NovelToon NovelToon
Istri Terhina Menjadi Ibu Susu Bayi CEO

Istri Terhina Menjadi Ibu Susu Bayi CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Cinta Terlarang / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Ibu Mertua Kejam / Ibu susu
Popularitas:80.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: Rere ernie

Arsyi seorang wanita sederhana, menjalani pernikahan penuh hinaan dari suami dan keluarga suaminya. Puncak penderitaannya terjadi ketika anaknya meninggal dunia, dan ia disalahkan sepenuhnya. Kehilangan itu memicu keberaniannya untuk meninggalkan rumah, meski statusnya masih sebagai istri sah.

Hidup di tengah kesulitan membuatnya tak sengaja menjadi ibu susu bagi Aidan, bayi seorang miliarder dingin bernama Rendra. Hubungan mereka perlahan terjalin lewat kasih sayang untuk Aidan, namun status pernikahan masing-masing menjadi tembok besar di antara mereka. Saat rahasia pernikahan Rendra terungkap, semuanya berubah... membuka peluang untuk cinta yang sebelumnya mustahil.

Apakah akhirnya Arsyi bisa bercerai dan membalas perbuatan suami serta kejahatan keluarga suaminya, lalu hidup bahagia dengan lelaki baru?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter — 29.

Daniel duduk di meja yang sudah dipesan, membuka map dan menyiapkan presentasi sederhana untuk klien Jepang yang sebentar lagi datang. Namun dari sudut matanya, ia merasa ada tatapan yang terus menancap ke arahnya.

Naluri lamanya sebagai pengawal membuat tubuhnya sedikit menegang. Ia menoleh sekilas dan saat itu matanya bersibobrok dengan seorang wanita asing di pojok ruangan. Wajahnya memang berbeda, lebih tirus dan matanya lebih dingin. Namun sorot mata itu… sorot mata yang dulu pernah ia jaga dengan segenap jiwanya.

Saat di pesta pernikahan Arsyi dan Rendra, Daniel hanya melihat sepintas karena wanita itu berlalu pergi.

Tapi kini...

Daniel membeku. Raisa?

Jantungnya berdetak begitu keras hingga ia takut meja di depannya bisa mendengar. Sesaat ia ingin berdiri, berniat menghampiri demi memastikan sendiri. Namun, logika menahannya. Jika itu benar Raisa, maka wanita itu sedang bersembunyi. Dan jika ia gegabah… ia bisa menghancurkan alasan Raisa menghilang.

Daniel menurunkan pandangan, berpura-pura fokus pada map di depannya. Jemarinya sedikit gemetar, tapi wajahnya tetap tenang. Hanya senyum tipis yang tersungging samar, senyum lega sekaligus getir.

“Jadi… kau masih hidup, Raisa.” bisiknya nyaris tak terdengar.

Di sudut ruangan, Raisa panik. Tubuhnya kaku, wajahnya berusaha tetap datar, tapi hatinya kacau.

'Tidak mungkin… Daniel tidak mungkin mengenaliku dengan wajah ini. Mustahil!'

Namun... saat Daniel melirik lagi sekilas, mata mereka bertemu untuk kedua kalinya. Raisa buru-buru menunduk, meraih cangkir kopi di depannya untuk menutupi kegugupannya.

Daniel menutup map, lalu bersandar tenang di kursinya. Dari luar, ia tampak seperti eksekutif biasa yang menunggu klien. Namun dalam pikirannya, perang berkecamuk.

Baiklah, Raisa… kalau kau ingin berpura-pura tak ingin aku kenali, maka aku akan ikut permainanmu. Tapi… aku akan selalu ada di dekatmu, sampai kau sendiri yang mengaku.

Ketika klien Jepang masuk dan menyapanya, Daniel berdiri dengan senyum profesional. Ia mulai berbicara dalam bahasa Inggris fasih, berperilaku seolah-olah tidak ada apapun yang mengganggunya.

Sementara itu, Raisa tak bisa mengalihkan pandangannya. Ia mendengar suara Daniel yang begitu tenang, percaya diri dan penuh wibawa. Berbeda jauh dari sosok pengawal yang selalu ada di sisinya, begitu sederhana.

Kenapa dia bisa jadi sehebat ini sekarang? Batin Raisa namun ada kebanggaan dalam hatinya.

Saat pertemuan berlangsung, Daniel beberapa kali sengaja membelakangi Raisa. Namun sekali waktu, ia menoleh ke kaca yang memantulkan bayangan wanita itu di belakangnya. Ia bisa melihat Raisa masih duduk di sana, berusaha keras tetap terlihat biasa.

Senyum tipis tersungging di wajah Daniel.

