NovelToon NovelToon
Istri Amnesia Tuan G

Istri Amnesia Tuan G

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Pengganti / Beda Usia / Wanita Karir / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:107.9k
Nilai: 4.8
Nama Author: Joy Jasmine

Awalnya Elodie adalah ibu rumah tangga biasa. Istri yang penurut dan ibu yang penuh kasih. Namun sebuah kecelakaan mengubah segalanya.

Sikap dan Perilaku wanita itu berubah 180 derajat. Melupakan segala cinta untuk sang suami dan putra semata wayangnya. Mulai membangkang, berperilaku sesuka hati seingatnya di saat 19 tahun. Namun justru itu memberi warna baru, membuat Grayson menyadari betapa penting istri yang diremehkannya selama ini.

"Mommy."

"Nak, aku bukan mommy kamu."

"Elodie Estelle."

"Grayson Grassel, ayo kita bercerai!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Joy Jasmine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

Cahaya merah ke-orenan telah terbentang di ufuk barat. Seorang wanita yang tiba-tiba tertimpa masalah itu, baru keluar dari restorannya pada jam lima sore. Sedangkan para karyawannya telah pulang sejak satu jam yang lalu.

Wanita itu mengunci pintu dan melihat sekitar. Seakan merasa ada sesuatu yang hilang. "Baru dua hari sudah menyerah. Masih mau aku percaya padanya?"

"Tapi ini masih sore, sih," gumamnya lagi sembari berjalan pergi.

Rumah Elbert yang berjarak 2 kilo meter membuat ia memilih berjalan kaki. Wanita itu ingin mengarungi perasaannya yang sedikit kacau demi meraih pikiran yang jernih lagi.

Hingga tanpa sadar, sinar matahari kini telah mulai menghilang. Elodie yang merasa penglihatannya mulai memburam akhirnya sadar. Wanita itu memperhatikan sekitar, tempat yang gelap dengan bangunan-bangunan tanpa lampu. Juga tidak ada seorang pun di sana.

"Ini aku di mana?" gumam gadis itu sedikit panik. Ia mengambil ponsel, mencoba menghubungi sang kakak.

"Sial banget deh, ah!" umpatnya saat menekan ponselnya yang tidak mau menyala.

Jika tadi ia hanya tahu berjalan dan memusatkan pikiran untuk membalas dalang yang membuatnya merugi itu, kini ia harus memutar otak agar bisa berani dan pulang dengan selamat.

Wanita itu berjalan dengan pelan, dalam hati juga berdoa agar tidak bertemu orang jahat.

Bruk.

"Aduh, kenapa ada turunan segala, sih?" Elodie bergerutu dengan pelan, tidak berani keras-keras juga agar tidak terdengar orang lain.

Krekk.

Wanita itu langsung menoleh saat mendengar sesuatu. Ia mulai was-was, langsung bangkit berdiri dan berlari selagi masih ada sedikit cahaya.

Sementara seseorang di belakang berusaha menahan tawanya. Namun ia juga ikut berlari hingga Elodie semakin kalut.

Bruk.

Wanita itu jatuh untuk kedua kalinya. Kali ini seseorang yang menggunakan ponsel sebagai senter itu semakin mendekat. Elodie berusaha bangkit, namun cahaya senter sudah di depan mata.

"Kamu mau apa? Aku bisa berikan kamu uang yang banyak. Tapi berikan ponselmu!" ucap Elodie dengan suara keras untuk menutupi rasa takutnya.

Sementara pria itu langsung tertawa kecil. Ini Elodie takut atau gimana? Baru kali ini ia melihat orang yang menawarkan tebusan tapi juga meminta balasan.

"Mau tidak? Uang yang ku berikan bisa kamu gunakan untuk membeli sepuluh ponsel sejenis itu."

"Oh? Memang berapa yang akan kau berikan padaku?"

Elodie berpikir, uangnya sangat disayangkan untuk diberikan secara cuma-cuma seperti itu. Tapi nyawa tentu lebih penting. "Se-puluh juta."

"Hah, hahaha. Kau pikir uang sepuluh jutamu sangat besar? Beli seperempat ponsel ini saja tidak dapat."

"Kau! Baik lah, se-seratus juta." Elodie berkata sembari menggertakkan giginya. Wanita itu belum bisa mendongak karena cahaya senter yang silau.

"Seratus juta juga belum dapat. Bagaimana kalau dirimu saja, uangmu simpan saja. Aku tidak mau yang lain selain kau."

"Kau!"

Elodie bangun dari posisi tersungkurnya dan ingin menghadiahi telapak tangan pada pria itu. Namun tangannya ditahan hingga wanita itu bisa melihat jelas siapa yang berdiri di depannya.

