NovelToon NovelToon
MAFIA GIRLS DEVIL

MAFIA GIRLS DEVIL

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Sri

Dituduh mencelakai sang kakak, Shani di usir dan dihabisi oleh orang yang tidak menyukainya.

Datang kembali membawa dendam setelah bertahun-tahun untuk menghabisi pengkhianat itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22

♥️FLASHBACK ON♥️

Shani sedang bersama temannya disekolah.

"Hey Shan, gue sudah dijemput nih mau bareng gak sekalian di anter."

"Boleh Shen," sahut Shani.

Akhirnya Shani dan Shena pulang bareng.

Dikejauhan sudah ada yang mengintai.

"Dia anaknya Toni, kan?" kata penjahat itu.

"Tidak salah lagi, bos sudah mengirim fotonya."

"Bagus, kita akan tuntun mobil itu ke tempat sepi."

"Ok, ide bagus! ayo."

Penjahat itu masuk mobil dan mengikuti mobil yang ditumpangi Shani dan Shena.

Dalam mobil, Shena memegang gelang Shani yang baru saja dibelikan oleh Shina.

"Eh Shani, gelang lu bagus deh pasti mahal. Kemarin gue juga dibelikan sama Mamah, tapi ... gue gak beli."

"Kenapa gak beli?"

"Ya males aja, soalnya gue dah banyak punya gelang."

"Oh iya gue lupa! lu, kan ratu gelang." Shani menggoda Shena.

"Ikh ... Shani mah kebiasaan, tapi malam ini lu jadi nginep di rumah gue, kan."

"Ummm ... gimana yah Shen, mau sih tapi ..."

Tiba-tiba mobil mereka ada yang menabrak dari belakang.

"Astaga kenapa mobil itu menabrak mobil kita ya, Non."

"Ya gak tau Pak Andi, duh gimana ini?" panik Shena.

Sedangkan mobil penjahat sudah keluar dari mobilnya dan menghancur paksa kaca mobil milik Shena.

"Awas Non!" kata pak Andi karena pecahan beling hampir menusuk wajah Shena.

"Aaaaakhhh ..." ringis Pak Andi ketika punggungnya tertancap beling.

"Pak Andi!" teriak Shena.

Shani langsung ditarik oleh penjahat itu, sebenarnya Shani memberontak karena masih belajar karate makanya Shani langsung kalah.

"Diam!" bentak orang itu lalu memukul wajah Shani dan pingsan.

"Shani ..." teriak Shena yang melihat Shani dibawa penjahat itu.

"Gimana ini Pak Andi hiks ... Shani diculik," tangis Shena.

"Akhh ... Non Shena tahu, kan nomor keluarganya."

"Tahu Pak."

"Ya sudah kita telpon keluarganya Non," kata Pak Andi.

Shena mengangguk dan langsung menelpon Tante Shina.

Shina lagi masak untuk kepulangan Shani dari sekolah langsung mengangkat ponselnya.

"Shena," kata Shina.

“Hallo Shena ada apa Nak?" tanya Shina yang masih mengulek sambal.

“Hiks ... Tante, Shani Tante, Shani.“

“Shani kenapa Shena? coba kamu tenangin dulu biar ngomongnya jelas," kata Shina.

Shena menghela nafasnya.

“Tadi Shani ikut Shena pulang bareng Tante, tapi ditengah jalan kami dicegat orang tak dikenal, Pak Andi terluka Tante dan Shani dibawa sama penjahat itu, Shani diculik Tante!“

“Apa!" kaget Shina sampai cobeknya jatuh ke lantai dan pecah.

Oma Ratna dan lainnya mendengar benda keras jatuh langsung menghampiri Shina.

"Itu Si Shina kenapa di dapur," kata Oma Ratna.

"Iya Rat, ayo kita lihat." Oma Cici menyahut.

“Sekarang posisi kamu ada dimana sayang?" tanya Shina gemetar.

“Di jalan ******“ sahut Shena.

“Ya sudah kamu tunggu disana, Tante sama orang tua kamu akan kesana.“

“Iya Tante,“ sahut Shena.

"Ya Allah, Shani."

Oma Ratna dan Cici langsung menanyai Shina.

"Shina kamu kenapa dan ini cobeknya ya ampun, ada apa ini?" tanya Oma Ratna.

"Mama, Bunda, Shani!" kata Shina sambil menangis.

"Shani kenapa?" tanya Cici dan Ratna bersamaan.

"Shani diculik kita harus kasih tahu Mas Toni," sahut Shina.

Oma Ratna dan Cici sangat terkejutnya, lalu mereka pergi ke tempat Shena sekalian menghubungi Toni.

"Coba kamu kasih tahu Toni," kata Oma Cici.

"Iya Bun, ini Shina mau nelpon."

Toni masih meeting bersama klien kainnya akan tetapi ponselnya berbunyi.

"Akh maaf, saya izin mengangkat telpon dulu yahh."

Semua klien mengangguk.

Toni langsung mengangkat telponnya.

