NovelToon NovelToon
Gadis Cupu Dan Dosen Ganteng

Gadis Cupu Dan Dosen Ganteng

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:8.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Syakira edianwi

Wanita Cupu itu bernama Mutiara dia berasal dari keluarga sederhana. Dia berumur 18 tahun mahasiswa tahun pertama.

Dia di jodohkan dengan anak pengusaha kaya yang ternyata itu adalah dosen nya sendiri.

Awalnya gadis itu menolak karena dia belum siap untuk menikah dan dia juga masih kuliah namun karena hutang Budi pada Calon mertua nya akhirnya dia pun mengikuti kemauan orang tua nya dan permintaan Calon mertua nya.

Walaupun hati nya benar-benar tidak iklas karena Calon suami nya terkenal dengan sifat Cuek, galak tapi tidak bisa di bohongi kalau calon suami nya ganteng dan incaran para wanita di luar sana.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syakira edianwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 35

Muti keluar membuat sarapan untuk Jaka.

Sementara Jaka badan nya masih sangat lemas dia kembali berbaring Sementara pikirannya memikirkan wajah Muti.

Tidak beberapa lama akhirnya Muti datang.

"Sarapan dulu pak, saya sudah buat kan bubur." ucap Muti.

Jaka berusaha untuk bangun namun tidak kuat Muti pun membantu.

Jaka melihat wajah Tiara dari dekat.

"Ternyata dia benar-benar mempunyai mata yang sangat cantik, mata bulat membuat wajah nya tambah manis!" batin Jaka.

Vandi bersandar ke sandaran kasur, Muti memberikan Mangkuk bubur pada Jaka.

Muti memerhatikan wajah Jaka yang terlihat sangat pucat.

"Lebih baik setelah itu ini bapak ke rumah sakit berobat, saya takut Pria seperti Bapak tidak mempan dengan obat murahan yang saya berikan!" ucap Muti.

Jaka menoleh ke arah wajah Muti.

"Saya mau istirahat saja!" ucap Jaka meletakkan bubur kembali di atas meja.

"Kenapa Pak? Bubur nya bahkan belum berkurang!' ucap Muti.

"Gak enak yah Pak?" tanya Muti.

"Hmm memang gak enak seperti masakan Tante ayu, tapi saya membuat nya untuk bapak biar cepat sembuh." ucap Tiara.

Jaka menoleh ke arah Muti.

"Saya tidak suka kata-kata kamu, meminta saya ke rumah sakit." ucap Jaka.

"Huf baiklah istirahat lah di sini, tapi bapak harus Makan." ucap Muti.

Jaka tetap tidak mau. Namun Muti menyendok kan bubur ke mulut Jaka.

Jaka akhirnya mau. Dan dia di suapin oleh Muti.

"Kalau begitu saya siap-siap ke kampus dulu yah Pak," ucap Muti setelah Jaka selesai Makan.

Jaka melihat jam sudah jam sembilan lewat, jam sepuluh Muti ada kelas.

"Bisa kah kamu jangan ke kampus hari ini?" tanya Jaka dengan nada lesu.

"Kenapa pak? Kalau begitu nilai saya akan berkurang." ucap Muti.

"Saya tidak ingin tinggal sendirian, saya takut, maka tinggal lah di sini Jangan kemana-mana!" ucap Jaka.

"Tapi pak." ucap Muti.

"Bagaimana kalau tiba-tiba saya pingsan, dan tidak ada yang melihat kalau saya mau Makan bagaimana dan kalau mau minum obat gimana, kalau saya makin parah kamu yang salah." ucap Jaka.

"Loh kok saya sih, bapak sendiri ngapain Nerobos hujan." ucap Muti.

Jaka cemberut.

"Humm baiklah kalau begitu saya akan di sini, saya akan ijin hari ini." ucap Muti.

"Bagus! keputusan yang tepat." ucap Jaka.

Muti menatap tajam karena melihat Jaka tersenyum, Muti menghubungi Dewi Agar memberitahu Dosen dia tidak datang karena ada urusan tertentu.

"Kamu sakit yah? Ada apa? Kenapa tidak masuk kuliah?" tanya Dewi penasaran.

"Gak apa-apa, lebih baik kamu segera masuk ke kelas, udah dulu yah, byee!!" ucap Muti mematikan sambungan telepon.

Dewi bingung.

"Humm aku harus memeriksa ke rumah nya nanti, aku takut kenapa-kenapa pada dia dan juga aku harus membicarakan les nya kapan di mulai." batin Dewi.

"Bagaimana sudah di bilang?" tanya Jaka pada Muti yang baru saja masuk ke kamar.

"Hmm, bapak istirahat lah agar cepat sembuh." ucap Muti.

Jaka mengangguk.

"Kamu mau kemana?" tanya Jaka melihat Muti membawa laptop dan buku-buku nya keluar dan tidak lupa memasang kaca mata nya.

"Saya akan duduk di ruang tamu Pak, ada apa? ada yang kurang?" tanya Muti karena jengkel Jaka sakit tapi sangat cerewet.

Jaka duduk dari baring nya bersandar di sandaran kasur. Dia menepuk Kasur kosong di samping nya.

Muti bingung.

"Duduk lah di sini, saya tidak bisa di tinggalkan sendiri kalau sedang sakit." ucap Jaka.

Muti menghela nafas panjang dia mengingat cerita Ayu kalau Jaka sedang sakit dia benar-benar manja dan tidak bisa di tinggalkan sama sekali.

