Gibran harus merelakan kisah cintanya dengan Shofiyah yang telah dia bina selama 8 tahun kandas karena orangtua Shofiyah tak menerima lamarannya dan membuatnya harus menyaksikan pernikahan kekasih yang begitu dicintainya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kakak ternyata Jahil
Diperjalanan kami asyik berbincang tepatnya adik dan kekasihku yang duduk dibelakang.
"Kok kakak mau sama kakak aku sih dia kan bawel dan jahil banget apalagi sama aku. Dia tuh ya suka banget ngusik aku apalagi jika aku lagi belajar. Dia reseh banget". Sungut Gaby dengan muka kesal.
"Kamu serius kak gibran suka gangguin kamu?? Tanya Shofiyah dengan tidak percaya, setahunnya Gibran itu orang yang kalem
"Iya kak, dia itu hobby banget gangguin aku apalagi waktu kecil". Sungut Gaby kepada sang kakak
"Eh enak aja bocil sembarangan bicara". Gibran menyela perkataan sang adik yang membuka aibnya bisa runtuh harga dirinya dihadapan sang pacar.
"Ih memang gitu kok nda usah sok jaim dek kak". Ejek Gaby lagi, dia sengaja membalas kelakuan kakaknya dengan melaporkan kelakuannya pada pacarnya.
"Hahahah.. Kirain aku aja yang hobby gangguin adeku ternyata kak Gibran juga toh". Tawa Shofi mendengar cerita adik Gibran ini
"Lo.. Kakak juga?? Tanyanya dengan tidak percaya.
"Iya memang, kakak memang pendiam untuk orang lain tapi untuk yang akrab dan dekat dengan kakak pasti tau, kalau kakak itu anak yang usil".
"Beneran?? Tanya Gaby dengan tatapan menyelediki karena tidak percaya fakta yang dia dengar.
"Mmm.. Lagian ya dek, kami para kakak usil itu sengaja kok. Itu salah satu bentuk sayangnya kami sama ade sendiri. Gimana kak gibran?? Tanya Shofiyah meminta pendapat pada Gibran yangs emang asyik menyetir sambil mendengar mereka.
"Betul itu dek". Gibran menjawabnya dengan mantap
"Lagian kakak kamu itu baik banget sama kakak dek, suka bantuin kakak dan paling penting dia ga kurang ajar dan seenaknya menyentuh orang, terutama seorang gadis. Kamu tau kakak kamu ini lelaki pertama yang sangat menjaga kakak selain semua lelaki di keluarga kakak. Jadi wajar jika kakak suka to wajah dan yang ada pada kakak kamu, gak malu-maluin kan ya lumayan lah. Walau dia terkenal seentero sekolah dia tetap rendah hati, buktinya dia membantu kakak saat mau masuk sekolah sampai kakak tidak tau kalau dia ketua OSIS saking rendah hatinya". Puji Shofiyah menatap Gibran yang tengah menunduk malu akrena dipuji.
"Ululu terbang itu hidungnya kak Gibran dipuji sama kak Shofi". Ejek Gaby lagi
Aku menggelengkan kepalaku tingkah random dari adik kak Gibran ini.
"Ade-adek besok minggu jalan yuk". Ajak Gibran kepada kedua gadis dibelakangnya itu.
"Mau... Ucap kami serempak. dengan girang
"Ok kita pergi besok pagi-pagi ya". Ucap Gibran dengan semangat
"Iya kak"
"Aku ga mau ikut ah nanti jadi obat nyamuk". Tolak Gaby dengan cemberut.
"Gak kok dek, kita akan pergi jalan dulu sudah itu kita ke salon gimana??. Kakak ingin potong rambut dikit sekalian minta kak Gibran rapiin rambutnya soalnya sudah panjang kan tidak lucu kalau mantan ketua OSIS ditokka sama Anggota OSIS yang baru. Mau ga?? Tanya Shofiyah dengan ekspresi lucu
"Boleh de kak, nanti aku minta uangnya sama papa dan mama". Ucap Gaby setuju.
"Nda usah dek bsok aku traktir kamu aja gimana?? Tanya Shofiyah lagi
"Beneran kak??
"Beneran dong dek". Shofiyah mengelus kepala Gaby dengan senyuman maniis
"Enak ya kak punya uang sendiri, gak pusing mikir minta kemana dan mau beli apa saja enak". Ucap Gaby dengan cemberut.
"Alhamdulillah, lagian kan kak Gibran selalu bantuin aku. Makanya aku mau traktir kalian besok gimana mau kan??
"Boleh deh, kak aku semangat ini udah lama nda ke salon".
