NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Ke Tahun 1980

Reinkarnasi Ke Tahun 1980

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Dikelilingi wanita cantik / Anak Genius / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Kelahiran kembali menjadi kuat
Popularitas:14.2k
Nilai: 5
Nama Author: Jin kazama

Bayu. Seorang mahasiswa berusia 23 tahun yang berkuliah di Universitas ternama yang ada di Indonesia meninggal setelah kejatuhan pohon besar yang tersambar petir saat dia pulang dari kerja paruh waktunya.



Dia kira dirinya sudah benar-benar mati. namun alangkah terkejutnya dirinya saat menyadari jika dia belum mati dan kembali terlahir di tubuh seorang bocah berusia 10 tahun yang namanya sama dengan dirinya yaitu Bayu. parahnya lagi dia terlempar sangat jauh di tahun 1980. Anehnya Dia memiliki ingatannya di kehidupan sebelumnya di tahun 2025. berdasarkan ingatan Itu Bayu mulai menjalani kehidupan barunya dengan penuh semangat. jika di kehidupan sebelumnya dirinya sangat kesulitan mencari uang di kehidupan ini dia bersumpah akan berusaha menjadi orang kaya dan berdiri di puncak.

Hanya dengan menjadi kaya baru bisa berkecukupan!

Hanya dengan menjadi kaya batu bisa membeli apapun yang diinginkan!

Hanya dengan menjadi kaya aku bisa membahagiakan orang-orang yang aku sayangi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27. Bekerja Keras Dalam Mencari Rezeki.

Bab 27. Bekerja Keras Dalam Mencari Rezeki.

Hawa dingin menyeruak masuk, menembus setiap celah di lorong-lorong kecil. Menyebar luas seolah bagaikan embun es yang menembus tulang. Khususnya untuk sebagian orang yang merasakannya, menggeliat terutama bagi mereka yang sedang terlelap, memaksanya untuk menarik selimut lebih kencang atau sarung yang menyelimuti tubuh mereka hingga menutupi seluruh tubuh.

Sunyi dan sepi, itulah suasana malam saat mulai menanjak naik. Mereka yang terlalu lelah setelah bekerja seharian bahkan tertidur lelap dengan suara mendengkur tanpa memperdulikan hawa dingin yang menembus kulit mereka, seolah rasa capek itu sendiri telah mengalahkan segalanya.

Ditemani seruan jangkrik, suaranya yang khas memecah kesunyian malam. Beberapa orang nampak masih ada yang terjaga, menatap langit, merenungkan sesuatu. Entah itu tentang masa depan, atau entah apa yang akan dia kerjakan esok hari, apa yang akan ia makan, apa yang akan ia berikan pada anak istrinya, dan lain-lain.

Banyak hal, segala macam pikiran yang terbesit atau tersirat dalam hati manusia. Terkadang keheningan malam bisa menjadi teman yang paling setia untuk mendengarkan keluh kesah ketika sesama manusia itu sendiri, dan memberikan solusi dari segala macam permasalahan yang ia hadapi.

Di perenungan seperti itulah terkadang manusia baru teringat jika Sang Pencipta kehidupan itu ada.

Di kesunyian seperti itulah, bahkan orang yang tidak pernah percaya Tuhan terkadang mengharapkan sebuah keajaiban dari langit, sebuah keajaiban yang dapat merubah jalan hidupnya untuk menjadi lebih baik lagi.

Tapi untuk mereka yang beriman dan percaya kepada Tuhan, tidak akan pernah lelah untuk bersujud di sepertiga malam, berdoa, memohon ampun dari segala kesalahan dan dosa, berdoa dengan tulus setelah berusaha keras dan berjuang mati-matian, setelah itu ia akan pasrahkan semuanya kepada Tuhan, berharap yang terbaik baginya.

Karena apa yang menurut manusia baik, bagi Tuhan belum tentu baik. Dan apa yang menurut Tuhan baik, meskipun di mata manusia itu tidak baik, namun sejatinya itu adalah yang terbaik.

Di sebuah rumah yang terbuat dari bata merah, dipenuhi retakan yang entah kapan mungkin rumah itu bisa roboh kapan saja jika diterjang oleh gempa. Di suatu ruangan, seorang remaja yang menginjak dewasa berusia 13 tahun.

