Mutiara Tersembunyi

Didalam sebuah kamar, terdapat dua orang insan yang sedang berjuang melawan suasana yang selalu canggung, Ara dengan pikirannya yang sedikit takut karena memikirkan masa depannya nanti, dan Adam yang selalu memikirkan cara untuk membuat Ara selalu nyaman di sisinya,

 setelah mereka membersihkan diri dan turun untuk makan malam dan sekarang mereka kembali ke kamarnya, duduk disisi ranjang dan diam saling berhadapan, karena Adam sudah tidak tahan lagi pun mulai membuka percakapan " emmm Ara?"

"ya ada apa mas Adam"sambil mendongak menatap manik indah Adam .

" emmmm, sekarang kan kamu sudah menjadi istriku, bisakah kamu tidak usah memakai hijab kalo sedang bersamaku, apalagi saat mau tidur, sepertinya tidak nyaman , tapi itu terserah kamu saja!" dengan lembut dan hati-hati Adam sambil menggenggam tangan Ara yang berada di pangkuan nya

"kalo itu yang mas inginkan tidak masalah, Ara istri mas sekarang, jadi sudah menjadi hak mas" ,jawab Ara malu-malu. "bahkan mau yang lebih juga tidak masalah" dalam batin Ara menambahi, sudah mulai berpikir kearah yang lebih intim, (hehehe , Ara sudah mulai mesum)

"aku bantu membuka hijabnya", Ara mengangguk malu-malu , sudah merah sekali wajah Ara, sangat kontras dengan kulitnya yang putih dan mulus itu, bahkan kalau hijabnya di lepas, Adam pasti melihat rona merah sudah sampai ke telinga nya.

"Dengan hati-hati Adam melepas hijab Ara, dan meletakkan hijab nya di dashboard , Adam terpana melihat rambut Ara yang hitam lebat, membuka jepit rambut Ara dan menyisir rambut Ara menggunakan jari-jari tangan nya, sangat lembut dan aroma sampo yang sangat harum menyeruak masuk kehidung, Adam terbuai dengan wanginya, begitu lembut dan menenangkan,

Adam merebahkan tubuh Ara dan memasukan Ara ke dekapannya, , seperti terhipnotis oleh perlakuan Adam, Ara pun menurut, Adam membelai rambut Ara "tidurlah Ara , aku tahu, kamu lelah hari ini,,, seharian bekerja ditambah sekarang kamu juga mengurus ku .

dug dug dug , , ,

jantung mereka berdetak dan saling bersahutan, suasana canggung tak terelakkan, Ara diam tidak bisa mengatakan apa-apa selain hanya menganggukkan kepalanya, tubuhnya pun seperti patung, tegang tidak bisa di gerakkan , " oh tidak rasanya ini terlalu mendadak, bagaimana aku tidak cepat jatuh cinta, kalau perlakuan Adam begitu lembut seperti ini" dalam hati Ara sedang berperang melawan perasaan nya.

 "sungguh bahagia hatiku, teruslah seperti ini sayang, menurut lah, sampai kau benar-benar jatuh kedalam pelukan ku selamanya, "ucapnya dalam hati , sambil membelai rambut Ara yang membuat nya candu itu.

 Karena terlalu lelah, tidak butuh waktu lama , Ara tertidur, adam yang hanya memejamkan mata belum berniat untuk tidur, setelah mendengar dengkuran Ara , ia pun membuka matanya, dengan hati-hati Adam membelai wajah Ara, mengelus alis mata hidung dan terakhir menyentuh bibirnya, oh sungguh Adam begitu tergila-gila dengan semua yang ada pada istri nya ini, dalam keadaan tidur saja Ara terlihat sangat cantik, tak tahan Adam pun mengecup bibir istrinya , ohhh rasanya kurang puas, Adam mencium lebih lama lagi, Ara menggeliat dan Adam lantas menghentikan aksinya, memeluk Ara lebih erat, seakan-akan takut kalo istri nya terlepas, dan mencoba memejamkan matanya, sampai beberapa menit berlalu Adam pun tertidur, terlihat dari deru nafasnya yang teratur.

