menceritakan tiga bersaudara kembar yang terpisah selama bertahun tahun dan di pertemukan kembali saat remaja dengan tujuan yang sama yaitu mengungkap dalang pembunuhan sang ibunda.
bagaimana selengkap nya yuk kita simak😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shofia Nurbaety, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
aku akan jadi pacar kakak
*RUMAH SAKIT
"Kenapa gue inget terus sama gadis itu sih" gumam azka dokter muda yang menangani zara.
"Meskipun sedang sakit gadis itu tetap menampilkan senyum yang indah" azka membayangkan senyum zara.
"Aarrgggg masa gue harus jatuh cinta sama bocil sih" azka prustasi.
"Hais dari pada gue gila di sini, mending gue temui gadis itu lagi" azka bangkit dari kursi kebanggaan nya dan langsung memakai jas kebanggaan nya.
Singkat cerita kini azka sudah berada di depan ruangan zara.
"Permisi"
"Silakan masuk"
"Selamat pagi semua nya" sapa azka.
"Pagi dokter"
"Wahh kok pasieun saya cemberut gitu sih" tanya azka yang melihat zara cemberut sampai sampai sapa azka tidak di jawab sama sekali oleh zara.
"Kak dokter aku gak suka makanan rumah, sakit tapi biibi paksa aku suruh makan" adu zara.
Neng zara teh bisa berubah kalau sama dokter ganteng ini, sampai berani merengek" batin bi inah senag melihat perubahan zara.
Azka mendekati zara dan mengusap rambut zara dengan lembut "memang kenapa sama makanan rumah sakit?"
"Gak enak hambar, rasanya aku pengen mual lihat nya juga"
"Ohh gitu, kakak periksa dulu yah kalau sudah membaik kamu boleh makan makanan luar, okey"
"Aku udah sembuh kok kak dokter, tuh lihat" zara menggerakkan tangan nya kesana kemari.
Azka yang gemas dengan tingkah zara pun langsung mengacak pelan rambut zara.
"Iya kakak percaya kalau bocil ini udah sembuh, tapi kakak harus mastiin lagi, gak papa kan?"
Zara mengetuk ngetuk dagu nya seperti orang yang tengah memikirkan sesuatu.
"Gak ah"
"Kenapa enggak?"
"Gak mau karna tadi kakak dokter ngatain aku bocil, asal kakak dokter tau aku itu udah tujuh belas tahun, udah bisa bikin KTP" zara menekan kalimat ktp nya.
"Iya maaf nona cantik" azka terkekeh pelan "sekarang kita periksa dulu yah"
"Hemm"
Tettttt
"Astaga perut ku lapar sekali" ujar zia setelah mendengar bel istirahat berbunyi.
Alice menghampiri tempat duduk zayyan "zayyan gue mau minta maaf sama lo"
Zayyan menaikkan sebelah alis nya "buat"
"Eemm yang waktu kemaren di mall, gue nuduh lo zayn"
"Ohh it's okey santai aja"
"Gue juga minta maaf yah" ucap zia yang sudah berada di hadapan zayyan.
"Okey"
"Gimana kalau sebagai permintaan maaf gue ke lo, gue teraktir makan di kantin" liona ikut nimbrung.
"Wah tawaran yang menggiurkan"
"Yes or no"
"Ya ayo lah gas, masa gratisan di tolak" zayyan langsung berdiri.
"Sumpah bukan abang gue" gumam zayn.
"Ouh gue bukan abang lo yah, yaudah yuk grils dia gak usah di ajak"
"Yuk" mereka pun pergi ke kantin meninggalkan zayn.
"Apa abang gue salah makan ya, perasaan kemaren gak gitu deh" gerutu zayn sambil bangkit menyusul yang lain.
"Sambil nunggu pesanan datang gimana kalau kita kenalan dulu, gue belum tau nama lo semua" ucap zayyan ketika sudah duduk di kursi kantin.
"Gue HAIBA ZIA ALMAHYRA panggil aja zia"
" Gue ALICE SHEZA TALEETHA panggil aja sayang"
"Yeh mau aja lo" ujar zia sedangkan zayyan hanya tertawa pelan.
"Kalau gue LIONA ANGGELINA WIRATA panggil aja liona"
"Berarti lo anak tunggal wirata grup?"
"Hemm"
"Eh btw circel kalian satu lagi kemana?" tanya zayyan.
Zayn datang dan langsung duduk di sebelah kanan zayyan.
"Pesen dulu sono"
"Udah"
"Oh, eh tadi gue nanya"
"Zara bukan" ucap alice.
"Ya mana gue tau nama nya"
"Dia paling juga di rumah sakit" santai zia.
"Emang kenapa?" kepo zayyan.
