Satu Gadis Dua Duda

Di rumah besar Dermawan sangat ramai keluarga besar semuanya berkumpul, bahkan keluarga besan Angga juga ada disana acara syukuran kecil kecilan atas kelulusan Azzam dalam menyelesaikan studinya dan kini kakak Azzura itu resmi menyandang gelar dokter spesialis Jantung, sudah seperti Opanya.

Azzura tau jika kakaknya baru lulus tapi dia tidak tau jika malam itu akan diadakan syukuran kecil kecilan menyambut kedatangan dokter baru itu. Sungguh Azzam sama sekali tidak menjawab ketika sang adik bertanya kapan akan pulang ke Indonesia

"Wah,, dirumah ramai sekali?!" Ucap Azzura saat baru saja sampai dirumah setelah tadi pergi ke apoteknya meracik obat

"Azzura? baru pulang kerja yaa,,,?" tanya Dinda saat melihat Azzura yang terlihat bingung

"Iyah,,, ada acara apa?" tanya Azzura terlihat bingung, dia menyalami satu persatu orang tua yang ada di sana, meski itu dari rombongan keluarga kakak iparnya.

"Kak Azzam?!" Teriak Azzura seolah tidak percaya ketika melihat kembarannya keluar dari dapur dengan membawa minuman sari buah kalengan.

"Kakak!" Azzura berlarian lalu memeluk Azzam karena sangking kangennya. Meski pemuda itu seperti kulkas 7 pintu, tapi tetap saja dia kakaknya.

"Ck! lepaskan laaa! malu banyak tamu!" cetusnya saat sang adik terus saja memeluknya

"Kangenn tau!" jawab Azzura

"Kok pulang gak kasih kabar! terus kenapa kemarin di tanya kapan pulang gak di jawab?! dasarrr!"protesnya pada Azzam

"Surprise dong sayangggg! makanya malam ini kita buat syukuran kecil kecilan untuk menyambut kedatangan kakakmu" sahut Mama Zara

"Hemm gituuu,,, apa kamu pulang membawa Chel,,,," Belum sampai selesai, Azzam langsung membekap mulut adiknya

"Diam!" ucap Azzam

Azzura terkekeh lalu berusaha melepas bekapan tangan kakaknya.

"Apa sih kalian ini?! kayak tom dan Jerry!" cetus Rangga yang baru saja keluar dari dapur membawa makanan.

Ternyata bukan hanya ada keluarga Pak Dika, dari belakang keluar semua keluarga Dirja termasuk Axel yang juga ada disana. Azzura terlihat sangat terkejut, tidak menyangka jika mereka semua akan bertemu malam ini. Sudah seperti lamaran saja.

"Ulla pamit dulu ya ke atas, soalnya belum mandi, pasti paling bauk" Azzura tersenyum tidak enak saat mengatakan hal itu.

"Iya mandi sana gih! busukkk!" sahut Rangga

"Ish pantesan tadi bauk asem! ternyata kamu la, belum mandi?!" protes Azzam

Azzura menyengir saja, lalu dia pamit ke semua orang untuk ke kamar, sekilas Azzura menatap Axel yang saat itu juga sedang menatapnya dengan tersenyum.

"Kenapa kamu senyum senyum begitu?! dulu tidak mau jadi mantu Om!" ucap Angga saat menyenggol Axel

Axel terlihat salah tingkah, tapi memang begitu kenyataannya.

"Maaf Om,, dulu Zurra gadis belia, kalau sekarang,,, sudah terlihat seperti gadis dewasa,,, Kalau saja Om mengizinkan Saya mendekati putri Om Angga" Ucap Axel dengan pelan

Meski Angga tau jika Axel pernah menolak Azzura, tapi dia juga tidak bisa membencinya. Mungkin benar dulu Azzura masih sangat kekanakan, tapi melihat gadisnya yang sekarang tumbuh menjadi gadis yang mandiri, Angga juga tidak ingin sembarangan mengizinkan Azzura menikahi pria yang tidak jelas dan tidak memiliki prinsip. Azzura bagai mutiara yang berharga, anak perempuan satu satunya yang dia dan Zara miliki.