Ini baru saja menunaikan salat tahajud. Setelah itu, menengadahkan tangan dan berdoa untuk kebaikan dirinya, keluarganya, saudarinya, teman-temannya.

Dia juga berdoa untuk keselamatannya, berdoa agar diberikan petunjuk agar ke depannya segalanya dipermudah dalam mencari rezeki dan juga untuk menentukan alur hidupnya yang entah seperti apa ke depannya, ia juga tidak tahu.

Dan remaja yang menginjak dewasa itu tidak lain adalah Bayu. Setelah selesai salat, ia melipat sajadah dengan rapi dan menaruhnya di atas sebuah meja tua.

Kemudian ia berjalan ke arah dapur. Bermodalkan lampu minyak, dapur yang gelap itu menjadi lebih terang.

Lalu, ia mulai mengeluarkan bahan-bahan yang biasa ia lakukan saat dia berada di Desa Cipayung. Memasak untuk membuat telur gulung yang akan ia jual di sekolah SD, SMP, dan SMA nanti.

Waktu itu jam menunjukkan 02.00 dini hari. Suasana sangat sepi, masih dingin-dinginnya dan enak-enaknya orang untuk tidur. Namun bagi Bayu, justru sebaliknya. Tidak ada lagi waktu untuk tidur, tidak ada waktu untuk bermalas-malasan.

Jika ingin merubah nasib, ia harus bekerja keras. Peduli di zaman apa pun, mereka yang pemalas-malasan tidak akan mendapatkan hasil apa pun. Apalagi yang pemalas yang hanya bisa menghabiskan harta warisan, maka bisa dipastikan mereka akan menjadi semakin miskin dan saat harta warisan itu habis, dia akan menyesali semuanya.

Kembali Ke Cerita.

Jika sebelumnya modal yang ia keluarkan untuk membuat 100 tusuk telur gulung adalah sekitar Rp696,

Tapi kali ini modelnya berbeda. Sedikit lebih mahal, tapi bagi Bayu tidak masalah. Setelah menghitung semuanya, kali ini modalnya sekitar Rp837.

Rincian perhitungannya sebagai berikut:

1. Modal untuk 100 tusuk (tanpa plastik)

Telur: 20 butir x Rp18 \= Rp360

Minyak goreng: 250 ml x Rp1.200/liter \= Rp300

Lidi: 1 ikat (100 batang) \= Rp20

Bumbu: Rp60

Minyak tanah/gas: 0,2 liter x Rp336 \= Rp67

Tepung crispy: Rp30

Total Modal 100 tusuk \= Rp360 + Rp300 + Rp20 + Rp60 + Rp67 + Rp30 \= Rp837

Bayu selalu mencatat semuanya dengan sangat rapi di dalam bukunya.

Baginya catatan-catatan ini sangat penting. Karena ini untuk mengetahui selisih harga dan keuntungan yang akan ia dapatkan nanti. Meskipun secara kasar ia dapat melihat keuntungan yang besar dari usaha berjualan telur gulung ini.

Tetapi jika ada rincian mengenai modal dan juga jumlah apa yang masuk, ia merasa jauh lebih tenang dan lebih nyaman. Semua ini istilahnya adalah pembukuan. Pada era 1984 orang-orang masih jarang yang mengetahui tentang apa itu pembukuan.

Tanpa banyak menunda waktu, Bayu segera mengeksekusi semuanya. Menyiapkan telur, air, dan bumbu-bumbu masakan. Kemudian setelah meramunya menjadi, ia mulai menyalakan kompor, menuangkan minyak, dan setelah ia rasa panasnya cukup, ia mulai mengeksekusinya.

Suara "SRENG" dari panas minyak dan juga telur yang dituangkan memecah kesunyian malam. Akhirnya, satu demi satu telur gulung pun mulai dibuat.

Hal ini karena ia akan memasak 3.000 tusuk telur gulung secara langsung. Seperti yang sudah ia hitung sebelumnya, waktu yang dibutuhkan adalah 5 jam. Karena hari ini ia akan mengunjungi sembilan sekolah sekaligus, ia akan izin kepada ibu kantin sekaligus menitipkan jajanan telur gulungnya.