“Hallo sayang, kenapa nelpon aku lagi meeting! kangen yahh?“

“Kangen palakmu, ini gawat sayang!“ sahut Shina.

“Gawat kenapa? kamu jangan bikin aku panik sayang, itu kamu kenapa nangis?“

“Shani sayang, Shani diculik!“

“Apa!" kaget Toni kemudian para klien langsung menatap Toni. Toni jadi salah tingkah dan minta maaf.

"Maaf-maaf yahh, istri saya."

“Tolong sayang, aku lagi mau kesana sama Mama dan Bunda juga.“

“Iya, aku akan kesana.“

Toni langsungnya minta izin untuk pergi dan acara meetingnya ditunda dulu, karena ada kendala yang sedang terjadi.

***

Shani memberontak dalam mobil karena penjahat itu berusaha ingin melecehkan Shani.

"Lepaskan, bangsat!" maki Shani.

"Anak ini sangat cantik bro, kita kelebihan bonus ini menculik anak cantik."

"Iya bro hahaha ..." sahut temannya itu kemudian mencubit pipi Shani yang mulus. "Gila, mulus banget tuh pipi."

"Ah yang bener bro, akhh kalau gini aku mau cium ah."

"Jangan macam-macam kalian!" teriak Shani kemudian meninju muka satu penjahat yang sedang memegang dirinya.

"Asuuu, diam kau bocah ingusan." Penjahat itu langsung mencengkram dagu Shani, melihat bibir Shani yang begitu menggoda. Penjahat itu ingin mencium Shani, akan tetapi bunyi sirine polisi dibelakangnya langsung terdengar.

"Sial! ada polisi dibelakang, gimana nih!" panik penjahat yang menyetir.

"Lu fokus aja No, biar gue yang ngadepin dan kamu ..." sambil menunjuk Shani. "Diam dan jangan berani kabur!"

Penjahat itu mengambil pistolnya dan sedikit berdiri dan membuka atap mobil.

Penjahat itu berusaha menembak para polisi.

Dor ...

Dor ...

Dor ...

Terjadi baku tembakan ditengah jalan antara penjahat dan polisi.

Shina yang melihat itu teriak histeris karena dalam mobil penjahat itu ada anaknya.

"Pak polisi didalam ada anak saya, pelurunya jangan sampai kena anak saya!" teriak Shina.

Shani mendengar teriakan Maminya.

"Mami."

Shani langsung menyerang penjahat yang menyetir.

"Hiyat, dasar brengsek!" maki Shani lalu meninju wajah penjahat itu.

"Dasar bocah sialan jangan menggangguku, hah!"

Brak ...

Penjahat itu memukul wajah Shani lagi sampai Shani mengeluarkan darah di mulut dan hidung.

"Akhhh ..." ringis Shani.

Tapi Shani tidak putus asa, dia langsung menerjang muka penjahat itu dan memukul burung penjahat itu sampai oleng.

Penjahat yang baku tembak itu akhirnya kena tembakan dikepala.

Dor ...

"Akhh ..."

"Astaga! mobilnya melaju kencang," teriak polisi itu.

Toni yang melihat ingin menjadi tameng agar mobil itu tidak menabrak trotoar.

"Ya ampun, mobilnya tidak normal cepat selamatkan anak saya!" kata Shina dengan histeris.

"Lepaskan bocah ingusan!"

"Tidak akan, siapa yang menyuruh kamu sialan atau kita akan mati bersama!"

"Akhhh ... aku hanya disuruh oleh Tuan Agung itu saja, sekarang cepat lepaskan kita bisa mati."

Saat Shani melepaskan tangan sopir itu, tiba-tiba rem-nya mendadak tidak berfungsi.

"Aikhh ini kenapa rem-nya tidak berfungsi," panik penjahat itu.

"Om awas!" teriak Shani dan mobil yang mereka tumpangi menabrak trotoar.

Mobil itu meledak saat terguling.

Doarrr ...

Hingga jatuh ke sungai.

"Tidaaaak, Shaniiiiii ..." teriak Shina bahkan langsung ingin mengejar mobil yang sudah jatuh ke sungai.

Para polisi sudah menyelamatkan para korban.

Shani dan penjahat itu dibawa ke rumah sakit, Shani banyak kekuarangan darah hingga Shina yang mendonorkannya.

Selama satu Minggu Shani koma dan hari ke-10 Shani baru sadar.

Sedangkan penjahat itu hanya mengalami luka berat dan tidak membahayakan nyawanya.

Akan tetapi hukum terus berlanjut dan penjahat itu masuk penjara.

Shani harus terapi setiap saat karena memiliki trauma dan harus minum obat agar tidurnya tenang.

♥️FLASHBACK OFF♥️

***

"Good morning," teriak Shina ketika turun dari tangga.

Oma Ratna hanya menepuk jidatnya.

"Shina ini mansion bukan hutan, teriak terus." Oma Ratna mengomeli Shina. "Enggak malu apa dilihat Citra sama Alya," tambah Oma Ratna lagi.

"Ikh Mama, marahin aja terus Shina."