"Om tidak melarang mu mendekati Azzura, tapi Om juga tidak bisa membantu mu untuk mendapatkan nya. Semua Om serahkan kepada Azzura karena dia yang akan menjalani hidupnya. Belajarlah dari kesalahan yang pernah kamu perbuat Xel,," Ucap Angga menepuk bahu Axel lalu meninggalkannya pergi.

"Jika kamu ingin mendapatkannya, maka kamu harus berjuang lebih keras!" tepukan ke dua di berikan oleh papanya Dimas

Axel tergugu, memang Papa Azzura tidak melarangnya, tapi dia harus berjuang lebih keras untuk mendapatkan hati Azzura karena semua keputusannya ada di tangannya bukan pada keluarganya.

"Aku yakin bisa mendapatkan hatinya!" Axel membatin.

Sementara itu, Azzura masih berada di dalam kamarnya. Gadis itu bimbang, mau keluar menemui keluarga tapi terasa sangat canggung. Pasalnya Azzura tidak pernah hadir saat keluarga Dermawan dan keluarga Dirdja membuat acara semacam ini. Tapi dia juga tidak bisa acuh saja, karena bagaimana pun menghormati tamu itu juga penting. Setelah cukup lama berada di dalam kamar, Azzura memutuskan untuk turun ke bawah dan bergabung bersama yang lain.

"Loh,, sudah pada pulang?" tanya Azzura saat baru saja sampai ke bawah

"Habis kelamaan mandinya !" cetus Queen

"Mandi apa semedi Aunty nih?!" cetus Cio

"Ish kalian ini,,, mandi lah! masak semedi!" sahut Azzura lalu duduk di dekat kakaknya Azzam

"Ngabisin sabun dulu ya baru selesai mandinya??" tanya Azzam

"Mulai deh,,,, bukannya kangen kangenan malah ngeledek terus!! mana oleh oleh untuk ku?!" tanya Azzura

Azzam terkekeh lalu beranjak dan berjalan menuju ke kamarnya. Sampai disana Azzam mengambil banyak barang barang kemudian membagi bagikan kepada keluarganya.

..........

Keesok paginya Azzura yang akan kembali ke rumah Arya, diantar oleh kakaknya Azzam. Sebelum pulang kesana, Azzura meminta Azzam untuk mengantarkan ke restoran cepat saji membeli ayam goreng.

"Apa kamu belum kenyang tadi sarapan di rumah?" tanya Azzam

"Sudah kak, ini majikan Ulla yang mau makan ayam, dia nitip" jawab Azzura

"Ya sudah sana belikan" jawab Azzam

Kemudian Azzura turun dan membelikan paket ayam goreng, tidak hanya satu tapi dua, yang satu untuk Arka nanti. Tidak membutuhkan waktu lama Azzura kembali masuk kedalam mobil dengan membawa ayam goreng. Lalu Azzam kembali menjalankan mobil nya menuju ke rumah Arya.

Sampai di rumah Arya, Azzura turun lebih dulu, Azzam tidak turun, tapi menurunkan kaca mobilnya

"Besok kakak mau ke rumah nenek dan Kakek, kalau kamu mau ikut, kakak jemput" ucap Azzam

"Kayaknya aku gak bisa ikut kak,,, mungkin kalau weekend aku mau ikut" jawab Azzura

"Kan sekalian anterin kakek nenek Laaa,,,!" ucap Azzam sambil mencubit pipi Adiknya

"Iisssss! sakittttt tau kak!" protes Azzura

Disaat Azzura masih berbincang dengan kakaknya, ada seorang pria yang saat ini menatap mereka penuh kecemburuan!

"Siaapa lagiiii lelaki ituuuu?!" ucapnya nya dengan sangat geram.

.

.

.

.

.

Wkwkwkwkwkwk makin kepanasan bang Arya! 😅