun sejujurnya mereka tidak tahu apa yang telah dialami bocah kecil berusia sekitar 10 tahun ini sebelum ia sampai di tempat tinggalnya.

Nini Rengganis menarik mereka bertiga untuk sedikit menjauh dari bocah kecil Mahesa Sura. Sepertinya ia tidak ingin omongan nya di dengar oleh bocah kecil itu.

"Kakang Basuki, kita tidak boleh kehilangan kesempatan untuk memiliki murid. Aku sadar umur ku sudah tidak lama lagi. Satu-satunya penyesalan terbesar dalam hidup ku hanya tak ingin ilmu yang ku miliki akan terkubur bersama ku.

Karena itu aku minta Kakang menyetujui permintaan bocah itu. Aku mohon Kakang ", bisik Nini Rengganis dengan penuh harap. Dua lelaki tua di sebelah nya juga menatap Ki Kidang Basuki penuh harap agar lelaki tua itu bersedia.

Ki Kidang Basuki menghela nafas berat. Selama hampir 10 tahun lebih mereka memang mengasingkan diri dari hiruk-pikuk dunia persilatan di Lembah Embun Upas agar tetap bisa aman di sisa hidupnya. Banyak orang yang ingin mereka mati karena banyaknya tindakan buruk mereka di masa lalu. Lembah Embun Upas di kaki selatan Gunung Kampud memang memberikan perlindungan kepada mereka karena lembah ini sangat berbahaya, penuh dengan tumbuhan beracun dan hewan berbisa yang membuat tak seorangpun yang ingin memasukinya.

Ki Kidang Basuki menatap ketiga orang tua itu sekali lagi seolah ingin meyakinkan hatinya sendiri sebelum membuat keputusan.

"Baiklah, aku bersedia.. "

Wajah Nini Rengganis, Serigala Awu dan Kebo Kenanga langsung sumringah puas mendengar jawaban orang tua itu. Mereka kembali menatap ke arah bocah kecil Mahesa Sura yang masih berlutut di tanah. Kali ini Kebo Kenanga yang bicara.

"Bocah, Kakang Basuki sudah bersedia untuk menerima mu sebagai murid. Maka mulai hari ini kau resmi menjadi murid Empat Orang Sesat Tak Terkalahkan. Kau akan kami didik sehingga menjadi pendekar hebat yang pernah ada".

" Terimakasih Guru sekalian.. ", si bocah kecil Mahesa Sura segera bersujud kepada keempat orang tua itu. Keempat orang tua itu segera mengangguk ringan.

Maka mulai hari itu, si bocah kecil Mahesa Sura pun di didik oleh Nini Rengganis, Serigala Awu, Kebo Kenanga dan Ki Kidang Basuki dengan didikan aneh-aneh mereka.

Pagi ia disuruh Kebo Kenanga mengangkat kayu-kayu besar yang bukan ukuran tubuhnya, sore ia mesti menguatkan jari jemari tangannya di dalam pasir panas bersama Serigala Awu. Sedangkan setelah matahari terbenam si bocah kecil Mahesa Sura harus ikut Nini Rengganis berburu hewan berbisa. Sedangkan Ki Kidang Basuki hanya sesekali memberikan ilmu untuk bocah kecil, saat ia sedang tidak ada latihan dengan mereka bertiga.

Berkat didikan keras itu, Mahesa Sura tumbuh menjadi pemuda yang memiliki tubuh kuat. Otot-otot nya berkembang sempurna, tubuhnya juga perlahan-lahan tumbuh tinggi sempurna.

Tetapi banyak pula suka duka yang ia alami selama berguru pada Empat Orang Sesat Tak Terkalahkan itu. Di tahun keempat ia belajar, Serigala Awu meninggal dunia setelah mewariskan seluruh kemampuan nya pada Mahesa Sura. Pemuda itu sampai menangis sampai bengkak kedua matanya saking sedihnya.