Raisa, aku yakin itu... kau. Dan aku akan menunggumu datang padaku dengan keinginanmu sendiri.

Pertemuan berakhir.

Klien pamit, Daniel menoleh ke arah Raisa. Tatapan pria itu hanya sepersekian detik, tapi cukup untuk membuat Raisa merasakan tusukan dalam di dadanya.

Raisa menggenggam sendok di tangannya erat-erat hingga jemarinya memutih. Nafasnya tersengal, dadanya sesak.

“Daniel… aku mohon, jangan cari aku.” Lirihnya.

Raisa tidak boleh gegabah. Kehadirannya di restoran itu hanyalah kebetulan, tapi bisa menjadi bencana kalau Daniel benar-benar yakin siapa dirinya. Segera ia meraih tasnya dan berdiri, melangkah cepat menuju pintu keluar dengan wajah pura-pura tenang.

Daniel tidak bergerak terburu-buru. Ia tetap duduk di kursi, pura-pura sibuk membuka map hasil rapat. Tapi matanya tak lepas sedikitpun dari arah Raisa yang melangkah keluar. Saat wanita itu menghilang di balik pintu restoran, Daniel berdiri perlahan seakan hanya ke kamar kecil lalu menyusul dengan jarak aman.

Di luar, Raisa mempercepat langkah. Ia menoleh sekilas ke kaca toko di pinggir jalan, tidak ada tanda Daniel mengejarnya. Ia menghela napas lega, namun detik berikutnya instingnya berteriak. Ada bayangan bergerak rapi mengikuti langkahnya dari jauh.

“Daniel…” gumamnya lirih, bibirnya menegang.

Raisa menyingkir ke lorong sempit di antara dua gedung, mencoba memastikan. Begitu ia berhenti, langkah di belakang juga berhenti. Ia menggertakkan gigi, sadar bahwa ia tak bisa terus menghindar.

Sementara itu, Daniel sengaja menjaga jarak. Ia tidak mau Raisa sadar ia sedang dikuntit. Bukan karena ingin memata-matai, tapi karena ia mencium sesuatu yang jauh lebih berbahaya dari sekadar pertemuan tak sengaja.

Dia masih berusaha memastikan, benarkah itu Raisa? Atau hanya wanita yang mirip?

Raisa berpikir cepat, ia tahu Daniel tidak akan diam jika curiga. Dan kalau Daniel benar-benar yakin, dia pasti akan terseret ke dalam dendam gelap yang sedang ia rancang. Itu tidak boleh terjadi, Daniel tidak boleh ikut hancur bersamanya. Satu kali cukup... Daniel pernah mengobarkan nyawa untuknya.

Maka Raisa mengambil langkah lain. Ia membuka ponselnya, mengetik pesan singkat dengan tangan gemetar.

Pesan itu dikirim ke sebuah nomor tak bernama, hanya kode di kontaknya "S"

[Hentikan pertemuan di restoran, ada orang yang bisa mengenaliku!]

Begitu pesan terkirim, ia memasukkan ponsel ke dalam tas dan menegakkan tubuhnya. Ia harus membuat Daniel menjauh dengan caranya sendiri.

Raisa keluar dari lorong sempit, pura-pura tidak peduli. Namun tatapannya sudah dingin, tegas dan penuh perhitungan. Ia sengaja menuju keramaian, agar Daniel kesulitan mengikutinya terlalu dekat.

Di sisi lain, Daniel justru semakin yakin. Wanita itu adalah Raisa. Tak peduli wajahnya berubah, tak peduli apa yang dia sembunyikan namun mata Raisa tak bisa berbohong.

Ia menghela napas dalam-dalam, lalu berbisik pada dirinya sendiri.

“Kalau kau memang Raisa… aku akan melindungimu, meskipun kau tak menginginkannya.”

Pertarungan sunyi pun dimulai.

Raisa berusaha menjauh agar Daniel tidak ikut tenggelam ke dalam kubangan dendamnya, sementara Daniel justru semakin dalam berusaha memastikan keselamatan wanita itu.

Dua orang yang pernah sehidup semati, kini bergerak di jalur berlawanan. Satu ingin melindungi, satu ingin menjauh.

Raisa tahu, langkah Daniel terlalu rapat. Ia bisa merasakan tatapan itu, seperti dulu ketika Daniel masih jadi pengawal yang selalu ada untuknya.

Ia menahan napas, lalu masuk ke sebuah pusat perbelanjaan yang ramai. Di sana, Raisa bergerak cepat. Menyelinap ke toko kosmetik, mengambil syal dan kacamata dari rak diskon lalu keluar dengan penampilan sedikit berbeda.

Namun itu belum cukup.

