NovelToon NovelToon
Jalan Su Yang Menuju Keabadian

Jalan Su Yang Menuju Keabadian

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Ahli Bela Diri Kuno / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: rikistory33

Tetua Keluarga Su secara resmi mencabut status Su Yang sebagai anggota keluarga karena "mempermalukan nama besar mereka."Di tengah rasa sakit fisik dan emosional, Su Yang merasakan kebencian yang mendidih. Ia memohon keadilan, tetapi diolok-olok.

Saat ia bersumpah dalam hati untuk membalas dendam ("Jika aku tidak bisa berkultivasi dengan Qi Surga, aku akan menggunakan kekuatan neraka!"), sebuah energi hitam-merah muncul dari dantian-nya yang rusak. Ini adalah Garis Darah Kaisar Iblis yang aktif. saksikan keseruan perjalanan su yang menuju keabadian

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rikistory33, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Badai Waktu

Sensasi melintasi Gerbang Dimensi bukanlah seperti berjalan melalui pintu. Itu adalah sensasi ditarik paksa, dipelintir, dan kemudian dimuntahkan.

Ketika Su Yang membuka matanya, hal pertama yang menyambutnya bukanlah kegelapan, melainkan warna yang salah.

Langit di atasnya jika itu bisa disebut langit, langit itu seperti kanvas bergerak dari warna ungu memar, abu-abu statis, dan retakan hitam yang berdenyut seperti pembuluh darah yang sakit. Tidak ada matahari, tidak ada bulan.

Cahaya berasal dari Nebula Spiritual yang melayang jauh di kejauhan, memancarkan pendaran dingin yang tidak memberikan kehangatan.

Su Yang mencoba menarik napas, tetapi tidak ada udara. Yang ada hanyalah Ether Spiritual, partikel energi mentah yang tajam seperti serbuk kaca. Bagi manusia biasa, satu tarikan napas di sini akan mencabik-cabik paru-paru mereka.

Bagi Su Yang, yang tubuhnya telah ditempa menjadi wadah Raja Roh Dimensi, dia secara otomatis menyaring Ether itu, dan mengubahnya menjadi Qi yang bisa digunakan.

"Gravitasi..." gumam Su Yang.

Suaranya terdengar aneh, teredam dan bergema sekaligus, seolah-olah dia berbicara di dalam air.

Tidak ada tanah di bawah kakinya. Dia melayang di tengah-tengah kehampaan yang luas. Di sekelilingnya, pulau-pulau batu raksasa, sisa-sisa reruntuhan bangunan kuno, dan sungai-sungai cairan perak melayang tanpa tujuan, bertabrakan dan pecah dalam gerakan lambat yang menakutkan.

Ini adalah Dimensi Spiritual. Tempat pembuangan sampah semesta. Tempat di mana hukum fisika tidak berguna.

Su Yang segera mengaktifkan Domain Nihilisme-nya. Aura abu-abu meluas sepuluh meter di sekelilingnya, menciptakan gelembung yang stabil. Tanpa Domain ini, tekanan kacau dari dimensi ini akan mulai mengikis kulit dan jiwanya perlahan-lahan.

"Ling Yan," panggilnya melalui ikatan spiritual.

Hening.

Ikatan itu masih ada, dia bisa merasakan keberadaannya seperti benang emas tipis yang terbentang jauh ke dalam kegelapan, tetapi sinyalnya lemah dan terdistorsi. Jarak di sini tidak diukur dengan mil, melainkan dengan konsep. Dia bisa berada di depan mata, atau sejuta tahun cahaya jauhnya.

Su Yang mulai bergerak, terbang menuju salah satu pulau batu terapung terbesar untuk mendapatkan pijakan dan mengkalibrasi arahnya.

Dia menggunakan Pedang Surgawi Pembelah Kekosongan (yang menyatu dengan tulang punggungnya) untuk memotong hambatan eterik di jalannya.

Baru saja dia mendarat di pulau batu itu, yang tampaknya merupakan potongan gunung yang terlempar dari dunia fisik ribuan tahun lalu

suasana berubah drastis.

Warna ungu di langit berputar menjadi pusaran hijau kotor. Suara berderit yang memekakkan telinga, seperti logam yang digesekkan ke tulang, memenuhi udara.

Badai Kronal.

