NovelToon NovelToon
Istri Pilihan Mommy

Istri Pilihan Mommy

Status: tamat
Genre:Cinta setelah menikah / Ibu Pengganti / Beda Usia / Dijodohkan Orang Tua / Menikah Karena Anak / Gadis nakal / Duda / Tamat
Popularitas:12M
Nilai: 4.9
Nama Author: Desy Puspita

#TURUN RANJANG

Tiga tahun pasca sang istri meregang nyawa saat melahirkan putranya, Zeshan tetap betah menduda dan membulatkan tekad untuk merawat Nadeo sendirian tanpa berpikir sedikitpun untuk menikah lagi.

Namun, hal itu seketika berubah setelah Mommy-nya datang dan berusaha meluluhkan hati Zeshan yang telah berubah sebegitu dinginnya. Berdalih demi Nadeo, Amara menjanjikan akan mencarikan wanita yang pantas untuk menjadi istri sekaligus ibu sambung Nadeo.

Zeshan yang memang terlalu sibuk dan tidak punya kandidat calon istri pasrah dan iya-iya saja dengan siapapun pilihan Mommy-nya. Tanpa terduga, Mommy Amara ternyata merekrut Devanka, adik ipar Zeshan yang mengaku sudah bosan sekolah itu sebagai calon menantunya.

*****

"Ingat, kita menikah hanya demi Nadeo ... jangan berharap lebih karena aku alergi bocah bau ingus." -Zeshan Abraham

"Sama, aku juga alergi om-om bau tanah sebenarnya." - Devanka Ailenatsia

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

PLAGIAT/MALING = MASUK NERAKA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 24 - Ingin Mencintai (Mu)

"Heuh?"

Lagi dan lagi, kebiasaan Zeshan yang kerap bicara setengah-setengah membuat Devanka salah paham. Kalimat sederhana dengan makna mendalam itu sukses membuat hati Devanka tergores, dia sampai terhenyak dibuatnya.

"Aku tidak mau kamu hidup dengan bayang-bayangnya ... aku menikahimu bukan untuk melanjutkan kisahku bersama Talita, tapi memulai kisah baru bersama Devanka dan itu kamu."

Air mata Devanka sudah susah payah dia tahan sebenarnya, dia merasa Zeshan manusia paling jahat sedunia. Akan tetapi, begitu mendengar kelanjutannya, air mata Devanka benar-benar berurai dengan makna yang berbeda.

"Sampai kapanpun Talita tidak akan pernah hilang, dan kurasa kamu sendiri tidak ingin hal itu terjadi bukan?" tanya Zeshan begitu lembut sembari menatap lekat Devanka yang kini menggangguk pelan.

Devanka tidak secengeng itu sebenarnya, tapi jika soal Talita dia berbeda. Kehilangan Talita masih terus menjadi goresan luka, dan jelas akan berlangsung lama.

"Aku ingin mencintaimu tanpa menghilangkan cintaku pada Talita, aku ingin mencintai istriku ini dengan apa adanya dia tanpa harus berusaha menjadi orang lain, aku tidak menginginkan itu, Devanka," lanjut Zeshan begitu tulus sembari terus memegang pundaknya.

Memang sulit awalnya, tapi setelah dia pikir-pikir lagi, ucapan Mommy Amara ada benarnya. Sampai kapan dia terus bertahan dengan luka, berlagak mampu padahal seperti akan gila pasca ditinggal Talita.

Zeshan menutup mata, merasa tak butuh sosok istri padahal hidupnya sesepi itu. Mungkin tidak terlihat, karena malu pada Nadeo tentu saja.

Hari ini, Zeshan mengutarakan keseriusannya untuk memulai kisah, bersama Devanka tanpa bayang-bayang Talita.

"Mungkin kata-kataku menyakitkan, tapi satu hal yang perlu kamu tahu ... akan lebih sakit lagi, jika kamu hanya kujadikan perantara sebagai pengobat rindu pada kakakmu. Bukan cuma kamu yang sakit, tapi kakak juga sangat sakit," tambah pria bermata bening itu lagi hingga membuat isakan tangis Devanka kian menjadi.

Lama tidak menangis, Devanka seolah meluapkan kesedihan dengan meraung bak anak TK yang dirampas mainan kala Zeshan menariknya dalam pelukan. Sama sekali dia tidak bermaksud membuat Devanka tersakiti, tapi melihat usahanya pagi ini Zeshan untuk tidak bicara membahas hal seserius ini.

Cukup lama waktu yang Devanka butuhkan untuk melepas kesedihan, Zeshan juga tidak mendesaknya agar segera tenang. Sementara, dia biarkan Devanka menikmati kesedihannya hingga perlahan tenang sendiri.