"Dia itu sering di siksa sama bokap gila nya, jadi udah langganan rumah sakit" jelas alice dengan sendu.
"Kok ada seorang ayah yang seperti itu?" tanya zayyan sedangkan zayn hanya menyimak saja.
"Kata nya sih, ayah nya zara itu terkena penyakit bipolar saat bunda nya zara meninggal, dan sekarang penyakit nya itu semakin parah" ucap liona.
"Kasihan kamu dek" batin zayn sendu.
"Sekarang kalau dia siksa zara gak tanggung tanggung sampai zara pingsan baru berhenti" zia.
"Kita udah bujuk zara buat tinggal sama gue, tapi zara selalu nolak dengan alasan kasihan sama bokap nya" alice dengan sendu.
"Siapa nama bokap nya zara" penasaran zayyan.
"Kalau gak salah sih bram bimantara" jawab liona.
"Kan itu bokap gue ,setahu gue dia gak ada riwayat penyakit kek gitu deh, astaga berarti zara yang mereka ceritain adek gue lagi" batin zayyan gusar.
"Dasar laki laki biadab\*b" batin zayn.
"Permisi ini makanan nya den, non" pelayan kantin itu langsung menata makanan di meja zayyan dkk.
"Makasih ya buu"
"Sama sama den, non" ibu kantin itu pun pergi setelah menyimpan pesanan mereka.
Mereka pun langsung makan dalam diam tidak ada obrolan yang keluar.
Tidak lama dari itu seseorang datang "Aduh ada dua cogan nih" ucap seseorang sebut saja emelyn.
"Wah wajah mirip sekali kaya buah pinang di belah dua" sambung kesya.
"Ehh ada genk gemor" ejek zia yang sudah menyelesaikan makanan nya.
"Lah gue gak ngomong sama lo" ucap emelyn mendelik.
"Salah sendiri gak sebut nama, yaudah aku jawab" santai zia.
"Udalah, gak usah di ladenin nanti tenggorokan lo sakit" leray alice.
"Siapa juga yang mau ngomong sama kalian" ucap dea gak kalah sengit.
"Kita ke sini hanya mau kenalan sama cogan ini" sambung kesya.
"Bisa kita kenalan?" ucap emelyn dengan senyuman yang menghiasi wajah nya.
"Boleh dong" jawab zayyan "nama gue raffi ahmad"
"Kalau aku emelyn" yang percaya dengan ucapan zayyan begitu saja.
Sedangkan yang lain nya menahan tawa mendengar ucapan zayyan.
"Wah nama yang bagus, mirip seperti artis suami nya nagita" ucap kesya antusias.
Pecah sudah tawa semua teman teman zayyan termasuk dia sendiri yang sedang ngakak, sedangkan zayn hanya menggelengkan kepala nya saja sambil terkekeh pelan melihat kejahilan abang kembar nya yang tak pernah berubah dari dulu.
Emelyn dan teman teman nya bingung melihat mereka yang tertawa sampai ada pertanyaan di otak mereka 'apa yang lucu'
"Udah jangan tertawa mulu gue gak kuat" ucap alice sambil menahan tawa nya sampai sampai seluruh muka nya memerah.
"Iya, gue juga udah gak kuat ini" zia memegang perutnya karna keram terlalu banyak tertawa.
"Emang ada yang lucu yah?" tanya kesya polos.
"Gue cabut dulu" ucap zayn langsung pergi.
"Woy main tinggalin aja" teriak zayyan "gue juga mau cabut, bay" zayyan pergi menyusul adik nya di ikuti zia dkk.
Sedangkan emelyn dan teman teman nya masih kebingungan melihat mereka yang pergi begitu saja.
"Aneh" gumam emelyn "yuk cabut"
"Bii zara mau pulang"
"Kan belum di bolehin pulang ath neng sama dokter tampan nya juga"
"Tapi bii zara bosan"
"Ya gimana lagi ath neng"
"Kalau gitu aku minta tolong sama bibi boleh?"
"Boleh ath neng"
"Tolong panggilin dokter tampan nya"
"Yaudah kalau gitu bibi panggilin" bi inah pergi untuk memanggil dokter yang menangani zara.
Tidak lama setelah itu dokter razka datang "permisi nona cantik"
"Masuk kakak dokter"
"Ada apa kamu memanggil ku?"
"Saya pengen pulang"
"No, kamu harus istirahat di sini sekitar dua harian lagi"
"Tapi dok saya mau pulang"
"Luka kamu belum kering....
Zara memotong ucapan dokter razka "aku punya penawaran yang bagus buat kakak dokter?"
Dokter razka menaikkan satu alisnya bingung "apa"
"Kalau kakak izinin aku pulang, aku akan jadi pacar kakak, bagaimana?"
Deg
