NovelToon NovelToon
Guru Para Dewa Menjadi Menantu Yang Di Benci!

Guru Para Dewa Menjadi Menantu Yang Di Benci!

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Reinkarnasi / Dikelilingi wanita cantik / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:15.3k
Nilai: 5
Nama Author: Soccer@

Ye Xuan, Guru Para Dewa yang terlahir kembali, mendapati dirinya menjadi menantu yang tidak diinginkan dalam keluarga dan di hina semua orang. Namun, segalanya berubah ketika dia perlahan berubah. Tawaran pernikahan kedua datang, seorang wanita cantik dari keluarga kaya. Awalnya menolak, Ye Xuan kemudian jatuh cinta dan memutuskan untuk menikahinya. Sejak itu, dia memulai perjalanan untuk menjadi pria yang kuat dan kaya, tidak hanya untuk memanjakan istrinya, tetapi juga untuk mencapai kemahakuasaan. Dengan kemampuan alkimia, seni bela diri, dan kemahiran dalam musik, lukisan, dan kaligrafi, Ye Xuan bertekad untuk membangun kehidupan yang luar biasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Soccer@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 10 : Ujian Masuk Murid Luar!

"Apa yang dilakukan wanita tertua itu hingga memicu penglihatan langit dan bumi seperti ini?"

Di bawah langit yang mendadak bergemuruh oleh aura spiritual, Pelayan An segera memanggil para pelayan, lalu membungkuk dalam-dalam ke arah udara kosong. Suaranya dipenuhi hormat dan kekaguman.

"Terima kasih, Tuhan, atas berkah dan pertolongan-Mu!"

Di atas angkasa, beberapa sesepuh agung dari Sekte Pedang Surgawi—tokoh-tokoh yang bahkan belum menampakkan diri ke dunia luar selama puluhan tahun—turun dari kediaman mereka, tertarik oleh fenomena langit dan bumi yang mengguncang sekte.

Namun, alih-alih menemukan sumbernya, mereka justru menghadapi kekosongan.

An Yixue... tak terlihat.

Bahkan ruang rahasia tempat Ye Xuan berada... hilang seperti diselimuti oleh tirai tak kasat mata.

Karena pada saat itu—napasnya telah sepenuhnya tersembunyi.

Ia seolah tak pernah ada.

Ye Xuan membuka matanya perlahan, dan seolah mampu menembus dinding ruang rahasia, ia menatap ke langit. Senyum kecil terbentuk di sudut bibirnya.

"Di Sekte Pedang Surgawi ini... sepertinya aku tidak akan kekurangan hiburan."

Setelah memahami kekuatan barunya, Ye Xuan membiarkan tubuhnya beristirahat.

Ia bersandar, lalu tertidur. Nyenyak.

Setelah reinkarnasi dan pelatihan yang melelahkan, inilah tidur paling damai yang ia alami.

—Hari berganti.

Saat matahari pertama menggantung di langit, Ye Xuan bangkit lebih awal dari siapa pun. Ia meninggalkan Puncak Yuxue, lalu melangkah menuju sebuah alun-alun megah di bawah istana utama.

Di atas gerbang istana itu tergantung sebuah plakat besar, bertuliskan tiga karakter bercahaya:

Kuil Longmen.

“Ikan yang melompati Gerbang Naga… akan berubah menjadi naga,” Ye Xuan bergumam.

Inilah tempat ujian masuk bagi calon murid luar dari Sekte Pedang Surgawi.

Lulus berarti menjadi murid luar.

Dan dari situ… jalan ke masa depan yang agung pun terbuka lebar.

Meski persyaratan minimum untuk mengikuti penilaian adalah telah mencapai Alam Istana Qi, Ye Xuan tetap melangkah dengan penuh kepercayaan diri.

Sepuluh meridian telah ia buka.

Dan itulah dasar dari keyakinannya.

Ia tak berniat menunggu hingga penilaian berikutnya.