Jika per 100-nya saja modalnya adalah sekitar Rp873, maka untuk per seribu modalnya adalah Rp8.732. Jika dikalikan tiga, maka modal yang ia keluarkan adalah Rp25.116.

Jika semuanya habis, keuntungan kotor yang ia dapatkan adalah Rp84.000 dan keuntungan bersihnya sekitar Rp58.884.

Itu adalah hitungan harian dengan catatan semuanya terjual habis dan dengan potongan harga sekitar Rp28.

Kenapa Rp28 dan bukan Rp30? Jawabannya sudah jelas, karena sistem yang dilakukan oleh Bayu adalah menitipkan jajanan, bukan dijual sendiri. Meskipun begitu, keuntungannya sudah sangat besar.

Pada era 1984–1985 ini, perizinan untuk menitipkan jajanan bisa dibilang cukup mudah karena yang menitipkan jajanan juga tidak terlalu banyak pesaingnya, berbeda jauh dengan tahun 2025. Apalagi yang Bayu bawa adalah telur gulung, jajanan unik yang pada era itu masih sangat langka.

Waktu demi waktu terus berjalan. Satu jam, dua jam, tiga jam, empat jam, hingga akhirnya lima jam pun berlalu. Akhirnya, 3.000 tusuk telur gulung pun siap dikemas dan dititipkan di sembilan kantin sekolah.

"Huh... akhirnya selesai juga," ucapnya sambil mengangkat kedua tangan dan meregangkan otot-otot tubuhnya yang agak kaku.

Itu pun waktunya sudah banyak terpotong untuk ia mandi dan melakukan salat Subuh saat azan terdengar.

Oh iya... saat sedang dalam proses membuat telur gulung, itu membangunkan Malik dari tidurnya. Bahkan Sindy juga ikut bangun. Itu tidak mengherankan lagi, karena suaranya Mama cukup berisik.

"Bay... kamu sedang apa malam-malam begini?"

Itulah pertanyaan yang Malik tanyakan.

Di belakangnya, Sindy juga mengangguk dengan penasaran. Bicara tentang Sindy, Bayu sudah cukup akrab dengannya. Bahkan gadis kecil itu sudah menganggap Bayu sebagai abang keduanya.

Mendengar itu, Bayu hanya tersenyum dan menjawab,

"Aku sedang membuat telur gulung, Lik. Untuk dijual di 9 kantin sekolah di dekat-dekat sini. Tiga SD, tiga SMP, dan tiga SMA. Jika semuanya berjalan lancar, keuntungannya lumayan. Nanti kamu bantu aku mengantarnya ya."

"Hah... telur gulung? Apa itu? Baru kali ini aku mendengarnya. Apakah itu enak?" tanya Malik penasaran.

"Tuh, ada yang sudah jadi. Coba saja satu tusuk."

Kata Bayu, sedikit mengangkat dagunya sambil matanya menoleh ke arah telur gulung yang sudah mulai menumpuk di sebuah wadah yang dia beli saat ia berada di Pasar Tembok.

"Oke, aku akan mencobanya."

Tiba-tiba suara yang sangat manis dari seorang gadis kecil juga ikut terdengar. Itu adalah suara Sindy.

"Kak Bayu, apakah aku juga boleh mencobanya?"

Mendengar itu, Bayu tersenyum dan mengusap kepala Sindy dengan lembut, kemudian mencubit kecil pipi gadis itu.

"Tentu saja boleh dong, Sindy cantik."

Mendengar jawaban Bayu, gadis kecil itu sangat senang. Ia mulai mendekati Malik.

Kemudian Malik tanpa ragu mengambil satu tusuk dan mulai memakannya.

Melihat itu, Sindy langsung berkata,

"Kakak, ambilkan satu untukku juga."

Malik hanya mengangguk, lalu kemudian memberikan satu tusuk untuk adiknya.

Saat keduanya menggigit dan mengunyahnya, seketika mata mereka langsung berbinar.

"Wow... Bay! Gila... ini enak sekali," kata Malik sambil mengunyah telur gulung yang ada di tangannya.

Sindy juga berkata dengan sangat senang,

"Enak! Enak! Kak Bayu, ini enak sekali!" serunya dengan mata penuh keterkejutan dan kegembiraan.