Di Dimensi Spiritual, waktu disini berjalan seperti garis lurus. Badai ini adalah gelombang waktu yang rusak.

Su Yang melihat badai itu menghantam sebuah batu besar di depannya. Dalam sekejap mata, batu itu melapuk, hancur menjadi debu, lalu debu itu menyatu kembali menjadi batu, lalu menjadi magma cair, dan kembali menjadi batu. Proses jutaan tahun terjadi dalam satu detik.

"Jika itu menyentuhku, tubuhku akan menua hingga mati atau kembali menjadi janin dalam sekejap," analisis Su Yang dengan dingin.

Badai itu bergerak cepat ke arahnya. Dia tidak bisa menghindar, badai itu mencakup seluruh cakrawala.

Su Yang tidak panik. Dia memejamkan mata dan fokus pada jantungnya, tempat Giok Penahan Dimensi bersemayam.

"Domain Nihilisme, Jangkar Keabadian."

Dia memperluas Domain-nya. Alih-alih mencoba melawan waktu, dia meniadakan pengaruh waktu di dalam gelembungnya. Giok Penahan Dimensi bersinar di dadanya, mengunci koordinat temporal tubuh Su Yang pada satu titik tetap, Sekarang.

Badai hijau itu menelannya.

Di luar gelembung Domain-nya, dunia menjadi gila. Tanah di bawah kakinya menua dan hancur, lalu tumbuh kembali dengan lumut asing yang mengerikan. Langit berputar seperti gasing. Namun, di dalam radius sepuluh meter di sekitar Su Yang, semuanya tenang. Dia adalah patung tak tergoyahkan di tengah sungai waktu yang mengamuk.

Badai itu berlalu setelah sepuluh menit, atau mungkin sepuluh tahun bagi dunia luar. Su Yang tidak tahu. Dia tetap utuh.

"Lingkungan ini mencoba membunuhku di setiap langkah," kata Su Yang, membuka matanya.

"Tapi aku adalah Raja Roh Dimensi. Aku adalah hukum di sini."

Su Yang melanjutkan perjalanannya, mengikuti benang tipis ikatan Ling Yan. Dia melompat dari satu pulau terapung ke pulau lainnya.

Tiba-tiba, Cermin Penampung Roh di dalam cincin penyimpanannya bergetar panas. Peringatan.

Dari balik bayangan pulau terapung di atasnya, sesuatu bergerak. Itu bukan makhluk fisik. Itu adalah massa bayangan yang berbentuk seperti ubur-ubur raksasa, dengan ribuan tentakel transparan yang menjuntai panjang. Tubuhnya dipenuhi oleh wajah-wajah yang menjerit tanpa suara, jiwa-jiwa yang telah dimakannya.

Leviathan Jiwa (Soul Leviathan).

Makhluk ini adalah predator puncak di lapisan atas Dimensi Spiritual. Ukurannya sebesar kota kecil. Dia tidak memakan daging, dia memakan keberadaan.

Leviathan itu mendeteksi Qi kehidupan Su Yang yang murni dan lezat. Ribuan tentakelnya melesat turun, menembus ruang tanpa hambatan, bertujuan untuk menjerat Jiwa Baru Lahir Su Yang.

Su Yang mendongak. "Makanan datang sendiri."

Dia tidak menghindar.

Saat tentakel transparan itu menyentuh Domain Nihilisme-nya, mereka mendesis seperti air terkena minyak panas. Namun, Leviathan itu kuat, tentakelnya terus meregenerasi dan menekan masuk, mencoba menembus pertahanan Su Yang dengan kekuatan spiritual murni setara dengan Raja Roh Menengah.

"Kau pikir kau pemangsa?"

Su Yang merentangkan tangan kanannya. Tulang di punggungnya bergeser, dan Pedang Surgawi Pembelah Kekosongan bermanifestasi di tangannya, kini berwarna abu-abu pekat karena terisi Qi Iblis Primordial.

Su Yang tidak terbang ke arah tubuh utama makhluk itu. Dia menebas ruang kosong di depannya.

"Seni Pedang Nihilisme, Pemisahan Eksistensi."

SREEEET!

Sebuah garis hitam tipis muncul, memanjang hingga berkilo-kilometer, membelah ruang di mana Leviathan itu berada.