Di tahun ketujuh, giliran Kebo Kenanga yang pergi untuk selamanya. Untung saja ilmu andalannya Ajian Tinju Gempur Bumi dan Ajian Lembu Sekilan sudah diwariskan kepada Mahesa Sura.

Setelah kematian Kebo Kenanga, Ki Kidang Basuki Si Iblis Berjari Perak menjadi lebih giat mendidik Mahesa Sura remaja. Dia khawatir bahwa ia akan mati sebelum bisa mewariskan ilmu ilmu kesaktiannya kepada murid kesayangannya.

"Tahan nafas mu lalu lepaskan saat tenaga dalam mu kau hempaskan, Sura..!! "

Mendengar teriakan Ki Kidang Basuki, Mahesa Sura mengangguk cepat dan menghantamkan tapak tangan kanan nya yang sudah di lambari cahaya merah kehitam-hitaman. Hawa panas menakutkan mengikuti lontaran cahaya merah kehitam-hitaman ini menerabas ke arah pohon randu alas di hadapannya. Dan...

Blllllaaaaaaaaaammmmm..!!!

Kraaaaattaakk bruuuaaakkk..!!!

Pohon randu alas sebesar tubuh manusia itu langsung meledak dan hancur berantakan kemudian roboh. Ki Kidang Basuki manggut manggut senang melihat keberhasilan Mahesa Sura menguasai Ajian Tapak Iblis Neraka yang ia ajarkan.

Sambil berjalan mendekati Mahesa Sura yang masih terpukau dengan keberhasilan nya sendiri, Ki Kidang Basuki Si Iblis Berjari Perak pun berkata,

"Jangan lekas berpuas diri, Sura..."

1
Windy Veriyanti
Cempakawangi nge-gas terus 😄
Ebez: pms tuh dia kak Windy 😁😁🙏🙏
total 1 replies
Camad Pener
mantap
Ebez: terimakasih atas dukungan nya bang Camad, 😁😁🙏🙏
total 1 replies
🗣🇮🇩Joe Handoyo🦅
Yang memberontak Ra Kuti kang bukan Ra Tanca, Ra Tanca kan muridnya Tabib Wong karena kesal istrinya dilecehkan Ra Tanca akhirnya membunuh sang raja Jayanegara 😁
🗣🇮🇩Joe Handoyo🦅: iya juga Kang karena Jayanegara yang selalu foya² dan main Hareem jadi lupa siapa² istri bawahannya
🗣🇮🇩Joe Handoyo🦅: Betul banget.. 100 buat km 200 buat aku 😁
total 4 replies
saniscara patriawuha.
samplukiii aee cangkemeee manggg pandannn,,, gak sopan karo aki aki....
saniscara patriawuha.: isun seh tetep bae sabar mang ebEzzz,,,, gassss pokoke lahhh....
Ebez: sabar ya kang Saniscara 🙏🙏😁😁
total 2 replies
Abdus Salam Cotho
nah, hampir jelas, sudah ada titik temu dengan kerabatnya 👍
Abdus Salam Cotho: dikiiiit... lagi, gas kang 😄
Ebez: sedikit lagi ya bang Abdus 🙏🙏😁😁
total 2 replies
🐼𝒫𝒶𝓃𝒹𝒶𝓃𝒲𝒶𝓃𝑔𝒾
sabar Cempakawangii, cantik kok gampang naik darah, ada waktunya kalo mau baku hatam 😅
saniscara patriawuha.: jambaki ae rambute mbok pandan mang Ebezzzz.....
breks nets: kang kok belum updated telat apa ya masuknya hehe
total 7 replies
Idrus Salam
Mohon sedikit bersabar Nimas Cempakawangi, keterangan ini juga demi masa depan Mahesa Sura dan kelanjutan alur ceritanya.

