Area 18+
Gadis cantik berumur 20 tahun rela merelakan kesuciannya demi membalas dendam atas hinaan pedih sang suami yang telah tega menjualnya, Claudia meminta bantuan kepada Lorenzo untuk membantunya agar bisa mengandung seorang anak.
Seharusnya ini tak terjadi tetapi keputusan Claudia telah bulat, ia benar-benar sudah tak tentu arah dengan hidupnya yang sangat tragis penuh pengkhianatan.
Bagaimana kisah selanjutnya?
Simak cerita lengkapnya!!!!...🤗>>>>>>>>>>>>>>
Ig: By_Aryany10
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 35
"Apa yang kamu lakukan?..." Lirih Lorenzo memperlambat gerakannya.
Claudia fokus dengan alat gym. "Sama denganmu melatih kekebalan tubuh.." Jawabnya enteng.
"Aku tidak fokus jika kamu berpakaian seperti itu!..."
"Apa bedanya denganmu? kau hanya mengenakan celana, biasanya di luaran sana juga kebanyakan wanita jika nge-gym berpakaian seperti ini." Jawab Claudia membalas tatapan tajam Lorenzo.
Tampak Lorenzo mengalihkan pandangan berkali-kali. "Jangan menggodaku ku mohon...."
Tubuh sexy Claudia mulai berkeringat. "Aku tidak menggodamu, aku hanya ingin nge-gym bersama saja. Apa itu salah?." Sengaja Claudia.
"Sayang sekarang moodku sedang tidak baik, cepat pakai kembali kaosmu atau kita akan melakukannya lagi sebelum menikah!." Ancam Lorenzo.
Claudia menghela nafas ia menghampiri Lorenzo. "Berhenti marah-marah karena fashion show, aku merasa tak nyaman jika kamu seperti ini...." Bujuknya.
Lorenzo terdiam ia memilih melanjutkan mengangkat beban agar pikirannya jauh dari hal negatif. Rasanya ia ingin melakukannya sekarang dengan Claudia tapi dorongan itu ia tahan, Lorenzo tidak mau melakukannya dengan kasar karena marah apalagi keduanya belum menikah walaupun di New York itu sudah menjadi hal lumrah.
"Aku tidak marah..."Timpal Lorenzo, tatapan tajamnya sekarang tampak berubah.
Claudia tersenyum sontak saja ia mendekati lelaki itu. "CUP!"
"Terimakasih..."
Setelah mencium dada bidang Lorenzo, Claudia sontak berlari kabur keluar dari ruangan itu.
Lorenzo sontak menyentuh bekas ciuman Claudia, ia menggigit bibir bawahnya sambil mengatur nafas berkali-kali agar bisa tenang. "Bagaimana bisa dia menggodaku tanpa mau bertanggung jawab?, awas saja tunggu pembalasanku nanti!..."
Claudia memasuki kamar lalu menguncinya. Sore hari ini rencananya mereka berdua akan fitting baju pengantin yang sudah direncanakan oleh Raymond untuk pernikahan mereka nanti.
...***...
Hari ini Andrean sudah bisa kembali bekerja bagaimana pun juga ia tidak mungkin harus selamanya terpuruk akibat perceraiannya dengan Claudia.
Seera mendekati suaminya itu yang sedang fokus dengan layar komputer. "Ada satu proyek film yang belum selesai, aku akan ke lokasi syuting sekarang."
"Apa itu sangat penting? usia kandunganmu sudah besar Seera, hiatus dulu sebelum persalinan!." Timpal Andrean.
"Tidak! hanya satu kali pertemuan saja ada model ternama yang akan ikut andil dalam proyek tersebut, aku tidak mau melewatkan itu!."
"Terserah, pulanglah tepat waktu!..." Timpal Andrean.
"Ya."
Sebelum berpisah keduanya berciuman dengan mesra, setelah puas Seera meninggalkan perusahaan Andrean menuju lokasi syuting tempat dia bekerja.
Seperginya Seera, Andrean mengotak-ngatik handphone. Tiba-tiba di sana terlihat berita karir model Claudia yang sedang naik daun.
"Dia masuk dunia modelling?..." Lirih Andrean tatapan matanya tampak sayu, mantan istrinya itu benar-benar semakin cantik saja. "Claudia aku merindukanmu...."
*
*
Di lokasi syuting....
Setelah selesai dengan pekerjaannya, Seera menghampiri kerumunan orang-orang di lokasi syuting itu. Sepertinya model yang akan ikut andil dalam proyek film sudah tiba di sana.
"Hust minggir! aku ingin melihatnya, kalian buta ya? tidak lihat aku sedang mengandung cepat beri jalan!.." Sewot Seera kepada rekannya yang menghalangi.
Seera sampai di bagian depan, tampak model wanita itu memberi salam kepada semua pemain film di sana. Wajahnya nampak tidak asing bagi Seera. "Siapa ya?."
Model itu membuka kaca mata hitamnya sebelum menyapa Seera. "Senang ikut andil dalam proyek film ini...."
Seera terdiam kaku melihat wanita itu namun dengan cepat ia juga menerima uluran tangannya. "Nona Cathlin?...."
"Iya? apa kau tidak tahu diriku?..." Timpal Cathlin mengerutkan keningnya.
"Bukan begitu, bahkan aku tahu dirimu sudah sejak lama."
Cathlin hanya mengangguk saja, ia hendak melangkah pergi dari kerumunan itu.
"Bukankah anda mantan kekasih dari tuan Lorenzo Scottbryan?..." Seera bertanya kembali sehingga langkah Cathlin terhenti akan pertanyaan itu.
Kini Cathlin yang menghampiri Seera. "Ya memang, tapi tidak ada hubungannya denganmu!..."
Terdapat senyum licik dari sudut bibir Seera. "Ada sesuatu yang tidak kau ketahui nona Cathlin....."
Bersambung....