NovelToon NovelToon
Kehidupan Kedua

Kehidupan Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Mengubah Takdir / Penyesalan Suami / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:133.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mapple_Aurora

Sena, gadis tujuh belas tahun yang di abaikan oleh keluarganya dan di kucilkan oleh semua orang. Dia bunuh diri karena sudah tidak tahan dengan bullying yang setiap hari merampas kewarasannya.

Alih-alih mati menjadi arwah gentayangan, jiwa Sena malah tersesat dalam raga wanita dewasa yang sudah menikah, Siena Ariana Calliope, istri Tiran bisnis di kotanya.

Suami yang tidak pernah menginginkan keberadaannya membuat Sena yang sudah menempati tubuhSiena bertekad untuk melepaskan pria itu, dengan begitu dia juga akan bebas dan bisa menikmati hidup keduanya.

Akankah perceraian menjadi akhir yang membahagiakan seperti yang selama ini Siena bayangkan atau justru Tiran bisnis itu tidak akan mau melepaskan nya?

*

Ig: aca0325

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mapple_Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

Pernahkah kamu jatuh cinta dengan begitu hebatnya? Mungkin pernah, dan itu tidak salah. Hanya saja ketika perasaan itu menuntun pada suatu tindakan yang membuatmu menjauh dari rasa kemanusiaan itu adalah sebuah kesalahan.

Sebab, cinta adalah perasaan penuh kasih yang mustahil melukai.

Tindakan bodoh atas nama cinta tidak di benarkan, perasaan membelenggu yang meminta untuk dibebaskan membuat seseorang melakukan segala cara agar terbebas.

Siena sudah duduk di sofa di ruang keluarga selama dua jam lebih, ia menunggu Erlan pulang. Ia tahu, suaminya itu pergi menemui kekasihnya dan ia tidak mungkin bisa melarang. Apalah arti dirinya dibandingkan dengan Cindy, pemilik hati sang suami.

"Huft! Seharusnya kehidupan kedua ini aku gunakan untuk membalas Bella dan Bara, tapi ternyata masalah pemilik tubuh ini jauh lebih pelik lagi."monolog Siena, ia merebahkan badannya di sofa panjang, memperhatikan lampu dengan pandangan rumit.

Apalagi dengan dirinya yang sudah jatuh cinta pada Erlan membuat semuanya tambah rumit. Tapi kan, wajar saja jatuh cinta pada pria seperti Erlan, tampan dan kaya.

Merasa bosan hanya rebahan menunggu Erlan pulang, Siena pun menyala televisi besar yang ada di ruang keluarga.

Kembalinya cucu George Clooney Caesar menjadi perbincangan banyak pihak. Sosok tampan Fernando mendapatkan banyak perhatian saat menghadiri kampanye sang kakek di alun-alun kota Limerick.

Siena berdecak kesal melihat cuplikan berita tersebut, ia dengan cepat menggantinya ke chanel lain.

"Pantas saja dia gila dan membunuh Alvaro ternyata cucu dari orang berkuasa," cibir Siena yang selalu merasa kesal dengan Nando, bahkan hanya mendengar namanya saja membuat Siena muak.

Pastilah keluarga Nando mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk membungkam media, kalau tidak berita pembunuhan Alvaro pasti sudah mengguncang Indonesia sejak lama.

"Tapi, masa sih dari sebanyak itu media nggak ada satupun yang bersih?" Siena mengubah posisinya menjadi duduk, ia memilih Chanel yang sedang membawakan acara musik lalu mengambil laptop di kamar nya dan kembali turun ke lantai dasar.

Siena meletakkan laptop di pangkuannya, dan mulai mengetikkan beberapa kata kunci.

"Ck, benar-benar sudah tidak ada beritanya. kejadiannya juga sudah cukup lama dan pasti Keluarga Nando melakukan segala cara untuk menghapus berita itu," gumam Siena tak menemukan satupun artikel tentang pembunuhan Alvaro.

Saat Siena sibuk memikirkan Nando, pintu utama terbuka, Matthew berjalan masuk dengan langkah agak di serat, ia membawa Erlan dalam rangkulannya.

