Istri Amnesia Tuan G

Istri Amnesia Tuan G

Bab 1 ~ Istri Patuh & Ibu Penyayang

"Nah, saatnya berpakaian." Seorang wanita berusia 25-an mengambil sebuah kaos berwarna hitam yang sebelumnya telah ia persiapkan. Namun saat hendak memakaikan pakaian itu, sang putra menepis dengan kesal.

"Baju biru aku mana?" Anak berusia lima tahunan itu berkata dengan angkuh. Sementara yang diajak berbicara langsung menarik senyum meski dengan wajah lelah.

"Baju biru yang mana? Tunggu sebentar ya, mommy cariin dulu," jawabnya dengan lembut. Ia hendak mengelus rambut sang putra, namun bocah lelaki itu langsung mengelak duduk di kasur.

Ia mendengus tidak suka. "Cepat Carikan! Aku mau memakainya hari ini!"

"Iya, Sayang. Tunggu sebentar, ya!" pinta wanita itu sembari masuk ke walk in closet.

"Yang ini?"

"Bukan! Yang ada gambar baby shark nya!"

"Oh, bukankah yang itu belum kering? Kamu baru memakainya kemarin, Sayang."

"Pokoknya aku mau pakai itu! Itu baju pemberian bibi Freya, aku mau memakainya hari ini!"

Wanita itu menghela napas berat, ia lalu mendekati sang putra yang sudah melipat kedua tangan di dada. "Sayang, engga bisa dong. Kan bajunya baru dicuci, nanti mommy beliin yang baru saja ya. Yang ada gambar baby shark juga."

"Engga mau! Engga mau! Pokoknya aku engga mau!"

"Kenapa, huh? Pagi-pagi sudah ribut begini. Astaga Cedric, kamu belum bersiap-siap? Bukankah hari ini ada study tour, sebentar lagi bisa terlambat." Seorang pria dewasa yang baru keluar dari kamar mandi berkata dengan kesal.

Ia melihat ke arah sang istri, menatap tajam seakan menyalahkan. "Ini Cedric mau memakai baju pemberian kak Freya. Tapi bajunya masih belum kering."

"Ck, begitu saja sampai ribut seperti ini. Pakai yang ada saja dulu!" titahnya yang membuat kedua mata sang putra berkaca-kaca.

Anak itu mau tidak mau menerima kaos warna hitam yang dipilihkan sang ibu. Ia mendengus setelah selesai, lalu berlari keluar tanpa mengatakan apa pun.

"Payah! Kau tidak bisa mengambil hati anak sendiri? Lihatlah, dia bahkan lebih patuh pada Freya dibandingkan denganmu," cibir pria itu saat sang istri tengah mengikatkannya dasi.

Wanita itu hanya diam, ia sebenarnya juga berpikir demikian. Anaknya sama sekali tidak mau mendengarkannya, sedangkan sang suami juga selalu bersikap acuh tak acuh dengannya. Mereka bahkan tampak lebih dekat dengan wanita lain dibanding dengannya.

Elodie Estelle, nama wanita itu. Ia langsung bergegas ke kamar mandi setelah sang anak dan suaminya selesai bersiap. Ia mandi dengan kilat, memakai pakaian yang menurutnya paling terbaik untuk mendampingi sang anak pergi ke study tour.

"Loh, Cedric mana?" tanya Elodie saat melihat hanya ada sang suami di meja makan.

"Sudah berangkat bersama Freya," balas Grayson dengan dingin. Pria itu tetap fokus pada makanannya tanpa menyadari perubahan raut wajah sang istri.

"Padahal aku sudah bersiap-siap untuk menemaninya," cicit Elodie pelan namun masih bisa didengar oleh pria di depannya.

"Sudahlah, kau saja yang lelet," sarkas pria itu sembari mengelap bibirnya dengan tisu. Ia beranjak pergi. Meski sedih, Elodie tetap mengikuti dari belakang. Ia mengantar sang suami hingga masuk ke dalam mobil.

"Kami berangkat dulu, Nyonya." Asisten Al pamit dengan sopan. Wanita itu mengangguk sembari menarik senyuman tipis pada pria yang selalu mendampingi suaminya itu.

