Shilla seorang wanita berusia 26 tahun yang sudah menikah dengan seorang pengusaha terkenal di kota nya. Tapi sayangnya pernikahan mereka tidak berjalan mulus. Mengingat bahwa mereka menikah karena perjodohan. Membuat rumah tangganya tidak harmonis.
Sampai dimana pernikahan yang berjalan dua tahun. Shilla yang ingin memberikan kejutan kepada sang suami dibuat terkejut melihat suaminya sedang berhubungan badan dengan sekretaris nya.
Shilla yang merasa tidak sanggup untuk melihatnya memutuskan untuk lari. Tapi sayangnya dia di perjalanan mengalami kecelakaan. Di sana dirinya memohon untuk terbebas dari dunianya yang kejam lagipula tidak ada yang miliki saat ini selain seorang bayi yang ada di perutnya mungkin saja sudah mati.
Tapi sayangnya harapan Shilla tidak terkabul karena tiba-tiba saja. Saat dirinya bangun ada seorang gadis kecil yang memanggil namanya.
" Mama..."
Disitu Shilla harus melakukan apa?
Apa dirinya transmigrasi ke tubuh seorang ibu yang kejam?
Apa dia bisa mengubah kehidupannya dengan baik?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reiza Muthoharah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penghianatan
Shilla seorang wanita berusia 26 tahun yang sudah menikah dengan seorang pengusaha terkenal di kota nya. Tapi sayangnya pernikahan mereka tidak berjalan mulus. Mengingat bahwa mereka menikah karena perjodohan. Membuat rumah tangganya tidak harmonis.
Sampai dimana pernikahan yang berjalan dua tahun. Hubungan mereka belum berkembang tapi mereka pernah melakukan hal itu. Sebulan yang lalu saat suaminya Revano sedang mabuk. Dan beberapa hari ini Shilla merasakan tidak enak badan mengingat kejadian beberapa Minggu yang lalu.
Karena memiliki rasa penasaran yang tinggi akhirnya Shilla mencoba cek dengan menggunakan testpack. Hasilnya tidak terduga bahwa sekarang dia sedang mengandung.
" Semoga dengan kehadiran mu hubungan mama dan papa akan membaik." Ucap Shilla sambil mengelus perutnya yang datar dengan senyuman yang lebar terbit di wajahnya. Menunjukkan bertapa dirinya sangat bahagia.
Shilla sudah tidak sabar memberitahukan kepada suaminya dengan riang ia bersiap-siap untuk pergi ke kantor. Dia mengendarai mobilnya dengan penuh ceria sambil membayangkan ada suara anak kecil yang berlari ke arahnya dengan menyebut kata Mommy.
Saat tiba sampai di kantor Revano, Shilla langsung berjalan ke lift menuju ruang Revano. Sampai di sana Shilla mendengar suara aneh dari ruang kerja Revano dengan tangan gemetar ia membuka pintu yang tidak di kunci.
Brak....
Bertapa terkejutnya Shilla melihat Suaminya sedang melakukan hubungan badan dengan Sekretaris nya. Saking terkejutnya Shilla tidak menyadari bahwa kotak bekal tadi di bawanya jatuh berceceran di lantai.
Sedangkan Revano yang mendengar suara jatuh langsung menengok nya dan terkejut melihat Shilla yang sedang berdiri mematung di depan pintu dengan memandang nya kecewa.
" Shilla." Gumam Revano dengan pelan sambil memandang sendu Shilla.
Shilla mendengar Revano memanggil namanya berusaha untuk menahan air mata yang hampir keluar dari pelupuk matanya. Shilla berusaha tetap kuat.
" Jika Revano tidak pernah mencintai aku . lebih baik kita sekarang bercerai saja. Aku akan mengurus surat perceraian kita. Dan aku ingin mengucapkan selamat supaya hubungan kalian bertahan lebih lama." Ucap Shilla sambil tersenyum.
Membuat Revano yang mendengarnya terpaku melihat Shilla yang berusaha kuat. Setelah ia kecewakan. Setelah mengatakan itu Shilla langsung pergi dari ruangan Revano. Dirinya sudah tidak sanggup melihat kedekatan mereka berdua.
Shilla berlari kencang menuju mobilnya tanpa mempedulikan pandangan orang-orang yang memandangnya dengan aneh. Dia mengendarai mobilnya dengan kencang tanpa mempedulikan para pengemudi yang mengumpat kepadanya.
Sambil berkendara Shilla menangis menyayangkan kehidupan rumah tangganya yang hancur. Awalnya dia merasa senang karena dijodohkan dengan Revano mengingat mereka sudah berteman sejak kecil. Tapi ternyata Revano sama sekali tidak pernah memiliki perasaan kepada nya.
" Hiks...aku sangat membencimu...hiks Revano membenci mu hiks.... ARRGGHHHHH...." ucap Shilla sambil menangis dan berteriak frustasi.
Shilla mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi sampai tidak menyadari bahwa ada sebuah truk yang melaju kencang ke arahnya. Shilla yang terkejut berusaha menghindar tapi sayangnya dia tidak sempat. Sampai mobilnya terjun ke jurang.
Dengan keadaan seluruh tubuhnya di penuhi luka apalagi perutnya yang merasa sakit. Shilla berusaha untuk meraih kesadarannya kembali meskipun itu sia-sia.
" Jika aku pergi, aku cuma berharap Revano akan selalu bahagia." Batin Shilla sebelum kehilangan kesadarannya.
Tidak beberapa lama kemudian mobilnya meledak dengan suara dentuman yang keras.
Revano yang baru saja bisa menyusul Shilla terkejut melihat mobil yang di kendarai isterinya terbakar.
" TIDAK SHILLA... ARRGGHHHHH..." ucap Revano sambil berteriak tidak jauh dari mobil Shilla.
Countine...
mungkin malsudnya barier