NovelToon NovelToon
ASSISTEN SANG CEO

ASSISTEN SANG CEO

Status: tamat
Genre:Romantis / Contest / Tamat
Popularitas:437.2k
Nilai: 5
Nama Author: lijun

Apa jadinya kalau CEO dan asistennya selalu bertengkar hanya karena hal sepele?

Andrian yang selalu saja ribut dengan Jasmine asistennya dalam segala kesempatan. Tiada hari tanpa keributan antara mereka, dari saling mengejek dan menggoda jadi aktifitas mereka disela kegiatan kantor.

Seiring kebersamaan dan langkah mereka yang sering ribut justru menimbulkan perasaan nyaman antara keduanya. Namun gengsi seakan menahan perasaan keduanya untuk tidak terucap.

Mampukah mereka saling jujur akan perasaan masing-masing? atau justru terus terperangkap pada gengsi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lijun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pengikut

Jasmine mantap Andrian dengan tatapan yang tidak biasanya, gadis itu merasa terpukau akan ucapan Andrian yang terdengar sangat dewasa dan begitu lembut bicara padanya. Tidak seperti biasanya mereka yang selalu bertengkar, siang ini keduanya terlihat sangat akur dan romantis menurut pandangan orang yang melihat mereka berdua.

"Ayo kita pergi, sudah waktunya kembali ke kantor" ajak Andrian menatap lembut pada Jasmine yang masih menatapnya.

Gadis itu mengangguk sembari tersenyum manis yang tentunya disambut hangat oleh Andrian yang jantungnya sudah berdebar. Sekuat tenaga Andrian menahan debaran itu agar tidak terlihat gugup di hadapan Jasmine.

Keduanya keluar dari restoran sembari bergandengan tangan layaknya pasangan kekasih. Andrian dan Jasmine tersenyum bahagia sesekali saling tatap, walau tetap saja Jasmine berceletuk yang membuat Andrian tidak habis pikir akan gadis itu.

"Kita kayak mau nyeberang jalan ya gandengan gini, pada hal kita tidak sampai nyeberang beneran loh" gumam Jasmine mengangkat tautan tangan mereka berdua.

Andrian hanya tersenyum sembari geleng kepala menanggapi ucapan Jasmine yang selalu meruntuhkan suasana romantis di antara mereka.

Keduanya memasuki mobil dan langsung melaju, karena membawa supir jadilah Andrian tetap memegang tangan Jasmine tanpa ada niatan untuk melepaskan tautan itu.

Supir di depan melirik sekilas melalui cermin di depan yang dapat dengan jelas menampakkan bagaimana tingkah tuannya bersama gadis yang selalu bertengkar dengannya.

Pria paruh baya itu hanya senyum sekilas tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Baru tadi pagi bertengkar karena hal sepele sekarang malah sudah akur bahkan terlihat romantis dan serasi pikir si supir.

Beberapa meter berjalan tiba-tiba supir melihat ada mobil yang sepertinya mengikuti mereka. Untuk memastikan tebakannya supir mobil Andrian itu mencoba mengarah ketempat yang lain.

Benar saja kalau ada dua mobil yang mengikuti dari belakang bahkan dengan terang-terangan setelah mobil Andrian menjauhi jalan raya.

"Loh kita mau kemana pak?" tanya Jasmine yang lebih dulu menyadari arah jalan mereka yang berbeda.

"Kenapa kita kesini?" tanya Andrian melihat sekitar.

"Ada mobil yang mengikuti kita pak" jawab supir sembari melirik spion.

Pandangan Andrian mengarah pada belakang dan mendapati apa yang dikatakan supirnya.

"Kurang ajar apa mau mereka?" ucap Andrian geram.

Melihat dari cara mobil itu mengikuti sangat terlihat jelas kalau mereka punya niatan yang tidak baik.