"Nyonya, mari masuk. Nyonya belum sarapan." Seorang wanita paruh baya menatap majikannya itu dengan penuh perhatian.

Elodie adalah wanita yang sangat baik, ia tentu turut sedih dengan perilaku sang tuan dan tuan muda nya yang tidak pernah berubah.

"Aku akan keluar bersama temanku, Bibi. Makanan di atas meja, disimpan saja dulu." Elodie menarik senyuman tipis, namun dari sorot matanya tidak bisa membohongi. Bibi Erin hanya bisa mengangguk, memandangi punggung rapuh yang semakin menjauh itu.

"Semoga kedua tuan tidak menyesal nantinya, entah kenapa aku merasa nyonya mulai menyerah," gumamnya namun segera menggeleng pelan. Ia sedikit menyesal karena mendoakan hal yang tidak-tidak.

.

.

.

"Aku bukan bermaksud untuk mencampuri rumah tangga kalian. Tapi sudah berapa lama kamu seperti ini?"

Elodie menunduk sembari menyuap makanan di depannya. Namun rasanya sangat sulit ditelan, semuanya terasa hambar. Sama seperti kehidupannya saat ini.

"Dulu kamu sangat periang, blak-blakan, ceria. Kamu yang sekarang? Aku bahkan seperti tengah berbicara pada orang asing. Sebenarnya apa yang bagus dari Grayson itu? Selain kaya dan memiliki wajah sedikit tampan, dia benar-benar tidak ada apa-apanya dibanding mantanmu , Axel."

"Ara, aku ...."

"Bercerai, lebih baik kamu gugat cerai dia! Aku engga mau lihat kamu menderita terus seperti ini."

"Aku ... aku cinta sama dia."

"Cinta? Cinta yang buat kamu jadi seperti ini? Dia sama sekali tidak menghargai kamu, Elli!"

"Aku akan memikirkannya nanti."

"Nanti, nanti. Selalu nanti! Elli, aku tahu kamu merasa bersalah pada Glenca. Tapi bukan berarti kamu harus mengorbankan seluruh hidupmu seperti ini."

"Aku ...." Perkataan Elodie terputus saat ponsel di dalam tasnya berdering. Wanita itu segera mengangkatnya saat melihat nama yang tertera.

"Apa?" Ia menggumam dengan kaget. Wajahnya memucat seiring dengan kedua mata yang berkaca-kaca.

"Ada apa?" tanya Clara dengan panik. Gadis itu langsung berdiri menghampiri sang sahabat yang duduk di depannya itu.

"Cedric ... Cedric menghilang."

.

.

.

"Mama Cedric." Seorang guru wanita segera menghampiri Elodie yang baru sampai.

"Dimana putraku?" Wanita itu tampak kacau, kedua matanya memerah menahan tangis.

"Mohon maaf, Nyonya. Saat ini kami masih berusaha mencari Cedric."

"Bagaimana bisa putraku menghilang?" Tanpa sadar suara Elodie meninggi. Wanita itu menatap guru yang menghampirinya dengan tajam. Sementara Clara yang baru bergabung setelah memarkirkan mobil itu tampak lebih tenang.

"Dimana Freya? Bukankah dia yang mendampingi Cedric?" tanya wanita itu yang langsung dijawab sang guru.

"Dia di sana," ujarnya sembari menunjuk pada seorang wanita yang tengah bertelponan di depan sebuah ruangan.

Elodie tidak berkata apa-apa. Wanita itu langsung menghampiri Freya. "Kemana putraku? Kenapa kamu tidak menjaganya dengan baik?"

Wanita itu sudah menangis, air mata membanjiri kedua pipinya yang tirus. Tampak begitu menyedihkan di mata Freya. "Aku tadi ke toilet sebentar, setelah keluar Cedric sudah tidak ada. Aku juga tidak tahu dia kemana."

Elodie mengusap wajahnya dengan kasar. Saat akan kembali beranjak, seorang anak perempuan menarik ujung bajunya. "Bibi Cantik, aku melihat Cedric menuju keluar tadi."

"Dimana?"