Dengan langkah tenang, Raisa menuju eskalator. Ketika naik, ia melirik ke belakang. Daniel mengikuti, tak menoleh ke kanan-kiri. Terlalu berbahaya kalau dibiarkan.

Raisa menunggu momen tepat. Di lantai tiga, ia sengaja menabrak seorang pria bertubuh besar yang sedang membawa kopi. Minuman itu tumpah, orang itu berteriak marah dan keributan kecil pun pecah.

Saat orang itu sibuk menyalahkan Daniel yang kebetulan lewat di belakang, Raisa melesat masuk ke lorong servis karyawan. Ia sudah hafal jalan pintas dan begitu keluar di parkiran belakang, ia langsung masuk ke mobil yang sudah menunggunya disana.

Mesin meraung, mobil melaju pergi.

Dari kejauhan, Raisa menatap kaca spion. Bibirnya tersenyum miris.

“Maaf, Daniel. Kau tidak boleh ikut masuk ke nerakaku... aku tidak mau kau ikut mati.”

Namun jauh di dalam hatinya, ada getar aneh. Entah mengapa ia merasa berat, meninggalkan pria itu begitu saja.

1
Dian Rahmawati
siapa yg nyulik y
Azahra Rahma
kasihan Aiden perasaan cinta yg baru mekar seperti kuncup bunga harus layu seketika karena fakta bahwa Aiden dan Silla saudara sepersusuan
Azahra Rahma
sungguh misteri yg membuat headers penasaran,,siapa yg sudah menculik Aiden sangat rapi dia menyembunyikan Aiden sampai 23 tahun,,tapi aku msh curiga bukan curiga dengan Aiden tp aku takut kemunculan Aiden hnya suruhan orang yg menculik Aiden dan sekarang ingin menghancurkan keluarga Raisa dan Daniel,,,serta Rendra dan Arsyi lewat Aiden
Tiara Bella
penasaran aku siapa yg nyulik Aiden ya
Azahra Rahma: aku juga penasaran kak
total 2 replies
Tiara Bella
siapa yg nyulik Aiden ya...ehhh tw² udh 23th kemudian....jangan smpe ada kebencian dr Aiden bt Raisa ya
Dian Rahmawati
siapa yg nyulik Aidan
Azahra Rahma
Thor kamu kejam sekali memisahkan Aiden dengan Raisa,, sampai 23 tahun lamanya,,siapa ya kira² yg menculik Aiden sampai² kepolisian dan orang² Rendra tidak bisa menemukannya??
Wulan Sari: tapi semakin menarik ceritanya bikin penasaran siapa yang menculik Aidan...
lanjut Thor semangat 💪 salam
total 2 replies
Zainab Ddi
author makasih Uda update ditunggu selalu kelanjutannya 🙏🏻💪🏻😘
Zainab Ddi
wah siapa yg menculik Aidan , kayaky keluarga Erlan nih , itu pasti Aidan takutt dia dendam sana Raisa Krn dicekokin omongan2 yg berbau kejahatan akankah aa dendam lg
Nanik Normaidah
vote tuk Raisa.
harusss lebih kuatttt
Rere💫: Hatur nuhun kakak 🙏😊
total 1 replies
Nanik Normaidah
hatiku di buat roalcoaster sama author.
semangat
lanjuuut
Nureliya Yajid
lanjut thor
Tiara Bella
semangat Raisa Aiden pasti nnti jg mw....karna darah lebih kental drpd air....
Dian Rahmawati
aidan pasti akan bingung
Zainab Ddi
author makasih Uda update ditunggu selalu kelanjutannya 🙏🏻💪🏻😘
Zainab Ddi
betul tuh kata Arsy jangan lansung diambil kalo bisa Raisa dirimu pendekatan dulu sama Aidan dengan cara sering main2 dengan nya Krn Arsy yg Uda punya bayi jadi sibuk jadikan momen itu untuk mendekati Aidan
Azahra Rahma: iya betul ,,kalau siang Raisa harusnya di rumah Arsyi merawat baby Aiden bersama,,sehingga nanti baby Aiden jadi terbiasa dengan Raisa ,,kalau lngsng di bawa yg ada nanti malah gak betah baby Aiden nya
total 1 replies
Aditya hp/ bunda Lia
akhirnya Raisa bisa bahagia lagi ...
Zainab Ddi
author makasih Uda update ditunggu selalu kelanjutannya 🙏🏻💪🏻😍
Zainab Ddi
Alhamdulillah akhirnya nikah jdg selamat ya buat Raisa dan Daniel semoga bahagia , jangan takut bangkit kalo ada seseorang yg menyayangi kita
Azahra Rahma
apakah sudah menuju ending cerita? jangan dulu ya Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!