NovelToon NovelToon
Dinikahi Om Kekasihku

Dinikahi Om Kekasihku

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Pengganti / Angst / Romansa
Popularitas:19.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Alfiana

"Kamu jangan khawatir, Archiena. Saya yang akan menikahi kamu." ~ Kaivan Arsangga Diando.

***

Tepat di hari pernikahannya, Archiena harus menelan pil pahit. Kekasih, atau calon suaminya terbukti selingkuh dengan adik kandungnya sendiri selama bertahun-tahun.

Perasaan Archiena dihancurkan oleh dua orang yang paling ia percaya dalam hidupnya, meski begitu tak ragu sama sekali baginya untuk membatalkan pernikahan.

Namun karena nama baik keluarganya dipertaruhkan disini, terpaksa Archiena pun menikahi om dari kekasihnya yang juga berkorban untuk keluarganya.

Lantas bagaimana kehidupan Archiena dan Kaivan, akankah keterpaksaan itu berubah menjadi kebahagiaan atau malah penderitaan?

Update setiap hari ‼️

Follow Instagram : Alfianaaa05_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Diterima

Archie benar-benar bersyukur karena interviewnya lancar. Awalnya ia sangat gugup, namun karena ia yakin jika dirinya akan berhasil, ia pun akhirnya berhasil.

Keputusan diterima atau tidak memang belum ada, tapi Archie diminta menunggu dan akan dipanggil kembali setelah jam makan siang.

Kenapa bisa lama sekali, karena peserta yang melamar pun sangat banyak. Ada rasa khawatir karena para pelamar lain yang mungkin saja memiliki kemampuan lebih darinya.

Jam menunjukkan pukul 12.30 siang, Archie memutuskan untuk makan siang bersama teman-teman pelamar lain.

Di antara puluhan pelamar yang tadi pagi Archie lihat, sekarang hanya tersisa 3 orang saja dan itu termasuk Archiena.

"Aku takut nggak diterima, dengar-dengar Presdir nya itu perfeksionis banget." Ucap seorang gadis berbaju putih itu.

"Benar, katanya Presdir nya nggak terima satu kesalahan pun makanya dia selektif pilih sekretaris." Yang satunya menyahut.

"Setiap perusahaan sudah pasti selektif dalam mencari karyawan, kita disini itu artinya adalah terbaik dari yang terbaik. Walaupun nanti cuma salah satu dari kita, tapi itu wajib disyukuri." Archie ikut menimpali dengan bijak.

Archie tidak tahu dirinya akan diterima atau tidak, namun ia sudah cukup bangga karena telah sampai pada titik ini.

"Kemungkinan besar setelah jam makan siang, yang interview kita lebih lanjut itu Presdir nya lho." Ucap si gadis berbaju putih tadi.

"Memang iya? Berarti bagus dong, karena disini kesempatan kita untuk tunjukkan kemampuan masing-masing." Sahut Archie tampak bersemangat.

Archie akan melakukannya dengan sungguh-sungguh, ia tak mau membuat kesalahan apalagi sampai tidak bisa menjawab pertanyaan dari interviewer nya.

"Yaudah ayo buruan bayar dan kita naik lagi." Ajak teman sesama pelamar.

Archie bersama dua orang gadis itu pun kembali memasuki gedung pencakar langit. Ketika sampai tadi, sejujurnya Archie bingung karena suaminya bilang perusahaan itu kecil.

Entah apanya yang kecil, gedung saja milik pribadi.

Archie sudah mencari tahu tentang perusahaan ini, tapi dia tidak menemukan struktur kepegawaiannya sehingga tidak tahu siapa Presdirnya.

Ketika ketiganya sampai di ruang interview tadi, benar saja satu persatu dari mereka langsung di panggil.

Namun dugaan teman pelamar Archie tadi salah, bukan Presdir yang mewawancarai mereka tetapi HR yang sama.