Anak perempuan itu menunjuk ke sebuah arah. Elodie tanpa berkata langsung berlari ke sana. "Cedric," teriaknya berulang kali.

Orang-orang dewasa juga berpencar ikut mencari. Sementara anak-anak yang lain telah diamankan di dalam museum.

"Cedric." Teriakan demi teriakan terus bersahutan. Elodie semakin kacau, ia sudah berjalan hampir 2 kilometer jauhnya. Tapi sama sekali tidak ada jejak sang putra. Kepalanya pun terasa berputar, bahkan hampir jatuh jika seseorang tidak menahannya.

"Gray ...."

Grayson melepas pegangannya pada sang istri. Elodie kembali mendapat tatapan tajam yang menyalahkan. Namun itu hanya sesaat, karena setelah itu Grayson pergi meninggalkan sang istri melanjutkan pencarian.

"Cedric, itu Cedric!" teriak seseorang sembari menunjuk ke sebrang jalan. Grayson langsung menoleh. Dapat ia lihat sang putra yang tengah kebingungan ingin menyebrang.

"Cedric, tunggu di sana. Daddy yang akan menyebrang!" teriak Grayson namun Cedric tidak mendengar. Anak lelaki itu begitu senang saat melihat sang ayah. Begitu melihat jarak mobil yang lumayan jauh, ia langsung berlari kencang. Hingga tidak menyadari mobil itu menambah kecepatan.

"CEDRIC!" teriak Grayson saat menyadarinya. Di saat ia akan berlari, seseorang sudah mendahului. Dalam sekejap tubuh kecil itu terdorong ke arah trotoar, sementara orang itu tertabrak hingga terpental ke tengah jalan.

Grayson terpaku, tubuhnya kaku hingga sulit digerakkan. "E-elodie."

.

.

.

Hallo semua, aku kembali dengan karya baru. Mohon dukungannya biar aku makin semangat. Terima kasih.

Terpopuler

Comments

Rahma Inayah

Rahma Inayah

duh...br bc sdh darting semoga kedpn nya bgus ceritanya lnjut thor

2025-04-04

2

Sulati Cus

Sulati Cus

semoga mkn kesana bikin ak mkn esmosi biar semangat

2025-02-16

1

Itoh

Itoh

Baru baca udh d bkin emosi

2025-04-28

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ~ Istri Patuh & Ibu Penyayang
2 Bab 2 ~ Berubah
3 Bab 3 ~ Ayo Bercerai!
4 Bab 4 ~ Malu
5 Bab 5 ~ Siapa Lebih Butuh Siapa?
6 Bab 6 ~ Mulai Kelabakan
7 Bab 7 ~ Tidak Ada Yang Beres
8 Bab 8 ~ Mulai Dari Ayam Goreng
9 Bab 9 ~ Proyek Satu Berhasil
10 Bab 10 ~ Mantan
11 Bab 11 ~ Putra Manipulatif
12 Bab 12 ~ Tidak Boleh Terbang Jauh
13 Bab 13 ~ Mencoba Menerima
14 Bab 14 ~ Tidak Berguna?
15 Bab 15 ~ Gerutu
16 Bab 16 ~ Selingkuh?
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Pengumuman.
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Penutup
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Bab 1 ~ Istri Patuh & Ibu Penyayang
2
Bab 2 ~ Berubah
3
Bab 3 ~ Ayo Bercerai!
4
Bab 4 ~ Malu
5
Bab 5 ~ Siapa Lebih Butuh Siapa?
6
Bab 6 ~ Mulai Kelabakan
7
Bab 7 ~ Tidak Ada Yang Beres
8
Bab 8 ~ Mulai Dari Ayam Goreng
9
Bab 9 ~ Proyek Satu Berhasil
10
Bab 10 ~ Mantan
11
Bab 11 ~ Putra Manipulatif
12
Bab 12 ~ Tidak Boleh Terbang Jauh
13
Bab 13 ~ Mencoba Menerima
14
Bab 14 ~ Tidak Berguna?
15
Bab 15 ~ Gerutu
16
Bab 16 ~ Selingkuh?
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Pengumuman.
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Penutup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!