NovelToon NovelToon
KISAH MEREKA YANG LUAR BIASA

KISAH MEREKA YANG LUAR BIASA

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sci-Fi / Light Novel
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ryn_Frankenstein

Apa itu kekuatan ? Apa itu bakat ? Dan apa itu keistimewaan ? Jika kamu memiliki kekuatan besar atau bakat dalam dirimu, apa yang akan kamu lakukan ? Menggunakannya untuk kebaikan, atau sebaliknya ?

"Memiliki kekuatan besar maka datanglah tanggung jawab yang besar." kurang lebih seperti itu kata-kata dari Ben Parker, meskipun hanya karakter fiksi, tapi kata-katanya sangat tidak biasa. Dan sekarang, cerita ini akan menceritakan kisah orang-orang yang luar biasa.

Note : update 2 hari sekali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ryn_Frankenstein, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 33 : The Hunter, Chapter 10.

.

Melihat target bosnya telah pergi, orang botak itu hanya diam saja di tempat. Sebenarnya ia ingin sekali mengejarnya, tapi mengingat gerakan pemuda itu sangat cepat, jelas tak mungkin ia bisa menangkapnya. Ia melihat sekelilingnya, banyak sekali orang-orang dari pihak yang sama dengannya sudah tak berdaya, bahkan ada yang tak bernyawa.

Tiba-tiba ponsel yang ada dalam saku celananya berbunyi, ia segera meraihnya dan mengangkat teleponnya.

"Kau ada dimana ?" tanya dari suara yang meneleponnya.

"Aku masih berada di salah satu cabang kota A, bos." jawab orang botak itu.

Dan ternyata lawan bicara dari seberang sana yang tak lain Park Yoon.

"Kenapa kau belum berangkat dari sana ?" tanya Park Yoon.

"Disini ada urusan yang mendesak."

"Urusan macam apa sehingga membuatku harus menunggumu ?"

"Objek no 80 tadi ada disini, jadi aku harus mengurusnya, bos."

Sejenak Park Yoon terdiam setelah mendengar kode objek yang cukup familiar baginya.

"Maksudmu objek bernama Jun ?" tanya Park Yoon menebak.

"Benar, bos." sahut orang botak.

"Jadi bagaimana hasilnya, kau berhasil menangkapnya ?"

"Dia berhasil lolos."

"Bagaimana bisa dia lolos ? Dari segi fisik seharusnya kau lebih unggul."

"Dia sangat gesit, bos. Dia bahkan mampu membuatku terdesak, meski akhirnya dia pergi setelah aku hampir mengalahkannya."

"Meski kau berkata seperti itu, tetap saja kau gagal menangkapnya."

"Maafkan saya, bos."

"Baiklah, bagaimana dengan anak-anak buahmu ?"

"Mereka semua berhasil dibuat tumbang oleh objek no 80, dan sebagian besar dari mereka telah mati."

"Hah..., sekarang aku mau kau datang ke tempatku."

"Baik, bos."

Tut...

Setelah menutup teleponnya, orang botak itu menghela nafasnya. Setelah memasukkan ponselnya di saku, ia segera berjalan pergi dari tempat itu dengan perasaan buruknya.

.....

Beberapa hari kemudian, di malam hari, terlihat seorang pemuda tengah duduk santai di depan minimarket. Dia terlihat sedang makan mie instannya dengan lahap, tak hanya itu, ada beberapa cemilan di mejanya, bahkan telah ia makan semuanya dan tersisa satu snack lagi. Dia bukan lain Jun, kini kondisinya sudah cukup baik setelah beberapa hari.

Saat ini ia mengenakan jaket yang cukup besar serta celana jean, dan tak lupa dengan sepatunya. Bisa dibilang penampilannya cukup mencolok, karena warnanya serba hitam, bahkan orang-orang yang lewat memandang aneh hingga remeh padanya, bisa saja pemuda ini dianggap wibu meski kenyataannya tidak.

Sebenarnya pakaian yang ia pakai tidaklah beli, melainkan ia merampasnya dari salah orang-orang yang ia anggap buruk atau berperilaku kejahatan. Bahkan ia juga merampas semua uangnya untuk makan karena mau bagaimana pun dirinya harus memiliki stamina yang cukup untuk mencari orang-orang yang cari.

Sedangkan ketiga pedang yang ia ambil, telah ia simpan di suatu tempat yang menurutnya aman. Setelah merasa cukup dengan perutnya, Jun bersantai dulu sambil melihat-lihat sekitar. Tiba-tiba pandangannya menangkap sosok orang berpenampilan tertutup yang sedang memakan mie instan juga di dalam minimarket.

Dari luar saja, Jun bisa menebak siapa orang itu, ia mengukir senyuman tipisnya ketika melihat orang itu sedang makan dengan lahap. "Itu pasti Hana." Jun bergumam, lalu ia memalingkan pandangannya ke arah lain untuk kembali melihat sekitar.