Di samping istana, sebuah tangga misterius membentang ke langit. Tak kasat mata bagi mata biasa, namun jelas bagi mereka yang peka terhadap energi spiritual. Tangga itu dikenal sebagai...

Tangga Naga Bangkit.

Tak jauh dari sana, sebuah piringan batu besar tertanam di tanah. Dari permukaannya, terpancar niat pedang yang tajam dan mengintimidasi.

Aura yang bisa menggugurkan daun dari pohon ratusan meter jauhnya.

Saat itu, alun-alun sudah dipenuhi oleh para pemuda dan pemudi dari berbagai penjuru.

Pakaian mereka mewah. Sikap mereka angkuh. Mereka datang dari keluarga besar, atau memiliki akar spiritual yang tak biasa.

Jelas, mereka yang memiliki kualifikasi untuk mengikuti ujian di Kuil Longmen... bukanlah orang biasa.

Kedatangan Ye Xuan menarik perhatian satu sosok tertentu.

Seseorang melangkah dengan santai ke arahnya, senyum sinis terpampang di wajahnya.

Itu adalah Yan Jian—sepupu dari Yan Ruo.

Tatapannya mengejek, langkahnya seolah ingin memamerkan status.

Yan Jian mengenakan pakaian brokat mahal, wajahnya tampan, posturnya mulia. Ia berdiri mencolok, seolah seluruh dunia layak menyambutnya.

Namun, di Sekte Pedang Surgawi—tanah suci bagi para kultivator sejati—kemewahan tak berarti banyak.

Tempat ini bukanlah surga bagi para pewaris kaya. Ini adalah medan ujian bagi mereka yang benar-benar kuat.

Hari ini, Yan Jian juga hadir untuk mengikuti ujian masuk murid luar.

Meski demikian, baginya penilaian ini hanyalah formalitas belaka. Dengan bantuan Yan Ruo yang sudah mengatur jalur belakang, segalanya seolah sudah ditentukan.

Yan Jian tentu tidak asing dengan sosok Ye Xuan, yang dulunya adalah menantu keluarga Yan—miskin, diremehkan, dan akhirnya diusir dengan hina.

Namun saat melihat Ye Xuan berdiri di depan Kuil Longmen, ia tak bisa menyembunyikan keterkejutannya.

"Ye Xuan? Kau? Menantu buangan, apa yang kau lakukan di sini?" serunya lantang.

Suara itu segera menarik perhatian semua orang di alun-alun.

Dalam budaya Dinasti Yuan, posisi menantu yang masuk ke keluarga perempuan dianggap rendah, bahkan dipandang sebagai simbol kehinaan bagi seorang pria.

Begitu mendengar nama Ye Xuan disebut dalam konteks itu, tatapan banyak orang berubah—menjadi sinis dan menghina.

"Padahal wajahnya cukup tampan. Sayang sekali, hanya menantu buangan."

"Memalukan... memiliki wajah bagus tapi hidup tak berguna."

Tawa ejekan langsung membanjiri udara.

Bagi mereka, Ye Xuan hanya objek untuk dipermalukan, untuk dibandingkan agar mereka merasa lebih tinggi.

Melihat Ye Xuan dirundung cibiran, Yan Jian semakin menjadi-jadi. Ia melangkah maju dengan senyum sombong.

"Kalian semua mungkin belum tahu, tapi aku kenal baik siapa dia."

"Ye Xuan bukan hanya menantu buangan, tapi juga diusir karena mencoba melecehkan pelayan wanita di kediaman keluarga kami!"

Kata-kata itu diucapkan nyaring, sengaja agar semua orang mendengarnya.

Seketika, tatapan yang tadinya hanya menghina berubah menjadi murka.

"Cih! Menantu busuk itu ternyata juga cabul!"

"Kalau ingin perempuan, pergilah ke tempat rendah, jangan cemari rumah orang!"

"Tak hanya memalukan sebagai menantu, tapi juga sebagai manusia."