"Apa yang terjadi dengan Erlan?" Tanya Siena panik, buru-buru meletakkan laptop dan menghampiri Matthew yang kesulitan membawa Erlan.

" Maafkan saya Nyonya, tuan pergi ke club dan meminum banyak sekali alkohol." Ujar Matthew dengan kepala tertunduk.

"Cindy, sayang..."Erlan mendongak kala merasakan kehadiran seseorang di dekatnya, aroma vanilla yang menguar dari rambut Siena entah kenapa membuatnya senang. Erlan tertawa kecil, meraih leher Siena lalu menciumnya dengan cepat.

Cup!

Siena berdiri mematung, lupa dengan tujuannya yang hendak membantu membawa Erlan.

Malam ini urat malu Erlan sepertinya sudah putus karena pengaruh alkohol, dia dengan berani mencium Siena di depan asistennya. Matthew semakin menundukkan kepala, wajahnya memerah dan dalam hati mengutuk Tuan nya yang mabuk.

"Lepas, brengsek!" Bentak Siena saat mendengar Erlan masih menggunakan nama Cindy. Ia mendorong keras dada bidang Erlan, lalu secepatnya menjaga jarak.

"Matthew, cepat bawa dia ke kamar." Perintah Siena, ia kehilangan inisiatif untuk membantu dan membiarkan Matthew membawa Erlan ke lantai tiga, kamar utama.

"Rossa, bawakan air hangat ke kamar Er... maksudku ke kamar utama di lantai tiga." Setelah memastikan Matthew masuk ke dalam lift, Siena segera meminta salah satu pelayan yang masih bangun untuk membawakan air hangat.

"Baik, Nyonya."

Siena lantas segera menyusul Matthew, meski hatinya sakit mendengar Erlan menyebut nama perempuan lain, Siena tetap tidak bisa membiarkan Erlan tidur dalam kondisi berantakan dan masih tercium bau alkohol yang menyengat.

"Biar aku saja," ujar Siena yang baru masuk, Matthew yang hendak melepaskan sepatu Erlan mengangguk lalu keluar dari sana memberi ruang bagi Siena untuk mengurus Erlan.

Siena dengan cekatan melepas sepatu dan kaos kaki Erlan, mata Erlan terpejam dan Siena bersyukur akan hal itu.

"Ini air hangatnya nyonya," Rossa masuk sambil membawa satu mangkuk air hangat,

"Letakkan saja diatas nakas lalu kau bisa keluar dan beristirahat," ujar Siena sembari merapikan poni Erlan yang berantakan dan menutupi dahi.

"Baik Nyonya." Rossa menunduk sebentar kemudian segera keluar dan menutup pintu.

Siena menggunakan air hangat untuk mengompres dahi Erlan yang sangat panas. Sebenarnya berapa banyak Erlan minum alkohol hingga membuat badannya menjadi sangat panas?

Selesai mengompres, Siena beralih membuka kemeja Erlan, ia hendak mengganti nya dengan baju tidur. Namun, baru saja membuka dua kancing, mata Erlan terbuka.

"Cindy," lagi-lagi Erlan memanggil Cindy, nampaknya dalam pengaruh alkohol membuat semua wanita akan terlihat seperti Cindy di mata Erlan.

"Aku siena istrimu, bukan Cindy." Dengus Siena.

Erlan secara tiba-tiba meraih pergelangan tangan Siena dan menyentaknya hingga membuat wanita cantik itu terjatuh diatas tubuhnya. Bibir mereka saling bersentuhan, Siena melotot saat Erlan dengan ganas melumat bibirnya.

Siena berusaha melepaskan diri dari Erlan tapi ternyata tenaga Erlan kuat sekali, tangannya memeluk erat pinggang Siena dan bibirnya yang terus bermain di dalam mulut Siena.

Benar-benar bajingan! Dia pasti mengira sedang berciuman dengan Cindy! Umpat Siena dalam hati, ia menggigit lidah Erlan dengan sengaja, berharap pria itu melepaskannya.