"Siapa mereka Andrian?" tanya Jasmine bingung namun ada sedikit rasa takut di hatinya kala mengingat ia yang sering kali diikuti orang.

"Entahlah, mungkin kelompok orang yang selalu mengikutimu" jawab Andrian menatap Jasmine lalu menarik tubuh gadis itu merapat pada dirinya.

"Tenanglah, aku akan menjagamu" lanjutnya memeluk bahu Jasmine memberi ketenangan pada gadis itu.

Andrian meraih ponselnya lalu menghubungi Andri dan temannya yang lain agar datang. Andrian tidak ingin ceroboh dengan melawan sendiri para penguntit itu, yang ada justru akan membahayakan Jasmine.

"Dimana?" tanya Andrian langsung saat panggilan terjawab.

"Kantor, kenapa?" sahut Andri.

"Panggil yang lain dan datang secepatnya, lacak lokasiku dari gps" ucap Andrian sembari sesekali melihat mobil di belakang yang melaju kencang mencoba mengimbangi mobil Andrian yang memang melaju kencang.

"Ada apa? apa para penculik Jasmine muncul?" tanya Andrian yang terdengar mulai sibuk.

"Entahlah, kita akan tahu setelah menghajar mereka nanti, sekarang cepatlah aku takut mereka akan berbuat nekat" ucap Andrian.

"Meluncur segera, pastikan kau bawa mereka ke tempat yang sunyi agar tidak mengagetkan orang lain" kata Andri yang hanya di jawab deheman oleh Andrian.

Setelah panggilan terputus, Andrian menatap Jasmine dengan senyuman berusaha menyakinkan gadis itu kalau semuanya akan baik-baik saja.

"Bawa mereka ke jalan yang sunyi" ucap Andrian pada supir yang langsung di sanggupi oleh pria itu.

Mobil melaju dengan cepat di ikuti mobil lain di belakang. Bahkan aksi mereka sudah seperti pembalap kejar-kejaran yang membuat Jasmine ketakutan karena tidak pernah mengalami hal itu.

"Jangan kencang-kencang" pinta Jasmine yang semakin memeluk erat Andrian di sampingnya.

Sedangkan Andrian hanya bisa mengelus lembut punggung Jasmine untuk memberikan rasa nyaman dan mengurangi ketakutan gadis itu.

Sampai pada jalan yang tepat mobil Andrian mulai melaju pelan dan pada saat itu juga langsung di hadang.

Terlihat beberapa orang keluar dari dalam mobil lalu mendekati mobil Andrian fan menggedor-gedor pintu. Ada juga pistol di tangan mereka.

"Hey keluar kalian cepat!" teriak seseorang di luar.

"Cepat keluar kalian!" teriak yang lain.

Jasmine yang melihat hal itu bukan takut malah merasa jengkel.

"Siapa sih mereka, berisik!" ucap Jasmine yang mulai keluar lagi sikap bar-bar nya.

"Tenanglah" ucap Andrian kembali menarik tubuh Jasmine kedalam pelukannya yang nyaman.

"Hey keluar!" mobil Andrian terasa bergoyang akibat ulah orang-orang itu yang memukul bersama bahkan ada yang menendangi mobil itu.

"Apa-apaan sih mereka ini?" kesal Jasmine bergerak ingin membuka kaca mobil tapi di cegah oleh Andrian.

"Jangan nekat kamu! mereka itu memegang pistol" cegah Andrian menahan pergerakan Jasmine.

"Lihat tuh mereka, tidak punya kerjaan apa sampai harus mukul-mukul mobil orang lain, arau mungkin mereka mau minta mobil ini!" ucap Jasmine membuat Andrian menghela napas panjanh.

"Diam dan tung.."

Door

"Aaakkhhhh" teriak Jasmine kaget mendengar suara tembakan dari luar yang langsung menembus kaca mobil Andrian.

Untung saja Andrian yang selalu mengawasi gerakan mereka dapat dengan cepat menarik Jasmine menunduk.