😅😄
Idrus Salam: Harus cepat-cepat segera di-up

Hehe 😁
Ebez: hahaha ia lagi pms tuh bang Idrus 🤣🤣🙏🙏
total 2 replies
Was pray
cempaka wangi keluar galaknya ....membela sang pujaan hati...
Was pray: jadi gampang naik darah ya bang ebez...apalagi lupa pakai pembalut...🤭🤭🤭
Ebez: pas lagi pms tuh dia bang Was 🤣🤣🙏🙏
total 2 replies
Denmas Jaimo
tu mulut cewek sobek aja sih kang
Ebez: pms tuh dia bang Denmas 🙏🙏😁😁
total 1 replies
Batsa Pamungkas Surya
Untuk apa bertanya tanya teruuus?
untuk itu temukan jawabannya pada bab selanjutnya
Ebez: nah ini saya mufakat bang batsa 🤣🤣🙏🙏
total 1 replies
arumazam
mungkinkah sura putranya Gajah mada
Ebez: bisa jadi tapi semuanya masih simpang siur kak Arum 😁😁
total 1 replies
breks nets
dua episode kang Ebez
Ebez: minggu depan diusahakan ya bang breks🙏🙏😁😁
total 1 replies
🦋⃟ℛ⭐Wangky Tirtakusumah⭐🦋ᴬ∙ᴴ
Yang sabar ya Cah Ayu..
Bsa jadi Suro sebenernya putra dari Hayam Wuruk yang pastinya Pangeran kerajaan Majapahit setelah Hayam Wuruk diangkat sebagai Maha Raja Majapahit.
🦋⃟ℛ⭐Wangky Tirtakusumah⭐🦋ᴬ∙ᴴ: ya dijelasin aja Kang Ebez.
Gitu aja kok repot, biar kita gak pinisirin.
Gaaasss lanjutkeun...
Ebez: semuanya masih belum jelas ya kang Wangky 😁😁🙏🙏
total 2 replies
Tarun Tarun
waaah ternyata komen yg pertama
Ebez: mantap banget ya bang Tarun 👍👍😁😁
total 1 replies
Sianying
good
🐼𝒫𝒶𝓃𝒹𝒶𝓃𝒲𝒶𝓃𝑔𝒾
Nah Cempakawangi, giliran mu sudah tiba, dari td kamu pengen hajar orang kan, itu sekarang silahkan di hajar pastikan semuanya babak belur 😅
🐼𝒫𝒶𝓃𝒹𝒶𝓃𝒲𝒶𝓃𝑔𝒾: lagian gk sabaran pengen nya langsung hajar aja kang 😅
Ebez: wkwkwk malah kompor nih kak Pandanwangi🤣🤣🤣
total 2 replies
🗣🇮🇩Joe Handoyo🦅
Matamu cuma satu pasti gak tau yang ditunjuk Gito ada empat orang 😁😅
Ebez: hehehe nah itu yang jadi pertanyaan bang Joe 😁😁
total 1 replies
🗣🇮🇩Joe Handoyo🦅
klo gak enak buat aku aja Cempakawangi, aku suka banget sama urap apalagi klo disuapin rasanya cetar gimana gitu 😅
Ebez: ahahahaha maunya bang Joe 😁😁
🐼𝒫𝒶𝓃𝒹𝒶𝓃𝒲𝒶𝓃𝑔𝒾: udah suapin aja Cempakawangi nanti kalo nggak dia bawel tapi kali ini biar cepat kenyang dia suqpin nya pake sekop yaa, jan lupaa yaa.. 🤣🏃‍♀️🏃‍♀️
total 2 replies
🗣🇮🇩Joe Handoyo🦅
Nah ini cocok jadi Pemimpin, wonge doyan blusukan 😁
Ebez: wkwkwk awas ya jangan terkecoh loh bang Joe 😁😁
total 1 replies
Batsa Pamungkas Surya
tindakan apa yg di ambil pendekar mata satu.. temukan jawabannya pada bab selanjutnya
Batsa Pamungkas Surya: owh jelasas
Ebez: ya pasti kena mental bang Batsa😁😁
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!