kiara tidak menyangka laki-laki yang tidur bersama seminggu lalu adalah bosnya yang baru di kantor.
" Tidak usah, berpura pura, kamu pasti mengingat saya kan " bisiknya saat bertemu dengan kiara.
namun, ketika sang bos akan mendekati kiara, ternyata mantan kiara dari masa lalu kembali lagi dan mendekati kiara kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon summermanggo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu keluarga Kiara
Pagi sekali, Leon menjemputnya, sesuai janjinya dia akan bertemu keluarganya.
" Masih pagi loh ini " ucap Kiara membuka pintunya dengan mengucek matanya.
Leon masuk kedalam di ikuti Kiara di belakangnya, Kiara lalu memeluk Leon dari belakang.
" Kamu tegang gak ? " tanya Kiara.
" sedikit " ucapnya.
Kiara terkekeh dia lalu mengelus punggung Leon dengan lembut.
" Kamu pasti bisa, papi gak galak kok, cuman tegas aja " ucap Kiara memberikan semangatnya pada Leon.
Leon lalu duduk di sofa, dia memandang wajah Kiara yang bermuka bantal dan rambut sedikit acak-acakan.
" Kamu udah rapih gitu loh, aku masih kaya gini. " ucap Kiara sambil menguap, dia Leon, hari ini dia memakai pakaian santai tidak formal seperti biasanya.
" Mandi gih " titah Leon pada Kiara.
Kiara pun mengangguk dan pergi menuju kamarnya.
*
Sesampainya di rumahnya, Kiara dan Leon disambut dengan maminya yang heboh, bahkan adiknya Rafi pun hadir biasanya paling malas dia.
" Tumben lo, biasanya juga tidur di kosan. " tanyanya pada Rafi.
" Di paksa Mami, plus gue kepo sama cowo lo, kok dia mau aja sama lo " ucapnya, Kiara langsung memukul lengan Rafi.
" Aww sakit." ucap Rafi, Kiara memang memukulnya agak kencang.
" Mulutnya makanya di jaga " ucap Kiara galak.
" Aduh maaf ya nak Leon, memang kakak beradik itu sekalinya ketemu pasti ada saja yanh di debatin. "ucap maminya pada Leon.
" Gpp tante, saya juga sering dengan abang saya." ucap Leon.
" Yaudah yuk masuk, kedalam, papi nya Tita juga di dalam " Ucap maminya mengajak mereka masuk kedalam.
Leon merasa tegang, saat melihat papinya Kiara. Leon pun menyalami papi nya yang sedang membaca buku di bangku taman belakang rumah Kiara.
" Pagi, Papi " sapa Kiara lalu mencium pipi sang papi.
" Pagi, princess, aduh cerah banget mukanya, mentang-mentang bawa calon kesini nya. " ucapnya.
" Pagi om " sapa Leon, memberikan senyumnya pada sang calon mertua.
" Pagi, Ayo kedalam yuk, jangan disini. " ucapnya dan menggiring Leon dan Kiara kedalam rumah.
Leon di sambut dengan hangat oleh keluarga Kiara, dia sempat tegang saat melihat papinya Kiara, ternyata sangat ramah tidak mengintimidasi sesuai pikirannya. Adiknya juga tidak menyebalkan seperti yang Kiara ceritakan, dia hanya menyebalkan pada kakak nya saja pada orang lain tidak.
Mereka duduk di ruang keluarga di rumah Kiara, setelah menyantap masakan maminya. Leon melihat dinding rumah Kiara yang di penuhi dengan foto keluarga dan foto kiara dan adiknya saat kecil. Leon benar-benar harus membuat Kiara bahagia saat bersamanya, dengan keluarganya saja Kiara sangat di hargai dan disayangi, Leon bertekad akan membahagiakan Kiara melebihi keluarganya dia berjanji tidak akan menggoreskan luka pada hatinya.
" Jadi kapan nih nak Leon kami bisa bertemu dengan calon besan. " ucap Maminya tanpa basa basi kepada Leon.
" Saya sih maunya secepatnya agar cepat di sah kan. "
Papinya kiara terkekeh mendengar penuturan Leon yang ingin secepatnya menikahi Kiara.
" Ya lebih cepat lebih bagus. " ujar papinya Kiara.
*
" Gimana keluarga ku? tadi enjoy kan? " tanya Kiara, saat ini mereka sedang berada di perjalanan menuju arah pulang.
" Enjoy, semua anggota keluargamu menerimaku dengan baik " ucap Leon.
" Syukurlah, tadi di ajak ngobrol apa aja sama papi ? " tanya Kiara.
" Itu rahasia. " ucapnya misterius.
Kiara cemberut mendengarnya. Leon tertawa melihatnya, dia langsung mengusap kepalanya pelan.