Oh, tidak! Siena melakukan kesalahan besar, bukannya berhenti Erlan semakin bernafsu.

"Hehehe, kau cantik sekali sayang." Erlan melepaskan lumatan mereka, matanya menatap wajah Siena penuh puja. Tidak bisa di pungkiri, Siena merona malu, jantungnya berdebar kencang dan sesaat lupa dengan kekesalannya.

" Aku mencintaimu Cindy, mari kita menyatukan diri malam ini dan kau pasti tidak akan menolak lagi untuk menikah." Bisik Erlan dengan suara serak.

Hati Siena sakit mendengarnya. Ternyata, Erlan masih menganggapnya sebagai Cindy. Dengan gemetar Siena mencoba menarik dirinya.

"Jangan pergi," Erlan membalikkan posisi mereka, Siena berada di bawah dan Erlan yang menatap nya sayu dari atas.

Satu butir air mata lolos dari sudut mata Siena, ia tahu Erlan sedang bergairah malam ini. Siena akan dengan sukarela menyerahkan dirinya kepada Erlan jika dalam keadaan sadar.

Tapi, malam ini Erlan sedang mabuk dan dia tidak melihat Siena sebagai Siena melainkan sebagai Cindy. Hati dan pikiran Erlan sepenuhnya milik Cindy dan Siena tidak akan mau melakukan hubungan suami istri dalam keadaan Erlan yang seperti ini.

"Akh... lepas!" Siena berontak kala tangan besar Erlan merobek bajunya dan membuang ke lantai. Erlan seakan kesetanan menyesap setiap inci tubuh Siena.

"Erlan, lepass! Aku bukan Cindy, aku siena!" Siena berteriak marah.

"Ahh...jangan menyebut namanya sayang. Dia hanya istri murahan yang tidak artinya," gumam Erlan di sela-sela kegiatan nya memberikan tanda kepemilikan di dada dan leher Siena.

"Hiks...aku mohon, lepaskan aku..."pinta Siena dengan lelehan air mata dan dada yang kian sesak.

Sekuat apapun siena mencoba untuk pergi, Erlan tidak melepaskannya. Erlan memaksa untuk memasuki dirinya, Siena belum siap dan hanya bisa menangis saat benda asing itu menerobos miliknya.

Siena menangis dan sama sekali tidak menikmati, sementara Erlan begitu menikmati penyatuan mereka sambil menyerukan nama Cindy. Desahan yang keluar dari mulut Erlan bersamaan dengan nama Cindy.

Malam ini, Siena seperti di tusuk ribuan pisau tak kasat mata, menghujam tepat ulu hatinya. Lukanya tidak berdarah tetapi rasanya amat sakit, Siena tergugu di bawah Erlan yang sama sekali tidak peduli dengan tangisan yang ia gaungkan sedari tadi.

...***...

Jangan lupa like, komen dan vote...

1
Dewi hartika
up mantap semangat lanjut..
Uthie
Up lagiiii 💪
Uthie
Lanjutttt lagiii 🤩💪
Allea
baru kali ini gw bingung baca novelll ga jelas gini
Uthie
lanjjjjuuuuttttttt 💪😆
Uthie
Wahhhh.. semakin teka-teki niii 😁🤩
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
jd penasaran ada apa masa lalu Nando dengan Erlan 🤔
Uthie
lagggiiiiiiii 💪🤩
awesome moment
ceuprit bgts
Uthie
Lanjjjjuuuuttttttt 💪😆😆
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
semakin penasaran.. next thor
Uthie
Cerita yg sangat bagus, menarik, dan seru untuk disimak 👍👍👍👍
Uthie
Yaaaa... lagi seru-serunya ternyata harus nunggu kelanjutannya 👍🤩🤩
Uthie
sangat-sangat menarik 👍👍🤩
Uthie
Jangan-jangan Sena adalah anak hasil hubungan tak disengaja oleh dokter Leonardo 🤔
Uthie
seru 👍😁
Uthie
hahaa..m kocak juga 😂
Uthie
kenapa sihhh??
Uthie
menarik 👍
Uthie
hmm.. penasaran 🤔🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!