Archie mendapat giliran paling terakhir, dan ketika kedua temannya sama-sama selesai mereka tampak khawatir.

"Kenapa, kok sedih?" Tanya Archiena.

"Bukan sedih, tapi bingung." Jawab salah satu dari mereka.

Archie hendak menjawab, namun HR datang menghampiri Archie selaku peserta yang akan diwawancarai lebih lanjut.

"Anda akan diwawancarai langsung oleh Presdir kami, jadi mari ikut saja." Ajak wanita berbaju merah itu dengan sopan.

Archie menatap kedua teman pelamar lainnya yang juga menatapnya, ia bingung mengapa dia berbeda. Kedua gadis tadi di wawancarai oleh HR, sementara dirinya langsung oleh Presdir.

Archie mendadak gugup, ia memainkan jari-jarinya sambil terus melangkah mengikuti wanita yang menjabat sebagai HR perusahaan tersebut.

Ketika sampai di depan ruangan Presdir, Archie membaca papan nama yang tertempel di pintu ruangan tersebut.

"Presiden direktur, D'trax company. Kaivan Arsangga Diando." Batin Archiena.

Archie mengerutkan keningnya, ia mendadak lag dan tidak fokus usai membaca nama yang tertera di sana.

Kaivan Arsangga Diando, nama itu adalah nama yang sama dengan … suaminya.

"Silahkan langsung masuk, Mr Arsangga sudah menunggu." Tutur perempuan yang mengantar Archie.

Archie tersadar, ia mengangguk lalu menundukkan kepalanya dengan sopan.

"Baik, terima kasih Bu." Sahut Archie memberikan senyuman ramah.

Archiena mengetuk pintu ruangan tersebut, lalu membukanya perlahan. Gadis itu mulai melangkah masuk dan melihat seorang pria sedang bertelpon dengan posisi membelakangi.

Archie berusaha mengingat jas yang suaminya kenakan. Tidak, ia tidak bisa menebak karena pria dihadapannya hanya memakai kemeja saja.

"Saya telpon nanti." Ucap pria itu lalu menutup teleponnya.

Archie mendekati. "Selamat siang, Pak. Saya yang diminta datang untuk interview bersama anda." Ucap Archiena dengan sopan.

Pria itu tersenyum miring, ia lalu membalik badan sehingga bisa melihat calon sekretaris nya.

"Siang, silahkan duduk." Tutur pria itu yang tak lain adalah Kaivan.

Archie rasanya ingin menjerit saja, sejak semalam ia tidak menerka jika perusahaan tempatnya melamar adalah perusahaan yang sama dengan suaminya.

Dan yang membuat Archie kecewa pada dirinya sendiri adalah, ia tak tahu pekerjaan suaminya sendiri. Hari ini dia mengetahuinya namun bukan sebagai suami, tapi seorang Presdir.

Meski demikian, Archie tentu saja harus bersikap profesional. Terlebih lagi setelah dia mendengar jika Kaivan orang yang perfeksionis.

Archie tersenyum canggung. "Terima kasih, Pak." Ucap Archie lalu lekas duduk di kursi yang ada di hadapan Kaivan.

Kaivan mengambil map yang diyakini Archie sebagai dokumen data diri Archie ketika melamar, terlihat dari lembar CV yang dipegang Kaivan.

"Archiena Kinan Xeviola, apa kemampuan kamu sampai melamar menjadi sekretaris di perusahaan ini?" Tanya Kaivan dengan sorot mata yang tajam seperti biasanya.

Archiena menjawab dengan penuh percaya diri, menjelaskan dengan profesional dan pastinya lancar tanpa hambatan.

"Kamu sudah menikah?" Tanya Kaivan lagi setelah merasa puas dengan jawaban Archie.

Archie mendadak gugup, kenapa Kaivan harus bertanya hal ini padanya.

"Mohon maaf, Pak. Relevansi pertanyaan bapak dengan posisi yang saya kamar apa ya?" Tanya Archie balik.