Kata-kata nya kalo tidak di turutin Dia bisa tambah sakit.

Muti duduk di samping Jaka.

"Saya Akan Duduk di kursi saya pak!' ucap Muti karena terasa sangat canggung.

"Di sini Saja!" ucap Jaka menahan Muti.

Jaka menyelimuti kaki Muti dan juga ikut bersandar.

Muti membuka laptop nya sementara Jaka memerhatikan Muti.

"Saya baru tau kalau kamu penulis." ucap Jaka, namun tidak di respon oleh Muti dia hanya fokus pada Novel nya.

"Ngomong-ngomong kamu sudah punya pacar Belum?' tanya Jaka.

Muti menutup laptopnya dan menatap Jaka.

"Saya akan nulis di luar saja!" ucap Muti.

"Kenapa? di sini sangat nyaman." ucap Jaka.

"Bagaimana saya bisa fokus kalau bapak tidak berhenti ngomong dan bertanya yang tidak-tidak." ucap Muti kesal.

Seketika Jaka terdiam mendengar Muti memarahi nya.

Muti sadar suara nya sangat keras pada Jaka.

"Huff maaf saya menguatkan suara, tapi saya benar-benar tidak suka kalau sedang nulis di ganggu." ucap Muti mengecil kan suara nya.

Jaka tetap dia menunduk kan kepala nya.

Muti meletakkan telapak tangan nya di dahi Jaka.

"Badan Bapak semakin panas, istirahat lah, jangan duduk seperti nya ini." ucap Muti.

Muti kembali fokus pada Laptop nya.

Namun tiba-tiba Jaka menyender kan kepala nya di bahu Muti.

Muti kaget namun dia tidak ingin mengeluarkan kata-kata dia pun membiarkan nya.

Muti pun melanjutkan menulis, karena bahu nya terasa pegal dia memberi tahu Jaka.

"Pak! Tidur lah dengan baik, bahu saya sudah sangat sakit, bapak sangat berat." ucap Muti namun tidak ada respon dari Jaka.

Muti melihat wajah Jaka ternyata dia sudah tidur.

Dia membantu Jaka untuk berbaring.

Namun tiba-tiba Jaka memeluk Muti agar tidur dengan nya.

Muti sangat gugup jantung nya tidak berhenti berdetak kencang.

Saat dia melepaskan pelukan Jaka namun lagi-lagi Jaka memeluk nya sambil mengigau.

Muti akhirnya pasrah dia menutup laptopnya memindahkan ke atas meja.

Setelah itu dia berbaring di lengan besar milik Jaka.

Walaupun tidak nyaman karena Suhu badan Jaka tapi Muti tidak bisa menolak nya.

Akhirnya mereka berdua pun tertidur di kasur yang Sama.

Cukup lama tertidur handphone Jaka Berdering.

Jaka terbangun dia melihat itu dari Dela.

Dela Bertanya kenapa Jaka tak kunjung sampai kantor, ternyata Jaka memberi tahu kalau dirinya sedang ada urusan mendadak, Dela mengerti dia pun mematikan sambungan telepon.

Setelah panggilan selesai Jaka baru menyadari Muti berbaring di lengan nya.

Jaka memerhatikan wajah Muti yang di tenggelam kan ke dada nya.

...----------------...

***Assalamualaikum kakak-kakak semuanya terimakasih sudah mau mampir ke karya ku ini ya jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author, Jika ada saran tulis di kolom komentar ya, jangan pernah bosan tungguin terus kelanjutan ya.

Like, komen dan vote sebanyak-banyak nya.

biar author tambah semangat lagi.

Terimakasih 🙏***

1
Desty Zulaeha
3 hari or 3 jam thor
noor liha
Lumayan
Lusy Arsy
bagus bikin penasaran
Dewi Lestari
suka cerita nya
Aeno Rekenyou
Ayu gatel
Morotuo stresse
Eva Syifa
suka alur cerita nya 😘😘❤
Anonymous
Qsxxafr
Nana Zuhana
ia
Kenun Kenun
aku suka dengan karakternya Muti👍👍👍
Kenun Kenun
aku suka dengan ceritanya
Mugitras Hima Islam
vandi emang siapa??
Hasnah Siti
semangat terus kak.....pedulikan kata kata orang....aku mendukungmu dari jauh nih kak...💖💖💖💖💖💖😘💖💖💖
Hasnah Siti
yah tersepit skli hidup mu mutiara...ufffft sesak dada ku jadinya...sama pusing kayak bang jaka aja nih🥴
Hasnah Siti
😅
Hasnah Siti
aku hadir kak😎❤❤❤❤❤
Yunaanita
ini pasti Jaka dan Della putus karena perjodohan dan dia ingin kembali dengan Jaka,atau ada hubungannya dengan Adit.Dan Bu ayu mungkin merasa tidak terima kalo seorang suami harus memasak,sedangkan muti tidak bisa masak..

kasihan Muti kalo harus menerima penghianatan dari orang yang dicintai.
Mawar Biru
jangan -jangan Dela yang jadi penghianat,
Yunaanita
semangat terus ka
Yunaanita
si Dewi suka sama Adit,jangan bilang Adit suka sama Muti.

nanti pasti ada kesalah fahaman.
Yunaanita
alah pak Jaka, ujungnya juga bucin sama Muti,pake perjanjian segala.🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!