NovelToon NovelToon
Menikah Tanpa Rasa, Jatuh Cinta Tanpa Sengaja

Menikah Tanpa Rasa, Jatuh Cinta Tanpa Sengaja

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Amelia greyson

Aku adalah seorang gadis desa yang dijodohkan oleh orang tuaku dengan seorang duda dari sebuah kota. dia mempunyai seorang anak perempuan yang memasuki usia 5 tahun. dia seorang laki-laki yang bahkan aku tidak tahu apa isi di hatinya. aku tidak mencintainya dia pun begitu. awal menikah rumah tangga kami sangat dingin, kami tinggal satu atap tapi hidup seperti orang asing dia yang hanya sibuk dengan pekerjaannya dan aku sibuk dengan berusaha untuk menjadi istri dan ibu yang baik untuk anak perempuannya. akan tetapi semua itu perlahan berubah ketika aku mulai mencintainya, namun pertanyaannya apakah dia juga mencintaiku. atau aku hanya jatuh cinta sendirian, ketika sahabat masa lalu suamiku hadir dengan alasan ingin bertemu anak sambungku, ternyata itu hanya alasan saja untuk mendekati suamiku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amelia greyson, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12

Malam yang sunyi.

Maira sudah tertidur di kamarnya. Lampu-lampu rumah dimatikan satu per satu, menyisakan cahaya temaram dari lampu meja di ruang tengah. Amira sedang melipat selimut di sofa ketika Arif datang dan duduk di sampingnya, membawa dua cangkir teh hangat, dan beberapa cemilan ringan untuk teman ngobrol mereka berdua.

“Untuk yang hari ini katanya nggak butuh pembantu,” godanya ringan sambil menyerahkan satu cangkir teh.Amira tersenyum sambil menerimanya. “Yang penting teh buatan Mas Arif, bukan teh dari pembantu.” Terangnya

Mereka tertawa kecil, lalu diam sejenak, menikmati kehangatan yang perlahan memenuhi ruang di antara mereka.

“Kadang aku mikir, Mira…” Arif mulai bicara pelan. “Apa kamu nggak capek jadi kuat terus?”

Amira menoleh, menatap wajah Arif yang kini lebih lembut dari biasanya. “Capek. Tapi aku bahagia.” Aku bahagia bisa menemani mu mas, bisa menjadi ibu yang baik buat Maira."

Arif menarik napas panjang. “Aku nggak janji bisa langsung sempurna jadi suami yang kamu harapkan. Tapi aku janji, mulai malam ini, aku akan lebih banyak hadir. Bukan cuma di rumah… tapi juga di hati kamu, aku juga akan menemani setiap malam, aku tidak akan membiarkan mu sendiri lagi, dan kamu tidak akan merasakan sepi lagi Amira."

Amira memejamkan mata sejenak. Kalimat yang baru saja di ucapkan oleh Arif, membuat hatinya yang sudah lama sabar, akhirnya sedikit bergetar.

Ia lalu membuka mata nya, lalu dia berbisik kepada Arif, “Kalau kamu sudah di sini, Mas aku nggak akan mau minta apa-apa lagi mas."

Arif menggenggam tangannya pelan. Tidak butuh banyak kata. Karena malam itu, mereka tidak lagi terasa seperti dua orang asing. Mereka sudah jadi sepasang suami istri yang mulai menemukan arah Tuhan untuk saling mencintai secara nyata, dan dengan hati yang perlahan terbuka.

Amira menyesap tehnya pelan, matanya menatap kosong ke arah jendela. Keheningan di antara mereka mulai berubah, bukan karena canggung, tapi karena ada rasa ingin saling mengenal lebih dalam.

“Mas,” ucap Amira tiba-tiba, suaranya lirih tapi jelas. “Boleh aku tanya sesuatu?”

Arif menoleh pelan. “Tentu. Tanya apa aja.”

Amira menatapnya hati-hati. “Tentang Maira… dan tentang Rani. Aku belum pernah tahu bagaimana mereka dulu... sebelum aku datang.”

Arif terdiam sejenak, lalu menarik napas panjang. “Rani itu... ceria, penuh tawa. Tapi keras kepala. Maira banyak nurun dari dia. Kadang aku lihat cara Maira tertawa, aku seperti lihat bayangan ibunya.”

Amira mendengarkan tanpa menyela.

“Tapi... Rani juga keras sama hidup. Dia sakit, Mira. Tapi dia nggak pernah mau dirawat, dia sering pingsan, kemungkinan dia sudah tau dari lama tentang penyakit yang dia derita itu. Setiap kali dia mengalami pingsan, dia selalu bilang bahwa dia hanya kelelahan biasa, dan juga dia tidak mau di bawa kerumah sakit, Mir. Karna selama itu dia tidak ada menunjukkan tanda-tanda bahwa dia sakit parah, aku percaya saja sama semua yang dia katakan, dan juga selalu bilang ‘nanti aku juga bakal sembuh’. Dan saat akhirnya dia nggak kuat lagi... segalanya sudah terlambat.”