"Sialan! Kau!" Elodie ingin kembali menampar pria itu dengan tangan satunya, namun Gray lebih merelakan ponsel mahalnya yang jatuh untuk menahan sang istri.

"Argh!" Elodie menggeram kesal, wanita itu menghempas tangan Gray dengan kasar dan pria itu sedikit meringis karena bekas infusnya.

Tapi ia tertawa kecil, melihat sang istri yang sudah berjalan di depan dengan langkah cepat namun ragu-ragu membuatnya merasa gemas.

Pria itu meraih ponselnya yang jatuh, lalu mengikuti dari belakang. "Kau tidak mau menungguku? Ada cahaya di sini!" teriak Gray saat melihat sang istri yang hampir tersungkur lagi.

Elodie mengerutkan alisnya, wanita itu kesal namun juga butuh cahaya. Sehingga lama kelamaan langkahnya semakin lambat, menanti cahaya dari senter Gray yang menerangi jalan.

Gray ingin tertawa, tapi juga berusaha menahan. Elodie adalah wanita yang gengsian, jika mendengar Gray mengejeknya pasti tidak akan menunjukkan tingkah seperti ini.

Namun sepelan apa pun, cahaya itu juga tidak mendekat. Elodie menoleh, mendapati Gray yang memandangnya dengan tersenyum. Wanita itu mendengus dan mulai berjalan cepat, diikuti Gray yang merasa sudah cukup mempermainkan sang istri.

Jadi Elodie yang berjalan di depan dengan Gray yang menuntun senternya dari belakang. "Kau tidak mau bertanya padaku? Kalau ketemu banyak jalan simpang seperti ini, kau kan buta arah."

Elodie menghentak kaki dengan kesal. Pria itu ternyata sangat mengenalnya, bahkan ia yang buta arah pun diketahuinya. Padahal Elodie tidak pernah bercerita pada siapa pun kecuali sang kakak.

Namun mulutnya bergeming, terus saja melangkah hingga merasa pusing. "Perasaan dari tadi mutar-mutar di sini, ya?" gumam wanita itu setelah beberapa kali bertemu sebuah bangunan berpenghuni yang sama.

Gray di belakang menaikkan sebelah alisnya. Wanita di depannya memang memiliki gengsi selangit. Bahkan sudah bertemu jalan buntu pun sepertinya masih tidak mau meminta bantuan darinya.

Pria itu berjalan lebih cepat, melewati Elodie yang mengernyit. "Ikut aku atau kau tidak akan bisa pulang!" titah Gray yang sebenarnya enggan diikuti wanita itu.

Tapi menoleh ke kanan dan kiri, semuanya adalah bangunan kosong, membuatnya mau tak mau mengekor. Sementara Gray tersenyum samar saat merasakan kehadiran sang istri di sampingnya.

...

"Sudah sampai. Lihat, kalau aku tidak membawa jalan, kau akan berputar-putar terus di kumpulan ruko kosong depan sana."

Elodie mendengus, ternyata perumahan di mana rumah sang kakak berada sudah begitu dekat. Seandainya ia tahu, ia tidak akan merendah diri pada pria yang tengah tersenyum sombong itu.

"Ini rumah kakakmu, kan?"

Elodie mengernyit heran. "Kamu tahu dari mana? Jangan bilang kamu memata-mataiku?"

Gray diam, tidak mengelak sama sekali. Karena ia memang selalu menyuruh orang untuk mengikuti sang istri.

Sementara Elodie yang tidak mendengar jawaban dari pria di depannya mengerutkan alis. Wanita itu mendengus kesal karena sudah pasti tebakannya adalah benar.

"Aku tidak akan berterima kasih. Kamu juga tidak diundang masuk, jadi sudah boleh pulang!" kata Elodie judes. Wanita itu membalikkan badan dan berjalan masuk ke rumah. Sementara Gray yang berdiri di depan tanggan teras itu terus tersenyum menatap punggung sang istri.

"Tersenyum sampai seperti itu, aku takut mulutmu akan melebar, Daddy."

Gray menoleh ke samping, melihat keberadaan sang anak durhaka. Pria itu mendengus, sementara sang anak menunjukkan wajah mengejek.

"Aku sih pada awalnya mau bantu Daddy deketin mommy. Tapi melihat wajah Daddy yang sombong enggak jadi, deh." Cedric berlari masuk ke dalam rumah. Meninggalkan Gray yang menggeram kecil.

"Dasar anak durhaka!"

.

.

.

Epilog.