 Ara yang pura-pura tidur larut dalam pemikiran nya "duh aku sudah tak tahan, mas Adam benar-benar mencuri ciuman ku, dan Sayang nya aku juga menikmatinya" aku tidak berani membuka mataku, takutnya mas Adam melakukan hal lebih," gerutu Ara dalam hati

Dan tak terasa mereka tidur begitu lelapnya sambil berpelukan, saat hari mulai pagi, Ara membuka matanya dan tersenyum melihat pemandangan di depan matanya, hatinya bahagia, "entah keberuntungan atau anugerah bisa menjadi istri dari seorang lelaki yang begitu tampan dan perhatian, setiap hari perlakuan nya semakin lembut saja" gumam Ara sangat lirih, membuat Ara ingin selalu di dekatnya, rasanya sudah terlalu nyaman ,

Ara bangkit dari tidurnya, tidak lupa mencium kening suaminya sekilas, dan berlari ke kamar mandi, takut suaminya bangun dan melihat tingkah nya, padahal Ara tidak tahu saja, kalau sedari tadi adam mendengar kan gumam an istri nya, tersenyum menyentuh keningnya yang tadi di cium Ara sambil menggelengkan kepala nya, "dasar rubah betina, beraninya mencium ku saat tidak sadar , awas nanti ku buat kau tidak berdaya, hahaha" pikiran mesum Adam,

Skipppp

Seminggu sudah berlalu, dan hubungan mereka semakin dekat saja, Adam yang begitu mencintai istrinya, memperlakukan Ara bak ratu, selalu membawa Ara kemana saja, tidak membiarkan Ara jauh jauh darinya, perlakuan nya yang lembut, membuat Ara mulai nyaman.

Hari ini mereka mengantarkan sang nenek ke bandara , neneknya akan ke negara c untuk menemui putera nya , puteranya terlalu sibuk, datang saat hari raya saja, dan entah sudah sangat lama puteranya itu tidak pernah kembali ke negara asalnya untuk waktu yang lama , karena memang pusat perusahaan nya berada di Turkey tempat istri nya di lahirkan jadi tidak ada waktu untuk Liburan lama,

Ara memeluk neneknya " hati-hati nek , jangan lupa, kabarin Ara kalau sudah sampai, dan jangan terlalu lama di sana, atau Ara akan sangat merindukan nenek" nenek mengusap punggung Ara dan membisikkan sesuatu " cepatlah bikinin cucu, nanti nenek akan cepat kembali dan menetap disini !"

blushhh , , ,

sudah sangat merah wajah Ara, Adam yang tidak jauh dari sang nenek mendengar bisikan sang nenek, dan tersenyum dalam hati

Ara yang berdiri kaku hanya menganggukkan kepalanya " doakan saja yang terbaik untuk kami nek" , dengan senyum kikuknya.

Sekarang Adam yang memeluk neneknya, "nenek hati-hati di jalan, " ujar Adam, " nenek akan selalu hati-hati di manapun nenek berada, jagalah cucu mantu nenek, jangan sakiti hatinya, bahagia kan dia " titah sang nenek.

" itu sudah kewajiban Adam nek, untuk menjaga dan membahagiakan istri Adam, " dengan senyumnya yang menawan , Adam membisikkan sesuatu pada sang nenek" nenek jangan khawatir, cepat atau lambat nenek akan segera menjadi nenek buyut, doakan kami selalu nek"

nenek tersenyum dan mengurai pelukan cucunya, "baiklah kalian hati-hati , jangan terlalu lelah, agar cicit nenek segera hadir di antara kalian, assalamualaikum?" sambil berjalan menuju jet pribadi milik Adam

Semakin merah saja wajah Ara, " waalaikumsalam baiklah, nenek hati-hati!" ucap mereka sambil tersenyum dan saling lirik, melihat langkah neneknya berjalan sampai memasuki jet nya.

***

Kebetulan sekarang hari libur mereka, dan memutuskan untuk berjalan-jalan, Adam mengajak istrinya ke suatu tempat , Ara tidak tahu mau kemana, jadi dia menurut saja ,

Mereka tidak tahu saja sedari tadi selalu ada yang mengintai, penyamaran nya sungguh sangat baik, sehingga para bodyguard yang selalu mengikuti tuannya terkecoh, tidak menyadari apa yang terjadi nanti

Adam melaju dengan kecepatan sedang dengan tangan kanan yang menyetir dan tangan kirinya menggenggam tangan istri nya sambil sesekali mencium punggung tangan Ara, Ara yang diperlukan seperti itu mengelus dadanya dengan tangan kirinya, sungguh jantung nya tidak aman di buatnya.

,

,

,

Bersambung

Yang manis manis udah, selanjutnya akan masuk ke bagian konflik, tidak terlalu berat, hanya sebagai bumbu rumah tangga saja,

nanti kan selanjutnya, semoga suka, mohon masukannya kalo banyak kata kata yang keliru , terimakasih