"Kagak pantes wajah kamu itu ngambek Shin, mirip babi ngepet." Oma Ratna kembali meledek.

"Ya ampun, Mama!" kesal Shina.

"Hahaha ..." tawa Alya.

Citra hanya tersenyum.

"Tawa lagi nih makhluk astral," kesal Shina.

Toni kemudian juga turun.

"Wah ngumpul disini rupanya," kata Toni.

"Papi mau lari pagi?" tanya Shina.

"Iya Mi, mau ikut."

"Enggak ah, males!" sahut Shina dengan santai.

"Dasar pemalas!" maki Oma Ratna.

"Ya sudah, kalau gitu Papi lari pagi dulu yahh."

"Iya Pi."

"Eh Shina kamu tuh yah, males banget sih olahraga." Oma Ratna kesal sama anak semata wayangnya ini.

"Ikh Mama, terserah Shina dong."

"Huu dasar malas!"

"Biarin."

Shani baru saja keluar dari kamar dan melihat kebawah sudah rame.

"Rame sekali, Mama juga belum pulang."

Shani kemudian turun, dia juga ingin olahraga.

"Eh sayang, mau kemana?" tanya Shina.

"Mau lari pagi Mi," sahut Shani.

"Emang badannya udah enakan Shan?" tanya Citra tiba-tiba.

"Udah kok Tan," sahut Shani.

"Emang badannya kenapa?" sambung Alya.

"Itu loh Al, tadi malam badannya Shani panas terus aku denger ya sudah aku cek, kemudian Shina dateng ya sudah sekalian kompres malah ketiduran akunya disana."

"Huu pantes aku bangun kamu dah gak ada, kosong."

"Tadi malam badan kamu panas, Shan?" tanya Oma Ratna.

"Panas biasa aja kok, Oma gak terlalu."

"Bener?"

"Iya Oma, ya sudah mumpung weekend Shani lari pagi dulu yahh."

"Eh iya," sahut Oma Ratna kemudian menatap tajam pada Shina.

"Mama kenapa?" tanya Shina bingung.

"Jujur sama Mama, kok Shani tiba-tiba demam?"

"Aaa itu ... anu Ma, itu ..."

"Ayo ngomong!"

Shina terdiam.

Citra dan Alya juga diam.

"Emm ... sebenarnya ... Shani masih suka ngigau dan nangis dia ingat penculikan waktu itu."

Oma Ratna langsung menghela nafasnya.

"Gini aja, lanjut terapi lagi."

"Iya benar Shin, kasihan juga anak kamu kalau sering begitu itu fatal loh bisa mengganggu kehidupannya." Citra ikut menimpali.

Alya menggaruk lehernya yang tidak gatal itu.

"Aku gak bisa komen apa-apa nih, karena gak tau."

"Udah kamu diam aja udah lebih baik," kata Shina.

"Dasar conge!" kesal Alya.

"Iya nanti aku bicarain lagi sama Mas Toni," sahut Shina.

Ponsel Alya berdering.

"Aevan," gumam Alya.

***

💓DUKUNG KARYA INI DENGAN LIKE DAN KOMENTAR SERTA VOTE KEMUDIAN FOLLOW AKUN AITHORNYA💓

1
Chenchi
aku suka ceritanya ☺️
Vivi Yulianti
mafia no 1 d daerahnya x,msa iya smua lki2nya terkecoh dan bodoh smua
Ani Maryani
anak nya d adopsi sama sahabatnya Sina anaknya citra
Ani Maryani
aku suka tokoh nya tangguh dan kuat
Ani Maryani
my Thor ayah kandung jahat banget mudah mudahan nyesel keluarganya
Erlina Ibrik
Luar biasa
Êtiñg
Buruk
#ayu.kurniaa_
.
Sean xiao
Bagus alur ceritanya ngak ngebosenin dan akhirnya happy ending..
semoga ada season 2 nya
Sean xiao
Kak Xavier jodoh nich sama kak Dara
Sean xiao
makin seruuuu,walaupun salah nama terus
Sean xiao
Hadeuh dari awal sampek sini manggil namanya kok salah² terus thor
Sean xiao
ACH ngak seru banget masa Arga dan Dara jadi penghianat..
dari awal sampek sini padahal Arga dan Dara yang selalu ada disisi Shani
Sean xiao
Yaelah markas Queen mafia no 1 didunia,bisa kecolongan ,masa cuma seorang Laras wanita tua dan lemah bisa lolos dari markas mafia no 1
Sean xiao
Queen no 1 instingnya masa lemah,tidak bisa merasakan bahaya disekelilingnya..
Sean xiao
Alurnya bagus ngak cuma fokus ke satu,semua dikeluarin
Sean xiao
Dari awal baca sampek sini,salah tulis nama terus Thor😩
untung aku nya mudeng sama alur ceritanya..
Isabela Devi
knp umur anaknya Xavier 6 tahun sedangkan anaknya shina 5 tahun
Isabela Devi
astaga Shani mikirin temen temen pindah jd sakit, ada ajanya
Sean xiao
Aman ngak tuch burungnya🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!