Tiba-tiba ada sebuah mobil sedan hitam berhenti di depan minimarket, tentu saja membuat Jun mengangkat alis sebelahnya. Lalu keluarlah sosok pria berkas hitam berjalan cepat masuk ke dalam minimarket. Melihat itu, Jun mulai mengerti orang itu adalah pengawal dari seorang penyanyi bernama Hana, terlihat jelas dari raut wajahnya pria itu, karena ia sedang mengajak Hana untuk pergi meski tak tau apa yang mereka bicarakan.

Jun pun memilih memalingkan lagi pandangannya, lalu melihat snacknya yang tertinggal satu, ia pun meraihnya dan membukanya. Dengan santai ia memakan snacknya, tanpa mempedulikan orang-orang yang menatapnya, memang aneh karena ada banyak sekali bungkusan snack yang berserakan di mejanya, dan dimakan oleh satu orang.

Lalu pandangannya menangkap pria pengawal itu berjalan sambil menarik tangannya Hana keluar dari minimarket. Melihat itu, Jun hanya bisa duduk diam sambil memakan snacknya. Ketika Hana akan masuk ke dalam mobil, tiba-tiba terlihat seseorang mengendarai motor besar lewat dan berhenti di seberang jalan, tanpa basa-basi dia langsung melepaskan peluru setelah mengeluarkan senapan apinya.

Suara tembakan terdengar, sontak membuat Hana segera menunduk. Tentu saja, Jun tak diam begitu saja ketika mendengar itu, dia segera bergerak cepat ke arah gadis terkenal itu.

"Yang benar saja, masa ada yang main tembak-tembakan disini, lagi syuting kali ya." Jun bergumam sambil melindungi Hana yang ketakutan.

Suara tembakan pun terhenti. "Cepat mas..." ucapan Jun menggantung ketika akan menyuruh Hana masuk ke dalam mobil, karena ia melihat ban mobil sudah bocor karena tertembak.

Lalu ia melihat pria pengawal, sontak membuat Jun terbelalak, karena pria itu sudah tak bernyawa karena terkena beberapa tembakan peluru di tubuhnya. Jun pun melihat Hana yang masih menunduk dan menangis ketakutan. Tak tega melihatnya, ia segera mengendong paksa gadis ini, lalu berlari secepat mungkin selagi para penembak sedang mengisi ulang pelurunya.

"Sial....!!" ucap orang misterius itu setelah melihat gadis yang ia tergetkan telah dibawa pergi oleh orang asing.

.....

Sementara di sisi lain, terlihat seorang pemuda tengah menurunkan seorang gadis dari gendongannya. Pemuda itu tak lain Jun, benar gadis itu adalah seorang penyanyi terkenal yang bernama Hana. Saat ini mereka berada dibelakang salah satu gedung perusahaan.

"Siapa kau ? Kenapa tiba-tiba gendong aku ?" ucap Hana dengan membentak.

Jun menganga tak percaya mendengarnya, meskipun awalnya ia tak menyangka bisa dekat dengan penyanyi favoritnya "Apa kau tak tau ucapan terima kasih ?" balasannya bertanya.

"Owh ya, untuk apa aku berterimakasih sama orang asing kaya kau ?" balas Hana dengan tatapan marah.

Jun semakin greget mendengarnya, bisa-bisanya sosok penyanyi terkenal yang ia favoritkan memiliki sikap seperti ini. "Kau ini penyanyi yang bodoh ya ? Jelas-jelas aku baru saja menyelamatkanmu ? Kalau aku tak ada disana, kau sudah jadi sasaran empuk disana." jawab Jun dengan nada membentak dan tak kalah marahnya.

Melihat Jun marah seperti itu, membuat Hana menciut. Pemuda itu menghela nafas melihatnya. "Maaf sudah memarahimu."

"Ayo, kita pergi dari sini. Sudah malam begini juga tak bagus untukmu." ucapnya sambil menarik pelan tangan penyanyi terkenal itu.

Dengan patuhnya Hana mengiyakannya. Mereka pun pergi dari tempat itu dengan berjalan kaki. Hari memang sudah malam, Jun segera memberhentikan taksi. Tanpa berkata apapun, taksi pun pergi menjauh meninggalkan pemuda itu di tempat.

"Bahkan dia juga tak bilang terima kasih." gumamnya.

"Tak masalah, mungkin dia juga shock kejadian tadi." gumamnya lagi.

Jun pun segera pergi kembali ke tempat dimana ia menyimpan ketiga pedangnya, dan juga Jun akan mencari tempat yang menurutnya aman untuk beristirahat.

.....

Di tempat lain, terlihat seorang gadis tengah menelepon seseorang.

"Bagaimana bisa kau membiarkannya lolos ?"

"Kejadian tadi begitu cepat, dia juga diselamatkan oleh seseorang tak dikenal."

"Sudahlah, aku tak mau, pokoknya rencana berikutnya kau harus berhasil, apapun caranya."

Tut...

.

.

.

.

.

.

Bersambung.....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!