NovelToon NovelToon
Menikahi Pria Cacat

Menikahi Pria Cacat

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Selingkuh / Dijodohkan Orang Tua / Pengantin Pengganti Konglomerat / Pengantin Pengganti
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Aure Vale

Bianca Aurelia, gadis semester akhir yang masih pusing-pusingnya mengerjakan skripsi, terpaksa menjadi pengantin pengganti dari kakak sepupunya yang malah kecelakaan dan berakhir koma di hari pernikahannya. Awalnya Bianca menolak keras untuk menjadi pengantin pengganti, tapi begitu paman dan bibinya menunjukkan foto dari calon pengantin prianya, Bianca langsung menyetujui untuk menikah dengan pria yang harusnya menjadi suami dari kakak sepupunya.

Tapi begitu ia melihat langsung calon suaminya, ia terkejut bukan main, ternyata calon suaminya itu buta, terlihat dari dia berjalan dengan bantuan dua pria berpakaian kantor. Bianca mematung, ia jadi bimbang dengan pernikahan yang ia setujui itu, ia ingin membatalkan semuanya, tidak ada yang menginginkan pasangan buta dihidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aure Vale, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kaivan punya maag

Bianca menangis sesenggukkan, ia merasa bersalah karena telah membuat Kaivan masuk rumah sakit, untungnya belum terlambat, kalau terlambat beberapa menit saja, dokter bilang akan semakin fatal dan itu membuat Bianca ketakutan setengah mati.

Sebelumnya ia tidak pernah membuat seseorang sampai masuk ke rumah sakit, wajar jika ia ketakutan, belum lagi Nancy uang sejak tadi bawel dan menyalahkan dirinya karena telah membuat Kaivan sampai pingsan dan masuk rumah sakit.

"Kamu istrinya, tidak mungkin kalau kamu tidak tahu Pak Kai tidak bisa memakan sambel,Lagian kenapa bisa di makanan Pak Kai ada sambal? Memangnya bukan kamu yang menyiapkan makanan untuk pak Kai?" cecar Nancy yang tidak ada hentinya.

"Aku tidak tahu kalau Kaivan tidak boleh makan sambel, kalau aku tahu tidak mungkin aku menaruh sambal di nasinya," ucap Bianca membela dirinya, karena ia merasa tidak semuanya salah dia, sambal dan nasi memang terpisah, tapi ia kira memang sengaja disediakan sambel untuk Kaivan, oleh karena itu ia memakaikan sambel di dalam nasinya.

"Kenapa tidak bertanya?"

"Kenapa juga Kaivan tidak memberitahu aku kalau dia tidak bisa makan sambal, seharusnya dia memberitahuku kalau dia tidak makan sambal, tapi dia hanya diam saja dan terus menerima suapan dariku," balas Bianca

"Kau salah tapi tidak mau mengakui kesalahanmu, malah berusaha mencari alasan untuk membenarkan tindakanmu," ujar Nancy yang langsung membuat Bianca terdiam, tidak bisa membalasnya lagi.

Nancy benar, seharusnya ia tidak mencari-cari alasan untuk membenarkan dirinya sendiri, seharusnya ia mengakui kesalahannya, walaupun memang bukan seutuhnya salah dia, tapi tetap saja, Bianca yang memberikan sambal pada makanan Kaivan.

"Jadi apa saja yang tidak bisa di makan Kaivan?" tanya Bianca menatap Nancy dari samping.

"Akan aku berikan buku untukmu nanti," jawab Nancy.

"Buku? Untuk apa?" tanya Bianca heran.

"Di sana tertulis hal-hal yang dulu boleh aku lakukan dan tidak boleh aku lakukan saat masih menjadi asisten pribadinya, semuanya tertulis di sana, kau bisa mempelajarinya dari buku itu, aku tahu kau masih dalam proses pendekatan dengan Pak Kai, jadi kupikir kau akan membutuhkan buku itu," jawab Nancy panjang lebar.

Bianca sendiri sampai kebingungan, memangnya sebanyak apa hal-hal yang harus Nancy pelajari saat menjadi asisten pribadinya Kaivan, apa sangat banyak sampai harus di tulis semuanya di buku? Memikirkannya saja sudah membuat Bianca pusing.

"Apa sebanyak itu sampai harus di tulis di buku?" tanya Bianca penasaran.

Nancy tidak menjawab, ia hanya menanggapinya dengan senyum tipis.

"Keluarga pasien!" panggil dokter yang baru keluar dari dalam ruangan UGD.