" Mau makan malam dimana? Di luar atau di apartemen kamu aja? "
" Di apartemen aku aja ya, aku belum siap nih kalo kepergok orang kantor nanti aku diserang lagi sama fans karbitan kamu. " ucap Kiara.
Leon tertawa mendengarnya, memang hubungannya masih di rahasiakan, karna untuk keselamatan Kiara juga, jadi Leon menyetujui untuk di sembunyikan dahulu hubungannya dari lada Kiara kenapa-napa.
*
" Mukanya cerah amat nih cewe satu. " Ujar Bian saat baru saja sampai di ruangan.
" Biasa aja deh " jawab Kiara cuek.
" Ya kan Bi? Pas dia dateng kesini juga muka nya cerah banget kaya orang yang menang wangsit " sahut mbak susan.
" Apa sih mbak, mungkin efek skincare yang aku pake aja. " ucap Kiara. Sejak bangun dari tidurnya Kiara memang tidak hentinya tersenyum, mungkin efek kemarin Leon berkunjung ke rumahnya, sekarang yang harus mempersiapkan diri adalah Kiara untuk bertemu, mama papa nya Leon, meskipun sudah pernah bertemu, tetap saja Kiara tidak percaya diri.
Kiara memutarkan kedua bola matanya saat fans fanatik Leon masuk ke ruangannya, dia mulai fokus pada kerjaan tidak ingin melihat wajah mereka, dirinya masih enggan untuk bersinggungan dengan mereka, bahkan jika bersinggungan dengan pekerjaan Kiara meminimalisir untuk bicara langsung dengan mereka.
" Mau ngapain tuh kak mereka ? " bisik Bian di dekat telinga Kiara.
Kiara mengedikkan bahu nya acuh tidak peduli.
Ternyata mereka ada keperluan dengan tim sebelah meja Kiara saja, namun tatapan mereka tidak luput dari Kiara.
Kiara sih acuh tidak memperdulikan mereka, cukup sekali deh berurusan dengan mereka dia tidak mau lagi. Setelah mereka pergi, Chika menghampirinya.
" Gila mereka ngeliatin kakak udah kaya mangsanya, ya ampun kok ada ya manusia begitu, masa cuman nge fans sampe segitunya aneh banget. " ucap Chika menggebu-gebu.
" Biarin ajalah Chik, sesukanya mereka, masih untung gak gue viral lin juga. " ucap Kiara.
" kenapa gak di viral lin aja sih kak ? "
" Orang HRD udah ngewanti kakak untuk gak viral li, karna di antara mereka ada anak pejabat DPR. " ucap Kiara.
" Oh pantes ya, cuman kena SP1 doang dan potong gaji aja, tapi muka mereka tebel juga ya gak ada malunya. " Ujar Bian.
" Udah aha sana balik ke meja masing-masing, gue mau lanjutin kerja biar gak perlu lembur. " Usir Kiara pada Bian dan Chika yang berkumpul di dekat mejanya.
Mereka berdua pun kembali ke meja masing-masing dan mulai bekerja.
Sebuah pesan masuk ke ponselnya dengan no yang tak dikenal.
+6283xxxx
PERINGATAN UNTUK MENJAUHINYA JIKA MASIH INGIN HIDUP.
Kiara mengabaikan pesan tersebut, mungkin dari salah kirim atau orang iseng saja.
Seperti biasa Kiara sedang menunggu, Taksi online di dekat Lobby, masih ramai pegawai kantor, saat taksinya sudah tiba, Kiara membuka pintu mobil taksi tersebut, namun saat akan naik tiba -tiba saja ada yang menusuk bahunya, oleh orang yang tak dikenal, orang itu menggunakan motor, bahunya ditusuk hingga mengeluarkan darah, semua orang yang berada di lobby berteriak histeris karna Kiara di tusuk oleh orang yang tak dikenal, orang-orang berkumpul ke dekat Kiara termasuk Orion dan Mike yang berada tidak jauh, mereka langsung berteriak dan menghampiri Kiara.
Kiara merasakan darahnya mengalir deras akibat luka tusukannya, ponselnya masih berada di genggamannya dan Kiara mendapatkan notif dari no tak dikenal.
+62 83xxxx
PERINGATAN PERTAMA UNTUKMU!!!
Kiara lemas, dia akan jatuh, namun Orion dan Mike dengan sigap menahannya dan membawa Kiara kedalam taksi.
" Sssh, sakit yon " ucap Kiara sambil meringis menahan rasa sakit yang menjalar di bahunya, saat berada di dalam taksi bersama Mike dan orion.
Orion masih memegang luka Kiara, memakai tisu yang berada di taksi tersebut sampai habis agar darah Kiara tak mengalir terus menerus.
" Gue tau sakit, sabar ya, bentar lagi sampe kok " ucapnya.
Kiara menangis, Mike memeluknya dengan erat. Dia juga terus mengomeli supir taksinya yang menurutnya lambat.
Perlahan kesadaran Kiara mulai menghilang.