Dalam setiap kunyahannya, tekstur gurih dan lembut di setiap gigitan menyebar di seluruh mulut keduanya.

Kemudian mereka mulai menggigit dalam satu gigitan besar dan mulai memejamkan mata menikmati kelezatan telur gulung itu.

"Wah! Gila! Kalau dijual, ini benar-benar akan untung besar, Bay," seru Malik dengan antusias.

Kemudian ia penasaran mengenai harganya, karena ini bahan dasarnya adalah telur.

Dan telur adalah makanan mewah. Terlebih bagi kedua kakak beradik itu yang selama ini hidup di jalanan dan jarang makan enak.

Telur gulung itu dijual terlalu murah maka akan rugi, tapi jika dijual terlalu mahal juga tidak akan untung.

Akhirnya, ia pun bertanya,

"Bay, untuk satu tusuknya kamu jual berapa?" tanya Malik penasaran.

"Rp28 per tusuknya. Sebenarnya kalau dijual sendiri bisa dijual dengan harga Rp30. Tidak masalah, karena ini dititipkan di kantin sekolah. Jadi, aku harus memberikan keuntungan pada yang menjaga kantin. Saling menguntungkan satu sama lain lah," jawab Bayu sambil terkekeh.

"Terus, totalnya kamu mau jual berapa banyak, Bay?"

"3.000 tusuk. Itu dibagi ke sembilan sekolah, Lik. Kemarin aku sudah jalan-jalan dan melihat lokasinya tidak jauh dari persekitaran sini.

Ada SD Pasar Turi 1, SD Pasar Turi 2, SD Kristen Petra 1. Terus untuk SMP dan SMA-nya kamu tentu sudah tahulah," kata Bayu.

Dengar itu, Malik mengangguk. Jika itu mengacu pada SMP dan SMA, yang jelas itu adalah SMP Negeri 6, SMP Negeri 15, dan SMP Kristen Petra.

Dan untuk SMA-nya, SMA Negeri 6, SMA Negeri 7, dan SMA Kristen Petra.

Tiga sekolah itulah yang berdiri pada tahun itu di kawasan Kota Surabaya.

1
Johnson Jugard
lanjut thor
Lala Kusumah
😭😭😭😭😭
Nur Janah
aku pikir Bayu nggak akan bisa menang lawan Iwan kancil ini, gimana dg ketua gengnya Surabaya Utara??
Pakde
lanjut thor
ahox
ada typo dikit thor.
terus berkarya.
Nur Janah
udah aku kasih vote Thor biar makin semangat up
🟡@🍾⃝ ͩAᷞғͧɪᷡғͣ Gemoy DLUNA: terima kasih atas dukungannya 😊 semoga menikmati bacaan yang masih dengan segala kekurangan ini.
dukungan dari kalian semua akan membuat author semakin bersemangat untuk membuat karya ini menjadi lebih lagi.
total 1 replies
Nur Janah
kalo satu lawan satu aku yakin Bayu masih menang,tapi kalo di keroyok aku nggak yakin Bayu bisa menang.pake strategi yg bener" nggak bisa di tebak lawan Bay,
Nur Janah
jangan-jangan ini pengalaman pribadi ya Thor😁😁
🟡@🍾⃝ ͩAᷞғͧɪᷡғͣ Gemoy DLUNA: pengalaman pribadi gimana maksudnya 😂
total 1 replies
Leddy Sohar
Yes keren wawasan othor sungguh luar biasa, jadi sampai terbawa arus suasana tempo dulu.....
Bagaskara Manjer Kawuryan
mantabz neh
Pakde
lanjut thor
Nur Janah
makasih Thor udah up banyak hari ini 🥰
Nur Janah
emang sengaja Bayu memancing di air yg keruh😂😂
Nur Janah
nggak nyangka Bayu sampe nekat buat sarung tangan ky gitu
Pakde
lanjut thor
Pakde
up dong thor
Pakde
lanjut thor
Nur Janah
wiiiiiihhhh... makasih Thor udah up 2 bab love you sekebon🥰🥰
Nur Janah
pak Tarjo orang baik pasti di kasih apalagi Bayu jujur
Nur Janah
saat aku SMP tiap hari lauk telur terus sampe bosen mungkin th 9an
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!