NovelToon NovelToon
Anak Genius : TWINS PEMBAWA KEBAHAGIAAN.

Anak Genius : TWINS PEMBAWA KEBAHAGIAAN.

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintamanis / Anak Genius
Popularitas:8.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ramanda

Meira Aulia Aqsyah, gadis cantik nan Sholehah berusia 16 tahun yang masih duduk di kelas dua SMA, ia memiliki sifat yang ramah, sopan dan juga ceria hingga banyak teman-temannya senang bersahabat dengannya.

Namun keceriaan itu kini sirna karena sebuah peristiwa yang mengerikan terjadi padanya dan mengharuskan ia pergi dari kota kelahirannya karena sang bunda takut kalau anaknya hamil, tapi akhirnya ketakutan itu pun terjadi, dan Meira Akhirnya menjadi seorang ibu di usianya yang masih sangat muda. dan yang lebih menakjubkan ia memiliki sepasang anak kembar, laki-laki dan perempuan..


"Bagaimanakah kehidupan Meira dan anak kembarnya?..

Ikuti terus ya kisah anak genius ini.
Dan jangan lupa dukungannya 🙏😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ramanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MENDAPATKAN MAAF DARI BUNDA MEIRA.

Melihat Meira terjatuh kedua anaknya langsung langsung menjerit memanggil-manggil ibunya

"Ummah!!..Ummah!!" seru mereka Sambil menangis, sedangkan Daffin yang melihat Meira tidak sadarkan diri, membuat ia langsung berlari menghampiri Meira lalu ia pun langsung menggendongnya Meira.

"Jangan menangis nak, Ayo kita Bawak Umma kalian ke rumah sakit " ujar Daffin kepada ke kedua anak Meira..

"tapi om siapa?" tanya Azia yang melihat Daffin dengan tatapan yang tak bisa di artikan..

"Nak, kalian sama nenek dan kakek saja ya, biar ayah kalian membawa ibu kalian" ujar Mama Daffin yang juga sudah berada di sana..

"Tunggu, saya bunda Meira, dan siapa kalian sebenarnya?" ujar bunda Meira yang tiba-tiba datang dan langsung menarik kedua cucu yang sedang di pegang mama Daffin..

"Nanti saya ceritakan Bu, sebaiknya kita membawa Meira dulu ke rumah sakit.." Ujar Daffin yang masih menggedong Meira..

"Baiklah kalau begitu ayo" ujar bunda Meira yang nampak cemas juga melihat keadaan anaknya..lalu mereka pun keluar dari studio tempat Acara Event berlangsung dan menuju tempat parkir mobil Daffin berada,

Setelah mereka sampai di mobil Daffin

"Ibu masuklah dulu" kata Daffin lembut pada bunda Maria..

"Baiklah" bales bunda Maria singkat..lalu bunda Maria pun masuk ke mobil, setelah bundanya maira masuk Daffin pun langsung memasuki Meira ke dalam mobilnya dan ia meletakkan kepala maira di pangkuan sang bundanya,

"Kalian bersama kakek dan nenek itu dulu ya, nanti Om Rio akan menjemput kalian oke" ujar Daffin pada Azmi dan Azia..

"Oke Om!" Bales kedua bocah kecil itu.

" papa sama Mama tunggu di sini dulu ya, dan afin titip mereka juga, nanti Rio akan menjemput kalian" ujar Daffin kepada orang tuanya..

"Baiklah nak, kamu jangan khawatir kami akan menjaga mereka, sekarang pergilah nak" bales sang papa.

"Iya pa Daffin pergi ya Assalamu'alaikum" pamit Daffin pada kedua orang tuanya..

"Iya hati-hati wa'alaikumus salam" setelah mendapatkan jawaban mobil pun mulai melaju dengan perlahan, dan setelah melewati gerbang mobil langsung melaju dengan kecepatan maksimal, meninggalkan orang tua Daffin beserta Twins.

Untuk sesaat di dalam mobil sangat hening hanya terdengar suara deru mesin mobil saja. sebenarnya Bunda Meira sudah banyak pertanyaan untuk Daffin namun ia urungkan dulu, karena ia ingin Daffin sendirilah yang harus mengatakan sendiri.

Sementara Daffin juga belum berani mengatakan sebenarnya karena ia ingin Meira di tangani dulu agar dia sedikit tenang, makanya ia memilih diam dulu hanya sesekali ia melirik Meira lewat kaca spion. dan ia menjadi khawatir karena Meira terlihat sangat pucat dan akhirnya ia pun buka suara..

