Cinta kita berbeda seperti dua garis yang tidak pernah bertemu,namun tetap saling melengkapi. kita memiliki latar belakang, keyakinan, dan impian yang berbeda. Tapi cinta kita kuat dan tak tergoyahkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Linda permata Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Langit pagi itu menghitam, seolah tahu bahwa sesuatu besar akan terjadi di dalam GOR SMA international school, Tribun penuh sesak oleh siswa-siswi dari dua sekolah yang sudah lama menjadi rival: SMA international school dan SMA TUNAS BANGSA, tempat wulan menimba ilmu.
Di lapangan Kristian memegang bola basket dengan tangan yang sedikit gemetar. Peluh mengair di pelipisnya , tapi matanya tetap tajam , penuh fokus. Ia tau pertandingan ini bukan cuman soal menang atau kalah. Ini soal harga diri sekolahnya.
Pertandingan tinggal menyisakan tiga detik skor imbang 67-67 . Kristian sang kapten , memegang harapan seluruh tim . Di bangku cadangan pelatih sekaligus guru olahraga Kristian berteriak. "Kamu pasti bisa Kristian "
Bola di lemparkannya dari garis tepi, Kristian menangkapnya,melompat evan dan ke dua sahabatnya mencoba menghadang tapi Kristian melewati mereka waktu se akan melambat ia lepaskan tembakan tiga angka.
Suara buzzer bersamaan dengan bola menyentuh ring pantulan pertama-kedua masuk.
Gemuruh pecah . SMA international school menang , dan SMA tunas bangsa kalah di kandang sendiri.
Seorang gadis berlari ke arah lapangan memegang satu botol air minum untuk ia berikan kepada seseorang.
"Ini buat lo.. " Ucapnya
Kristian yang belum melihat dengan jelas siapa yang memberikannya sebotol air, akhirnya mengangkat kepala dan melihat ternyata Ayu Satu SMA dengan dia.
Kristian yang tidak mengenal ayu, hanya melirik sekilas botol yang di bawa ayu dan langsung pergi.
Tampa berkata apa-apa ia berjalan ke tepi lapangan. Di sana wulan berdiri dengan ke empat sahabatnya dengan memegang sebotol air minum. Belum sempat wulan berbicara kepada sahabatnya ia di kagetkan dengan Kristian yang datang di samping nya da langsung mengambil botol air minum yang di genggam nya se dari tadi
dan meneguknya hingga kandas tampa sisa.
Tampa mengucapkan terimakasih Kristian langsung pergi meninggalkan wulan dan sahabatnya.
Adel yang kaget dengan kedatangan Kristian langsung bertanya kepada wulan, "Lo kenal dia wulan!? Tanya adel
" Nggak...! "Ucap wulan
Kejadian tadi Kristian minum di botol wulan tidak luput tatapan tajam dari, ayu dan sahabatnya.
" Siapa cewek itu? "Tanya ayu kepada ke dua sahabatnya sambil menatap wulan dengan tajam.
Rara yang mendengar pertanyaan dari ayu langsung menjawab " Namanya wulan dia pindahan dari bandung Cuman itu yang gue tau "Ucap Rara
****
"Ke kantin yuk, " Ajak vivian kepada sahabatnya
"Ayo gue juga lapar" Sambung rindu
"Udah, nggak usah di fikiran tentang cowok yang tadi " Ucap adel yang se akan tau apa yang ada di fikiran wulan.
"Apa ansi, siapa juga yang fikirkan dia " Balas wulan dan langsung pergi mengikuti sahabatnya di kantin
"Lan, mau duduk di mana? " Tanya Rindu
Wulan yang di Tanya langsung menoleh "Gue ma terserah di mana aja yang nyaman"jawabnya.
Kristian yang masi berdiri di dekat mesin minuman otomatis di area kantin . Hembusan angin sore membawa aroma gorengan dan kopi instan langsung ke indra penciuman nya.
Dari balik tiang penyangga , matanya tanpa sengaja menangkap sosok yang masi belum ia tau namanya masuk ke kantin, dengan memakai hijab pasmina. Wajahnya tampak lelah namun tetap bersinar. Kristian hendak menyapa, namun suara lain lebih dulu terdengar.
"Eh... wulan sini duduk di samping gue "Ucap evan sambil menepuk bangku kosong di samping nya.