Takdir tak di sangka, dimana Glenna yang terjatuh ke jurang. Karena ingin menyelematkan sahabatnya Indi, yang di dorong oleh saudari angkatnya. Dipertemukan dengan Siluman Rubah Ekor Sembilan, yang mana ada masa lalu dengan leluhurnya yang seorang Miko.
Penasaran kelanjutannya??? Gassss... kita ke story
ZANDRA SEASON 7
SEMOGA KALIAN SUKAAAA❤️❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Syarat
Setelah Glenna masuk, sosok itu pun memilih untuk pergi menghilang. Ia akan kembali nanti, ada yang harus ia lakukan saat ini.
Sedangkan di dalam tenda, Glenna duduk terdiam. Ia memikirkan apa yang terjadi padanya, kenapa ia jadi banyak bicara dengan siluman itu?
'Apa karena ia tampan? Ahh... yang tampannya lebih dari dia saja ba... Nggak ada sih kayanya' gumam Glenna, seraya merebahkan tubuhnya di atas matras.
'Lalu, kenapa aku bisa secerewet itu? Seperti sudah kenal lama, padahal baru bertemu.' lambat laun, kedua mata Glenna tertutup.
Ia benar-benar sudah sangat mengantuk, kedua matanya tidak mau di ajak untuk berbicara walau hanya sejenak.
SYUUUTTT
'Kenapa aku tidak bisa menyentuhmu? Padahal aku tertarik padamu, aku berniat menjadikanmu ratuku. Apa darah Miko yang ada di dalam tubuhmu, begitu kuat? Baiklah, aku hanya akan menjagamu. Semoga ada keajaiban, yang bisa menjadikanmu pasangan ku.' ternyata Itoku kembali, ia hanya bisa duduk dengan berjarak.
.
.
Waktu berlalu dengan cepat, malam dingin telah berganti dengan hangat nya mentari. Bau basah menyeruak, embun mengelilingi tenda tempat Glenna dan Indi berada. Karena saking nyamannya, bahkan Glenna kembali tertidur setelah melakukan kewajibannya.
Sedangkan di atas sana, para guru dan juga warga. Tengah berkumpul, untuk mencari keberadaan Glenna dan Indi.
"Kami tidak menjanjikan, bisa menemukan kedua muridmu yang hilang. Tapi, kita akan berusaha. Semoga Tuhan berbaik hati, mau mempertemukan kita dengan mereka." ucap mbah Lingga, bu Dinda kembali meneteskan air matanya
Takut... ia takut tak bisa menemukan kedua siswinya.
"Selain berikhtiar, kita juga berdo'a. Agar segalanya di berikan kelancaran dan kemudahan, aamiin"
"AAMIIN"
Mereka berdoa bersama, sebelum melakukan pencarian. Berharap Allah berbaik hati, membiarkan mereka menemukan Glenna dan Indi. Karena korban-korban sebelumnya, tak ada yang kembali satu pun sampai sekarang.
Setelahnya mereka mulai melakukan pencarian, tempat pertama adalah hutan larangan. Mbah Lingga meminta untuk mereka tak berpencar, karena takut malah ikut menghilang dan tak kembali.
Sesuai cerita dan juga seperti yang sudah-sudah, mereka takkan mendapatkan petunjuk apapun dan menemukan Glenna dan Indi. Di salah satu pohon, Itoku sedang duduk di dahan. Memperhatikan kesibukan orang di bawahnya, ia membiarkan orang-orang itu berjalan di wilayahnya. Karena ia tau tujuan mereka apa?
Namun Itoku, menyembunyikan keberadaan keduanya.
'Sampai kapan pun, kalian takkan bisa menemukan Lena. Carilah sepuas kalian, aku akan membiarkan kalian menginjak wilayahku.' ucap Itoku, lalu menghilang dari sana
.
'Hai' Glenna yang sedang membuat sarapan, langsung menghembuskan nafasnya pelan
"Kenapa? Kamu lelah ya, sama aku juga. Apa tidak ada yang mencari kita?" tanya Indi, Glenna menggelengkan kepalanya. Lalu ia mengingat sesuatu, Glenna menoleh menatap Itoku. Yang sedang duduk di dahan pohon, yang ada di dekat tempatnya.
'Ada apa? Kenapa kau menatapku seperti itu?' tanya Itoku
"Katakan...
"Apa?" tanya Indi
"Ck, bukan padamu" ucap Glenna berdecak
"Lalu?" Indi mengerutkan dahinya, setelah ia mengingat sesuatu. Indi langsung tersadar, ia merapatkan tubuhnya pada Glenna.
"Jangan bilang kalo ada salah satu dari mereka? Nggak mungkinkan? Ini udah siang loh, waktunya mereka pulang. Udah bukan jam dines nya" tanya Indi, namun ia juga menjawabnya sendiri. Dengan kepala yang celingukan kesana kemari, berharap ia tak melihat sosok itu.