"Sebagai seorang sekretaris, terlebih lagi sekretaris direktur kamu pasti akan sering bekerja keluar kota bahkan luar negeri. Posisi sekretaris ini menuntut seseorang untuk bisa bekerja dengan baik meski diluar jam kerja sekalipun." Jawab Kaivan menjelaskan.

"Terlebih lagi posisi ini akan membuat kamu dekat dengan saya, suami kamu tidak akan cemburu?" Tanya Kaivan lagi.

Archie menahan nafas sejenak, ia sempat terdiam dan tidak langsung menjawabnya.

"Suami saya orang yang profesional, Pak. Sebelumnya saya juga sudah mengatakan tentang pekerjaan yang saya lamar ini dan dia mengizinkan." Jawab Archiena. Entah mengapa Archie sedikit ragu dengan jawabannya.

Kaivan manggut-manggut. "Pertanyaan terakhir." Ucap Kaivan.

"Gaji yang kamu harapkan?" Tanya Kaivan seraya memasukkan CV Archie ke dalam map.

"Karena saya merupakan fresh graduate, mungkin saya akan meminta gaji di range 5-7 juta rupiah, Pak. Namun harapan saya ini saya kembali kepada perusahaan." Jawab Archiena.

Bukan tanpa alasan Archie menyebutkan nominal segitu, ia sudah melakukan riset dan mengukur UMR yang ada di daerahnya.

Kaivan bangkit dari duduknya, membuat Archie ikut bangkit. Pria itu mengulurkan tangannya, dan di balas oleh Archie.

"Selamat bergabung di perusahaan ini, kamu bisa bekerja mulai besok." Ucap Kaivan, wajahnya datar seperti biasa.

Archie tampak sangat bahagia, ia tidak lupa mengucapkan terima kasih karena diterima di perusahaan tersebut.

Tidak! Archie bangga atas pencapaiannya hari ini, ia mendapatkan pekerjaan ini pasti karena kerja kerasnya dan bukan karena Presdir nya adalah Kaivan.

Jika memang Kaivan ingin dia menjadi sekretaris, pasti sudah sejak awal Archie diterima, tanpa perlu melewati tahapan dan bersaing dengan puluhan orang.

"Saya permisi, Pak. Terima kasih banyak atas kesempatannya." Ucap Archie penuh senyuman.

Kaivan hanya mengangguk, ia membiarkan gadis itu keluar dari ruangannya.

WAHHH, SEKRETARISKU BINIKU😙🤣

Bersambung........................................

1
paradidu
Lumayan
paradidu
Biasa
dina
ayo kak, update lagi,masa ngantung cerita nya
Nizar
akhirnya ada rasa juga/Angry//Angry//Angry/
aurora 1809
kk kapan up nya dobel up dong kk kalau up
Bu Dewi
kok GK up lagi Thor, kangen sama Karin dan davi
Tria Hartanto
lama banget upnya thor
Heidy
up lagi dong
dina
Luar biasa
nene Situmorang
temen apa temen?
nene Situmorang
haishhh
oh my gosh 🤣🤣🤣🤣
lawak bener dah ini othor
love Reading
mendekati bucin tpi gengsi
nene Situmorang
mau ngakak tapi sedih
Kanza Nia
up dong tor, uda lama nnih
nene Situmorang
asli sih itu🤣
love Reading
ih kamu bgt si suami istri formal bgt ngga senyum sm kagetnya gtu,,, tpi nanti jadi pasangan bucin ( semoga )
Bila D
lah belum menderita sudah mati saja
nene Situmorang
kalo langsung mati mah mana seru

terlalu nikmat itu utk mereka

harusnya kesiksa dulu lahh
nene Situmorang
gara2 othor ini mahh

kok bisa sih othor memporak-porandakan hati readers?
nene Situmorang
ihh t*i
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!