Putri yang bahagia dan ceria kini hilang di wajahnya karena usaha ayahnya yang bangkrut Adel bersedia menikah dengan pria yang baru di kenal demi kembalinya usaha ayahnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kienli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 24...
Malam pun tiba seorang pelayan mengantarkan gaun malam untuk Delia, sempat Delia bingung kak Devina menghubunginya setelah di beri tahu kak Devina dengan cepat Delia membuka paper bag tersebut ada dua kotak.
"Apa ini.? Tidak mungkin aku pakai baju ini." ucap Delia bergumam sendiri baju lingerie itu di pandangnya tapi ada sebuah surat.
( Kamu harus pakai dan foto aku mau melihatnya. ) isi surat nya... Dan Delia membuka kotak satu lagi sebuah gaun yang cantik, Delia menarik napasnya ternyata kak Devina membelikan gaun yang cantik.
"Harus aku apain ya rambut ku.?" ucap Delia bingung.
Akhirnya dengan di oles bedak dan lipstik yang selalu di bawa Delia di tasnya, Delia membiarkan rambutnya tergerai hanya di blow sedikit Delia sudah siap untuk bertemu Vano... Sebuah mobil yang di siapin Vano juga sudah tiba.
Bukan Vano yang menunggu Delia tapi ini Delia yang menunggu Vano di restoran yang di siapkan kak Devina mungkin karena Delia yang terlalu cepat merias wajahnya malah seakan tidak terlihat merias wajah.
"Maaf aku telat." ucap Vano.
"Tidak apa apa tuan." ucap Delia.
pelayan berdatangan membawa makanan yang sudah di pesan bunda Ema... Devano sangat menikmati sepertinya dirinya sudah lapar Delia juga memakan sambil mendengarkan music yang romantis hati Delia sungguh terbawa suasana sementara Delia liat Vano biasa saja.
"Terimakasih tuan... Bunda dan kak Devina memang sangat baik tapi aku tidak menyangka keluarga anda tidak melihat status seseorang." ucap Delia.
"Nanti balik dari sini kamu bisa bilang terimakasih pada mereka." ucap Devano.
"Iya tuan..." ucap Delia.
Menikmati makan malam dengan music romantis membuat hati Delia merasakan cinta kembali yang selama ini di pendam nya... Seakan lukanya sudah sembuh sementara Vano pria di hadapannya sepertinya biasa saja.
"Apa kamu sudah selesai.?" ucap Vano.
"Ah... I... Iya tuan sudah." ucap Delia yang gugup karena seakan ke Tahuan mencuri pandang ke Vano.
"Kalau sudah kita kembali ke hotel." ucap Vano dingin.
Delia bangkit tapi Vano malahan jalan duluan seperti bukan sepasang kekasih karena Delia berjalan di belakang Vano mengikuti Vano... Padahal Delia sudah berdandan secantik nya menurut Delia...
"Ah bodoh nya aku, mana mungkin dia mau melihatku pasti di kelilingnya banyak wanita cantik yang melakukan perawatan puluhan juta." gumam Delia.
"Kamu suka bicara sendiri.?" ucap Vano.
Delia pun segera mendekat ke Vano dan masuk ke dalam mobil, di jalan Delia dan Vano hanya diam tiba tiba Delia ingin mengajak Vano ke pantai Delia ingin sekali menikmati laut di malam hari.
"Tuan apa kita menepi di sana saja.?" ucap Delia.
"Untuk apa.? Aku sudah capek." ucap Vano.
Delia hanya diam dia tidak lagi banyak bicara.... Sesampai di kamar hotel Vano segera masuk kamar mandi membersihkan tubuhnya yang sudah lengket sementara Delia membersihkan wajahnya dan mengganti bajunya dengan baju tidur.
"Maaf kak aku tidak bisa memakai baju ini untuk malam ini." ucap Delia.
Pagi tiba hari ini Vano hanya ingin diam di kamar hotel mereka masih ada waktu 3 hari lagi disini... Delia yang berjalan di taman hotel...
"Delia." ucap seorang pria
Mata Delia membulat sempurna melihat siapa yang memanggil namanya ternyata Joni pria yang pernah Delia tolak cinta nya...
