Lilith Everhart, seorang gadis cantik yang diadopsi oleh pasangan dokter terkenal di dunia kembali ke negara asalnya, Amerion untuk membalaskan dendam pada orang-orang yang bertanggung jawab atas kematian orang tuanya. Orang pertama yang dicurigai sebagai dalang adalah paman dan bibinya. Merekalah yang saat ini menguasai rumah dan perusahaan Everhart Company yang dibangun oleh mendiang ayahnya. Dalam perjalanannya, tanpa sengaja dia menolong seorang laki-laki yang terluka parah. Dalam keadaan setengah sadar, laki-laki itu berkata, "Siapa kamu? Berikan nomormu, aku akan membalasmu nanti". Lilith menjawab,"Tidak perlu." lalu pergi sebelum akhirnya laki-laki itu kembali tidak sadar. Ternyata laki-laki itu adalah Damien Blackwood, orang terkaya di Amerion yang menguasai 70% bisnis yang ada di Amerion sekaligus penguasa dunia bawah di Amerion. Suatu hari dalam sebuah pesta topeng, mereka kembali bertemu, akankah mereka saling mengenali satu sama lain?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Pratiwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4 Pertemuan Pertama
B. Phyton :"Bos, sepupumu sangat liar. Dia menari erotis dengan dikelilingi banyak pria hampir telanjang. Bukankah dia masih 18 tahun?"
W. Boa :"Mungkin di Amerion merayakan kelulusan seperti ini hal biasa."
Lily: "Rekam itu, mungkin nanti akan berguna."
B. Phyton :"Ok bos!"
Supaya mereka tidak terlalu tampak seperti mengawasi, lily dan white boa menuju lantai dansa untuk membaur dan berdansa. Sementara black phyton berpura-pura merekam lily dan white boa padahal kameranya mengarah ke belakang lily tepatnya ke tempat lounge vip dimana Nora berada.
Tidak disangka-sangka bukan cuma menari erotis dengan para gigolo, Nora dan kawan-kawannya tampak sedang menghisap rokok juga. Mereka tampak benar-benar teler.
Setengah jam kemudian, Nora tampak berjalan menuju ke toilet dan Lily mengikutinya. Namun tiba-tiba lily dihadang pria setengah botak gemuk. Si botak itu memandang lily dari atas ke bawah dengan mata mesum.
Simon :"Nona cantik berapa tarifmu semalam?"
Lily :"Aku bukan pelacur"
Lily berusaha pergi tapi simon masih menghalangi
Simon :"kau tidak tahu siapa aku? Aku pelanggan vip di sini. Aku bisa bayar berapapun yang kamu mau."
Lily :"Pergilah selagi aku masih sopan!"
Simon berusaha memeluk Lily. Sebelum tangannya bisa menyentuh Lily, Lily terlebih dahulu memegang tangan Simon dan melintirnya lalu memukul belakang kepalanya sampai pingsan dan menyeretnya ke pintu belakang club lalu melemparnya ke dalam tong sampah besar di belakang club.
Saat Lily hendak masuk tiba-tiba dia mendengar ada suara tembakan tidak jauh dari sana. Dia memanjat pagar dan mengendap-endap ke arah suara. Dia melihat seorang pria terkapar tak jauh darinya dan ada beberapa pria bersenjata api dengan posisi cukup jauh berlari ke arah pria yang terkapar. Lily segera menuju pria yang terkapar dan menariknya menuju basement pintu rumah seseorang yang dia rusak gemboknya. Untungnya rumah yang dia masuki itu kosong.
Dia melihat banyak bayangan orang berlarian dari celah pintu basement. Dia sengaja tidak menyalakan lampu basement jadi dia belum melihat jelas siapa orang yang ditolongnya.
Dia mengeluarkan hpnya untuk membajak cctv di dalam club dan di luar club untuk menghapus semua jejak keberadaannya. Dia juga mengabari black phyton untuk tetap mengawasi Nora dan white phyton untuk membawakan peralatan p3k dan pisau ke hotel yang ada di club.
Melalui cctv, lily juga bisa melihat orang-orang yang berbaju hitam yang tadi mengejar pria ini sudah menghilang. Akhirnya lily memutuskan untuk membawa pria itu masuk ke hotel yang ada di dalam klub itu. karena pria itu menggunakan pakaian hitam jadi luka tembak dan noda darah dengan mudah disembunyikan, resepsionis dan satpam hotel hanya mengira bahwa pria itu mabuk. Lily check in hotel menggunakan ID palsunya.
Tak lama, white boa datang dan membantunya membawa pria itu ke kamar. Lily mengecek pria itu dan mendapati ada peluru bersarang di kaki kiri, lengan kiri, dan pundak kanannya. Untungnya tidak ada luka di area vital, hanya saja pria itu sudah kehabisan banyak darah. Mungkin dia sudah berlari cukup jauh dengan luka-luka ini.
Lily meminta white boa membelikan pakaian baru serta obat untuk pria ini. Setelah white boa pergi, Lily mulai merobek baju pria itu, mengeluarkan peluru-peluru yang bersarang di tubuh pria itu dan membalut luka-lukanya. Lily menyiapkan handuk dan air hangat untuk membasuh tubuh pria itu lalu menyelimuti seluruh tubuhnya. Saat lily memungut baju robek pria itu, pria itu membuka matanya dan memegang pergelangan tangan Lily.