"Saya dok," Bianca langsung berdiri menghambat dokternya.

"Bisa ikut ke ruangan saya?"

"Bisa dok," jawab Bianca yang langsung diangguki dokter dan melangkah lebih dulu diikuti Bianca di depannya.

"Jadi apa sebabnya suamiku sampai pingsan, dok?" cecar Bianca yang baru saja mendudukkan diri di kursi depan sang dokter.

"Sebenarnya Pak Kai bisa sampai pingsan karena reaksi tubuh dia terhadap rasa sakit yang menyerang tubuh bagian perut, khususnya lambung, rasa sakit itu terjadi karena dinding lambung sudah meradang, pada maag, dinding lambung sedang dalam kondisi inflamasi — ibarat kulit yang lecet atau kebakar dikit, Lalu memakan sambal dan masuk ke dalam lambungnya, Sambel mengandung capsaicin, capsaicin adalah zat pedas yang bisa merangsang lambung memproduksi asam lambung lebih banyak, membuat kontraksi lambung jadi lebih aktif dan

mengiritasi permukaan lambung yang sedang meradang, begitu sambel masuk Capsaicin menyentuh dinding lambung yang sedang sensitif, hasilnya seperti menyiram luka terbuka pakai alkohol — langsung perih." ucap Dokter Fauzan menjelaskan panjang lebar kepada Bianca.

"Jadi intinya Kaivan memiliki maag, dok?" tanya Bianca.

Dokter Fauzan mengangguk, "benar, Pak Kaivan memiliki maag yang dapat menyebabkan area perutnya perih dan bisa pingsan karena reaksi tubuhnya terhadap rasa sakit,"

"Lalu apa yang harus saya lakukan?" tanya Bianca merasa otaknya buntu karena tidak bisa berpikir jernih begitu ia tahu Kaivan memiliki maag.

"Kamu cukup jauhkan Pak Kaivan dari makanan ataupun minuman yang dapat memicu maagnya kambuh," jawab dokter Fauzan sembari menyiapkan resep obat yang harus Bianca tebus di apotek.

"Ini resep obatnya, kamu bisa menebusnya di apotek," ucap dokter Fauzan menyerahkan selembar kertas berisi resep obat untuk Kaivan.

"Baik, terima kasih dokter," ucap Bianca hendak berdiri tapi ia yang teringat sesuatu kembali duduk membuat dokter Fauzan mengerutkan dahinya bingung.

"Masih ada yang mau di tanyakan?"

Bianca mengangguk heboh, "Apa Kaivan sudah boleh pulang hari ini?" tanya Bianca.

"Tentu saja, setelah cairan infus habis, Pak Kaivan sudah boleh pulang," jawab dokter Fauzan.

"Baik, sekali lagi terima kasih, dokter," pamit Bianca tapi lagi-lagi langkahnya terhenti dan berbalik menatap dokter Fauzan yang mengangkat satu alisnya.

"Dokter kenal dengan Kaivan?" tanya Bianca, karena sedari tadi dokter yang menangani Kaivan sudah seperti mengenal suaminya, jadilah ia bertanya, daripada terus dihantui oleh rasa penasaran.

Dokter Fauzan hanya menanggapinya dengan senyum, tidak berniat membalas pertanyaan Bianca, membuat Bianca mendengus kasar dan langsung keluar dari ruangan dokter Fauzan dengan langkah kaki di hentakan.

Semasa hidupnya, tidak pernah sekali pun Bianca bertemu dokter yang menyebalkan seperti dokter Fauzan, padahal apa susahnya di jawab, ia malah hanya membalasnya dengan senyum, dia pikir senyuman bisa menjawab rasa penasarannya.?

"Dasar menyebalkan,"

***

Bianca menatap heran Nancy yang sudah tidak ada di depan ruangan Kaivan, "apa dia sudah pulang?" tanya Bianca pelan.

Karena Nancy yang sudah tidak ada duduk di kursi, Bianca berniat untuk masuk ke dalam ruangan Kaivan untuk melihat kondisinya, tapi baru saja ia membuka sedikit pintunya, matanya membulat tidak percaya, Bianca melihat Nancy sedang duduk di kursi samping brangkar rumah sakit yang di tempati oleh Kaivan.

Bianca langsung membuka lebar pintu ruangan dan menutupnya dengan sedikit kencang, tidak peduli akan rusak atau tidak, pemandangan di hadapannya terlanjur membuat darahnya naik ke ubun-ubun, ingin rasanya menarik rambut Nancy agar tidak duduk terlalu dekat dengan suaminya.