Wajah Yan Jian berbinar puas. Ini tepat seperti yang ia harapkan—penghinaan publik yang telak.

Ia melangkah ke hadapan Ye Xuan, matanya menyipit merendahkan.

"Sampah, apa kau tuli?"

"Aku bertanya, kenapa kau ada di sini?"

Ye Xuan hanya menatapnya sekilas. Ia tak berniat bersilat lidah.

Namun...

"Menjijikkan."

Satu kata itu cukup menjadi isyarat.

Plak!

Sebuah tamparan telak mendarat di wajah Yan Jian, membuat tubuhnya terjungkal seperti anjing tersungkur di tanah.

Seluruh alun-alun terdiam.

Apakah… ini menantu buangan?

Berani menampar seseorang—tepat di depan Kuil Longmen?

"A-apa... kau...!" Yan Jian masih terhuyung, belum bisa menerima kenyataan bahwa dirinya dipermalukan.

Namun sebelum ia selesai bicara, sosok Ye Xuan telah menghilang secepat angin.

Plak!

Satu tamparan lagi, keras, dingin, dan mematikan.

Yan Jian terlempar kembali. Kali ini wajahnya membengkak, matanya bergetar karena takut dan malu.

Tak ada lagi tawa. Yang ada hanya tatapan heran dan gentar dari para penonton.

Tamparan pertama bisa saja kejutan.

Tapi tamparan kedua? Itu adalah bukti kekuatan.

Ye Xuan—nyata dan mengerikan.

Kini, sebagian dari mereka mulai meragukan ucapan Yan Jian.

Seorang pria sekuat ini… benarkah hanya menantu buangan?

Ataukah... mereka semua yang terlalu bodoh untuk melihatnya?

"Berani sekali!"

Suara berat menggema dari dalam Kuil Longmen.

Sosok lelaki paruh baya muncul, mengenakan jubah panjang, auranya menindas.

Ia adalah salah satu Sesepuh Luar dari Sekte Pedang Surgawi.

Ranahnya—Qi Kekaisaran.

Di hadapan kekuatan seperti itu, semua orang langsung membungkuk dalam hormat.

“Saya menyambut Penatua Li!”

Semua… kecuali satu.

Ye Xuan berdiri tenang, tidak bergerak, tidak tunduk.

Bahkan jika yang muncul adalah Kepala Sekte sekalipun—bagi Ye Xuan, tak ada yang layak membuatnya menunduk... kecuali kekuatan sejati.

1
Nanik S
Gaaaas Pooool 🙏Tor
Nanik S
Menantu rendahan.... Lalu mereka apa tdk lebih rendah yang beraninya main Kroyok... 🤣🤣🤣
Nanik S
Mantap Tor 🙏🙏
Nanik S
Kerja yang bagus....
Ananrac
yang bnyak thor
Nanik S
Lanjutkan Tor 🙏🙏
Nanik S
Makin seru ... cemburu.. marah jadi satu
Nanik S
Apakah Wanita ditengah Hutan itu sosok Dewi
Nanik S
Lanjutkan Tor
Nanik S
Hancurkan Sekalian mereka mumpung ada diluar sekte
Rinaldi Sigar
lanjut thor
Rinaldi Sigar
lanjut
kak so
tetap semangat buat Boss otor. semoga ide2 keren nya semakin gacor...😎
kak so
ciiihhhh...cukup kepala kau...😏. ga da cerita Dul... pecahkan kepala anak anjing nih...😏. gw kasih kopi Ampe lu muntah..bunuh plus spiritual Vote..😎
Rinaldi Sigar
lnjut
Rohmat setiawan
hukum persis di negara Konoha saja
Nanik S
Gas Poooool 🙏🙏
Nanik S
Cerita yang bagus Tor
Nanik S
Lenyapkan saja Penegak Hukum
kak so
ciihhhh....kalian para penegak hukum sekte nih beeneran sampah...😏. jadi inget ma penegak hukum negeri konoha nun jauh dikampuang...🤦‍♂️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!