Begitu melepaskan pelukan, wajah Devanka begitu sembab dan air mata terus mengalir membasahi pipinya. Zeshan menatapnya lekat-lekat, jika melihat pemandangan ini dia seolah benar-benar kembali ke masa lalu.

Masa dimana Zeshan kerap menyaksikan Devanka meraung di halaman rumah akibat dihukum tidak diberi uang jajan oleh sang mami. Lucunya lagi, Devanka baru berhenti tatkala Zeshan menyogoknya dengan uang jajan yang mungkin cukup untuk satu minggu.

.

.

"Sudah cukup nangisnya, kamu jelek begitu," ucap Zeshan tersenyum tipis dan tidak membuat Devanka berhenti, yang ada semakin menangis.

Jika ditanya alasannya, Devanka bingung juga. Karena sejak dulu, wanita itu pantang menangis dan jika sesekali menangis maka susah berhenti, maklum air matanya jarang rekreasi.

"Ya, Tuhan masih saja ... dibilangin jelek juga," ungkap Zeshan sekali lagi sembari menatap Devanka yang masih berusaha mengatur napasnya.

"Biarin!!"

Usai menangis, kulitnya yang putih membuat wajah Devanka tampak memerah. Tak hanya wajah, tapi bibirnya kini tampak merona. Terlebih lagi kala dia mencebik hingga Zeshan yang sejak tadi menatap ke sana tak kuasa menahan diri.

Kata hatinya seolah berteriak, mubazir sekali andai disia-siakan, tanpa aba-aba, Zeshan meraup bibir manis Devanka begitu lembut. Di luar kendali sebenarnya, Zeshan meraih tengkuk leher Devanka agar sang istri tidak dapat menghindar.

Sempat merasakan bibir sang istri beberapa kali, dan tentu saja manis. Tubuh Devanka yang terlalu mungil membuat leher Zeshan terasa sakit. Seolah tidak puas akan hal itu, tanpa pikir panjang, pemilik gelar dokter paling sabar seantero rumah sakit itu mendudukkan sang istri di meja makan dan kembali menghissap madunya bibir Devanka.

Sebagai seorang istri yang juga sudah terlatih untuk mengimbangi, Devanka juga ambil alih hingga ciuman Zeshan berbalas. Keduanya seakan saling menginginkan hingga ketika Zeshan melepaskan pagutan, Devanka masih terus menatap mata pria yang degan tegas telah mengatakan ingin mencintainya.

Zeshan tersenyum dan hal itu juga berbalas, tak lupa dia mengusap pelan bibir bawah Devanka dengan ibu jarinya. "Manis," ucap Zeshan kemudian seketika membuat Devanka mengerjap pelan.

"Manis? Apanya yang manis, Kak?" tanya Devanka dengan mata nan polosnya.

"Bibirmu." Tanpa melepaskan tatapan dari bibir Devanka, Zeshan menjawab dengan suara lembut khasnya.

"Masa sih? Tapi yang aku rasain asin," protes Devanka bahkan tak segan kembali mengecap demi memastikan rasa yang tertinggal di lidahnya, mana tahu salah.

"Tuh asin."

Usai mendengar pernyataan Devanka, kali ini Zeshan yang mengerutkan dahi. "Asin? Asin gimana? Dari mana ceritanya ciuman asin?"

"Dari sana kali, kan Kakak habis makan nasi goreng itu wajar asin ... eum, ada aroma bawang-bawangnya juga," tambah Devanka seketika membuat Zeshan memerah.

Seumur hidup, mungkin baru kali ini dia mendapati wanita yang justru membahas rasa ciuman tanpa bahasa kiasan, semua berdasarkan fakta sampai aroma bawang disebut juga.

"Oh iya? Aku tidak berasa tuh aroma bawangnya ... kamu salah mungkin."

"Kakak tidak percaya? Ayo buktikan sekali lagi," tantang Devanka bersedekap dada dan mungkin menurutnya sama sekali tidak salah.

Zeshan yang mendapat tangannya tersebut jelas saja menerima dengan suka rela. "Ayo, siapa takut!!" balas Zeshan kembali mengikis jarak dan tepat dikala bibir keduanya sudah bersentuhan, suara bebek-bebekan di sekitar sana menghentikan kegiatan mereka segera.

Devanka menjauhkan wajah, begitu juga dengan Zeshan. Pria itu menatap ke sumber suara dan betapa paniknya Zeshan tatkala sadar jika di sana sudah ada Nadeo yang tengah memegang bebek-bebekan sembari digendong Zain, saudaranya.

"Za-Zain?"

.

.

