NovelToon NovelToon
Random Love

Random Love

Status: tamat
Genre:Romantis / Contest / Cintamanis / Tamat
Popularitas:447k
Nilai: 5
Nama Author: Eren Naa

Tak kusangka cinta berselimut dilema bisa datang padaku!

Rena Arista seorang dosen muda yang berusaha meraih mimpinya untuk bisa menikah dengan tunangannya yang sangat dicintainya.

Pada saat bersamaan datang seorang pria yang usianya lebih muda dan berstatus sebagai mahasiswanya, memberikan cintanya yang tulus. Dengan perhatian yang diberikan pria itu justru membuat Rena meragu atas cintanya pada tunangannya.


Sebuah kisah cinta segitiga yang penuh warna. Bagai rollercoaster yang memicu adrenalin menghadirkan kesenangan dan ketakutan sekaligus.


Akankah Rena mampu mempertahankan cintanya dan menikah dengan tunangannya?
Ataukah dia akan terjebak pada cinta baru yang mengguncang hatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eren Naa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hakku atas dirimu

Tawa dan canda menghiasi wajah gadis berjilbab yang sedang mencoba berbagai model pakaian unik di sepanjang jalan Takashita-street itu.

Bahagia? Tentu saja ia bahagia, tertawa lepas seperti itu, rasanya bagai mimpi untuk beberapa hari terakhir ini. Meski hanya tentang hal receh sebatas berbelanja, mencoba pakaian ataupun menemukan barang unik baginya itu tetaplah kebahagiaan unlimited.

Dan bagaimana dengan pemuda yang bersamanya? Bahkan hanya dari senyuman dan tawanya, bisa dipastikan jawabannya sudah tercetak nyata di wajahnya. Yori berhasil membuat Rena sejenak melupakan rasa sedih atas cintanya yang terluka. Distrik Fashion kaum muda sepanjang 350 meter itu menjadi saksi atas prestasi yang di ukirnya. Hatinya mengharu biru, gadis itu benar-benar menjadi asmosfir baru bagi dunia Yori.

Lautan manusia tidak menyurutkan semangat Rena , ia terus berjalan dan berjubel dengan mereka demi mendapatkan barang-barang favoritnya. Justru Yori yang kewalahan dan tentunya kepayahan mengikuti naluri seorang wanita yang sedang berbelanja. Takashita-Dori benar-benar surga bagi pejalan kaki.

"Ayolah, Rena! Kita balik aja yuk!" Yori menunduk, memukul pelan lutut dan kakinya demi menenangkan mereka yang sedari tadi berdemo karena lelah.

"Nanggung Yori, aku udah lama nyari ini, dan ini cuma ada disini!" Rena menunjukkan sebuah miniatur karakter klasik.

"Tapi setelah itu udah yah?" tanyanya memelas. Baru kali ini ia harus menampilkan wajah seperti itu di depan wanita.

"Iya ... Yori sayang!" ucap Rena tersenyum manis sambil melenggang ke kasir.

Deg! Seketika jantungnya terasa berhenti berdetak. Yori membatu seperti patung.

Apa-apaan tadi! Huuft ... jatungku ... please ... kuat ya jantungku! aku belum mau mati konyol!

Yori mengatur nafasnya. Dan mengembalikan angannya yang sempat melayang ke angkasa tuk kembali ke bumi.

"Yuk! Udah beres nih, tapi bentar mampir beli es cream dulu ya!" Rena berjalan disisi Yori sambil memeluk lengannya.

Lagi-lagi ia harus mengatur nafasnya dan menahan irama jantungnya yang tak beraturan. Cukup! Ya itu benar-benar cukup menyiksa rasa yang ia punya. Bahkan semua tahu bagaimana Yori bersabar atas setiap harapan palsu yang Rena taburkan. Tapi ia bisa apa? Haruskah ia meninggalkan gadisnya yang terluka itu sediri, agar ia tak terluka? Itu tak mungkin, bagaimanapun cinta adalah berkorban. Dan itulah yang sedang di lakukan pria yang sedang jatuh cinta itu.

Berjalan seperti itu, layaknya sepasang kekasih selama hampir 10 menit tak terasa mereka sampai di sebuah taman. Taman terbesar ke 4 di Tokyo ini dikenal dengan Taman Yoyongi. Mereka duduk di salah satu bangku yang berada di pinggir kolam air mancur yang lebih mirip danau buatan.

Baru saja 5 menit melepas lelah karena berjalan, nada getar ponsel Yori yang sejak tadi tak berhenti membuat nya terusik. Ia mengambil benda itu dari kantong celananya dan melirik Rena saat melihat nama pemanggil yang terpampang dilayarnya.