Sudah seminggu sejak perkenalan yang berkesan. Gray tidak pernah bertemu dengan sahabat tunangannya lagi, tapi hari ini, sekarang, pria itu melihat seorang gadis yang tengah berdiri kebingungan di tepi jalan.

"Berhenti!" pinta Gray pada sang sopir, saat itu ia masihlah karyawan biasa. Belum memiliki Alastair sang asisten.

Pria itu turun dari mobilnya dan menghampiri gadis yang berhasil mencuri perhatiannya itu.

"Hai, kau teman Glenca kan?" Gray yang menyapa dulu karena sang gadis bersikap cuek saat melihatnya.

Elodie mengerutkan kening. "Kamu siapa? Kok tahu aku teman Glenca?"

Gray menatap tidak percaya. Apa semudah itu wajahnya yang tampan terlupakan? Padahal baru seminggu yang lalu mereka bertemu dan berkenalan.

"Aku tunangan Glenca."

"Oh, iya. Aku ingat! Ngomong-ngomong ada apa, ya?"

"Aku lihat kau kelihatan bingung. Kenapa?"

Elodie tersenyum canggung. Tapi sepertinya Gray bisa membantunya. "Aku bingung dengan jalan di sini. Maksudku jalannya terlalu banyak simpang, aku bingung tapi bukan berarti buta arah, ya!"

Gray tertawa kecil. Pria itu semakin merasa Elodie adalah gadis yang unik.

"Memangnya kau mau ngapain?"

Elodie tersenyum malu. "Pacarku ulang tahun. Aku mau belikan kue kesukaannya di sekitar sini. Tapi aku lupa jalan dan nama toko kuenya."

Gray merasa sedikit tidak suka. Namun pria itu memasang senyum paksanya. "Aku tahu toko kue dekat sini, mau aku antar?"

"Boleh, sekalian kamu belikan kue untuk Glenca juga. Sesekali kamu harus memperhatikannya, dia itu kurang kasih sayang sejak kecil. Kamu sebagai tunangan yang akan jadi suami, harus memberikan kasih sayang itu."

Elodie sudah berjalan lebih dulu, meninggalkan Gray yang tersenyum kecil. "Dia bilang tidak tahu jalan tapi sudah melangkah duluan saja."

.

.

.

1
Mor Mintarsih
yaa aku juga setuju...mending cerai. suami dan anak sama
Mor Mintarsih
lanjuuuutttt
Amriati Plg
Sejak awal gray emang sudah suka sama elodie tapi elodie yang menyadari nya
Joey: Yups, hanya Glenca yang menyadarinya.
total 1 replies
Rahma Intan
Luar biasa
Joey: Terima kasih ❤️❤️
total 1 replies
Myra Myra
siapa dia
Myra Myra: ye Thor...
Joey: Ditunggu ya😁
total 4 replies
Murnia Nia
cerita nya sangat menarik
Joey: Terima kasih ❤️❤️
total 1 replies
devirafebri
Akhirnya, ada karya baru dari Author lagi. Semangat terus, Thor
Joey: Hehe, iya 🤭🤭. Terima kasih ya🥰
total 1 replies
Noveni Lawasti Munte
semangat Thor...graynya dibikin blingsatan dulu y pokoknya Elli jngan gampang luluh
Joey: Terima kasih, siapp❤️❤️
total 1 replies
devirafebri
Semangat terus Author, seru sekali ceritanya 👍🫰
Joey: Terima kasih❤️❤️
total 1 replies
RJ 💜🐑
keren banget ceritanya
Joey: Terima kasih ❤️❤️
total 1 replies
lena09
up terus ya kakk
Joey: Wokee
total 1 replies
RJ 💜🐑
semangat buat karya nya
Joey: Terima kasih
total 1 replies
lena09
sesuai dengan yang ingin saya baca
Joey: Terima kasih ❤️❤️
total 1 replies
ariyan
semangat Thor.....seru ceritanya
Joey: Terima kasih ❤️❤️
total 1 replies
SJR
Assalamu'alaikum, mampir thor saling suportnya 🙏
Siti Lestari
Luar biasa
Joey: Terima kasih ❤️
total 1 replies
Sahna Yulianto
Buruk
Sahna Yulianto
Kecewa
merry jen
berati glenca in msh hdpp yy buknn dia mngglll dan itu gr gr edolia
Joey: Scene terakhir yang huruf miring itu flashback cerita masa lalu mereka. Aslinya Glenca sudah meninggal 🙏
total 1 replies
Fitriana Muflihatul Afidah
wah jangan2 ayahny clara nich yg sama freya
Joey: Iya bukan ya?🤔😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!