"Rio cari rumah sakit terdekat saja!" titah Daffin yang mulai cemas

"Baik pak, tapi kayaknya kita sudah dekat dengan rumah sakit, Dokter Riyan pak" ujar Rio..

"Ya sudah, cepat kita kesana!"

'Baik pak!," mobil pun di percepat lajunya, dan tak lama kemudian mereka pun sampai di rumah sakit, Rio pun langsung berhenti tepat didepan pintu rumah sakit itu. dan dengan cepat Daffin pun turun kemudian ia membuka pintu belakang mobilnya..

" Ayo Bu, kita sudah sampai " Ajak Daffin sambil ia meraih Meira dan kemudian ia langsung menggendong Meira, sang bunda pun mengikuti perkataan Daffin ia ikut turun dari mobil Daffin..

"Rio sekarang kamu jemput mereka!" Titah Daffin sembari ia melangkah cepat menuju ruang UGD.. saat ia mau memasuki ruangan itu tiba-tiba seseorang memanggilnya.

"Daffin, ada apa? siapa yang sakit? " tanya seorang pria berjas putih yang baru saja datang..

"Riyan?.. tolong priksa dia yan" pinta Daffin yang nampak cemas..

"Baiklah letakkan dia di sana" bales pria berjas putih itu yang bernama Riyan, dan Daffin pun mengikuti perkataan Riyan dan iapun meletakkan Meira ke tempat tidur yang berada di ruangan itu..

"Sekarang tunggulah di luar" titahnya lagi.

"Baiklah, aku tunggu di luar" Balesnya dan Daffin pun langsung keluar dari ruangan tersebut dan ia di sambut dengan tatapan keinginan tahu dari sang bunda Meira, Daffin yang sepertinya paham ia pun menghampirinya dan ia langsung bersimpuh di hadapan bunda Meira yang langsung terkejut dengan perlakuan Daffin yang tiba-tiba bersimpuh..

"Bu, saya Daffin, manusia yang penuh dosa, dan tidak akan terampuni bila ibu dan Meira tidak mengampuni saya " ujar Daffin dengan penuh penyesalan hingga tak terasa air matanya lolos begitu saja..

" Ampuni saya Bu, hiks sayalah manusia penuh dosa itu hiks, sayalah yang telah menodai anak ibu," ucap Daffin lagi membuat hati sang bunda langsung panas, ada kemarahan di hatinya karena ia teringat masa-masa kehancuran anaknya..namun kemarahan itu ia tahan, karena ia terus menyirami hatinya dengan istighfar di dalam hatinya..

" hiks maafkan saya Bu.. hiks.. saya benar-benar menyesal dan saya selalu di hantui dengan dosa ini Bu hiks, tolong ampuni saya Bu..hiks.. dan saya berjanji akan bertanggung jawab Bu, tolong berikan saya kesempatan untuk memperbaiki semuanya "Ujar Daffin lagi yang akhirnya tangisnya semakin pecah, hingga tubuhnya bergetar, nampak jelas sekali kalau ia benar-benar menyesal dan Bunda yang melihat keadaan Daffin mulai merasa iba..

"Bangunlah nak, duduklah di sini" ujar bunda yang akhirnya hati mulai sedikit tenang..lalu ia meraih tangan Daffin agar ia berdiri dari duduk bersimpuh dan lalu menariknya ke kursi tunggu di dekat ruang UGD..

"Sekarang ceritakanlah apa yang sebenarnya, terjadi di malam itu?" tanya bunda saat Daffin sudah duduk di sebelahnya dan ia sangat penasaran dengan kejadian malam itu karena selama ini Meira tidak menceritakan yang sebenarnya dan setiap bundanya bertanya ia hanya akan menangis histeris, maka sang bunda tidak pernah tahu kronologis yang sebenarnya..

"Baiklah Bu, Waktu itu saya sebenarnya di jebak oleh rekan kerja saya, dia telah memberikan saya minuman yang sudah di berikan obat perangsang ke saya, dan karena saya tidak ingin ia merasa menang, Akhirnya saya pergi dari tempat teman saya itu, dan pergi toilet dan di situlah saya berjumpa dengan Meira Bu dan...." cerita Daffin terhenti karena dadanya terasa sesak tatkala ia mengingat peristiwa itu..

"dan terjadilah malapetaka itu yang membuat saya bergelimang dosa..hiks..hiks...." Daffin tidak bisa lagi menahan tangisnya dada terasa penuh ia begitu menyesali perbuatannya..