"Aduh aku nda mau ke salon ah, memangnya aku cowok apaan". Tolak Gibran
"Astaga kakak, cuma untuk potong rambut kakak aja kok takut amat". Heran Shofiyaj pada tingkah Gibran ini
"Iyalah, kan disalon itu banyak banci aku geli tau". Gibran menggelengkan kepalanya tanda menolak.
"Ga akan kok, ditempat salon langganan ku dijamin tidak ada banci". Ucap Shofiyah menyakinkan Gibran.
"Beneran ya". Ucap Gibran tidak percaya.
"Iya kakak astaga". Shofiyah sangat gemas dengan tingkah Gibran sejak tadi menolak.
"Nah sudah sampe disekolah adek.. Hati-hati ya nda apakan kalau kakak terlambat jemput kamu". Tanya Gibran dengan hati-hati takut adeknya ngambek
"Iya kak ga apa kok kan kakak harus singgah dulu". Ucap Gaby dengan penuh pengertian
"Ya udah jangan lupa dimakan bekalnya ya". Shofiyah mengelus kepala gaby kemudian kembali masuk kedalam mobil
"Iya kak kalian berdua hati-hati". Gaby melambaikan tangannya kepada kedua kakaknya itu
Kami pun melanjutkan perjalanan sperti biasa karena kami harus singgah ke beberapa tempat jadilah sampai disekolah tinggal 15 menit lagi masuk. Kami bergegas untuk membawa jajanan itu ke kantin sekolah kebetulan sudah menunggu kami.
"Tumben datang telat Anak-anak?? Tanya Ibu kantin mengambil barang dagangan ku.
"Iya buk aku lagi banyak pesanan dan agak lama tadi dijalan". Shofiyah tersenyum
"Ya udah bu ini jualannya kami masuk ke kelas dulu ya". Gibran kembali memberikan kotak jualan itu
"Iya nak belajar yang rajin kalian berdua".
"Iya bu makasih". Ucap kami serempak..
Aku menggenggam tangan shofiyah dan membawanya ke kelasnya karena aku kelasku melewati kelasnya.
"Belajar yang rajin ya dek". Ucapku begitu sampai di depan kelasnya
"Makasih ya kak, Kakak semangat belajarnya nanti kakak kesini kan?? Tanya Shofiyah dengan senyuman manis
"Iya dek kita bareng ke kantin ya?? ".
"Iya kak, Aku masuk ya"
"Iya dek". Ucapku Sambil mengusap kepalanya jadilah kami bahan tontonan karena kami sedang berada didepan kelas..
"Uu, Kalian romantis sekali". Ucap salah satu teman sekelasku saat melihat kami
"Ya udah kak ke kelas gih nanti telat". Usir Halus shofiyan
"Iya dek". Gibran meninggalkan mereka yang menatapnya sambil menggelengkan kepalanya.
Setelah kak Gibran ke kelasnya aku langsung masuk ke kelasku. Belum juga aku duduk mereka semua malah mengerumuniku..
"Kamu pacaran sama kak Gibran ya??? Tanya mereka dengan tatapan menyelidik
"Iya baru kemaren, Kenapa memang?? ucapku heran
"Ye Selamat ya, Pajak jadiannya mana?? Girang smeua teman sekelasku
"Astaga orang pacaran ada pajaknya juga???. Ucapku dengan polos..
Hahahaha.. Semua temanku tertawa melihat wajah polos ku..
"Ya udah ga usah, Kami cukup senang kok akhirnya resmi juga setelah sekian lama, Iya kan teman-teman??". Tanya ketua kelasku
"Iya.. Ucap mereka serempak
"Kalian itu ada-ada saja". Aku menggelengkan kepalaku
Tidak lama terdengar suara bell masuk telah bunyi. Kami pun bersiap untuk menerima pelajaran untuk hari ini. Setelah beberapa jam lamanya bell istirahat pun dibunyikan aku merapikan buku pelajaran sekolahku dan menyimpannya diatas soalnya aku akan ke kantin dengan kak Gibran seperti biasa kami akan makan bersama karena membawa bekal. Tadi kami hanya memakan kue saat pagi dan minum susu coklat saja jadilah mungkin aku lapar. Begitupun kak Gibran. Biasanya jam makan siang punn nanti setelah kami pulang atau jam istirahat terakhir untuk makan dan sholat.
"Dek.. Yuk ke kantin.. Ucap kak Gibran saat berdiri disamping meja ku..
"Ya udah kak.. Yuk".
Aku menggenggam tangannya untuk berjalan bersama menuju kantin tentu saja itu semua jadi pusat perhatian karena ini pertama kalinya aku menggenggam tangannya untuk berjalan bersama sebelumnya kami memanga sering jalan bersama untuk ke kantin tapi tak pernah aku menggandeng tangannya seperti ini. Baru saat dia resmi menjadi pacarku barulah aku berani menggenggam tangannya dan aku bersyukur dia tidak menolak ku..