"Siapa?" Yori memperlihatkan ponselnya. Rena mengangguk tanda menyetujui Yori mengangkat telponnya.

"Hallo"

"(....)"

"Dia ada bersamaku!" jawab Yori sambil melihat Rena.

"(....)"

Yori memberikan ponselnya pada Rena,

"Dia mau bicara denganmu!" Rena pun menerimanya dan menempelkan benda itu di telinganya.

"Assalamu'alaikum, Manda sayang!"

"Wa'alaikumsalam, Rena kamu kemana aja? Mentang-mentang udah ada Yori kamu gak mau baca pesanku, gak mau nelpon, parahnya handphone di matiin terus!" Amanda mengomel tak terkendali.

"Maaf, Manda ... aku lagi malas aja pegang handphone!"

"Rena, kamu berhutang cerita sama aku! Dan satu lagi, Aldi mau bicara denganmu. Dia sedang menuju Hotel sekarang!" Amanda seperti wartawati yang sedang melaporkan beritanya.

Rena terdiam.

"Aku gak mau ketemu dia!" katanya lugas.

"Rena ... sampai kapan kamu akan menghindari Aldi. Biarkan dia bicara dulu!" Amanda membujuk Rena.

"Entahlah, akan ku pikirkan dulu!" Rena memberikan ponsel itu pada Yori. Dia mendengarkan lagi Amanda berbicara dari sebrang sana.

"Baiklah!" jawab Yori singkat dan mengakhiri panggilannya. Ia menatap Rena yang sedang menatap kosong kolam air mancur.

"Ayo, kita kembali ke hotel!" Ajak Yori hati-hati. Ia tahu Rena pasti enggan kembali ke hotel karena menghindari Aldi. Ya Aldi, ternyata itulah nama tunangan Rena, ia pun baru mengetahuinya tadi dari Amanda.

"Aku masih mau disini!" Rena bersikeras. Dia terus menatap danau buatan itu dengan sorot mata yang tak bisa diartikan. Entah sedih, marah ataupun kecewa.

Yori memegang pundak Rena,membalikkan badannya hingga mereka berhadapan. Netranya menatap lembut gadis yang serapuh porselen itu.

"Rena ... Setiap masalah itu hanya perlu di hadapi, jika kamu terus menggindarinya itu hanya membayangimu setiap saat. Mungkin dengan menghadapinya kita akan mendapatkan solusi yang terbaik!"

"Apa kamu yakin?" tanya Rena ragu.

Yori mengangguk dan berdiri mengulurkan tangannya membantu gadis itu berdiri. Kemudian mereka meninggalkan taman itu dengan langkah mantap.

*******

Tokyo Hotel

Dua pria berbeda negara nampak sedang berbicara di lobi hotel. Salah satu pria yang berwajah tampan itu terlihat sedikit cemas. Sebentar-bentar ia menatap layar ponselnya kemudian beralih ke pintu masuk hotel. Bisa dipastikan ia sedang menunggu seseorang.

"Apa menurutmu dia akan datang?"

"Tunggulah sebentar lagi! Bukankah temanmu bilang ia akan datang!"

Aldi membenarkan. Amanda telah meyakinkannya bahwa Rena akan datang dan bersedia menemuinya. Ia menghela nafas, mencoba menghapus resah dan kecewa bersamaan. Kenyataan macam apa ini? Kenapa seorang Aldi harus bersusah payah untuk bertemu tunangannya sendiri, bahkan harus melalui perantara. Nyatanya kepercayaan itu bagai selembar kertas yang apabila di remas sekalipun maka ia tak akan pernah kembali sempurna. Mau tidak mau ia harus menerima konsekwensinya.

Dan saat sepasang manusia masuk ke hotel seketika tubuh Aldi membeku. Rena datang bersama seorang pria yang tidak di kenalnya. Senyum yang menghiasi wajah gadis itu saat bercerita dengan pria yang bersamanya membuat air wajahnya berubah, tangannya mengepal menahan marah.

"Rena ...!" ucap Aldi lirih.

Rena melihat tunangannya.Seketika senyum yang menghias pipinya menghilang entah kemana. Yang terlihat hanya sorot kebencian di iris matanya.

"Sebaiknya kita bicara di kamar saja! Bagaimana?"

Natsuki memberi ide sebelum Aldi sempat berbicara.

Rena hanya mengangguk dan berjalan lebih dulu bersama Yori. Selama di elevator tidak satupun dari mereka membuka suara. Mereka benar-benar membisu.