Nancy yang mendengar suara pintu tertutup kencang pun langsung menoleh ke belakang dan mendapati Bianca yang sudah menatapnya dengan tatapan berapi-api.

"Kenapa belum pulang?" tanya Bianca menghampiri Nancy dan Kaivan yang masih berbaring di brangkarnya.

"Aku hanya menunggu Pak Kai sampai kamu selesai dengan urusanmu di ruangan dokter," balas Nancy santai, tidak terlihat sedikitpun jika ia takut kepada Bianca.

"Aku sudah di sini, kau bisa pulang!" usir Bianca dengan sarkasnya.

"Baiklah," balas Nancy langsung berdiri dan keluar dari ruangan Kaivan tanpa menoleh ke belakang lagi.

Bianca diam memperhatikan Nancy yang sudah menghilang di balik pintu, kedua tangannya mengepal erat, ada rasa marah yang belum bisa hilang kepada Nancy yang masih terlihat peduli kepada suaminya, padahal dia sudah bukan asisten pribadinya lagi.

1
Sunaryati
Jangan khawatir jika Kaivan dicoret dari pewaris, dia sudah antisipasi. Anaknya cuma Kaivan akan diberikan pada siapa? Anak Della sampai kapanpun tidak bisa jadi pewaris karena anak diluar nikah.
Sunaryati
Awal pernikahan yang sarat dengan ujian, akhirnya akan menuai kebahagiaan Bianca
Sunaryati
Cinta pada suami itu wajib Bianca
Sunaryati
Kenapa harus malu itu suamimu sendiri, bukankah kalian 🤭🤣
Sunaryati
Memang Della wanita tidak tahu malu , menjalin hubungan dengan pria tiga orang, atau lebih ya
Sunaryati
Kaivan sepertinya sudah jatuh cinta pada istrinya
Sunaryati
Good job Kaivan kau berani mengungkap kebusukkan yang tidak diketahui ibumu sedetik itu. Niat ibumu agar ayahmu berhenti selingkuh dengan Della, eee di benak ayahmu malah agar leluasa, selingkuh. Bagaimana Bu Rosie, mau bermenantukan wanita yang mengandung anak tirimu? 🤣🤣🤣🤭Kaivan the best👍👍
Sunaryati
Selamat Nak Kaivan sudah bisa melihat lagi, tepati janjimu jangan tinggalkan istrimu. Dia sudah sangat mencintaimu.
Sunaryati
Thoor mana up nya, ceritanya makin seru sayang jika tidak sampai tamat
Aurevale: makasih mbak aku jadi semangat buat up lagii🥺
total 1 replies
Sunaryati
Della wanita simpanan Ettan ayah Kaivan, mengapa ny Roise tidak marah, apa belum tahu ya. Omongan Kaivan tadi sepertinya ibunya juga punya selingkuhan
Sunaryati
Semoga segera normal kembali penglihatan kamu Nak Kaivan, dan langsung terpesona lihat wajahnya Bianca
Sunaryati
kekhawatiran kamu wajar Bianca ttapi percaya sama Kaivan, dia berjanji tetap memilihmu walau banyak tekanan dari orang tua, bersatulah untuk melawan mereka.
Sunaryati
Nancy seorang asisten kok berani mengatur istri majikan, itu juga perempuan tidak beres. Ibunya Kaivan juga, apa tidak tahu jika mantan tunangan Kaivan, perempuan yang telah memberikan tubuhnya untuk pria lain
Sunaryati
Semono kalian tetap bersama saling menguatkan dan melawan orang tua Kaivan yang sepertinya tidak mengusahakan kebahagiaan putranya.
Reni Anjarwani
lanjiut thor
Reni Anjarwani
lanjut
Sunaryati
Benar kamu harus ikut dan berdua jika mertuamu menyakiti jangan diam dan pasrah. Bukan durhaka jika keinginan mertua tidak benar, tantanglah, dan tunjukkan kemesraan dan perhantian pada mereka.
Sunaryati
Kamu sudah ada benih cinta Bianca, buktinya kau marah dan cemburu saat Nancy kasih perhatian pada suamimu Kaivan🤣🤣
Sunaryati
Mungkin Kaivan pura- pura buta, untuk menguji cinta dan kesetiaan Della. Atau memergoki Della selingkuh.
Sunaryati
Seharusnya kamu bilang jika alergi pedas Kaivan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!