Leviathan itu tidak terpotong secara fisik, karena tubuhnya tidak berwujud. Namun, garis hitam itu memotong jalur spiritual yang menyatukan kesadaran makhluk itu.

Leviathan itu berhenti bergerak. Ribuan wajah di tubuhnya menjerit serempak, jeritan yang mengguncang dimensi. Kemudian, tubuh raksasa itu terbelah dua. Esensi spiritualnya tumpah keluar seperti darah perak yang bercahaya.

Su Yang tidak membiarkannya terbuang. Dia membuka mulutnya, dan Avatar Iblis Sempurna di dalam dirinya mengaum, menciptakan pusaran hisap.

Darah perak dan fragmen jiwa Leviathan itu ditarik ke dalam Su Yang.

Itu adalah rasa yang mengerikan, rasa penderitaan ribuan jiwa yang terperangkap. Jika Su Yang masih manusia biasa, dia akan menjadi gila.

Tapi sekaranc dia adalah Iblis Primordial. Dia memurnikan rasa sakit itu, mengambil energi murni, dan membuang sisanya.

Kultivasinya, yang baru saja stabil di Raja Roh Awal, bergetar sedikit, menjadi lebih padat.

"Energi di sini kacau, tapi melimpah," pikir Su Yang, menyeka sisa energi dari bibirnya.

"Jika aku terus berburu, aku bisa mencapai Raja Roh Menengah lebih cepat daripada di dunia fisik."

Setelah menyerap Leviathan itu, indra Su Yang menjadi lebih tajam terhadap lingkungan sekitar. Dia bisa melihat lebih jauh menembus kabut eterik.

Saat dia melihat ke arah cakrawala, dia melihat sesuatu yang membuatnya berhenti.

Jauh di sana, melayang di atas pusaran energi ungu, terdapat sebuah struktur. Itu bukan reruntuhan acak. Itu adalah sebuah Kota.

Kota itu terbalik, menempel pada bagian bawah sebuah asteroid raksasa. Menara-menaranya yang runcing mengarah ke bawah, ke dalam jurang. Cahaya redup berkedip-kedip dari beberapa jendelanya.

"Ada kehidupan di sini?" Su Yang terkejut.

Dia memeriksa ikatan spiritualnya dengan Ling Yan. Benang itu mengarah... lurus ke arah kota terbalik itu.

"Ling Yan ada di sana," bisik Su Yang, harapan membuncah di dadanya. Atau setidaknya, jejaknya mengarah ke sana.

Dia melesat menuju kota itu. Namun, saat dia mendekat, dia menyadari bahwa ini bukanlah kota yang hidup. Arsitekturnya kuno, terbuat dari tulang raksasa dan logam hitam yang berkarat.

Dan "penduduknya"...

Su Yang mendarat di salah satu jalanan kota terbalik itu, menyesuaikan gravitasinya sendiri.

Dari balik bayangan bangunan tulang, lusinan pasang mata merah menyala menatapnya. Mereka berbentuk humanoid, tetapi tubuh mereka terdistorsi. Beberapa memiliki lengan yang tumbuh dari punggung, yang lain memiliki wajah yang meleleh.

Mereka adalah kultivator Yang Terlupakan (The Forgotten) kultivator kuat dari masa lalu yang terjebak di dimensi ini, gagal mati, dan bermutasi oleh energi kacau selama ribuan tahun. Mereka telah kehilangan kewarasan, menjadi pemulung yang lapar akan Qi segar.

Salah satu dari mereka, ada makhluk setinggi tiga meter dengan kulit seperti batu, melangkah maju. Dia memegang pedang patah yang memancarkan aura Raja Roh yang rusak.

"Daging... baru..." desis makhluk itu, suaranya seperti parutan.

"Bawa... kuncinya..."

"Kunci?" Su Yang menyipitkan mata. "Aku mencari seseorang. Seorang wanita dengan aura Roh Murni. Minggir, atau aku akan memakan kalian semua."

Lusinan makhluk itu meraung dan menyerbu. Ini bukan pertarungan satu lawan satu. Ini adalah serbuan dari segerombolan mantan ahli bela diri yang gila.

Su Yang mengangkat pedangnya. Api Iblis Primordial menyala di matanya.

"Baiklah. Pemanasan selesai. Mari kita lihat siapa pemangsa sebenarnya di kota ini."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!