"Dia sedang duduk di pohon" ucap Glenna, membuat Indi membulatkan kedua bola matanya dan ia memeluk Glenna
"Jangan bilang, lo yang udah bikin kita ga bisa ditemukan." ucap Glenna, seraya menatap tajam Itoku
'Yaaa... bisa dibilang seperti itu' jawabnya, Glenna terdiam
'Apakah, ulah dia juga. Bikin gue, ga bisa manggil keluarga gue.' ucap Glenna dalam hati
"Apa mau lo?" tanya Glenna, Itoku merasa bila gadis di depannya saat ini. Sangat bertolak belakang, dengan gadis yang ia ajak bicara tadi malam.
'Aku hanya ingin kamu, menjadi ratuku. Tapi itu tidak mungkin bisa, karena ada benteng tinggi di antara kita. Jadi, aku hanya akan membuatmu terjebak di sini beberapa hari... atau minggu... atau bahkan... bulan.'
DUAGH
Itoku terkejut, karena tiba-tiba ada sekelebat cahaya mengarah padanya. Seandainya, tadi ia sedikit saja terlambat untuk memiringkan tubuhnya. Sudah di pastikan, bila wajah tampannya akan terkena cahaya tadi. Ia pun menoleh ke belakang, kedua matanya membulat sempurna. Karena bebatuan tebal di belakangnya, kini berlubang cukup dalam.
'Sangat menarik gadis di depanku?'
'Kau...
"Lu salah karena udah bikin gue marah, lepasin gue dan sahabat gue." ucap Glenna, yang kini poisi tubuhnya berdiri menatap nyalang pada Itoku.
'Bagaimana caranya memanggil aa dan dede?' ucap Glenna dalam hati, ia masih memperlihatkan ekspresi wajah nya yang datar.
'Ternyata kekuatan nenek buyutmu menurun padamu, huft... sayang sekali.' Glenna yang melihat siluman itu menghembuskan nafas, mengerutkan dahinya.
'Aku akan membebaskan mu dengan sahabatmu, tapi dengan satu syarat atau mungkin dua. Entahlah ada berapa...'
"Salah satunya menikah dengan mu" tanya Glenna dengan wajah enggan
'Tentu saja itu tidak mungkin, aku tak bisa menikahi seorang miko. Aku masih sayang dengan nyawaku, itu sama saja dengan bunuh diri...' Glenna menghembuskan nafasnya lega
"Lalu apa?"
'Aku ingin..
.
.
"Bagaimana? Apa kalian bisa merasakan keberadaan Glenna?" tanya Ghava, Ali, Cia dan Luna menggelengkan kepalanya
"Bagaimana bisa keberadaan Glenna, tidak bisa kita rasakan?" tanya Cia cemas
"Kurasa di gunung ini, ada penghuninya. Penghuni, bukan sembarang penghuni." ucap Ghaza
"CAKEEEPP" ucap Cia refleks
"Eh.. sori, kita lagi serius" ucapnya lagi, membuat Luna menahan tawanya
"Kita cari guru dan murid lainnya saja terlebih dahulu, kita akan menanyakan keberadaan adik kita pada mereka." saran Ali, ketiganya mengangguk setuju. Semalam, sebelum mereka pergi ke gunung ini.
Luna terbangun dari mimpi, ia melihat Glenna terjatuh karena hendak menyelamatkan seseorang. Angga sang suami, yang tidur di sampingnya terkejut dan ikut terbangun.
"Sayang, kamu mimpi buruk?" Luna mengangguk, Angga memberikan minumnya
"Glenna, Glenna dalam bahaya" ucap Luna, membuat Angga makin terkejut
"Kita bangunkan yang lainnya" ajak Angga, Luna mengangguk, setelah Luna menceritakan mimpi dan ditambah dengan firasat Cia. Mereka berempat melakukan teleportasi ke gunung, yang sudah di beritahukan oleh Glenna. Tentunya tanpa pasangan mereka, dan pasangan mereka pun mengerti.
Kembali kepada empat saudara...
Saat mereka akan melakukan teleportasi, mereka samar-samar mendengar suara memanggil nama adik sepupu dan nama lain.
"Apa kalian dengar?" tanya Luna
"Ya, telingaku masih sehat" jawab Ghava, yang langsung mendapatkan toyoran dari Luna
"GLENAAAAA.... INDIIII....
"Suara itu dari arah sana, ayo kita hampiri." ajak Ali, mereka pun berjalan mendekati rombongan.
"Maaf" ucap Ghava, mengejutkan bu Dinda
"Nak Ghava" panggil bu Dinda
"Kenapa kalian berkumpul di sini dan memanggil nama adik saya?" tanya Ghava
"Jangan bilang, kalau adik kami hilang?" tanya Cia
"I itu... itu memang benar, kami sedang mencarinya." jawab mbah Lingga
JEDEERRR
Mimpi Luna dan firasat Cia, ternyata benar.
...****************...
Alhamdulillah, ternyata banyak yang nungguin Zandra🤭
Jangan lupa like, komen, gift ma vote nya yaaaaa❤️❤️❤️❤️
...Happy Reading All...
Nih 🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟 7 nggak cuma 5 😁
Covernya juga bagus 🥰