- To Be Continued -

1
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
𝙝𝙖𝙙𝙚𝙪𝙪𝙝𝙝 𝙯𝙝𝙚𝙨𝙖𝙣 𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙙𝙧 𝙖𝙬𝙖𝙡 𝙨𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙢𝙚𝙡𝙖𝙠𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙩𝙖𝙣𝙥𝙖 𝙥𝙚𝙙𝙪𝙡𝙞 𝙠𝙚𝙖𝙖𝙠𝙞𝙩𝙖𝙣𝙣𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙞𝙖𝙩𝙧𝙞 𝙢𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙙𝙞𝙩𝙖𝙢𝙗𝙖𝙝 𝙣𝙮𝙚𝙗𝙞𝙩 𝙖𝙡𝙢𝙝. 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙡𝙜 𝙨𝙞𝙖𝙥𝙖 𝙮𝙜 𝙜𝙖 𝙩𝙖𝙢𝙗𝙖𝙝 𝙨𝙖𝙠𝙞𝙩 𝙝𝙖𝙩𝙞 𝙩𝙪𝙝 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞𝙢𝙪, 𝙢𝙪𝙣𝙜𝙠𝙞𝙣 𝙙𝙚𝙫𝙖𝙣𝙠𝙖 𝙢𝙚𝙢𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙡𝙝 𝙠𝙧𝙣 𝙩𝙧𝙡𝙖𝙢𝙗𝙖𝙩 𝙥𝙪𝙡𝙖𝙣𝙜 𝙣 𝙠𝙚𝙡𝙞𝙖𝙩𝙖𝙣 𝙥𝙚𝙡𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙜𝙣 𝙝𝙚𝙧𝙤 𝙩𝙥 𝙠𝙢 𝙟𝙜 𝙜𝙖 𝙗𝙨 𝙨𝙚 𝙚𝙣𝙖𝙠𝙣𝙮𝙖 𝙗𝙚𝙜𝙞𝙩𝙪 𝙩𝙖𝙣𝙥𝙖 𝙥𝙚𝙣𝙟𝙚𝙡𝙖𝙨𝙖𝙣 𝙙𝙚𝙫𝙖𝙣𝙠𝙖.
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
𝙟𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙩𝙚𝙧𝙡𝙖𝙡𝙪 𝙗𝙚𝙣𝙘𝙞 𝙯𝙝𝙚𝙨𝙖𝙣 𝙩𝙖𝙧 𝙢𝙖𝙡𝙪 𝙨𝙚𝙣𝙙𝙞𝙧𝙞 𝙠𝙖𝙡𝙖𝙪 𝙩𝙞𝙗𝙖2 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙟𝙙 𝙗𝙪𝙘𝙞𝙣 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙙𝙚𝙫𝙖𝙣𝙠𝙖.🤭
azmalia
tor, ini novel kedua mu yang ku baca yaaa🤣🤣
jumirah slavina
habislah kauuuuuu Santan Kara...
teflon keramat beraksi ...

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
jumirah slavina
lha s' Kornet langsung luluh lantak 🤣
jumirah slavina
sayang ajaran sesat Papa'mu yg satu itu jangan d'ikuti ya Nak...

Santan Kara : Mama Jumi., Om Jazz babak belur maka mereka juga harus babak belur , titik
jumirah slavina
bugh... bughhh.., Jumi menghajar habis²n Hero...
rasakannnnnn ituuuuuuuu
jumirah slavina
Devvvvv... Kamu d'kata²in Jazz

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
jumirah slavina
idihhhhh
jumirah slavina
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
jumirah slavina
napa lu ke'kamar mandi., mo ngadu sm Tante Lux

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Alyanceyoumee: Assalamualaikum. Thor permisi, ikut promo ya.🙏

Hai Kak, Baca juga di novel ku yang berjudul "TABIR SEORANG ISTRI"_on going, atau "PARTING SMILE"_The End, Biar lebih mudah boleh langsung klik profil ku ya, Terimakasih 🙏
total 1 replies
jumirah slavina
iya betul., itu yg nama'y ketindihan.,
ketindihan istri...

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
jumirah slavina
bau tanah Jazz sini ku perjelas

Kamu bau t a n a h !!!!!!!!

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
jumirah slavina
bukan membuat"mu malu donk Jazz tapi membuat"mu enak🤣🤣🤣
jumirah slavina
iya udah tua dia🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
jumirah slavina
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

astogehhhhh s' DevDev...
jumirah slavina
tabok Mom biar gak tuman🤣🤣
jumirah slavina
hilihhh alergi... alergi..
jumirah slavina
Aku balikkkkkkkk lagiiiiiii
Rosni Hasan
aq bru ngikutin yg ini...ngakak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!