"Tetap di dalam dan jangan coba-coba keluar, paham!" ucap Andrian kemudian berbalik ingin membuka pintu tapi di cegah Jasmine.

"Kau mau kemana? jangan keluar nanti mereka menembakmu" cegah Jasmine yang terlihat khawatir.

Andrian memberikan senyuman menenangkan pada Jasmine agar tidak khawatir lagi.

"Aku akan baik-baik saja tenanglah, yang penting kamu tetap di sini dan jangan keluar mengerti!" ucap Andrian menekan kalimatnya agar gadis itu menuruti perkataannya.

Jasmine mengangguk meski hatinya merasa gelisah dan tidak tenang. Gadis itu merasa tidak rela melihat Andrian keluar dan melawan penjahat itu.

"Hati-hati" gumam Jasmine pelan saat Andrian membuka pintu dan keluar.

Pemuda itu tersenyum tipis mendengar gumaman Jasmine yang masih saja mengkhawatirkannya.

Setelah menutup pintu tatapan Andrian menjadi tajam saat menatap para penjahat yang mengacungkan pistol padanya.

"Serahkan gadis itu pada kami" ucap pria yang tepat di hadapan Andrian.

"Siapa yang menyuruh kalian?" tanya Andrian datar dan dingin.

"Tidak penting siapa yang menyuruh kami, sekarang cepat serahkan gadis itu" paksa mereka.

Andrian tersenyum smirk mendengar perkataan orang-orang itu yang sangat percaya diri.

"Jika kalian bisa mengalahkanku" ucapnya lalu melayangkan tinju ke wajah orang di depannya yang memancing teman-temannya menyerang Andrian.

Terjadilah perkelahian antara Andrian dengan para penjahat itu membuat Jasmine semakin khawatir. Tidak terlepas sedikitpun dari pandangan Jasmine kearah mana Andrian bergerak menghajar penjahat.

Di balik ke khawatirannya itu ada rasa kagum sekaligus terpesona saat Jasmine melihat bagaimana Andrian yang dengan gagahnya melawan para penjahat itu.

Ketika Andrian sedang melawan seorang penjahat, dari arah lain ada penjahat lainnya yang mengacungkan pinstolnya pada Andrian. Dengan cepat Jasmine membuka pintu mobil menerjang penjahat itu dengan tendangannya di bokong pria itu.

Supir yang sebelumnya di tugaskan Andrian untuk menjaga Jasmine jadi kaget akan perbuatan Jasmine. Tidak ingin tinggal diam supir itu ikut keluar dan membantu Jasmine melawan penjahat itu.

1
solehatin binti rail
😃😃😃😃
solehatin binti rail
bagus ceritanya ....nyantai baget gak ngebosennim
solehatin binti rail
lanjut ....kayak nya seru
Dewi Al Farha
Luar biasa
Barry Slange'an
astaga ngakak aq...wkwkwkwk
Marhaban ya Nur17
temannya kali y yg nyulik
Marhaban ya Nur17
hrs pake wotak y pk ceo
Marhaban ya Nur17
wah g jd neh nikahnya
Marhaban ya Nur17
what ???
Marhaban ya Nur17
ya kan pembalut
Marhaban ya Nur17
saudara nya bebek kaleo 😁👍
Marhaban ya Nur17
kalah donk keras sakti ama heil sakti
Marhaban ya Nur17
yg wkt itu jasmine bilang bisma mirip papahnya yg playboy itu siap y ???
Marhaban ya Nur17
klo g teman sekolah pst kolega
Marhaban ya Nur17
kalimate kadang ada yg baku
Marhaban ya Nur17
minimouse
Marhaban ya Nur17
wkww
Marhaban ya Nur17
msh ada lagi musuhnya se mini belum
Marhaban ya Nur17
dag dig dug ser
Marhaban ya Nur17
mini 🐁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!