Tatapan Aldi tak pernah luput dari gadis yang sangat dicintainya itu. Ingin rasanya ia memeluknya. Tapi akhirnya terbangun dalam sadarnya bahwa Rena membencinya.

Mereka pun sampai dalam kamar Rena. Tanpa dipersilahkan Aldi dan Natsuki masuk mengikuti Rena dan Yori yang lebih dahulu masuk kedalam kamar hotel itu. Merekapun duduk di sofa seperti orang yang akan mengadakan rapat penting. Tegang, hening dan mencekam. Semua masih dengan pikiran masing-masing.

Aldi menatap lekat Rena yang tertunduk memainkan jarinya.

"Begini, saya rasa saya perlu memberikan rekaman ini padamu, mungkin ini bisa membantu masalah kalian!" Natsuki membuka pembicaraan. Ia menyerahkan flash disk pada Rena.

"Kamu bisa membukanya dengan ini." Natsuki pun memberi laptopnya.

Rena memasukkan flash disk dan melihat semua rekaman CCTV itu.

"Sebaiknya kalian bicaralah berdua!" Suara Yori membuat Rena menatapnya begitupun Aldi. Yori beranjak dari duduknya dan hendak keluar tapi Rena segera menahannya.

"Jangan pergi!" pinta Rena dengan mata memohon. Yori tersenyum dan mengangguk meyakinkan gadis itu dengan isyarat matanya.

Aldi mengepalkan tangannya melihat Rena memegang tangan pria itu dan menatapnya dengan lembut.

"Rena ...."Kata-katanya terputus saat Natsuki menepuk pundaknya.

"Kami akan keluar, bicaralah dengan tenang!" ucapnya memperingati Aldi agar mengendalikan emosinya.

"Yori ..!" panggil Rena lagi saat Yori sudah berada di depan pintu.

"Aku di luar, jika kamu butuh aku misscall aja, oke!" Yori tersenyum dan kemudian menghilang dibalik pintu menyusul Natsuki.

Sepeninggal Yori dan Natsuki. Suasana semakin canggung.

"Dia siapa?" tanya Aldi menyelidik.

"Itu bukan urusanmu!" jawab Rena ketus.

"Rena ... Aku ini tunanganmu. Aku berhak tau, apalagi dia seorang laki-laki!"

"Hak, katamu! Trus apa hakku atas dirimu?"

Manik kecoklatan itu menatap sinis pada sosok yang selama beberapa tahun mengisi hatinya.

"Rena, please! Aku minta maaf! Bukankah sudah jelas dari CCTV itu bahwa aku di jebak! Itu bukan mauku Rena, aku juga korban dalam hal ini, tolonglah sayang jangan seperti ini!'

"Entahlah, aku masih bingung Al, susah rasanya menghilangkan bayangan peristiwa hari itu, aku trauma, aku butuh waktu!"

Aldi menghambur memeluk Rena.

"Sayang, tolong jangan benci aku, aku sangat mencintaimu! Sayang percayalah, aku tidak menduakanmu!" Pinta Aldi tulus sambil menangis.

Rena pun tak sanggup lagi bertahan. Air matanya tumpah menggenangi asanya yang hampir karam. Antara cinta dan benci, ia bagai berada di tengah-tengah jalan, bukan ke kanan bukan juga ke kiri. Seperti berada di tengah lautan, ia terombang-ambing oleh perasaannya sendiri.

Ia berusaha melepaskan pelukan Aldi. Dan Aldi pun melepaskannya, kemudian menggenggam tangan Rena dan menghapus air matanya. Namun saat seperti ini yang terlintas di benak Rena adalah wajah seorang Yori. Rena menggeleng perlahan dan melepas genggam tangan Aldi.

"Sebaiknya kamu pulang Al, aku akan menemuimu besok!" Rena menghindari tatapan mata Aldi, berusaha menjauh darinya.

"Tidak, aku gak akan pulang Sayang! Aku mau disini bersamamu!" Aldi bersikeras.

"Gak Al! Aku masih butuh waktu sendiri!"

"Apa karena dia? Sebenarnya dia siapa Rena? Kenapa dia bersamamu di sini?" cecar Aldi tak sabar. Ia makin penasaran dengan pria yang bersama Rena.

"Dia temanku, seperti Amanda! Hanya itu!" jawabnya tanpa melihat Aldi.

"Aku gak percaya!" ujar Aldi tegas. Manik matanya tajam menghujani Rena dengan semua prasangkanya.

"Begitupun aku! Meski ada bukti itu, aku masih belum percaya kamu gak ada hubungan apa-apa dengannya! buktinya kalian terlihat dekat sejak di restoran itu!"