Ternyata dia sudah menderita sakit kanker ovarium stadium akhir, dia tidak ingin mengatakannya kepadaku, di hari terakhir dia sebelum berpulang dia sempat pingsan dan aku membawanya kerumah sakit, saat dokter memeriksa nya, ternyata sudah lama dia menyembunyikan penyakitnya dari kami, aku merasa duniaku seakan runtuh, hari itu aku takut sekali Mir, takut jika dia akan pergi meninggalkan kU untuk selamanya.

Malam harinya, dia bilang alasan dia menyembunyikan sakit nya dari kU, karena dia tidak ingin aku mengkhawatirkan dirinya, tapi wajar saja kan jika aku mengkhawatirkan dia, karna dia adalah istriku.

Paginya dia memintaku aku dan Maira memeluknya, aku memeluknya erat sekali hari itu, aku melihat senyum lebarnya di bibirnya yang sangat pucat, lama aku dan Maira memeluknya, mungkin saat kami sedang memeluknya saat itu dia sudah pergi, aku menangis, aku merasakan kesedihan yang tidak bisa aku ucapkan, saat itu Maira baru berumur 2,5 tahun dia belum mengerti apa-apa.

Keluarga kami datang kerumah sakit untuk menjemput jenazah Rani, keluargaku juga keluarga Rani, kami langsuang membawanya ket tempat peristirahatan terakhirnya. Seminggu berlalu keluarga Rani pergi entah kemna dan sampai saat ini, aku tidak mengetahui kemana perginya mereka, dan aku juga tidak peduli tentang itu.

Arif yang menangis, Amira juga ikut menangis mendengar cerita suaminya.

Lalu Amira berkata pelan, “Lalu bagaimana dengan Orang tuaku mas, mereka bukan cuma menjodohkan. Mereka berharap aku punya tempat yang bisa kusebut rumah. Tapi mereka nggak tahu... rumah itu bukan cuma bangunan, tapi orang-orang di dalamnya.”

Arif menatapnya dalam. “Dan kamu udah bikin rumah ini jadi hidup, Mira. Kamu tahu aku awalnya nerima tawaran dari orang tuamu ini karena rasa terpaksa. Tapi sekarang, aku mulai ngerti... mungkin ini bukan kebetulan. Mungkin ini cara semesta ngenalin aku pada perempuan yang lebih sabar dan baik dari siapa pun yang pernah aku kenal.” Mungkin ini sudah takdir kita berdua, Mir"

Amira menahan senyum. “Jadi... kamu mulai percaya pada takdir, Mas?”

Arif mengangguk pelan. “Kalau takdir itu bentuknya kamu, aku percaya. Karna kamu adalah takdir baik yang diberikan Tuhan untuk kU, Terimaksih Mir, Kamu tetap berada di sisi kU sampai detik ini."

Aku ingin hidup dan membangun keluarga baru dengan mu, aku ingin hidup bahagia selamanya denganmu. Apakah kamu mau menerimaku saat ini, ketika kamu sudah mengetahui bagaimana cerita tentang Rani, dan bagaimana besarnya cintaku untuk Rani?"

" Aku menerimamu, mas. Sekarang besok dan selamnya. Aku bahagia ketika kamu bilang kamu pelan-pelan ingin mencintaiku mas, aku tidak akan memaksamu untuk mencintaiku sepenuh hatimu dalam waktu singkat ini, aku juga tidak akan pernah memaksamu untuk melupakan mbak Rani, karena kalian berpisah karna maut, bukan karna pengkhianatan. Jadi tenang saja mas apapun itu tentangmu, aku akan menerimanya dengan baik, dan lapang dada."

Dan malam itu, percakapan mereka berdua bukan hanya sekadar tentang masa lalu. Tapi juga tentang masa depan yang perlahan mulai terasa mungkin untuk mereka jalani bersama.

Setelah percakapan panjang antara Amira dan Arif, akhirnya mereka berdua memilih untuk tidur dengan damai. Tidak lupa juga Amira melihat Maira kedalam kamarnya, takut nanti Maira terbangun atau dia kembali bermimpi buruk lagi, setelah melihat Maira baik-baik saja, Amira kembali kekamarnya. Melihat Arif yang sudah memejamkan matanya, Amira pun bersiap-siap untuk tidur. Dan dia tidur dengan nyaman dan tanang malam ini, bahkan dalam tidurnya dia juga mengembangkan senyumnya.

1
kalea rizuky
dr marah baik marah lagi baik. lagi mau nya apa ortu arif nee
kalea rizuky
kok aneh dr marah2 langsung cpet luluh
kalea rizuky
lu aja yg tolol Rif ngapain ngasih celah ke perempuan lain meski sahabat bodoj
leahlaurance
wow....so sweet,thor lebih diperhati ya banyak typo nya.
Hyyyyy Gurliiii🪲: Terimaksih banyak kak,
total 1 replies
leahlaurance
kaya dikit semacam ,satu imam dua makmum😅
Hyyyyy Gurliiii🪲: Haiiii kakak kak, maaaf yaaa sblum nya
Saya gak tau cerita ituuu 🤣
total 1 replies
leahlaurance
cerita ini kaya,curhat seoramg isteri.ayu usaha terus embak.
leahlaurance
mampir ,dan di bab ini sepertinya biasa juga.
leahlaurance
luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!