"Dan ke esokan paginya saya bertekad ingin bertanggung jawab atas perbuatan saya, dan saya mulai mencari Meira ke sekolahnya namun ia tak pernah lagi masuk sejak peristiwa itu, dan saya juga pergi ke rumah ibu, saya menunggu setiap saat di sana hingga saya sempat membeli rumah di dekat rumah ibu, agar bila ibu pulang saya akan tahu, tapi hingga empat tahun ibu dan Meira tidak pernah pulang, ini seperti hukuman buat saya, karena sepertinya Allah sedang menguji kesabaran saya, jadi saya mohon Bu ampuni saya, hiks ampunilah saya Bu saya mohon hiks " Daffin yang kembali bersimpuh sambil menggenggam tangan bunda Meira dengan menundukkan wajahnya di sana. tangis penyesalannya terdengar jelas.. membuat bunda luluh hingga ia pun mengelus kepala Daffin, penuh kasih, karena ia tahu itu bukan kesalahan Daffin sepenuhnya..

"Sudahlah nak, ibu percaya padamu kalau sebenarnya kamu anak baik, maka dari itu sudah memaafkan mu, dan ibu merestui kamu untuk bertanggung jawab pada Meira, tapi semua keputusan ada di tangan Meira nak, jadi berjuanglah untuk itu.." ujar bunda Meira lembut..

"Terimakasih Bu, Terimakasih banyak, semoga ini Awal Pengampunan dari Allah terhadap saya Bu" ujar Daffin sedikit lega karena sudah mendapatkan maaf dari bunda Meira.

"Ira tidak mau bunda!!"

******

Author berharap para Readers tetap mendukung Author dan jangan lupa tinggalkan jejaknya..

**VOTE dong bila suka pada cerita ini ya..

LIKE DAN KOMENTAR Juga biar Author semangat update lagi. okay guys 🙏😊**

1
min hana
tes
Romika Unidechoco
alur ceritanya perempuan yg hafizhoh ..tpi sama suami bgtu
kayaknya kurang nyambung thor.. kan pasti ngerti dia nabi bilang seandainya boleh manusia sujud sma manusiamaka sy akan suruh istri sujud sama suami..tpi kok malah kek gitu ..gk ada sopan2nya
Isma Leny
Semangat ya Thor, ceritanya banyak memberikan pencerahan dan manfaat kepada pembaca. Terima kasih.
Sukesih Sukesih
Luar biasa
Aries suratman Suratman
Iya Thor Musuhnya terlalu cepat dapat karmanya jadi ceritanya kurang Greget, tinggal Erikc coba Author mau dapat karmanya gimana lanjutannya, Terus apakah Rio Jodohnya Elsa ya Thor?
Aries suratman Suratman
Iya baru kali Ini baca Novel Kisahnya penuh dengan Ilmu Hikmah tentang kehidupan Yang Islami,Mudah-mudahan bermanfaat bagi yang membacanya, Dan buat Author sendiri: Terimakasih atas Ceritanya dan semoga Makin sukses
kedepannya, Dan ditunggu kisah yang lainnya 🙋💪👍👏👏👏🥇🥇🥇
Aries suratman Suratman
Aku jadi kasian sama Bundanya Maira peranya sedikit amat Masa anak perempuan satu-satunya Menikah ngga ada peran seorang Ibu
sampai mau Dibawa pulang ke kota Ngga ada Nasehat atau wejangan dalam Rumah tangga
Aries suratman Suratman
Iya Thor ceritanya cepat amat Udah lima tahun kemudian, lalu gimana kisah Davin dalam pencariannya Masa Meira ngga ketemu, padahal Kartu pelajar Meira ketinggalan
Kanza Safira muadziah
Luar biasa
Mat Saleh
males bacanya Dan tdk pas siska sama anaknya cpt mati
Mat Saleh
Mey terlalu lebbay padahal tau agama
Zhu90
Luar biasa
Ira Rachmad
nice story
Hamliah Lia
good job kaka
Hamliah Lia
aku UD ngulang 2 x bagus novel y kk
Alexioporto87 Alexis
mantaplah pkoknya subhanallah
Sas Wati
🥰🥰🥰🥰🥰
Sas Wati
tim yg smbil senyum² sndiri☝️👉
Sas Wati
thor sy sdh kasih vote y.
tp cmn 1😁
Sas Wati
huaaaaaa.
pingin ikut nangis jgk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!