Sorot kebencian itu kembali hadir dalam netranya. Entah mengapa rasa cintanya pada pria itu tak mampu membuatnya kembali mempercayainya.

"Rena kenapa kamu seperti ini? Apa karena dia mempengaruhimu?" Aldi mulai menyudutkan Rena dan kembali menyalahkan Yori.

'"Jangan memfitnah dia, Al!" Suara Rena tegas dan jelas terdengar tidak suka dengan statement Aldi.

"Lalu apa hubunganmu dengan dia Rena? JAWAB!!" Kesabaran Aldi pun habis, ia membentak tunangannya demi rasa penasaran dan kegalauan akibat keberadaan Yori.

.

.

.

...****************...

1
lihat dikit gak apa kak
bonus lumayan
Rawai hiatus ✅
Setuju dengan amanda, kasian anak orang di php in. kecewanya berat loh itu
Rawai hiatus ✅
Kisah Si LDR memang parah dan kebanyakan berujung dengan keadaan tidak baik-baik saja. Meski komitmen yg sudah dibangun se tinggi burj khalifah kalau Author berkata lain, ya sudah
Rawai hiatus ✅
Susah kerja dinegara orang apalagi yg berkaitan dengan hal yg dilarang. terlihat Mereka kadang mengerti tapi kadang juga sifat kejahilan mereka membuat orang lain harus menanggung akibatnya
Rawai hiatus ✅
Inilah yg selalu dibilang, jangan pergi berduaan dgn laki2 lain karena kita tidak tahu apa yg ada di dalam otaknya. tapi masalahnya terkadang ada kerjaan yg menuntut kita melakukannua . jadi harus punya bekal utk bisa mencegahnya
Rawai hiatus ✅
Saking kuatnya perasaan yori, dia seakan2 tahu apa yang dosen gebetannya rasakan. ☺☺
Rawai hiatus ✅
padahal belum ada hubungan tapi posesive nya nggak main2😅😅😅😅
Rawai hiatus ✅
kamu ganteng, kesalahanmu bisa diterima
Rawai hiatus ✅
Pertinyiinnyi Apakah sosok Erika ini yg akan menyelamtkan hati yori dengan cara memutuskan hubungan dosen gebetannya dan sang tunangan?

Next lanjut
Rawai hiatus ✅
Sudah ketemu pawang beneran si yori, tapi sayang pawangnya udah ada yang punya, banyak2 berdoa saja dan tikung disepertiga malam 😅😅😅😅😅
Rawai hiatus ✅
Nindi, yori, kumpulan para bucin yang cintanya masing2 bertepuk sebelah tangan. kenapa nggak saling memijamkan tangan ya supaya bunyi 🤭🤭
Rawai hiatus ✅
Bu Rena bukan kurang peka ya Yor, tapi dia memang menjaga hati karena sudah ada yang mengisi kamu sih terlambat lahirnya 😅😅
Rawai hiatus ✅
Tidak ada hidup yang sempurna ya Yori. tapi jangan berharap sama orang lain lah nanti kamu kecewa lagi. ya sudahlah, kita lihat episode berikutnya 🤭🤭🤭
Rawai hiatus ✅
kayaknya bukan jodoh deh, meski sudah bertunangan tapi tidak menjamin sih.. putus ditengah jalan ini
Rawai hiatus ✅
klo baca nama yori jadi keingat "hana yori dango" 🤔🤔🤔🤔🤣😅😅😅
Rawai hiatus ✅
Pak Ryan psyco terlalu berharap, nggak tahu dia udah ada tunangan dan mahasiswa es yg lebih serasi ma dosen buruannya
Rawai hiatus ✅
rena bakal ada diposisi sulit klo gini ceritanya😌😌😌 itulah dampak negatif terlalu cantik
Rawai hiatus ✅: emang ada,, pernah tuh karena terlalu cantik ditolak lamaran kerjanya atau dipecat ya kalau nggak salah, trus ada juga terlalu ganteng laki2 dideportasi atau dilarang masuk dlm satu negara 🤔🤔🤔🤣🤣🤣
total 2 replies
Rawai hiatus ✅
Awalnya temenan dulu 🤭, siapa yang tahu coba kalau Authornya rubah temanan jadi demenan 🤣🤣🤣🤣
Rawai hiatus ✅: udah sering lihat di RL 🤣🤣🤣🤣 makanya kata org persahabatn antara laki2 dan perempuan "kemungkinan besar" nggak murni, pasti ada sedikit rasa yg disembunyikan 🤭🤭
total 2 replies
Rawai hiatus ✅
Bukan muhrim
Rawai hiatus ✅
Rindu itu berat, sangat berat, bikin sesak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!